Sebagai salah satu peserta Danone Digital Academy 2021 atau angkatan awal Danone Academy versi digital, karena saat diadakannya bertepatan dengan kondisi pandemi membuat saya lebih banyak tahu kegiatan positif yang dilakukan Danone Indonesia, terutama dalam bidang perduli lingkungan. Asli ini sangat menginspirasi dan sedikit banyak mengubah gaya hidup keseharian saya.
Misalnya,
untuk pemakaian masker sekali pakai, saya tidak akan memakai masker sekali
pakai kalau hanya untuk berjalan-jalan di ruang terbuka yang jarang orang,
seperti ketika jalan pagi agar terpapar matahari atau sekedar ke warung dekat
rumah, berinteraksi di lingkungan rumah yang tidak ada pasien Covid.
Saya
mengenakan masker kain yang bisa dicuci dan pakai ulang, agar limbah masker
sekali pakai di masa pandemi ini bisa berkurang. Saya juga tidak membuang sisa makanan ke tong sampah tapi saya pendam di
tanah atau saya berikan ke hewan ternak tetangga, agar tidak terjadi polusi
limbah makanan basi yang menimbulkan bau dan lalat.
Karena
itu ketika Danone kembali mengadakan even keperdulian lingkungan yakni Danone
Community Engagement Day 2022, dengan memberikan Kelas Intensif Membuat Konten (KIAT). Membuat konten positif tentang menjaga
lingkungan terkait isu berkelanjutan lingkungan dan masyarakat, tanpa pikir
panjang saya langsung ikut . Karena memang sudah menjadi tugas konten creator membuat
tulisan, foto, atau vidio yang
bermanfaat bagi masyarakat.
Danone Community Engagement Day
2022
Acara
yang diadakan via zoom ini mengundang narasumber:
- Budi Rahardjo – Agriculture Manager Danone Indonesia
- Annie Wahyunie, Downstream Packaging Manager Danone Indonesia
- Gerald Vinceny – Content Creator
Danone
memang selalu berkomitmen dalam menjalankan bisnisnya harus sejalan dengan
kemajuan lingkungan, sosial dan sejalan dengan implementasi target Sunstainable
Development Goals (SDGs), dan target pemerintah dalam aspek berkelanjutan. Sesuai
dengan visi Danone “One Planet One Health” yaitu kesehatan manusia dan
kesehatan planet saling terkait satu sama lain.
Inisiatif
One Planet ini fokus pada 4 pilar, yakni:
1. Climate,
Fight cimate change, menjadi perusahaan karbon netral pada seluruh rantai
produksi tahun 2050
2. Water,
Corvese, optimize and share melalui pengololaan sumber daya air,
mengoptimalkan setiap tetesan air yang diterima dari alam dan meningkatkan
akses air bersih kepada masyarakat.
3. Circular
Packaging, Recover more plastic thank we use by 2025, memimpin kampanye
nasional tentang topik daur ulang dan menggunakan 100% dapat digunakan kembali,
dapat didaur ulang, atau dapat dibuat kompos pada tahun 2025
4. Agriculture, Mendorong praktik
pertanian regenerati yang melindungi tanah, meningkatkan kesejateraan hewan,
dan memberdayakan generasi petani baru.
Regeneratif Argiculture
Nah,
kemarin dalam Danone Community Engagement Day 2022, Budi Rahardjo fokus
membahas agriculture.
“Karena populasi
dunia terus bertambah, lebih banyak upaya dan inovasi akan sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan produksi pertanian secara berkelanjutan, memperbaiki rantai
pasokan global, mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan, dan memastikan
bahwa semua yang menderita kelaparan dan kekurangan gizi memiliki akses
terhadap makanan bergizi. Melalui penerapan pertanian berkelanjutan tersebut
kita dapat melakukan transformasi dan menjaga food system atau rantai makanan dengan
baik sehingga angka kelaparan tersebut dan akses nutrisi bagi masyarakat luas
dapat terpenuhi. Tentunya implementasi ini dapat tercipta dengan dukungan
segala pihak khususnya melalui pemahaman masyarakat luas.”
Keren banget loh,
gerakan Budi Rahardjo yang dipaparkan, beliau memiliki family garden, taman
berisi tanaman ketahanan pangan yang dikelolanya dan mengingatkan saat saya
tinggal di Depok. Dulu rumah saya memiliki lahan kecil yang bisa untuk bercocok
tanam macam family garden, saya dan suami menanam daun cincau, kantuk, pepaya,
pepaya jepang, dan lain-lain. Selain bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan,
jadi penghijauan.
Budi
Rahardjo juga mengambil peran dalam pengelolahan sampah di tempatnya tinggal,
seperti di Depok dulu ada bank sampah yang memilah sampah, sehingga
menghasilkan cuan, pupuk. Tidak ketinggalan pengelolaan air hujan yang sangat
bermanfaat ketika musim kering datang, jadi memang diperlukan kreatifitas
manusia untuk kelestarian bumi ini dan di sounding ke anak-anak generasi muda.
Sektor yang Paling Diabaikan: SAMPAH!
Jujur ya, sampah ini
merupakan salah satu momok terbesar yang merusak bumi, dan paling diabaikan
dalam pengelolaannya. Tidak perlu jauh-jauh mencari contoh, di belakang rumah
saya melintas sungai yang bermuara dari Setu Babakan Jagakarsa. Kalau saya
berdiri dari balkon rumah, perihnya hati ini melihat beragam sampah mengalir
terbawa arus. Dari mulai pospak sampai baju, ada.
