Tuesday

Wanita Julit , Salahkan Pasangannya

 

Sebelum menulis panjang lebar, eh sebenarnya saya sih ingin menulis sedikit saja, hehehe. Apa yang saya tulis mungkin tidak seratus persen benar, tapi setidaknya tulisan ini berdasarkan apa yang ada di sekitar saya, dan mungkin juga di sekitar kalian, atau mungkin tengah dialami. Dan artikel ini ditulis dari beberapa curhatan wanita, juga dari pengamatan saya di sosial media maupun dunia nyata.



Apa Pengertian  Julit?

Jadi apa sebenarnya julit menurut kalian? Boleh dong dishare di kolom komentar,  mungkin setiap orang memiliki perbedaan dalam menafsirkan julit. Saya pribadi memandang julit sebagai sikap yang tidak baik, dimana seseorang menanggapi sesuatu, bisa saja itu kecantikan seseorang, kemesraan seseorang, kesuksesan seseorang, dan lain sebagainya, dengan sinis.

Semua dilihat dengan kacamata TIDAK SUKA. Sehingga meskipun itu hal-hal baik, atau tidak mencampuri kehidupannya, tidak merugikan dirinya, tetap membuat seseorang gerah  melihatnya, mendengarnya. Apakah kalian pernah merasakan ini, lalu tergoda untuk berkomentar negatif, misal melihat pasangan mesra dikomentari: Pamer aja kerjanya, lihatin aja kalau pasangannya di belakang selingkuh!

Padahal, coba pikirkan, apa yang merugikan kalian dengan seseorang yang mesra dengan suaminya, kekasihnya? Apakah itu merugikan? Ada lagi yang memberi komentar negatif dengan foto atau video seseorang memakai fashion yang  branded, padahal apakah ini memakai uang kalian? Hehehe

Memang dalam kamus KBBI pun, julit diartikan sebagai bentuk iri hati atau dengki. Perasaan tidak senang melihat kebahagiaan oranglain meski itu tidak ada hubungannya dengan dirinya, dan ini sebabnya apa? Kalian percaya nggak, kalau wanita yang sudah berpasangan sering julit, maka salahkan pasangannya. LOH?

Mengapa Pasangan Berperan Dalam Sikap Julit Wanita?


Menurut seorang psikolog, seseorang yang hatinya dipenuhi kebahagiaan, kasih sayang atau cinta kasih, orang itu tidak lagi memiliki ruang negatif yang meluap-luap, atau dalam arti ruang negatif yang mendominasi dirinya tidak ada lagi. Sebab ruang itu begitu penuh cinta kasih, hatinya didominasi kebahagiaan. Sehingga semua yang terlihat di matanya membuatnya senang,  termasuk kebahagiaan oranglain.

Sementara seseorang yang hatinya kosong, nyaris tidak tersentuh cinta kasih, akan sibuk mencari sesuatu yang bahkan tidak terlihat akan menjadi terlihat, dan diolah dengan pikiran negatif. Sebab ruang cinta kasihnya kosong, istilahnya jiwanya kering dan merana. Bagaimana dia bisa peka dengan kebahagiaan oranglain, sementara tahu arti bahagia saja tidak?!

Di sini peran suami atau pasangan dipertanyakan?

Sebab hubungan cinta kasih tidak sekedar berhubungan intim, selesai tanpa komunikasi, tanpa pujian, tanpa penghargaan. Memberi gaji bulanan kepada istri, selesai yang penting kebutuhan rumah tangga tercukupi, TIDAK! Istri butuh perhatian, butuh ditanya, apakah lelah, apakah butuh bantuan?

Pasangan tidak harus kaya dan menghujani istri dengan berlebihan, tapi mencintai tidak sekedar hubungan seksual, memperhatikan tidak sekedar memberi gaji bulanan, menemani tidak sekedar saat akan tidur malam, bicara tidak sekedar tanya total tagihan listrik-SPP anak, dan sebagainya. Dan, jangan lupa sering-sering saling pelukan, memberi ciuman kasih sayang di kening, di pipi.

Insaallah, jika wanita atau istri sudah diisi penuh ruang cinta kasihnya, dia tidak akan sempat mengomentari orang lain dengan julit atau negatif. Kalau julitnya sudah hilang, Insaallah juga terlihat lebih awet muda, aura kebaikannya dominan ketimbang aura negatif. So, yuk… komunikasi dengan pasangan, isi ruang cinta kasih kalian agar penuh dengan hal-hal yang positif. STOP JULIT!

7 comments:

  1. aku tergelitik membaca karena penasaran
    ya kalo ga ada kerjaan jadinya julit deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkw, aku sudah lama tergelitik mau nulis karena mengamati perihal karakter julit ini

      Delete
  2. hellow Mak, aku mo nambahin ah kenapa suka jadi julid. karena terkadang kita juga kurang bersyukur dengan yang kita punyai, kita suka melihat orang yang bukan milik kita jadi lupa apa yang kita punyai.....apalagi bersyukur. biasa, rumput tetangga selalu lebih hijau....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Mba, tanpa rasa syukur hidup juga jadi kosong ya. Semua hal dilihat di luar dirinya

      Delete
  3. Beneeeeer 😄. Julid itu ya karena dia sendiri ga bahagia dengan hidupnya. Jadi gampang iri Ama kebahagiaan orang lain. Pokoknya kepengin semua orang pun menderita kayak dia 🤣.

    Lihat yg happy dikit, langsung ga suka. Bagi yg belum punya pasangan, tapi ttp julid, kemungkinan besar dia dibesarkan dalam lingkungan kurang cinta kasih. Intinya memang hidup mereka ga bahagia. Nyebelin sih orang begini. Aku sendiri biasanya langsung block orang2 yg julid. Bikin mood jadi down juga 🤭

    ReplyDelete
  4. bener juga ya, seseorang kalau hatinya sudah diisi dengan kebahagiaan, ga bakalan sempet mikir urusan orang lain
    kadang mengurusi masalah sendiri aja sampe berhari-hari

    ReplyDelete
  5. Betul ya. Kalau dari rumah cintanya udah penuh, gak perlu julid ke orang lain. Gak butuh kaya gitu. Udah hepi dengan hidup sendiri

    ReplyDelete