Penuhi Tumbuh Kembang Anak dengan Nutrisi yang Tepat

Tahap tumbuh kembang anak ini memang jadi bagian yang membuat para orangtua khawatir, termasuk saya. Karena pertumbuhan anak tidak bisa terulang dua kali, dan jika pada tahap tumbuh kembang tersebut kita lewati dengan kesalahan, salah satunya memberikan nutrisi yang tidak tepat atau cukup. Maka akan mempengaruhi masa depan anak.

Sebenarnya masalah pemberian nutrisi yang tidak tepat atau cukup ini bukan berarti kita sebagai orangtua tidak memberikan anak-anak asupan yang baik dan cukup. Tapi sering kondisi GTM atau gerakan tutup mulut, di mana anak menolak makanan yang kita berikan bila berkelanjutan bisa membuat anak kekurangan nutrisi yang mendukung tumbuh kembangnya.

Dari ke empat anak saya, anak nomor dua (Pijar) yang mengalami masa GTM cukup panjang dan berlanjut ke peacky eater. Sehingga dibanding saudara-saudaranya dia paling terlambat dalam tahap tumbuh kembangnya, meski masih dalam batas normal. Namun tidak secepat saudara-saudaranya, seperti tahap berjalannya yang lebih lama dibanding saudara-saudaranya.

Bahkan pada usia 2 tahun Pijar sempat mengalami kurang berat badan, dan saat itu saya langsung membawanya ke dokter anak untuk konsultasi. Intinya hampir putus asa deh, soal pemberian makannya karena sangat peacky eater. Dokter pun menyarankan untuk memberikan Pijar PediaSure yang memang tinggi protein dan dipercaya untuk meningkatkan berat badan anak. Alhamdullilah, Pijar bertumbuh dengan baik.

Peluncuran PediaSure Formula Baru :

Dukung Pertumbuhan Nyata Anak Indonesia

Nah, kebetulan tanggal 14 Oktober 2021 kemarin saya mengikuti webinar peluncuran PediaSure Formula Baru : Dukung Pertumbuhan Nyata Anak Indonesia, yang membuat saya semakin tahu kandungan nutrisi penting pada PediaSure untuk pertumbuhan anak.

Dalam peluncuran ini menghadirkan 4 narasumber:

Dr.Jose Rodolfo Dimaano, Jr. – Nutrition Business in Pacific Asia

Dr. Cut Nurul Hafifah, Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik

Sherina Munaf – PediaSure Brand Ambassador

Duma Riris Sillahi – Putri Lingkungan 2007, Mom 0f 2

Dalam acara ini disampaikan oleh dokter Cut bahwa dalam tumbuh kembang anak itu dimulai dari 1000 Hari Pertama Kehamilan, dan ini termasuk periode rentan karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat sekali pada organ-organ vital seperti otak, hati, ginjal.

Sementara pada tahap awal kehamilan yang rawan tersebut banyak sekali tantangan ibu dalam memenuhi nutrisi, seperti adanya kondisi morning sickness yang memiliki efek gangguan ke asupan ibu hamil, kurangnya pengetahuan akan nutrisi. Tapi sebenarnya apakah faktor genetik menjadi faktor utama dalam tumbuh kembang anak, seperti misalnya orangtua pendek maka anak juga pendek?

Faktor Apa Sajakah yang Mendukung Pertumbuhan Tinggi Tubuh?

Berdasarkan penelitian memang membuktikan pertumbuhan berkaitan dengan genetik, namun ternyata tidak selalu karena pertumbuhan bisa diperbaiki dengan nutrisi. Sebagai contoh lelaki tertinggi ada di Norwegia tahun 1914, tapi tahun 2014 lelaki tertinggi ada Belanda,  kondisi ini ternyata berubah sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan pemberian nutrisi.

Korea Selatan juga mengalami angka kenaikan tinggi badan. Jika tahun 1914 di Korea Selatan perempuan tingginya hanya mencapai 152,2cm, maka tahun 2014 tinggi perempuan di sana dapat mencapai 162,3 cm.

Karena tinggi badan seseorang bukan hanya faktor genetik, tapi 15 persen  dipengaruhi tinggi badan di usia bayi yang mana kehamilan, nutrisi, psikologis, dan hormon tiroid mempengaruhi tumbuh kembang anak. Lalu pada masa pubertas dipengaruhi oleh hormon estrogen serta hormon pertumbuhan.

