Boleh tanya nggak,
sejujurnya yang membebani mental para pejuang garis dua itu dari diri sendiri
yang begitu menginginkan momongan, atau dari pihak luar yang sibuk bertanya,
komentar, dan berpikir klasik tentang memiliki momongan? Berpikir klasik,
seperti sudah sewajarnya dan seharusnya menikah lalu segera hamil. Kehamilan
adalah penerus generasi keluarga, dan wajib hukumnya untuk seorang wanita yang
sudah menikah.
Setidaknya
persentasenya paling besar, apakah dari diri sendiri atau dari luar?
Jaga Ucapan Kepada Pejuang Garis Dua
Kalau dari cerita
teman-teman saya, wanita yang berada dalam lingkungan saya, atau lingkungan di
media sosial, mereka mengatakan tuntutan terbesar untuk hamil atau memiliki
anak justru datang dari luar, seperti keluarga besar, pihak mertua, tetangga,
teman-teman. Pihak luar inilah yang menuntut dari mulai sekedar pertanyaan
basa-basi, "Kamu sudah hamil?", "Kamu menikah berapa lama ya,
nggak ada rencana punya anak?", sampai pertanyaan frontal, "Si A baru
dua bulan sudah hamil, kamu sudah periksa ke dokter kandungan yang bener?"
Bahkan teman saya yang
baru menikah 3-4 bulan kena mental, karena terus ditanya kapan hamil oleh ibu
mertuanya. Ada lagi yang lebih sadis, dipaksa keluarga suami untuk dipoligami
karena belum kunjung hamil, tanpa memeriksakan dengan detail kesuburan dari
pihak suaminya, dan ini real! Serta banyak lagi hal-hal yang membebani mental
pejuang garis dua yang datangnya dari pihak luar.
Padahal tahukah dampak
dari kena mental bagi wanita yang akan berujung depresi? Hal ini bisa menjadi
salah satu penyebab
wanita sulit hamil, karena depresi menurut penelitian dapat
mengganggu proses ovulasi. Sebab depresi akan menekan hormon luteinizing yang
dibutuhkan untuk terjadinya ovulasi.
So, jika kalian bagian
dari yang suka nyinyir kepada pejuang garis dua, kalian sudah melakukan
kesalahan yang memberi dampak negatif yang double, yakni menyebabkan seorang
wanita depresi dan membuat wanita semakin sulit menjadi seorang ibu. Sadis
banget nggak sih hal ini? Coba deh, kalian tanya ke hati kalian, dan temukan
jawabannya dengan jujur.
PCOS, Masih Mungkinkah untuk Hamil Alami?
BTW kenapa tiba-tiba
saya menulis tentang pejuang garis dua? Karena kebetulan tanggal 4 Desember
2022, saya ikut talkshow di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), Jalan
Lebak Bulus I, Cilandak-Jakarta Selatan, Jakarta, yang bertemakan 'PCOS,
Masih Mungkinkah untuk Hamil Alami? dengan para narasumber:
- dr. Malvin Emeraldi, Sp.OG (K)FER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Subspesialis Fertilitas & Hormon Reproduksi Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)
- Grace Tahir, Direktur Mayapada Hospital - Co-Founder Everest Media
Apa Sih PCOS?
PCOS atau kepanjangan
dari Sindrom Ovarium Polikistik/ Stein-Leventhal Syndrome adalah suatu
kelainan pada wanita yang ditandai dengan adanya hiperandrogenisme dengan
anovulasi kronik dan tidak disertai dengan kelainan pada kelenjar adrenal
maupun kelenjar hipofisis.
Bahasa kedokteran
memang berat ya, hehehe. Sebelum membahas lebih jauh tentang PCOS ini saya mau
sharing acara talkshow yang diawali dengan narasumber Grace Tahir. Ibu yang
terlihat energik, smart, dan merupakan orang penting di Mayapada Hospital ini
membagi ceritanya sebagai mantan pejuang garis dua, yang mana ketika
menunjukkan fotonya dulu ke audiens, membuat saya terkesima. Ibu Grace pernah
gemuk sekali!
Ibu Grace menjadi
pejuang garis dua, setelah memiliki anak pertama, tidak kunjung hadir anak
kedua. Hal ini mengingatkan saya akan adik saya, teman saya, sebagai orang awam
memang saya sempat tidak memahami, mengapa mudah punya anak pertama tapi tidak
kunjung hamil anak berikutnya? Bahkan teman saya mengalami hingga anak pertama
dewasa, anak kedua tidak pernah ada. Ada juga yang ketika anak pertama
sudah memasuki bangku SMP, anak kedua baru lahir. Itu pun setelah usaha ke
dokter kandungan.
