Mari Berbagi Kebaikan donasi Rambut Untuk Pasien Kanker Bersama Lifebuoy Shampo
Ada yang sama dengan saya dan anak-anak saya di rumah, selama pandemi jadi tidak rutin ke salon sampai rambut memanjang? Dua anak laki-laki saya pun rambutnya gondrong sampai menjela melebihi bahu dan dikuncir ketika udara terasa panas, karena rambutnya memang lebat.
Saat
pandemi mulai landai, dan jadwal sekolah offline dimulai seratus persen,
serempak anak-anak potong rambut. Jujur, sayang juga melihat rambut panjang
dipotong dan dibuang. Bayangkan 3 anak semua potong rambut, saat akan mengubur
rambutnya terasa sayang sekali, hehehe.
Sementara
anak-anak sudah potong rambut karena masuk sekolah, saya masih memelihara
rambut saya hingga mencapai punggung. Karena kesibukan anak-anak yang mulai
antar jemput sekolah jadi urusan ke salon tertunda deh, padahal dengan rambut
yang kita miliki ini kita bisa berbagi kebaikan loh.
Duh,
jadi menyesal mengingat rambut anak-anak yang terkubur karena tidak tahu bisa
didonasikan. Saya juga mengetahui mengenai donasi ini karena kampanye yang
diadakan Lifebuoy Shampo yang diluncurkan beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 2
Juni 2022.
Lifebuoy
Shampoo berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Luncurkan Kampanye
Berbagi Kebaikan
Peluncuran kampanye Berbagi Kebaikan |
Saya merasa beruntung dapat hadir dalam peluncuran kampanye berbagi kebaikan, meski melalui zoom. Kampanye berbagi kebaikan yang merupakan kolaborasi Lifebuoy Shampo dan YKI ini menghadirkan narasumber :
1. Agus Nugraha, Head
of Marketing Hair Care Indonesia PT Unilever Indonesia, Tbk.
2. Prof. DR. dr. Aru
Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP – Ketua Umum Yayasan Kanker
Indonesia
3. dr. Siti Annisa
Nuhonni, Sp.KFR(K) – Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia
4. Anna Surti Ariani,
S.Psi., M.Si. - Psikolog Keluarga
5. Mona Ratuliu selaku
celebrity mom
Kampanye Berbagi Kebaikan Melatih
Empati Anak
Dalam
peluncuran kampanye berbagi kebaikan ini ada hal yang nyaris luput dari saya,
yakni physical distancing yang dialami anak-anak selama pademi tiga tahun ini
membuat dampak besar pada perkembangan sosial mereka, seperti kemampuan berinteraksi dengan teman
sebaya, memecahkan masalah, hingga berlatih memiliki sikap empati.
Saya
hanya memikirkan dampak pandemi ini membuat anak-anak akan sulit bersosialisasi, karena mereka menghabiskan
waktu di rumah saja. Sekolah di rumah, bermain di rumah, saya memikirkan
bagaimana jika nanti anak-anak kesulitan bergaul karena malu, karena tidak
terbiasa, saya mengabaikan dampak lain yakni anak kurang memiliki sikap empati.
Sikap
empati ini sangat penting ada pada diri manusia sejak anak-anak, sebab akan
memperngaruhi kehidupan hingga mereka
dewasa seperti yang dikatakan Anna Surti Ariani:
“Jika
kemampuan berempati dan perilaku tolong menolong ini tidak dikembangkan,
terdapat risiko jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, anak
dapat sulit beradaptasi dan sulit diterima oleh lingkungannya sehingga
mengalami masalah pergaulan. Sementara dalam jangka panjang, anak rentan
mengalami beragam masalah gangguan psikologis. Perilaku ini tidak dapat tumbuh
dan berkembang dengan sendirinya, dibutuhkan proses panjang sejak usia dini
hingga dewasa yang erat kaitannya dengan stimulasi dari orang tua.”
