Pekan ASI sudah lewat dua hari lalu ya, tapi para ibu pejuang ASI masih terus berjuang demi si buah hati. Karena itu untuk memberi penghargaan pada ibu menyusui setiap tanggal 1 Agustus diperingati Hari ASI Sedunia, dan berlangsung selama satu minggu, yakni tanggal 1 sampai 7 Agustus dengan nama Pekan ASI Sedunia.
Sebagai
ibu 5 anak (1 anak meninggal saat berusia 5 bulan), jika dihitung saya telah
menyusui selama 10 tahun. Ini tentu jadi moment spesial dalam hidup saya, terlebih
moment menyusui anak pertama yang tidak berjalan mulus. Karena kurangnya
pengetahuan saya sebagai ibu menyusui saat itu, dan ketika menyusui alm anak
ketiga saya, Gibran. Meski waktu sudah lama berlalu, saat mengingatnya beragam
perasaan muncul.
Buku Antologi Memoar Ibu Pejuang ASI
Maka,
ketika saya datang ke talk show buku Memoar Ibu Pejuang Asi di acara yang
diadakan Gabag Beauty di Rumah Wijaya-Jakarta Selatan, mendengar para ibu membacakan kisah mereka menyusui yang
mengharu-biru, dan dijadikan dalam satu antologi buku berjudul Memoar Ibu
Pejuang ASI, seperti mengingatkan masa-masa menyusui anak-anak saya.
Namun
akhirnya dengan support suaminya, dukungan dokter yang merawat penyakitnya
juga, serta perjuangan dalam diri Mak Echa, dia bisa melahirkan anak lelaki
sehat, tampa, dan bisa menyusui seperti ibu-ibu sehat lainnya. Ayo, kalian para
ibu yang diberi kesehatan dan anugerah ASI, jangan sampai tidak memberikan hak
Si Kecil untuk mendapat ASI Ekslusif, hingga usia 2 tahun ya.
ASI
ini sesungguhnya makanan terbaik di dunia untuk bayi baru lahir, kandungannya
mukjizat buat Si Kecil. Jika kita bisa memberikan ASI tentu jangan ditunda atau
tidak diberikan. Jujur, saya menyusi lima anak saya, juga pernah mengalami
kegagalan, kesulitan, dan lain sebagainya. Memang seorang ibu wajib ungtuk
terus belajar, dan memiliki keinginan kuat memberikan yang terbaik buat Si
Kecil.
Keseruan Talkshow Bareng GABAG
Acara yang memang diadakan untuk memperingati
momen Pekan ASI Sedunia ini, tidak hanya mengharu biru dalam kesedihan. Tapi
juga GABAG berbagi kebahagiaan bersama para ibu, apalagi di acara ini peserta
yang datang diperbolehkan membawa Si Kecil. Kebayangkan serunya, diantara
materi yang dibawakan narasumber, curhat para ibu menyusui, pekikan gembira
saat GABAG bagi-bagi hadiah, ada tangis bayi maupun anak-anak balita. Gemes
deh!
Peserta
memang dihujani dengan beragam hadiah, saya mendapatkan sepaket baby care cream
hanya dengan tunjuk jari, dan pulangnya bawa goodiebag yang isinya segambreng bikin bahagia banget deh, seru banget kan. Ada juga yang dapat hadiah keren
dari GABAG dengan menjawab pertanyaan seputar materi yang dibawakan narasumber,
seperti apa sih manfaat DHA? Manfaat daun katuk bagi ibu menyusui? Kalau tidak
menyimak, pasti keder kan jawabnya, hehehe.
GABAG
Indonesia yang merupakan brand Moms & Kids di Indonesia memang memiliki
banyak sekali produk untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan juga untuk Si Kecil.
Bahkan kini juga mengeluarkan brand skincare
yang aman untuk ibu hamil dan ibu menyusui loh, saya sendiri juga pakai.
Bisa dibaca review saya untuk produk GABAG Beauty: Cream Pemutih yang Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui.
So, Selamat #pekanasisedunia buat ibu di seluruh dunia. Buat busui yang memiliki kisah mengASIhi paling berkesan, boleh share di kolom komentar dong, terima kasih.
Seru banget ada mak Echa ya salah satu narsum acara pembacaan kisah ibu pejuang Asi. Di antara kelelahan dan kesakitan saat menyusui, ketika melihat anak-anak tumbuh sehat dan dewasa itu yang paling mengharukan yaa. keren Gabag bisa membuat acara yang bagus ini.
ReplyDeleteMasya Allah. Luar biasa kuasa Allah ya. Bahkan ketika seorang ibu lagi sakit parah pun, tetap Allah beri makanan pertama untuk bayinya, berupa ASI yg sehat. Saya baru tau kalau Mba Echa pernah sakit kanker juga. Moga Allah sehatkan semuanya, Mba Eni dan anak2 juga ya...
ReplyDeleteDulu zaman anak2ku masih bayi dan balita, belum sempat mencoba produk2 GABAG 😁 Pejuang ASI patut diapresiasi. Betapapun sang ibu sedang sakit atau kondisinya kelelahan, ibu selalu berusaha memberikan ASI untuk bayinya. Jadi turut terharu membaca mak Echa yang sakit dan kisah perjuangan para ibu di acara tersebut.
