Kali ini dalam artikel
yang saya tulis dengan sepenuh hati ini, saya akan mengajak teman-teman pembaca
untuk merenung sejenak dan membayangkan hutan kita, hutan-hutan di Indonesia…
Keindahan dan Manfaat
Hutan
Ketika kita
berjalan-jalan di alam bebas yang hijau royo-royo, karena dipenuhi beragam tumbuhan, yang membuat udara terasa
nyaman di kulit, terasa segar di paru-paru. Tentu hal ini sangat membahagiakan,
sepanjang mata melihat, sepanjang kaki melangkah kehijauan di mana-mana. Tidak
hanya menyuguhkan dedaunan, tapi juga buah-buahan yang banyak bisa dipetik dan dikonsumsi
manusia dan hewan.
Hewan-hewan liar pun
akan tumbuh dan berkembang biak dengan baik jika kondisi alamnya subur. Kalian pernah
berjalan-jalan di tepi hutan dan mendengar kicau burung atau suara-suara ayam
hutan yang saling bersahutan? Suara-suara hewan yang berbaur dengan riak air
sungai, dimana ikan-ikan dengan senang hati memenuhi sungai.
Membayangkan kekayaan
dan keindahan hutan memang sangat menyenangkan, terlebih hutan di Indonesia
luar biasa luas, dan Indonesia sebagai negara dengan Hutan Hujan Tropis
terbesar ke-3 di dunia loh. Sementara di Asia, Indonesia menduduki tingkat
pertama memiliki hutan hujan tropis terluas.
Tentu saja hutan hujan
tropis ini memiliki banyak manfaat bagi kehidupan, diantaranya menyerap karbon dioksida
yang ditimbulkan oleh manusia dan ciptaaannya, seperti kendaraan bermotor,
limbah pabrik, dan lain-lain. Sehingga mampu memperlambat pemanasan di bumi,
lautan dan atmosfer. Hutan Hujan tropis
mampu menampung keanekaragaman biologis
dunia, menghasilkan oksigen, dan berperan dalam mengatur suhu dan pola cuaca.
Tapi ngomong-ngomong,
seberapa besar kita benar-benar memahami manfaat hutan dan menjaganya agar
terus memberikan kehidupan yang baik bagi manusia dan seluruh mahluk hidup di
bumi ini untuk saat ini dan masa depan?
Fakta Kebakaran Hutan
dan Lahan Di Indonesia
Baik hutan kecil maupun
hutan besar sangat bermanfaat bagi kehidupan semua mahluk hidup, termasuk juga
adanya lahan yang dapat dimanfaatkan manusia untuk beragam kegiatan yang
menghasilkan sumber pangan. Tapi faktanya berdasarkan data Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hutan dan lahan yang terbakar di
Indonesia mencapai 354.582 hektare atau mengalami peningkatan 19,4% dibandingkan
pada 2020 yakni 296,942 ha. Secara kumulatif sejak 2016 hingga 2021, 3,43 juta
ha hutan dan lahan telah terbakar di Indonesia1.
Bahkan dampak fenomena
cuaca La Nina, tahun 2023 kebakaran hutan dan lahan diprediksi akan meningkat di
sejumlah wilayah Indonesia. Terutama dititik panas seperti Riau, Kalimantan
Barat, dan Kalimantan Tengah. Menurut Menteri Lingkugan Hidup dan Kehutanan
Siti Nurbaya, kebakaran hutan dan lahan awal tahun 2023 meningkat dibandingkan
tahun lalu. Terlebih sejumlah wilayah Indonesia memasuki musim kering atau curah
hujan yang rendah2.
Inilah Dampak
Kebakaran Hutan dan Lahan Bagi Iklim dan Lingkungan
Lalu seperti apa dampak
dari kebakaran hutan dan lahan bagi iklim dan lingkungan? Sebagai contoh kecil
saja, rumah saya yang bersebelahan dengan
lahan kosong pernah dijadikan lokasi pembakaran sampah yang asapnya mengepul 24
jam x 2 tanpa henti. Selain udara jadi panas, napas terasa sesak sekali akibat
emisi gas karbondioksida. Alhamdullilah, setelah saya laporkan ke pihak yang
berwenang kondisi seperti itu sudah tidak terulang lagi.
Jadi bisa dibayangkan
jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang sangat luas itu?
Selain kerugian secara
ekonomis karena kehilangan potensi hutan dan lahan, kerugian ekologis dengan
berkurangnya luas wilayah hutan, menurunnya keanekaragaman hayati, hilangnya
udara bersih serta fungsi hutan, yang mengakibatkan dampak global berupa pencemaran
udara dari asap dan emisi gas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang menyebar
ke udara, mengakibatkan pemasana global dan perubahan iklim.
