Bayi memiliki kulit yang sangat lembut dan sensitif, sehingga rentan terkena iritasi kulit. [1] Ketika kulit mengalami iritasi, bukan tidak mungkin si Kecil menjadi rewel, karena merasa gatal ataupun kesakitan yang membuatnya tidak nyaman. Untuk itu orang tua harus tanggap dan sigap supaya bisa mengatasi masalahnya.
Perlu diketahui, secara umum, ada beberapa jenis iritasi kulit yang seringkali ditemui pada bayi, terutama yang masih berusia 0-24 bulan. [1] Penyebabnya pun cukup beragam, tapi tentu saja dapat diminimalisir dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan buah hati. Yuk, simak iritasi kulit pada bayi apa saja yang mungkin menyerang si Kecil:
1.
Ruam popok
Ruam popok merupakan
jenis iritasi kulit yang paling sering dialami oleh bayi [1,3,4]. Ruam ini
biasanya ditemukan di area yang tertutup oleh popok, seperti bokong, pangkal
paha dan juga sekitar kelamin yang ditandai dengan warna kemerahan. Biasanya,
ruam popok dipicu karena kulit yang basah atau lembab akibat tertutupi popok,
dan berkontak dengan urin atau feses di dalamnya. Hal ini menyebabkan kulit
terinfeksi kuman dan bakteri [2,3].
Untuk mengatasi ruam
popok, harus lebih menjaga kebersihan si Kecil dengan sering mengganti popoknya
tanpa menunggu penuh atau bocor. Sebelum memakaikan popok bersih, pastikan
untuk membersihkan area kulitnya, dan mengeringkannya dengan sempurna. [3,4] Bila
perlu, oleskan krim ruam popok tipis-tipis untuk memberikan proteksi lebih pada
kulitnya yang sensitif.
2.
Ruam air liur
Ternyata, ruam tidak
hanya dipicu oleh kontak dengan popok yang kotor saja. Terkadang, bayi juga
bisa mengalami iritasi yang disebabkan oleh kontak kulit dengan air liurnya
sendiri atau yang biasa disebut sebagai drool rash. Umumnya ruam air liur
terjadi pada bayi yang akan tumbuh gigi dan ditemukan di area sekitar pipi,
leher serta dada di Kecil. [3]
Ruam ini bisa mereda
dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga minggu. Namun, untuk membantunya
lebih cepat sembuh bisa melakukan beberapa hal. Diantaranya dengan selalu
menjaga area pipi, leher, dan dadanya tetap kering, tidak menggosok kulit bayi
saat membersihkannya, mengusap kulit bayi dengan air hangat tanpa sabun, dan
memakaikan celemek bayi atau drool bib supaya bajunya tidak basah yang memicu iritasi
kulit. [3,4]
3.
Eczema
Berbeda dengan jenis
ruam sebelumnya, eczema dipicu oleh faktor genetis di mana jika ada anggota
keluarga sebelumnya memiliki riwayat kondisi kulit tersebut, maka si Kecil akan
lebih rentan juga terhadapnya. [3] Eczema ditandai dengan kulit yang terasa
kering, dan kasar serta kemerahan yang bisa terasa gatal [1], misalnya ketika
memakai baju dengan bahan tertentu atau tidak cocok dengan detergen yang
digunakan. [1,2,3]
Meskipun banyak
literatur menyebutkan bahwa eczema dapat sembuh dengan sendirinya seiring
bertambahnya usia buah hati, namun saat iritasi terjadi tentunya akan
mengganggu kenyamanannya. Itulah sebabnya harus bisa membuat buah hati lebih
nyaman dengan cara mengeringkan tubuhnya dengan menepuk lembut dan bukan
menggosok, mengaplikasikan krim pelembab berformulasi lembut, dan menggunakan
salep medis yang diresepkan dokter pada kondisi yang parah. [1,2,3]
Dan, sebagai langkah
antisipasi, selalu sediakan Bepanthen di rumah untuk meringankan ruam yang
terjadi pada si Kecil. Bepanthen menggunakan bahan-bahan alami sehingga cocok
untuk iritasi kulit pada bayi yang sangat lembut dan sensitif. Oleskan tipis pada area
yang mengalami iritasi secara teratur supaya ruam mereda. Jangan lupa untuk
membersihkan dan mengeringkan kulitnya terlebih dahulu sebelum
mengaplikasikannya.
Semoga si Kecil sehat
selalu.
Sumber:
Anjana Mothihar
Chandra, Common Baby Skin Conditions, healthxchange. Diakses pada 11 Maret 2022
dari https://www.healthxchange.sg/children/baby-0-24-months/common-baby-skin-conditions-symptoms-causes
Anjana Mothihar
Chandra, Treatment for Rash, Eczema, & Other Baby Skin Conditions,
healthxchange. Diakses pada 11 Maret 2022 dari https://www.healthxchange.sg/children/baby-0-24-months/treatment-rash-eczema-baby-skin-conditions
Eleesha Lockett, How to
Spot and Take Care of Your Baby’s Rash, healthline. Diakses pada 11 Maret 2022
dari https://www.healthline.com/health/how-to-spot-and-take-care-of-your-babys-rash#treatments
Susan C. Kim , Newborn
Rashes and Skin Conditions, uofmhealth. Diakses [ada 11 Maret 2022 dari https://www.uofmhealth.org/health-library/zx1747
0 komentar