ReplyDeleteSerunya acara GABAG dalam menyambut Hari ASI Sedunia.
ReplyDeleteIbu dan acaranya bersama anak serta membahas pengalaman mengASIhi dengan keras kepala ini menjadi penguat bagi pribadi Ibu untuk terus berjuang.
Bubi, kak Echa dan semua Ibu yang sukses mengASIhi putra-putrinya selama 2 tahun, HEBAT.
Seru sekali talkshownya ya, curhatan para ibu menyusui ini tentunya bisa saling menyemangati. Semangat buat ibu ibu pejuang ASI. Semoga lancar terus ASI nya sehingga bisa memberikan ASI ekslusif untuk si kecil sampai 2 th.
ReplyDeleteTerharu baca kisah perjuangan Echa, blogger tangguh yang bisa survive melawan penyakit dan masih mengASIhi dengan segenap jiwa raga :(
ReplyDeletesemoga para ibu di seluruh dunia bisa mengASIhi anak anak tercinta yaaa mom Eni
Ah seru banget ini acaranya, kebayang ini para pejuang asi saling bertukar cerita saat mengasihi si kecil ya mak. Aku jadi ingat pengalamanku sendiri saat memberikan asi, apalagi saat aku sempat dirawat di rumah sakit dan tetap keras kepala untuk tetap memberikan asi untuk anakku yang saat itu masih 8 bulan.
ReplyDeleteTersentuh baca perjuangan mak echa. Semoga beliau, putranya, dan keluarganya sehat2 saat ini dan seterusnya.
ReplyDeleteMengASIhi mmg satu moment yg memorable. Sulu saya seperti "patah hati" saat menyapih anak2.
echa memang pejuang ASI sejak awal ya.. dan semoga kisahnya menjadi inspirasi bagi kita semua ya
ReplyDeleteWah ada Echa ya sharing tentang pengalamannya saat hamil anak ketiga dengan berjuang dari sakitnya. Alhamdulillah bisa tetap mengASIhi juga, sebuah perjuangan yang pasti tak mudah.
ReplyDeleteKebayang nih keseruan acara GABAG dalam rangka momen Pekan ASI Sedunia. Ibu-ibu pantas mendapat apresiasi di antara kesibukan ngurus anak, bisa bersama di acara keren ini
wah ternyata kemarin itu ada pekan asi yaa dan GABAG bikin acara keren banget! Menarik ya acaranya, setuju sih ibu yg sehat tuh pasti bisa kok mengasihi, memang ga mudah tp percaya deh kalau bisa. soalnya temenku adopt anak 4bln aja akhirnya bisa nyusuin kok, dr yg awalnya dipancing pake selang2 gitu. yukk ibu2 mama2 bunda2, semangat semuanyaaa
ReplyDeletePerjuangan menyusui anak memang berbeda-beda ya, mbak setiap ibu. Bahkan anak pertama dan anak berikutnya saja bisa beda cerita dan perjuangannya
ReplyDeleteMasya Allah kereen ibu hebat pejuang ASI buat darah daging tercinta.
ReplyDeleteAlhamdulillah kedua buah hatiku lolos Asi smuaa makk 🤲🤲
Memang ibu menyusui harus di dukung oleh pasangan supaya produksi Asi melimpah. (Gusti yeni)
Gabag nih, merk lama yang benar-benar menjaga konsistensi dalam mendukung ibu dan anak yang ingin melalui proses mengASI ya
ReplyDeleteSalut padamu Mbak yang sekitar 10 tahun punya pengalaman menyusui putra-putri. Sehat selalu ya...
ReplyDeleteInspiratif bener idenya GABAG dalam buku memoar dan helatan acaranya ini! Kebayang serunya ibu-ibu pejuang ASI ngumpul bersama buah hati
Pegalaman mengASIhi ku yang paling berkesan saat bawa si bungsu usia 2 bulan dalam perjalanan dari rumah di Jakarta sampai hotel di Metairie, LA selama total 36 jam...Berkat ASI meski ada beberapa kendala, Alhamdulillah lancar semua
Ah iya, tanggal 7 ke kemarin penutupan pekan asi sedunia
ReplyDeleteGabag dari dulu sahabat ibu menyusui
aih ada akuuuu di situ. Seneng banget ngumpul bareng buibu pejuang ASI. Dengerin read aloud memoarnya itu loh bikin mewek. Terharu banget dengan perjuangan menyusui.
ReplyDeleteSaya inget dulu waktu menyusui, meski terhitung agak susah di awal tetapi akhirnya bisa lulus ASI ekslusif. Memang butuh perjuangan memberi ASI itu. Harus punya support system yang baik
ReplyDeleteAakkkk virtual hugs utk seluruh ibu² hebaattt yg meng-asi-hi putra putri dgn sepenuh jiwa.
ReplyDeleteKeren bgt Gabag klo bikin event
aku mengalami perjuangan ngASI dua anak ya luar biasa, yang pertama berhubung masih ibu baru jadi masih belum paham kalau ASI makin lancar kalau disusui, sementara anak kedua kena tongue tie. Acaranya seru pasti gak nyesel bisa hadir mana dapat hadiah pula
ReplyDelete