Bukan tidak ada
petugasnya, petugas yang mengambili sampah di sungai ada karena sungai tersebut
bagian dari wilayah cagar budaya. Tapi
karena manusia itu ribuan dan tidak bisa bertanggungjawab terhadap
sampah masing-masing, maka setiap hari sungai dikotori sampah.
Karena itu untuk mengurangi limbah sampah, sejak 2018, Danone Indonesia berkomitmen untuk mempercepat ambisi
menuju ekonomi sirkular membuat gerakan #BijakBerplastik, sebab
limbah plastik mulai dari kantong belanjaan, kemasan air mineral, sangat
meresahkan. Material itu yang paling sering berseliweran di sungai belakang
rumah saya.
Danone sendiri membuat gerakan #BijakPlastik dengan:
- Collection, mengumpulkan lebih banyak sampah plastik lebih dari yang digunakan pada tahun 2025.
- Education, memperluas program pendidikan di sekolah untuk menjangkau 5 juta anak-anak dan memimpin kampanye nasional yang menargetkan 100 juta konsumen pada tahun 2025.
- Innovation, Untuk menggunakan kemasan yang 100% dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang, atau kompos, serta meningkatkan konten bahan daur ulang hingga 50%.
Dan, yang perlu kalian ketahui nih, Danone Indonesia merupakan satu-satunya perusahaan minuman yang menggunakan bahan daur ulang hingga 25%. Seperti yang dikatakan Annie Wahyunie, “Dalam menjaga kesehatan masyarakat, dibutuhkan fokus dari segala aspek yakni tidak hanya akan bahan pangan masyarakat namun juga aspek kemasan yang ramah lingkungan dan aman bagi konsumen.”
Memang
ya, kita wajib bertanggungjawab dengan sampah kita sendiri. Bahkan jika merujuk
pada collection, gerakan mengumpulkan atau mengelola sampah pasti lebih dari
yang sudah kita gunakan ini membantu sekali.
Salah
satu contoh seperti salah seorang tetangga saya yang
tinggal persis di sebelah sungai itu, setiap hari mengumpulkan sampah plastik
mulai dari kemasan makanan, kresek belanjaan, botol kemasan mineral, memilah
satu persatu dan memanfaatkan sebagai tambahan penghasilan. Limbah plastik yang
sudah dikumpulkan, dipilah itu dijual sesuai dengan jenisnya.
Jadi sebenarnya banyak
banget cara menjaga lingkungan kita kalau kita mau perduli, salah satunya
dengan perduli pada pengelolaan sampah. Jika belum mampu mengelola sampah
secara meluas, bisa dengan bertanggung jawab terhadap sampah sendiri,
#BijakPlastik termasuk memilih menggunakan kantung belanjaan dari kain
ketimbang sekali pakai dari plastik, dan lain sebagainya.
Membuat Konten Positif
Pada
akhir acara Danone Community Engagement Day 2022 pun ditutup dengan cara membuat
konten positif oleh Gerald Vinceny. Dimana quote Gerald sungguh mengena di
hati saya, dan mungkin juga buat hati kalian semua:
“Jangan bikin sesuatu karena kamu mau kaya raya atau terkenal. Tapi bikin karena kamu punya value untuk dibagi ke orang lain”
Gimana kalian setuju tidak? Kadang karena mementingkan viral, seseorang membuat konten bukan lagi pada value atau nilai manfaatnya, nilai positifnya, tapi lebih ke nilai materi dan terkenal. Dampaknya media sosial sering dipenuhi konten-konten unfaedah, padahal bumi ini butuh diperhatikan.
Jadi
terapkan dalam diri bahwa jadi kaya raya, engagement tinggi, punya power untuk
influence orang, hanya merupakan bonus saja. Buatlah konten dari hati, dengan
cinta, karena sesuatu yang baik pasti kembalinya atau dampaknya juga baik.
Bener banget ya, kata Gerald, hehehe. Saya jadi terinspirasi buat bikin konten
pertama dengan niat baik dulu.
Contoh
Konten Positif :
- Infomartional, time is money. Literally. You don’t want people to spend their money, mobile data and gain nothing from your content.
- Food for thoughts, Hal yang bikin kita lebih peduli terhadap hal-hal yang berperan besar di hidup kita, seperti lingkungan.
- Self-Improvement, Sesuatu yang kamu kuasai dan worth-sharing, pengalaman.
- Entertainment, Life is about finding the balance between learning and having fun.
Bagaimana Cara Menemukan Konten Menariknya?
Gerald memberi contoh : Kamu peduli sama lingkungan. Mau bikin konten tentang sustainability. Tempatin diri kamu di sudut pandang orang yang gak peduli sama sekali, pikirin gimana caranya orang itu bisa ikutan empati. Dan, Consume Good Contents Semakin banyak referensi kamu, semakin besar kemungkinan otak kamu menciptakan sesuatu yang baru (dari gabungan konten-konten yang kamu konsumsi).
Yuk, mulai kita buat konten kebaikan dan ajakan agar masyarakat bergerak menjaga lingkungan dengan beragam aktivitas dan kreatifitas yang bermanfaat bagi lingkungan berkelanjutan.