Nah, inilah yang
dialami Ibu Grace hingga berdampak depresi parah, menurunkan berat badannya
hanya makan dengan cah putih telur dan sawi saja, tanpa karbohidrat. Berat
badan berhasil turun, dan mengikuti program inseminasi sebanyak dua kali, tapi
gagal. Hingga mengalami depresi berat atau mental healthy, sulit tidur dan
cemas berlebihan. Puncaknya Ibu Grace pasrah untuk masalah perjuangannya
memiliki anak lagi.
Di saat pasrah itulah
Ibu Grace hamil anak kedua, dan tidak lama menyusul anak ketiga yang diduga
mengalami down syndrome. Namun ternyata ketika lahir baik-baik saja, saat ini
ketiga anak gadisnya tumbuh dengan sehat dan cantik-cantik. Mendengar cerita
Ibu Grace membuat semangat para pejuang garis dua ya, setidaknya akan selalu
ada harapan saat segala usaha gagal dan hanya mampu berserah. Namun, perlu
diingat, kepasrahan ibu Grace setelah berjuang jatuh bangun karena mengetahui
dirinya PCOS.
Apa Tanda-Tanda Wanita
Menderita PCOS?
Kita kembali ke PCOS,
jadi PCOS ini semacam gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur.
Sayangnya, banyak wanita yang tidak menyadari ini, menganggap biasa, dan bukan
merupakan salah satu penyebab susah hamil. Jujur saja, saya baru mengetahui
tentang PCOS ini setelah mengikuti talkshow di salah satu rumah
sakit terbaik di Jakarta, Tangerang, Bogor, Surabaya, dan Bandung.
Penjelasan dari dr.
Malvin Emeraldi, gejala klinis penderita PCOS adalah:
- Amenorrhea/Oligomenorhea ( menstruasi yang tidak teratur)
- Gambaran ovarium polikistik
- Hiperandrogenisme klinik/laboratorium
Wanita yang mengidap
atau mengalami sindrom PCOS karena hormon androgen berlebihan, memiliki
tanda-tanda diantaranya menstruasi tidak teratur seperti frekuensi
menstruasi yang lebih sedikit, jerawat, pertumbuhan rambut di wajah (kumis),
mengalami kebotakan atau rambut tipis, rambut lengan dan tungkai bawah
berlebihan, obesitas. Dan, biasanya cenderung terkena diabetes, juga merupakan
faktor genetik.
Peluang Hamil Wanita PCOS
Wanita yang mengalami
PCOS ini menjadi infertil (tidak subur), karena tidak ada sel telur yang
matang, sehingga tidak terjadi pertemuan sperma dengan sel telur. Namun berita
bahagianya, kata dr. Malvin, lebih mudah menangani PCOS untuk bisa hamil alami
dibandingkan dengan wanita yang memiliki inseminasi. Terutama untuk wanita
penderita PCOS dengan rentang usia 20-36 tahun.
"Asalkan pasien melakukan terapi yang diberikan dokter dengan konsisten, teratur dan disiplin," ujar dr. Malvin.
Tiga Modalitas untuk Bisa Hamil
Dr Malvin menjelaskan
tiga modalitas untuk hamil, yakni Senggama masa subur, Inseminasi Intra Uterine
( IIU ), dan IVF ( Bayi Tabung ). Dari ketiga penjelasan itu yang saya tangkap
lebih mudah, dan nyaman sepertinya yang senggama masa subur. Namun pasien harus
memahami masa suburnya, dan memenuhi beberapa persyaratan lain agar kemungkinan
hamil besar.
Masa hidup sperma
antara 3 – 5 hari, dan masa hidup sel telur 24 jam. Maka senggama masa
subur akan dapat meningkatkan kemungkinan hamil sampai dengan 14 – 23
persen per siklus/bulan.
Tentu saja cara alami
ini dapat dilakukan dengan gangguan kesuburan kurang dari 2 tahun pada wanita
usia subur 20-36 tahun. Kedua tuba paten, rongga rahim normal, dan tidak ada
gangguan kesuburan pada pria. Karena itu penting sekali, segera periksa
kesehatan pasangan secepatnya begitu memutuskan untuk menikah. Menunda waktu hanya
membuat kemungkinan hamil semakin tipis.