Jelas
sebagai orangtua saya ingin anak tumbuh dengan baik, baik kehidupan pribadinya,
kehidupan sosialnya. Maka saya semangat untuk mulai fokus pada masalah
menumbuhkan rasa empati ke dalam diri anak-anak saya, karena sebenarnya kita
bisa menanamkan rasa empati pada anak sejak dini dengan berbagai kegiatan
positif seperti berbagi kebaikan yang sedang dikampanyekan Lifebuoy Shampo
bersama Yayasan Kanker Indonesia.
Support Berbagi
Kebaikan Untuk Penyitas Kanker
Tujuan
diluncurkannya kampanye berbagi kebaikan, dikatakan Agus Nugraha, kampanye ini
diharapkan dapat memberi inspirasi keluarga untuk berbagai kebaikan melalui
Lifebouy Shampo:
“Melalui kampanye ini ingin menginspirasi
keluarga Indonesia bahwa rambut sehat yang bisa didapatkan dengan menggunakan Lifebuoy
Shampoo Kuat & Berkilau dapat menjadi sumber kekuatan untuk melakukan
berbagai bentuk kebaikan. Oleh karena itu tahun ini kami bekerja sama dengan
YKI menggalang berbagai bantuan bagi para pejuang kanker sebagai bentuk
dukungan keluarga Indonesia dalam membantu membangkitkan semangat dan rasa
percaya diri mereka.”
Prof. DR. dr. Aru
Wisaksono Sudoyo sebagai Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia menyambut senang
kolaborasi berbagi kebaikan, “Kami menyambut
baik kampanye ‘Berbagi Kebaikan’ kerjasama Lifebuoy Shampoo dengan YKI dalam
meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kanker melalui donasi rambut, dan
hal ini akan mendorong semangat dan kualitas hidup pasien kanker. Pada
kesempatan ini pun, kami mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat
termasuk dengan melakukan deteksi dini kanker, dan sejalan dengan kampanye ini,
jagalah kesehatan rambut karena dapat menjadi sumber kekuatan untuk berbagi
kebaikan.”
Tentu
saja kita sebagai masyarakat selain memperhatikan hidup sehat dan diteksi dini
kanker, harus mendukung kampanye berbagi kebaikan, karena
para penyitas kanker membutuhkan support tidak sekedar materi, tapi juga rasa
empati agar mereka tidak merasa sendirian dalam berjuang.
“Kanker
memberi dampak terhadap fisik dan psikologis pasien kanker. Kondisi pandemi
juga menambah tantangan yang dihadapi oleh pasien kanker, sehingga diperlukan
dukungan psikososial dalam menjaga maupun meningkatkan kualitas hidup pasien
baik oleh keluarga, orang-orang terdekat, hingga lingkungan dan masyarakat
luas. Dukungan masyarakat melalui kampanye ‘Berbagi Kebaikan’ oleh Lifebuoy dan
YKI ini akan semakin membangkitkan keyakinan bahwa mereka tidak sendirian dalam
berjuang, “ kata Dr. Siti Annisa Nuhonni.
Yuk,
Berbagi Kebaikan Dengan Donasikan Rambutmu
Lalu
bagaimana cara donasi rambut untuk pasien kanker? Rambut yang nantinya akan
dibuat menjadi wig bagi pasien kanker ini bisa kita donasikan melalui cara
berikut ini:
1. Cuci rambut dengan
bersih dan keringkan, kemudian kuncir dalam satu atau dua ikatan dengan kuat.
2. Potong rambut di
atas ikatan, pastikan potongan rambut tidak terburai berantakan. Idealnya,
dibutuhkan minimal 25 cm untuk membuat wig dengan rambut asli.
3. Masukkan potongan
rambut yang terikat rapi ke dalam amplop/zip lock yang tahan air.
Kirim ke : PO BOX
LIFEBUOY BERBAGI KEBAIKAN JAKARTA 12000 dengan mencantumkan nama, alamat dan
nomor ponsel pendonasi.
Bagi kalian yang
rambutnya belum memenuhi persyaratan, donasi, bisa tetap diberikan dimana total
gramasi dari rambut yang terdonasi akan dikonversi menjadi wig rambut sintetis
yang juga akan didistribusikan kepada para pejuang kanker. Jadi mau rambut
panjang atau pendek, tetap bisa berdonasi ya.
