Siapa yang suka bubur
sumsum? Saya termasuk yang suka sekali dengan kuliner khas Indonesia satu ini.
Ingat waktu kecil di Jakarta penjual bubur sumsum masih ada, penjualnya budhe-budhe, membawa bakul
dari anyaman bambu, di dalamnya terdapat panci almunium berisi bubur sumsum,
dan cairan gula merahnya di dalam botol orson bening.
Bubur sumsum kala itu
dijual dengan menggunakan pincuk atau mangkuk yang dibuat dari daun pisang.
Daun pisang dibentuk sebagai wadah bubur dengan direkatkan menggunakan batang
lidi, sementara sendoknya terbuat dari daun pisang yang ditekuk. Aroma wangi
daun pisang dan bubur sumsum ini luarbiasa enak.
Saya lupa harganya, karena waktu itu masih SD, namun saya tidak lupa aroma dan rasanya yang gurih dan
manis. Sayangnya, kini budhe-budhe bubur sumsum sudah tidak ada lagi. Entah mengapa, mungkin anak-anak mulai banyak yang dikenalkan nikmatnya kuliner luar mau pun
junkfood.
Jadilah saya kalau
kangen bubur sumsum pengen buat sendiri, tapi selalu gagal karena hasilnya
meringkil, banyak butiran tepung beras yang dalamnya mentah, sampai dibuang loh
karena tidak enak dimakan, hiks. Saat ini di dekat rumah ada yang jual, tapi seporsi
Rp10.000 dengan isi yang sedikit dan rasanya kurang menggigit, dikemas dalam wadah kantong plastik.
Jadi belum bisa mengobati
kangen saya terhadap bubur sumsum, dan cukup mahal juga dengan porsi yang
seperti itu. Sementara anak-anak saya doyan semua bubur sumsum, secara
matematika 5 porsi Rp50.000, kayaknya kalau
bikin sendiri bisa buat berhari-hari, hehehe.
Sampai suatu ketika saya
baca status Mbayu Dhani di facebook yang memberi tahu teknik memasak bubur
sumsum. Saya praktekan dong, dan sukses, anti gagal sampai sekarang. Cara buatnya
guampang banget loh!
Berikut
ini Tehnik dan resep bubur sumsum anti gagal:
Bahan
Bubur Sumsum:
Tepung beras 250 gram (
saya beli Rose Brand, 500 gram Rp 8.000)
Santan Kara ukuran 75ml
(harga Rp3500)
Garam secukupnya
Air 1L
Daun pandan 2 lembar
Bahan
Kuah:
Air dua 1 gelas belimbing
Gula Merah 100 gram
Daun padan 1 lembar
Cara
Buat Bubur Sumsum :
1. Taruh tepung beras
dalam wadah
2. Masukkan santan kara
ke dalam air, aduk.
3. Masukkan santan kara
yang sudah diencerkan ke dalam tepung beras, aduk hinga rata.
4. Saring tepung beras
yang sudah dicampur santan kara encer, masukkan ke dalam panci
5. Beri garam secukupnya, daun pandan
6. Jerang adonan bubur
yang sudah disaring di atas api kecil
sambil terus diaduk pelan-pelan, setelah pulen atau lembut dan matang, angkat.
Cara
Buat Kuah Gula:
1. Rebus Air
2. Masukkan gula merah,
aduk hingga cair
3. Masukkan daun
pandan, dan angkat
Cara
Penyajian:
Sajikan bubur sumsum
secukupnya ke dalam mangkuk, tuang kuah gula merah sesuai selera, bubur sumsum
siap disantap.
Jadi
kuncinya agak bubur sumsum sukes, disaring sebelum diolah, jangan lupa api
kecil dari awal hingga matang dan aduk terus hingga akhir. Jangan lupa takaran air dan santan, harus pas agar bubur sumsum kekentalan dan lembutnya pas.
Jangan lupa juga intip resep
camilan ala saya lainnya, murah-meriah bisa jadi jajanan anak di rumah saja
selama pandemic ketimbang jajan di luar yang belum tentu sehat dan higienis,
setuju?
kangen bubur ini mbak, dari kapan hari pengen ke pasar buat nyari berbagai bubur atau jenang.
ReplyDeleteWah jadi pengin bubur sumsum, saat sakit harus makan ini rasanya males banget, tapi kalau lihat dan rasakan ternyata enak juga jadi selalu cari ini
ReplyDeleteSecara matematika... Nah itu bukannya cara ibu² luar biasa ya Kak. Hahaha.
ReplyDeleteIya sekarang agak mahal sih. Emang harga bubur berada di kisaran itu, apalagi cara buatnya juga gampang-gampang susah.
Aku belum pernah nyicip loh ini bubur sumsum.
ReplyDeleteKarena di Aceh pun memang nggak ada yang jualan. Bisa nih kayaknya dicoba resepnya, sekalian mau nyicip rasanya tuh gimana wkwkwkw
Auto mencoba mba soalnya blm pernah bikin bubur sumsum nih aku
ReplyDelete