22 komentar
Paling sedih sama yang paling nyinyir, dan anehnya itu sesama wanita kebanyakan ya. Padahal harusnya saling support satu sama lain, karena stres dampaknya malah makin sulit punya anak
ReplyDeleteIya, mungkin karena fitrah wanita memang suka nyinyir. Semoga semakin banyak wanita yang bisa jaga lisannya
DeleteAlhamdulillah lingkunganku toleran. Ada keponakan & sahabat yg susah punya anak. Steessnya karena dari diri mereka sendiri yg memang sudah pengin banget punya anak. Wanita yg sdh berumah tangga pasti pengin anak, kec yg child free. Yg keponakan ikut program di suatu rs & berhasil. Sahabat ini yg belum, skrg rileks dulu buat ngilangin stress krn udah 2x gagal program.
ReplyDeleteIya, memang harus rileks, Mba, gak boleh stres. Kadang pertanyaan itu sekedar basa-basi tapi sebaiknya ditahan ya. Bismillah semoga sahabatnya segera garis 2, aamiin
Deletesemangat buat yang masih berjuang, temenku ada yang PCOS mba, tapis etelah 2 tahun berusaha program secara alami, berhasil juga, pasti bisa kalau Tuhan sudah berkehendak
ReplyDeleteAlhamdullilah, berhasil ya, Mba
Deletetemen saya ada mba yang pcos.. memang kudu lebih sabaar.. alhamdulillah dalam 4 tahun akhirnya bisa dapat 2 anak lho. jadi belum tentu yang jadi kendala medis itu selamanya ngefek, pasti ada treatment2nya juga
ReplyDeleteKayak adek iparku setelah 4 tahun baru hamil dan sekarang anaknya hanya satu saja
DeleteSaya jadi ingat obrolan beberapa tahun lalu dengan seorang teman, kenapa ya wanita yang diperkosa gampang sekali hamilnya ketimbang yang sudah menikah sah? Hal ini terungkap gara2 dia tidak kunjung hamil setelah menikah hampir tahun. Lalu dia berobat ke dokter sampai pasrah. Nah diujung kepasrahan itu dia tiba2 bisa hamil...bahkan setelah melahirkan anak pertama gak berapa lama bisa hamil lagi. Dan mungkin benar ya mbak bahwa PCOS itu tidak menutup kemungkinan wanita yang mengidapnya masih berkesempatan untuk hamil.
ReplyDeleteIya, ya, yang aib-aib dipercepat hamil mungkin agar kasusnya ketahuan, atau entahlah. Semoga semua dilindungi dari perbuatan jahat orang lain. Temennya Alhamdullilah jadi punya anak
DeleteKudu rileks dan selalu tenang ya mba.
ReplyDeleteSama pastinya ikhtiar juga.
Ada sodaraku yg udah nikah hampir 10 thn blum hamidun. Ya kami ikut mendoakan
Moga-moga lekas diberi keturunan kalau pun tidak, jangan bersedih ya. Mungkin Allah punya rencana
DeleteAda ibu2 yg gampang punya anak. Ada juga yang butuh usaha dulu.
ReplyDeleteTemenku juga ada yg pcos tuh mbak tp dengan berobat dan program kehamilan akhirnya hamil. Trus tahun depannya hamil lagi langsung. Langsung dikasi dua krn kesabarannya. Emang gak ada yang gak mungkin asal ikhtiat dan berdoa yaa. DI Mayapada program kehamilannya bagus ya?
PCOS itu berarti banyak diderita wanita ya, cuma sering tidak disadari. Insaallah Mayapada recomend
DeleteSaya saking menjaga perasaan org yg sy kenal belum bs hamil, ga berani mencari topik pembicaraan soal anak.
ReplyDeleteYuk para pembaca yang sekiranya masih suka nnya nanya sebaiknya jangan yaa karena yakin deh mereka itu sudah berjuang sekuat tenaga
Masyaallah, aku suka karekter mba, penuh impati
DeleteDuh baca tentang PCOS jadi keinget adikku sendiri. Dia punya PCOS juga. Jadinya susah hamil. Tapi Alhamdulillah, setelah 10 tahun nikah dan perawatan serta pendampingan dengan media, akhirnya dia hamil dan punya anak. Walopun pas mau nambah susah lagi. Semoga para perempuan yang punya PCOS bisa segera sembuh dan segera hamil, ya. Aamiin
ReplyDeleteMasyaallah, 10 tahun..pasti jadi berkah banget ya mba
DeleteNyinyiran dan pertanyaan kapan ini nih yang jauh² deh gak usap diucap. Lebih baik kasih dukungan doa, kerana kan segala sesuatunya kuasa Allah SWT
ReplyDeleteBener banget, Fenny
DeleteSaya belum menikah dan belum familiar dengan PCOS. Proses untuk bisa hamil memang perlu kerjasama dr pihak istri dan suami ya mbak. Bukan cuma istri aja.
ReplyDeleteIya, kenali PCOS memang penting sejak dini ya, biar untuk jaga-jaga begitu menikah kelak
Delete