Donasi melalui
pembelian produk: Untuk setiap pembelian Lifebuoy
Shampoo varian Kuat & Berkilau limited edition ukuran 340 ml, otomatis
mereka akan berkontribusi dalam penggalangan dana yang akan didonasikan kepada
YKI.
Donasi melalui Kitabisa.com: Donasi juga dapat diberikan melalui platform crowdfunding Kitabisa.com, dimana seluruh dana yang terkumpul akan didonasikan kepada YKI.
Yuk, jangan tunda lagi
untuk ikut berperan dalam kampanye berbagi kebaikan bersama Lifebuoy Shampo.
Jangan lupa ajak anak-anak mendonasikan rambut mereka, agar mereka mulai menumbuhkan
rasa empatinya terhadap sesama. Dalam acara peluncuran artis cantik Mona
Ratuliu bersama putrinya, Nala, juga ikutan donasi rambut mereka loh.
Oya, buat kalian yang
butuh informasi lebih lanjut
tentang kampanye ini, bisa langsung kunjungi: www.berbagikebaikan.kitabisa.com
atau akun Instagram @LifebuoyID.
25 komentar
Semoga semakin banyak yang donasi rambut ya, terutama buat anak-anak nih biar mengenalkan empati berbagi sesama
ReplyDeleteMbak, bukankah pakai rambut palsu itu dilarang dalam agama?
ReplyDeleteKalau untuk mempercantik diri, memang haram, Mba. Tapi jika di atas kepala wanita tidak ada rambutnya sama sekali atau karena gundul. Maka tidak masalah menggunakan rambut palsu/wik untuk menutupi cacatnya; kerena menghilangkan cacat dibolehkan, dan karenanya Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah mengizinkan kepada orang yang hidungnya terpotong pada salah satu peperangan untuk menyambung hidungnya dari emas. Jadi Insaallah menyumbangkan rambut untuk wig penyitas kanker yang gundul efek dari kondisi penyakit dan pengobatannya diperbolehkan
DeleteIya, mak Eni. Ternyata diperbolehkan ya rambut dari orang lain untuk dipakaikan di kepala pelontos penderita kanker. Ga ada salahnya juga sih kita berbagi kebaikan seperti ini. Toh Nabi Muhammad SAW pun telah mengizinkan orang yang menyambung hidungnya dari emas.
DeleteDulu saya pernah ikut kampanye serupa, lupa dari mana penyelenggaranya. Potong langsung di tempat, pas itu di mall. Ngga nyangka ternyata dari rambut aja bisa jadi bantuan untuk orang lain yang membutuhkan. Alhamdulillah Lifebuoy ikut membantu para penyintas kanker.
ReplyDeleteSejak berhijub ketika lulus SMA potong rambut sendiri mak.
ReplyDeleteTidak rata ga masalah tidak ada yang melihatnya juga hehehe nah anak saya yang cewek juga sama sejak bayi potong sendiri di rumah sampai sekarang abg ketutup hijub belum pernah merasakan ke salon potong rambut dia.
Ternyata hal sepele bisa berdampak lusr biasa ya mak bermanfaat bagi yang mebutuhkan seperti donasi rambut ini.-Gusti yeni
Waah termyata rambut yang kita potong bisa didonasikan bagi penderita kanker ya. Biasanya rambut penderita rontok setelah kemo. Bagus sekali program shampoo lifebuoy ini ya.
ReplyDeleteTernyata sekarang ada donasi rambut juga ya mbak. Aku baru ingat kemarin habis potong rambutku karena kepanjangan. Terus aku jadiin pupuk aja buat tanaman karena nggak tau kalau rambut bisa didonasikan. Terima kasih infonya ya Mbak,. Next time kalau potong rambut lagi mending rambutnya aku simpan untuk didonasikan.
ReplyDeleteWow, baru tahu ternyata rambut kita bisa didonasikan untuk para penyintas kanker ya. Semoga dapat memberikan manfaat dan penghiburan untuk para penerima donasi rambut ini..
