Ini hari ke 10 sejak saya mengalami gejala Omicron dan hari ke 5 sejak dinyatakan positif melalui PCR, tepatnya saya dan suami. Tapi mungkin juga dengan anak saya, Abang Pendar (7 tahun), dan Binar (3 tahun), karena saya dan suami merasakan gejalanya setelah Abang Pendar sembuh, dan Binar bareng sakit berdua saya. Alhamdullilah Binar hanya demam 3 hari, dan pulih.
Belum tahu pasti juga, apakah
anak-anak benar-benar terpapar Omicron, karena baru hari ini (2 Maret 2022)
anak-anak mendapat jadwal PCR dari Puskesmas secara gratis. Jadi kronologinya
seperti ini, mungkin bisa jadi info bermanfaat buat kalian yang belum pernah
terpapar Omicron agar waspada begitu merasakan gejalanya, karena berbeda dengan
flu biasa. Setidaknya itu yang saya dan suami rasakan.
Awal Terpapar Omicron
Karena Abang Pendar
selalu merajuk, akhirnya kami perbolehkan asal mengenakan masker. Namun
prakteknya katanya saat main sering buka masker (hadewww!). Selain main, Abang
Pendar juga sholat Jumat bersama teman-temannya, malamnya mengaji di depan
rumah sih. Dan, malam Sabtu langsung demam tinggi.
Selain demam keluhannya
kepala sakit, ulu hati nyeri, badan sakit semua, Abang Pendar sempat ketakutan
terkena Omicron. Karena saya memang selalu mensounding agar dia hati-hati
bahaya Omicron, tapi memang sejak pindah Abang Pendar jadi heboh main. Mungkin
ini sangat menyenangkan, mengingat dulu di Depok full di dalam rumah.
Dua malam Abang Pendar
demam, tidurnya saya dan Ayahnya yang menemani, memeluk. Minggu langsung suami
ikutan demam, dan Seninnya menyusul saya dan Binar. Saya tidak demam tapi
menggigil, kepala sakit, tenggorokan bagai terbakar tapi menelan tidak sakit,
dan semua sendi sakiiiiit sampai saya tidak bisa terpejam.
Kenali Gejala Omicron!
1.Sakit kepala di
bagian depan
2. Menggigil kedinginan
3.Sendi-sendi sakit
semua bagai dibetot-betot
4. Tenggorokan panas
bagai terbakar tapi tidak radang karena menelan tidak sakit
5. Timbul mual
Saya juga mendengar keluhan
suami yang kurang lebih mirip, hanya suami tubuhnya panas tinggi. Binar juga
demam, tapi tidak mengeluh hanya terus menempel di saya. Alhamdullilah, masih
mau minum Tempra, vitamin, dan makan sedikit demi sedikit. Maka saya langsung
berkesimpulan terkena Omicron. Sementara Abang Pendar sudah pulih, terlihat
ceria.
Segera saya tanya
teman-teman di WAG, keesokannya hari Selasa saya sudah tidak sanggup bangun. Saya
tidak tahu anak-anak makan apa, sepertinya hanya telur rebus karena stock di
kulkas hanya ada ayam mentah, ikan mentah, belum dibumbui semua. Alhamdullilah,
teman-teman yang menebak saya terkena Omicron mengirimkan bala bantuan makanan
matang, vitamin, buah-buahan, susu.
Masyaallah, terharu
sampai mau nangis karena memang saya membutuhkannya. Saya dan suami ambruk
tidak ada uang online yang bisa buat transaksi secara online, uang chas juga
terbatas. Mau ke ATM tidak mungkin, jadilah bantuan teman-teman ini benar-benar
sangat membantu sekali. Alhamdullilah Binar sembuh lebih dahulu, tinggal saya
dan suami yang masih ngas-ngos, sakit kepala, keliyengan, keringat dingin.
Hari Kamis saya dan
suami sudah bisa bangun, kami keluar untuk ke dokter dan mengambil uang di ATM,
mengisi uang online, belanja makanan matang dan stock lainnya. Sesungguhnya kita
berdua keluar dalam kondisi keliyengan, terpapar angin di atas motor dingin
semua padahal tengah hari bolong. Karena khawatir beneran positif, kita berdua
selalu jaga jarak dan hati-hati.
Dan, baru Jumat saya
dan suami jadwal PCR puskesmas, hasilnya sehari kemudian… POSITIF! Meski sudah
menduga lemes juga rasanya, tapi setidaknya karena dari awal gejala saya sudah
waspada ini sangat membantu sekali untuk melakukan tahap penyembuhan
berikutnya. Ditunggu ya, cerita saya dalam menghadapi Omicron.
ya Allah sedih dengar kisahnya kebayang deh pusingnya sekeluarga sakit, pernah banget mengalami hal ini. Insya Allah ke depan lebih sehat2 kita semua ya
ReplyDeletesemoga lekas pulih ya mba eni, insya allah bisa speed recovery dan sehat semua sekeluarga, aamiin...
ReplyDeletesemoga lekas berlalu ya pandemi virus ini, rasanya udh hampir semua orang ya kena, gak kerasa juga udh selama ini kita dikasih pandemi
ReplyDeleteMba En lekas sembuh ya dan juga keluarganya, insyallah sehat kembali mba En, di tempat saya juga banyak yang mengalami cirinya seperti itu. Kemarin saya sempat demam juga sudah khawatir pas ke dokter ternyata sakit lambung dan gejala tipes
ReplyDeleteBismillah moga lekas sembuh ya bun sekeluarga. Sedih banget pastinya tapi omicron ini sembuhnha lebih cepat ya. Kemarin teman juga kena terus crita penyembuhan cepat
ReplyDelete