Persiapan Vaksin Covid 19 untuk Anak SD
Apakabar
semua? Untuk pertama kalinya di tahun 2022, saya baru menulis lagi di blog.
Selama itu vacum menulis, hehehe. Biasa ya setelah akhir tahun berjibaku dengan
barisan tugas menulis, di awal-awal tahun pasti akan jeda nih. Entah karena
perkerjaan menulis blog sedang sepi, atau kesibukan baru sedang menjerat.
Kalau saya tentu saja karena keduanya, sebab memang belum menerima job menulis di blog, dan sibuk anak-anak PTM (Pembelajaran Tatap Muka). PTM setelah dua tahun daring itu seperti membuat kita tergopoh-gopoh deh, apalagi kondisi masih pandemi anak-anak harus membawa bekal, dan di rumah ada tiga anak yang sekolah.
Ditambah
nih, saya baru pindahan rumah, dua anak sakit. Pendar sempat flu, dan Binar
kena campak, huhuhu. Sekarang saja Binar masih masa recovery, yang butuh banget
perhatian saya. Nanti deh saya ceritakan mengenai sakitnya Binar, siapa tahu
infonya bermanfaat ya. Sekarang mau fokus nulis tentang vaksin Covid 19 untuk
anak saya yang SD nih, Abang Pendar.
Bagaimana
Ibu-Ibu, apakah anak-anak sudah vaksin Covid 19 semua? Atau ada yang maju
mundur cantik karena takut ini-itu efek pikiran negatif, atau berita-berita
negatif yang berseliweran . Duh, sebaiknya kalau kurang info konsul langsung
saja ke ahli medis ya, atau hempaskan deh berita-berita hoak. Sebab vaksin
untuk anak ini memang penting, mengingat pandemi tidak tahu akan berakhir
kapan. Betul-betul tidak tahu!
Kecemasan
Vaksin Covid 19 Untuk Anak SD
Jujur,
awal mendengar ada vaksin untuk anak usia 6-11 tahun, saya sempat gambling. Kok
secepat itu ditemukan? Kok kayaknya dadakan sekali? Apakah tidak ada efek
sampingnya? Dan beragam pertanyaan lainnya, ditambah berita kejadian anak habis
vaksin mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Rasanya sebagai orangtua wajar
ya waswas, tapi saya tidak mau menutup mata dan telinga saya.
Saya
terus mencari info, berita, dan sharing dengan teman-teman seperjuangan,
apalagi tahun 2022 anak-anak harus PTM semua. Wah, ini tidak bisa dibiarkan
tanpa pagar, kesehatan anak-anak nomor satu. Karena kondisi PTM di saat pandemi
seperti kita sedang membuka pintu melalui anak-anak, di mana sewaktu-waktu
virus akan menyerang lewat pintu yang terbuka itu. Kebayang gak sih?
Dulu,
awal pandemi kita melepas suami atau diri kita sendiri ke publik saja rasanya
sudah seperti menghadapi perang, gimana ini anak-anak? Anak-anak usia mulai 6
tahun! Maka saya memutuskan untuk memvaksin Abang Pendar (7 tahun), tentu saja
dalam kondisi yang benar-benar fit.
Tapi
dilalah atau kebetulan, Abang Pendar kena flu. Proses kena flu ini saya
kecolongan banget deh, jadi pindah ke tempat baru, karena senangnya anak saya
itu main ke luar selama 3 hari berturut tanpa memakai masker. Padahal
sebelumnya di Depok, selain jarang ke luar, mau ke warung saja wajib masker.
Huhuhu, saya khilaf karena sedang sibuk-sibuknya ngurus rumah.
Mempersiapkan
Anak Vaksin Covid 19
Supaya
cepat sehat, saya memberikan asupan Abang Pendar kaya protein seperti sup ayam,
sayur bayam, ikan goreng, tidak lupa vitamin C, madu, dan banyak istirahat.
Alhamdullilah, anaknya nurut, termasuk tidak ke luar rumah untuk main. Benar-benar
fokus mempersiapkan diri untuk sehat agar bisa divaksin Covid 19.
Lima
hari kemudian Abang Pendar sehat, tidak pilek lagi, dan siap divaksin. Gurunya
memberitahu agar anak saya divaksin di SD yang tidak jauh dari lokasi
sekolahnya atau di puskesmas terdekat. Akhirnya suami memilih di puskesmas
terdekat, karena selain dekat, di puskesmas lebih sepi ketimbang di sekolah.
Tanpa
antrian panjang (katanya), karena saya tidak ikut mengantar tapi menjaga Binar
di rumah, selesai juga Abang Pendar divaksin. Alhamdullilah, Abang Pendar tidak
menangis, padahal hari-hari menunggu siap divaksin, dia ketakutan dan menolak
divaksin, hehehe. Takut jarumnya besar, karena trauma divaksin di sekolah dua
suntikan sekaligus. Padahal pengalaman divaksin di dokter, Abang Pendar biasa
saja dan berani loh.
Tapi
hati saya sudah lega deh, karena Abang Pendar akhirnya sudah divaksin, gurunya
mengijinkan satu hari setelah divaksin libur sekolah. Setelah itu tentu saja
masuk sekolah secara PTM, doakan ya Abang Pendar dan semua anak-anak yang PTM
diberikan kesehatan, dijauhkan dari virus Covid 19. Aamiin.
6 komentar
Aku seneng banget mba pas vaksin utk anak 6-12 tahun ini akhirnya keluar. Krn aku memang udah berharap banget anak2 divaksin. Malah ga sabar. Buatku vaksin itu salah satu bentuk usaha utk proteksi di masa pandemi gini. Makanya pas udh kluar, ga pake pikir lama deh, LGS daftarin anak. Tinggal si bungsu nih yg hrs nunggu February pas umur nya genap 6 tahun.
ReplyDeleteAlasanku kenapa sampe skr juga ga traveling kemana2, yg pakai pesawat atau kendaraan umum maksudnya, itu Krn anak2 blm vaksin. Ga mau ambil resiko. Tapi kalo mereka udh lengkap nanti, aku ga masalah utk mulai nyusun plan ke Medan setidaknya, ngeliat ortu di sana. Tapi harus setelah anak2 lengkap vaksinnya.
Aku ini jujur masih ragu buat ngizinin anakku vaksin di sekolah, meskipun sekolah udah tatap muka full.. semoga sehat2 semua ya mbak...
ReplyDeletewah semoga yang terbaik ya, karena memang kasus anak ini juga riskan, semoga segera berlalu ini wabahnya :)
ReplyDeletealhamdulillah anak2 aku juga udah vaksin dan senang bisa mulai sekolah offline lagi, alhamdulillah
ReplyDeleteAmin. Kalau Keponakanku baru isi formulir dan surat pernyataan orang tua. Belum tahu nih kapan vaksinnya. Nunggu informasi lagi. Kali aja minta ditunggui
ReplyDeletealhamdulillah.. mudah2an aman sehat sehat ya anak-anak mbak. anakku yang masih TK juga pengen ikutan divaksin lho ini, wkwk
ReplyDelete