ReplyDeletePatut diacungi jempol nih berbagai program dari Shampo Lifebuoy. Berdonasi ga melulu uang ya tetapi juga bisa berbagi kebaikan dengan memberikan rambutnya keada para penderita kanker. Coba event ini sudah ada kemarin2 ya, padahal rambut Fakhri gondrong banget tuh hehehe.
ReplyDeleteAku pernah donasi tapi untuk salon yang ada di Bali mba, mereka kerja sama dengan yayasan kanker di sana. Kalau Lifebuoy bisa menginisiasi donasi rambut seperti ini pasti bakal lebih bagus lagi dampaknya.
ReplyDeleteKalau mau berdonasi berarti saya harus menunggu bisa dipotong sepanjang minimal 25 cm ya. Hmm .. idenya unik.
ReplyDeleteSaya termasuk yang ikut menyumbang dalam kampanye ini. Ada rasa senang dan haru juga. Karena baru tahu kalau bagian tubuh kita, yang biasanya dibuang begitu saja, ternyata berguna buat pasien kanker untuk membuat rambut palsu.
ReplyDeleteSelain donasi rambut ini kayanya juga ada donasi lainnya yang masih rangkaian serupa kan ya Mba Eni. Soalnya baru potong rambut nih.
ReplyDeleteAku masih nyimpen rambut-rambut anak2ku dan aku sendiri ketika habis potong mba, bahkan udah ada satu kantong kresek. MasyaAllah, dengan rambut pun kita bisa tetap berbagi ya mba
ReplyDeleteBagus idenya lifeboy ini ya Mba, moga banyak yang bisa partisipasi dan peduli. Semoga rambut anak2 kita juga sehat karena paloa sampo lifeboy yah, hehehe
ReplyDeleteKalau kita niat & ikhlas berbagi bisa dengan cara apapun ya mbak, termasuk dengan donasi rambut. Buat yg sehat rambut harus tetap dijaga, karena pejuang kanker sangat membutuhkan rambut untuk buat lebih semangat & percaya diri lagi di tengah pengobatannya
ReplyDeleteKarena pandemi, banyak kondisi yang terabaikan. Menumbuhkan kembali fitrah berbagi dan empati kepada anak-anak dengan cara turut mensukseskan program Lifebuoy bersama YKI.
ReplyDeleteSemoga pasien kanker Indonesia merasa senang dan bisa menemukan semangatnya kembali dalam jalani aktivitas.
Ini ide donasi yang keren sih menurutku. Dari rambut kita bisa jadi wig untuk penyintas kanker. Bikin semangat manjangin rambut, nih.
ReplyDeleteKeren mbak ada donasi rambut seperti ini. Dulu kalau potong rambut selalu di buang, next karena sudah tahu kalau rambut bisa di donasikan bakalan aku donasikan
ReplyDeleteSalut pada Lifebuoy yang memprakarsai gerakan berbagi kebaikan melalui donasi rambut ini. Kita diajarkan untuk melatih empati dengan menyumbangkan apa yang kita punya, yang paling sederhana saja, itu pun sudah membawa manfaat bagi sesama.
ReplyDeletewah bermanfaat banget ya mbak ini programnya. jadinya nggak bingung lagi deh kalau potong rambut dibuang ke mana rambutnya. soalnya ternyata rambut kita juga bisa didonasikan dan bermanfaat untuk sesama
ReplyDeleteNggak salah pilih Lifebuoy untuk shampoo keluarga di rumah, kampanyenya bagus banget dan tentu saja hasil donasi rambut ini akan sangat membahagiakan bagi para pasien kanker ya.
ReplyDeleteMengajar donasi tapi dengan empati ngga mudah. Dengan cara ini lifebuoy mengajarkan sekaligus keduanya .. sesuai dengan nama mereka Lifebuoy
ReplyDeleteSalut dan selamat buat lifeboy shampoo yang sukses menyelenggarakan kegiatan berbagi untuk penderita kanker. Kegiatan seperti ini harus dibanyakin agar semakin banyak yang terbantu
ReplyDelete