Jika kebakaran hutan
dan lahan tidak dicegah, tidak dicarikan solusinya, entah akan jadi apa
kehidupan di masa depan. Sementara di masa sekarang dampak dari kebakaran hutan
dan lahan sudah sangat terasa sekali. Terlebih akhir-akhir ini cuaca panas yang
menyengat, hujan yang tidak kunjung datang, kalau pun hujan sangat minim curah
airnya.
Solusi Mengatasi
Kebakaran Hutan dan Lahan: Yuk, #BersamaBergerakBerdaya #UntukBumiku !
Bagaimana pun tidak
hanya pemerintah yang bertanggungjawab dalam kejadian kebakaran hutan dan
lahan, semua lapisan masyarakat seperti masyarakat umum, organisasi konservasi,
ikut menjaga agar tidak terjadi kebakaran. Ada beragam cara untuk mengatasi
kebakaran hutan dan lahan, diantaranya mengawasi dan mencegah agar tidak
terjadi penebangan liar, pemburu liar yang menggunakan senjata api, dan perambahan lahan, mengawasi titik api atau
area hutan yang mudah terbakar.
Mengedukasi masyarakat
tradisional yang masih menggunakan sistem tebas-bakar untuk membuka lahan baru,
atau menebang pohon untuk kebutuhan hidup secara asal atau diarea terlarang. Menyiapkan
berbagai peralatan kebakaran dan juga tata cara penanganan jika terjadi
kebakaran hutan. Jangan lupa melapor pada pihak berwajib jika mengetahui
ada praktik illegal logging atau
kejahatan seperti menebang kayu di wilayah yang dilindungi, areal konservasi
dan taman nasional serta menebang kayu tanpa ijin di hutan-hutan produksi.
Dan, kita sebagai
masyarakat Indonesia yang mendukung pelestarian hutan. Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan dengan melakukan aktivitas yang dapat melestarikan hutan Indonesia #UntukBumiku agar
kehidupan kini dan masa depan tidak terancam berbagai bencana alam, diantaranya
dengan:
- Ikut gerakan menanam pohon, setidaknya memiliki tanaman di rumah dan merawatnya dengan baik.
- Menjaga hutan dengan tidak ikut menebang sembarangan, menjaga kebersihannya dari sampah, menjaga kelestarian satwa liar di hutan dan tidak ikut berburu maupun menebang pohon secara liar.
- Mendukung konservasi sumber daya alam sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990, mengelola sumber daya alam hayati yang memanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Contoh konservasi sumber daya alam adakah kawasan suaka alam seperti cagar alam dan suaka margasatwa, juga kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam3.
Dan, tulisan ini semoga
membawa manfaat bagi semua #untukbumiku, saya tulis juga dalam rangka lomba
blog tentang #bersamabergerakberdaya #untukbumiku. Jika kalian ingin berperan
serta silakan langsung ke sosial media Blogger Perempuan di:
Instagram :
@bloggerperempuan
Facebook : @bloggerperempuan
Twitter : @BPerempuan
Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!
*Sumber:
1. komitmeniklim.id
2. kompas.id
3. pustandpi.or.id/
Sedih kalau mendengar kebakaran hutan
ReplyDeletekarena ingat dulu di Kaltara bersebelahan dengan hutan kecil yang terbakar akibat orang bakar sampah dan sepertinya sengaja untuk buka lahan, entah untuk apa
itu aja sampai sebulan lebih masih ada asap mengepul di jalan raya! Padahal jaaraknya lumayan jauh dari lokasi kebakaran...
Ya Allah, proses pemadaman juga memakan waktu lama ya. Merugikan banyak pihak yang tak tahu-menahu.
DeleteSemoga peraturan lebih ditegakkan dan timbul kesadaran bersama melestarikan hutan.
Memang benar nih, Kak bahwa menjaga hutan dan melestarikan hutan sudah menjadi salah satu kewajiban kita
ReplyDeleteDengan meakukan reboisasi dan membuang sampah di tempatnya juga sudah merupakan langkah awal melestarikan hutan ya
ReplyDeleteSedih ya kalau mendengar ada hutan di Indonesia yang kebakaran, padahal hutan juga merupakan paru-paru dunia. Selain itu, hutan juga memiliki peran penting dalam mengatur tata air, mencegah erosi tanah, dan mendukung keanekaragaman hayati.
