Pertengahan 2022, masih teringat di kepala saat dunia perobatan anak diguncang berita meninggalnya ratusan anak karena gagal ginjal yang disebabkan obat sirop cair tercemar etilen glikol (EG), dan dietilen glikol (DG) melebihi diambang batas. Berita ini sampai dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunandi Sadikin, dan BPOM melarang serta menarik obat sirop anak dari pasaran.
Kepanikan Ibu Ketika
Sirop Obat Anak Tercemar EG &DEG
Saat beredar daftar sirop
obat anak yang dinyatakan berbahaya karena tercemar EG dan DEG, tidak hanya
saya yang shock, tapi juga banyak ibu di luar sana yang panik. Bagaimana tidak?
Daftar sirop obat anak yang diduga mengandung dua bahan berbahaya itu, salah
satunya sedang diasup oleh dua anak saya, Pendar dan Binar yang sedang demam.
Spontan langsung saya
buang sisa obat sirop anak untuk deman yang sudah terlanjur dikonsumsi Pendar
dan Binar, dengan perasaan campur aduk. Tidak lagi hanya fokus dengan demamnya,
tapi juga jadi lebih kekhawatir terjadi hal yang tidak diinginkan. Sampai saya
selalu memeriksa frekuensi atau kekerapan buang air kecilnya.
Asli, saya takut sekali
saat itu, sampai bolak-balik saling komunikasi dengan teman-teman yang
mengalami nasib kurang lebih sama, terlanjur memberikan sirop obat anak untuk
anak yang sedang demam maupun bapil. Apalagi ketika memantau berita, semakin
hari semakin banyak anak-anak yang berjatuhan mengalami gagal ginjal dan
meninggal. Ratusan anak di Indonesia meninggal dunia akibat sirop yang tercemar
EG dan DEG.
Dampak Sirop Obat Anak Dilarang Beredar
karena Tidak Aman
Namun dampak dari
ditariknya sirop obat anak karena tercemar etilen glikol (EG), dan dietilen
glikol (DG) melebihi diambang batas, membuat para ibu risau, termasuk saya.
Sebelumnya jika anak deman tinggi, kesakitan, dan tidak bisa istirahat malam,
dengan memberinya sirop penurun panas anak akan sangat membantu. Begitu juga
ketika anak bantuk, atau mengalami radang tenggorokan.
Memang ada beberapa obat
herbal buatan sendiri, tapi ini butuh waktu dan tenaga lebih untuk membuatnya.
Sementara alternatif obat puyer, tidak semudah ketika memberikan anak-anak
dalam bentuk sirop yang memiliki varian rasa buah. Terlebih ketika anak dalam
kondisi sakit, sungguh menjadi tantangan tersendiri. Selain secara higienis
puyer belum tentu memenuhi persyaratan kualitas obat yang baik.
Jadi bagai makan buah
simalakama, perasaan takut dengan sirop obat anak karena sudah tercemar bahan
berbahaya, bisa mengakibatkan gagal ginjal dan kematian pada anak. Juga cemas
semua sirop obat anak ditarik dari pasaran, bagaimana jika anak sakit dan
membutuhkan obat-obatan yang selama ini lebih mudah memberinya dalam bentuk
sirop?
BPOM Release Sirop Obat Aman untuk Anak
BPOM yang memiliki
kewajiban dari pemerintah untuk mengawasi Obat dan Makan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, tentu saja bekerja keras dalam kondisi
ini. Hingga setelah melakukan berbagai investigasi dan evaluasi ulang secara
menyeluruh dan menyimpulkan bahwa satu-satunya penyebab kasus GGAPA yang
terjadi adalah karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG) /
Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG)/ Dietilen
Glikol (DEG) oleh satu oknum perusahaan supplier kimia. BPOM pun merelease obat
sirup anak yang aman.
Meski sudah direlease per
November 2022 lalu dan disebar luaskan ke masyarakat, produk sirop obat yang
sudah dirilis kembali oleh BPOM, bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa
dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai. Namun dampak
pemberitaan yang gencar terkait kasus sirop obat ini masih tetap meresahkan
masyarakat. Kepercayaan masyarakat seperti sudah dicederai, dan saya pun
sebagai seorang ibu mengalami itu. Masih saja was-was untuk kembali ke sirop
obat anak.
Memang Gagal Ginjal
Akut Pada Anak (GGAPA) adalah gangguan yang sudah ada sejak lama, tapi menjadi semakin
ditakuti ketika untuk pertama kalinya dalam sejarah di Indonesia, terjadi
lonjakan penderita secara masal selama periode Januari hingga Oktober 2022
karena dugaan adanya
cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG) / Propilen Etilen Glikol (PEG) yang
diganti dengan Etilen Glikol (EG)/ Dietilen Glikol (DEG) pada sirop obat anak.
Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat
Aman Untuk Anak
Maka saat saya diundang
hadir dalam acara Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak di
Royal Kuningan Hotel, Jakarta, pada 21 Maret 2023, rasanya senang sekali.