Jadi bisa dibayangkan jika anak kekurangan nutrisi di 1000 hari kehidupan, anak akan mengalami berbagai masalah, dari mulai kanker, malnutrisi, penyakit jantung, hingga stunting yang ternyata masih banyak terdapat di Indonesia. Terutama efek dampak pandemi Covid 19 ini, karena rendahnya nutrisi yang mampu dipenuhi.

Efek dari rendahnya nutrisi anak-anak akan mengakibatkan:

1. Gagal di pendidikan sekolah

2. Pendidikan rendah

3. Penghasilan rendah

4. Stunting

5. Beragam penyakit

Namun selama anak masih di bawah 2 tahun, masih ada harapan memperbaiki kondisi stunting. Stunting ini perlu diketahui tidak hanya menyerang masyarakat ekonomi kelas bawah, karena penyebab anak kekurangan nutrisi tidak hanya ekonomi. Tapi seperti kasus GTM atau susah  makan, dan orangtua terlambat mengetahui serta menangani dengan tepat.

Bagaimanakah mencegah stunting?

1. Inisiasi Menyusu Dini dalam waktu 1 jam setelah lahir

2. ASI Eksklusif selama 6 bulan

3. Pemberian MP-ASI yang baik

4. Lanjutkan pemberian ASI sampai usia 2 tahun

Karena nutrisi yang seimbang sangat dibutuhkan anak sejak memasuki masa MPASI, di mana bayi memerlukan energi 30%, protein 20%, zat 95%, zinc 70%, dan vitamin A 20%. Karena itu MP-ASI harus mengandung karbohidrat, proterin hewani dan nabati,  lemak, vitamin.

Dokter Cut menghimbau bahwa anak-anak butuh asupan protein yang tinggi setiap hari untuk tumbuh kembangnya dan mencegah stunting, seperti mengkonsumsi daging unggas, ikan, telur. Bahkan konsumsi 1 butir setiap hari selama 6 bulan dapat mengurangi stunting pada anak usia 6-9 bulan sebanyak 47%.

Selain juga perlu mikronutrien berupa lemak karena otak dibentuk oleh komponen lemak, yang diantaranya bersumber dari santan, buah alpukat, ikan laut. Dan salah satu produk yang membantu menunjang pertumbuhan anak dengan tinggi kandungan proteinnya adalah PediaSure.

Yuk, kita cari tahu mengapa PediaSure membantu pertumbuhan anak lebih optimal!

Inovasi PediaSure untuk Pertumbuhan Anak

Dalam acara webinar ini Sherina sharing tentang masa kecilnya yang konsumsi PediaSure, karena Sherina memang sejak kecil artis yang sangat aktif. Sherina juga cerita rasa PediaSure yang enak seperti es cream, pantas Pijar dulu yang mengalami susah makan suka diberi PediaSure untuk menambah berat badannya.

Sementara Duma, ibu dua anak ini mengaku sangat memperhatikan tumbuh kembang anaknya karena terbiasa dari ibunya yang perhatian akan asupan anak-anaknya. Sehingga Duma rajin memantau berat badan kedua anaknya, dan memberikan PediaSure untuk karena kandungan nutrisinya terutama protein sangat bagus, dan anak-anaknya menyukai rasanya.

Inovasi PediaSure kali ini dengan meluncurkan PediaSure dengan formula baru mengandung Arginin dan Vitamin K2 yang diuji secara klinis mendukung tulang yang lebih panjang dan kuat, selain kedua formula itu diperkaya juga dengan triple protein complex, tinggi kalsium dan 14 vtamin & 9 mineral, AA dan DHA.

Dr Jose menyampaikan Arginin ini adalah asam amino penting untuk pertumbuhan tinggi badan anak, dan K2 membantu menyalurkan dan mengikat kalsium ke tulang sehingga memicu pertumbuhan tulang lebih kuat. Dan riset telah membuktikan anak-anak stunting memiliki level arginin yang lebih rendah sehingga pertumbuhan tinggi badannya lebih lambat.

PediaSure juga meluncurkan Growth Pedia untuk membantu memantau pertumbuhan anak secara online, yang dilengkapi dengan saran nutrisi agar anak dapat tumbuh dengan maksimal.

Terimakasih Pediasure