ReplyDeleteSemoga edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan makin masif mengingat pentingnya hutan untuk menunjang keberlangsungan hidup manusia. Apalagi saat ini kejadian kebakaran hutan masih ada, entah karena faktor cuaca atau ulah manusia yang ingin membuka lahan dengan cara instan.
ReplyDeleteSepakat mBa eni, kita semua bs berperean mencegah dan menanggulangi kerusakan dan kebakaran hutan. Bukan hanya pemerintah. paling gampang sih klo kita jalan2 ke area hutan baik hutan alam maupun huta kota, jaga kelestariannya gak ngerusak, gak buang sampah sembarangan, apalagi ninggalin api.
ReplyDeletePentingnya menjaga kelestarian hutan memang harus lebih sering diedukasi pada semua kalangan ya. Supaya semua bisa bergerak bersama berdaya untuk menjaga kelestarian bumi tercinta
ReplyDeleteSedih ya saat berita kebakaran hutan kembali terdengar. Yang rugi bukan hanya masyarakat terdekat, tapi juga negara tetangga sampai kita yang jauh dari sana. Secara jika kita kehilangan hutan, bukankah kita juga harus siap diteror bencana longsor dan banjir? Belum dampak perubahan iklim...
ReplyDeleteSaya seneng kalau naik pesawat ke wilayah timur Indonesia, lihat pegunungan menghijau. Sedih banget membayangkan hutan yang hijau itu bisa ludes dalam sekejab jika hutan terbakar. Setiap individu, dengan cara berbeda, semua bisa bersama-sama bergerak berdaya menjaga bumi tetap lestari ya mbak
ReplyDeleteIndonesia itu punya hutan yang luas, bahkan peringkat 3 dunia. Namun, kebakaran hutan dan lahan terus menggerogotinya. Seringnya, karena ulah manusia yg memang ingin mengambil alih fungsi hutan menjadi lahan komersil.
ReplyDeleteAduh hutan Indonesia itu asli juara bangeeetttt eksotisnya, koleksi flora dan faunanya, juga keberlangsungan masyarakat-masyarakat di sekitar hutannya. Sehingga sayang banget saat belakangan ini jumlah hutan makin kecil, berujung pada ketidakseimbangan ekosistem dan iklim yang kian berubah.
ReplyDeleteSemoga makin banyak eco troopers bisa mengedukasi masyarakat untuk selalu menjaga hutan, menjaga paru-paru bumi, dan menjaga sumber pangannya.
Hayuuuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan dengan melakukan aktivitas yang dapat melestarikan hutan Indonesia #UntukBumiku tercintaa. Banyak hal yang bisa dilakukan dari hal2 kecil ya Mak.
ReplyDeleteMakasih sudah reminder kita semua, semoga edukasinya membuat kita semua aware.
Semakin paham ketika sudah berkeluarga adalah kelangsungan hidup anak cucu kita. Gimana jadinya kalau hutan gundul dan gak di reboisasi?
ReplyDeleteRasanya takut melihat masa depan yang kelam tanpa sumber paru-paru dunia.
Bersama bloggerperempuan, kita semua bersama bergerak berdaya jaga hutan Indonesia.
Melihat kontur hutan Indonesia saat ini makin menipis, sedih juga karena hutan tempat berlangsungnya makhluk hidup juga dan menjadi paru2 bumi, semoga makin banyak yg mengedukasi soal hutan ini
ReplyDeleteSiap mendukung Mba, di rumah udah penuh ama tanaman juga, hehehe. kalo saya sih ini tinggal pengawasan dan hukuman yang berat dari pemerintah biar ada efek jera juga
ReplyDeleteMenjaga hutan itu bukan hanyabtanggung jawab petani, tapi juga pemerintah, masyarakat, relawan, hingga penduduk kota juga secara tidak langsung membutuhkan hasil hutan untuk beraktivitas
ReplyDeleteBersama bergerak dan berdaya dalam menjaga hutan, suatu usaha yg tidak mudah, tetapi bisa kok dilakukan. Bisa mulai dari rumah, misalnya menanam tanaman walaupun bukan pohon besar karena lahan tidak ada, tetapi satu tanaman sangat berarti buat bumi, sekecil apa pun tanaman itu.
ReplyDeleteBersama bergerak dan berdaya dalam menjaga hutan, suatu usaha yg tidak mudah, tetapi bisa kok dilakukan. Bisa mulai dari rumah, misalnya menanam tanaman walaupun bukan pohon besar karena lahan tidak ada, tetapi satu tanaman sangat berarti buat bumi, sekecil apa pun tanaman itu.
ReplyDelete