Monday

Waspadai Frozen Shoulder

 


Tidak terasa bulan Januari nyaris habis, dan saya baru bisa menulis hari ini di blog saya. Padahal biasanya awal tahun saya membuat resolusi fisik atau secara tertulis. Kali ini tidak ada tulisan resolusi 2023, bahkan ketika malam tahun baru berdoa, saya bingung resolusi apa yang akan saya buat untuk karir saya di tahun 2023?




Saat itu akhirnya hanya terucap, agar diberi kesehatan dan goal untuk sholat wajib tepat waktu, tidak menunda-nunda. Kadang, karena riweh atau mager, dengar azan tidak langsung sholat. Di usia saya yang kepala 4 plus ini, ingin memperbaiki sholat wajib salah salah satunya, dengan sholat tepat waktu.

Kodratullah, awal tahun 2023 beberapa cobaan hadir, dari masalah keluarga dengan adik saya yang tahu-tahu memutus hubungan saudara sampai anak-anak kami tidak boleh saling kenal. Sebenarnya sedih dibanding marah, tapi biarlah kalau kita tidak mampu menangani suatu masalah…biar Allah saja yang mengurusnya. Semoga menjadi terbaik buat adik saya dan saya juga, aamiin.

Lanjut masalah tangan kanan saya yang sebenarnya sudah bermasalah sejak Juni 2022, tapi saat itu saya tidak maksimal mengobatinya. Padahal kondisi tangan kanan saya sejak Juni 2022 itu:

  1. Sulit tunjuk tangan lurus ke atas
  2. Rasanya berat sekali kalau harus diangkat ke atas, ke depan, ke samping
  3. Tidak bisa posisi tidur dengan tangan kanan bebas diletakkan di atas kepala
  4. Tidak bisa mengangkat berat, menguncir rambut, memakai baju dengan seenaknya
  5. Tidak bisa bertolak pinggang dengan normal

Dan, kalau salah gerak, tidak sengaja terbentur, atau diguncang saat salaman, disapa dengan ditabok belakang area bahu kiri? Tahu nggak rasanya? Rasanya sakit seperti dipatahkan, ini terasa seperkian detik sampai bikin mau nangis.

Awal Diperiksa Diagnos Syaraf Kejepit

Awal mengalami bahu sakit menjalar ke aktivitas tangan ini, sebenarnya sehabis saya nonton marathon drama kolosal China dari malam sampai pukul 3 pagi dengan posisi miring di sofa, Binar tidur di bahu kanan saya. Asli, saya itu jarang banget nonton, apalagi marathon begini, jadi kayak berasa apes, wkwkwkw.

Mungkin memang sudah lama saya mengalami tanda-tanda dari mulai cidera tangan kanan saat olahraga (tidak saya pijat karena pandemi lagi ganas waktu itu), sering mengetik, sering kesemutan di bahu, pegal sampai sakit banget di area bahu saat ngetik tapi saya abaikan, dan hal lain. Jadilah meledak bagai boom waktu, dan rasanya sakit sekali sampai tidak bisa tidur.

Karena tidak kuat menahan sakit, saya ke dokter umum, dan didiagnosa syaraf kejepit setelah melakukan beberapa tes. Saat itu saya disuntik, diberi obat nyeri otot, obat radang sendi, dan vitamin, langsung sakitnya reda. Namun kondisi tangan kanan saya sudah tidak bisa beraktivitas sempurna seperti dulu, hiks.


Tunjuk tangan bisanya seperti ini, ini sudah maksimal 


Saya therapi ke ahli therapi yang pernah mengobati suami, suami saya juga terkena syaraf kejepit di area pinggang, dan pernah tidak bisa bangun, bisa sehat kembali. Sayangnya, therapi itu tidak membawa efek apa-apa terhadap saya, tidak cocok!

Ternyata Terkena Frozen Shoulder!

Karena tidak terlalu sakit kalau tidak dipicu, saya tetap melakukan aktivitas meski menguncir rambut kesulitan, ngetik tidak bisa lama, memakai baju harus hati-hati atau dibantu. Hingga tidak terasa berjalan 8 bulan dan kambuhlah bahu saya di awal tahun 2023 ini, sakit sampai saya sakit kepala dan tidak doyan makan.

Akhirnya saya berobat lagi dan dites ini itu, akhirnya dinyatakan frozen shoulder dan harus ke dokter syaraf untuk ditindaklanjuti. Saya juga mencoba therapi alternatif, Alhamdullilah tangan yang semula di angkat ke depan terasa berat, setelah therapi mulai bisa bertahan agak lama.

Sebenarnya apa sih Frozen Shoulder? Rasa nyeri dan kaku di area  bahu yang membuat sulit menggerakkan sendi bahu atau lengan atas.

Waspadalah jika kalian merasakan ciri-ciri frozen shouder seperti bahu terasa nyeri saat melakukan gerakan tertentu, gerakan mulai terbatas, bahu terasa kaku, sampai kemudian sulit digerakan. Terlebih pernah mengalami cidera atau bekas operasi, jarang melakukan gerakan yang rutin. Please, jangan diabaikan ya! Bawa ke dokter dan therapi, lakukan pola hidup sehat.

Yuk, jaga kesehatan, dan doakan saya bisa beraktivitas dengan baik lagi ya. Kebetulan menulis ini hanya 600 kata dan dicicil beberapa hati karena belum kuat ngetik lama.

 

5 comments:

  1. Nah, beda banget pengobatan di Jakarta ya, aku di sini gak adapat disuntik Mbk. Jadilah aku sempat menahan rasa nyeri yang amat sangat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Allah, kebayang, Mba. Memang sakiiiiiiiiiiiiiit sampai tidur aku nangis, tapi pas disuntik itu Alhamdullilah gak sakit lagi dan perlahan bisa beraktifitas meski kemudian bulan ke 8 kambuh karena akunya tidak rajin berobat

      Delete
  2. Duh syaraf kejepit itu memang sakit banget ya dan pengobatannya butuh kesabaran

    ReplyDelete
  3. Betul, Mba TIra. Butuh semangat dan yakin

    ReplyDelete
  4. Semoga cepet pulih lagi yaaa mba 🤗.. aku baru tahu kalo saraf kejepit bisa di bagian bahu juga. Selama ini kan taunya di pinggang. Soalnya suamiku juga ngalamin yg sama.

    Aku perlu hati2 juga, secara sering olahraga beban yg mana aku fokusnya ke bagian tubuh atas. Kalo ga hati2 takutnya cedera di bahu juga

    ReplyDelete