Acara ini diadakan oleh
Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) bersama dengan Kementerian
Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Pakar Farmakologi. Menghadirkan
narasumber:
- Andreas Bayu Aji - SEKJEN GP Farmasi Indonesia
- APT. Noffendri Roestram, S.SI - Ketua Umum Pengururs Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
- DR. DRA. Agusdini Banun Saptaningsih APT., M.A.R.S – Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
- Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SP.A (K) – Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan DOkter Anak Indonesia
- DRA. Tri Asti Isnariani, APT, M. PHARM - Direktur Standarisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan PLT. Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM)
- Elfiano Rizaldi – Direktur Eksekutif GP Farmasi Indonesia
- PROF. APT. I Ketut Adnyana, MSI., PH.D – Guru Besar Farmalogi – Farmasi Klinis Institut Teknologi Bandung
- Mona Ratuliu
Acara ini
diselenggarakan untuk memberikan informasi yang akurat, pasti dan terpercaya mengenai
keamanan penggunaan sirop obat atau yang umumnya disebut obat sirup, kepada
orangtua dan Dokter Spesialis Anak.
Maka dalam acara Dialog
Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak, Dr. Dra. Agusdini Banun
Saptaningsih, Apt., M.A.R.S., menyatakan:
“Otoritas kesehatan
yang berwenang menyatakan bahwa sirop obat yang sudah diverifikasi ulang dan
dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman. Sehingga masyarakat bisa kembali
menggunakan sirop obat dengan mengikuti anjuran pakai”.
Pernyataan dari Direktur
Produksi Dan Distribusi Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI ini tentu saja membuat saya dan teman-teman
yang hadir, dan masyarakat Indonesia, merasa lega.
Diperkuat juga dengan
keterangan dari Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M.Pharm, Selaku Direktur
Standarisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekusor & Zat Adiktif (ONPPZA)
Dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia
:
“Daftar produk sirop
obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti anjuran pakai, kini bisa dilihat
di website atau sosmed BPOM atau melalui
kanal publikasi BPOM lainnya. Masyarakat, pasien, fasilitas kesehatan dan
dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu”.
Jadi sudah
dinyatakannya oleh otoritas kesehatan yang berwenang bahwa sirop obat yang
sudah melalui verifikasi ulang dan sudah direlease oleh BPOM adalah sirop obat
yang aman, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan
sirop obat kepada pasien dan masyarakat juga bisa kembali menggunakan sirop
obat dengan mengikuti aturan pakai. Seperti yang Piprim katakan:
“Tidak ada obat yang 100% aman, dosislah yang membuat obat menjadi aman!”
Semoga masyarakat, khususnya para ibu terbantu dengan artikel ini ya, dan berikut ini daftar sirop yang direlease BPOM RI https://www.pom.go.id/new/view/direct/klarifikasi_sirup_obat, untuk info lainnya bisa juga mengunjungi akun instagram gabungan perusahaan farmasi Indoensia (GPFI): https://www.instagram.com/gpfarmasi.id/
Seremoni Sirop Obat Anak Aman |
Ngeri banget waktu ikutin berita gagal ginjal akut apalagi mostly kena balita. Alhamdulillah sekarang obat sirup aman buat anak yaa
ReplyDeleteAlhamdulillah sirop obat anak sudah aman lagi digunakan. Berita yang membuat senang kita sebagai buibu nih. Kemaren2 dengar gagal ginjal akut yang diderita anak2 membuat ciut kalau anak harus berobat saat kondisi kurang sehat.
ReplyDeleteSempat kaget dulu pas pertama kali dengar berita banyak anak Kena gagal ginjal akut dan obat sirup ga aman. Soalnya anak2 kalau sakit ya minum obat ya sirup. Tp alhamdulilahnya skrg udah aman ya.. Meski ttp harus lebih hati2 kalau mau ngasih anak obat.
ReplyDeleteSaat Nov 2022 putri kecilku juga demam dan batpil huhu ke dokter dan dikasih obat puyer karena dokter anak saat itu belum berani kasih sirop obat. Alhamdulillah dulu karena ada ceramahan zat berbahaya ya.. jadinya ditarik, dan sekarang sudah aman dari cemaran dan bisa dikonsumsi sesuai anjuran dan sudah rilis aman dari BPOM ya
ReplyDeleteIya nih siapa juga yang gak khawatir kalau ada racun dalam obat sirop buat anak, Yang kena anak2 jusia balita pula sad banget.
ReplyDeleteDengan adanya rilis obat aman dari BPOM ini jadi lebih tenang ya, semoga ke depannya pihak yang terlibat dan berwenang bisa bener2 menjaga keamanan obat sirop jd gak ada kejadian kyk gini lagi.
syukurlah, sekarang ibu-ibu udah ga usah was-was lagi kalau mau ngasih obat buat anaknya ya mba :)
ReplyDeleteDosis yang tepat dan bijak dalam penggunaan sirup obat ya.
ReplyDeleteSyukurlah udah aman ya dikonsumsi sehingga gak bikin cemas lagi
Asyik banget bisa ikut acara ini. Jadi gak khawatir lagi ya karena sirop aman buat anak. Asli ngeri dan was-was pas ada kasus gagal ginjal anak kemarin
ReplyDeleteSamaaaa mba. Waktu isu itu aku juga panik dan takut setengah mati. Mana momennya lagi musim batuk pilek lagi. Akhirnya jadi lebih strict aja sama anak anak. Alhamdulillahnya skrg sirop obat sudah aman dikonsumsi anak anak ya mba. Lega deh dengernya
ReplyDeletealhamdulillah sekarang banyak yang dinyatakan sebagai produk sirup obat yang aman untuk anak - anak ya mba. Kalau ngga ada solusi dan informasi seperti ini, kita para ibu akan kesulitan banget
ReplyDeleteAwalnya pas tahu berita ini sempet bingung kok bisa sampe ke pasaran ya? Tapi untungnya sekarang sudah ada solusinya dan semoga kejadian seperti ini nggak terulang lagi ya.
ReplyDelete