Apakabar semua? Hampir dua tahun Covid 19 menjadi momok di Indonesia, bahkan kini masuk varian Delta yang cukup mematikan. Sebagai catatan tahun 2021 ini Indonesia mendapat predikat tertinggi dalam kasus Covid 19, dalam sehari mencapai 1000 kematian, Aura ini terasa sekali karena setiap hari di social media tersiar kabar teman-teman yang meninggal mau pun kehilangan anggota keluarganya karena Covid 19.

Selain menerapkan prokes Covid 19 dengan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas. Dunia mewajibkan masyarakat untuk Vaksin Covid 19, meski mungkin ada beberapa yang tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan yang tentu saja jangan dikarang-karang, tapi harus berdasarkan pemeriksaan dokter secara akurat. Kenapa?

Sebab kita membutuhkan kesadaran masyarakat untuk sadar vaksin agar  terbentuk herd immunity, melindungin bayi-bayi, anak-anak, dan orang-orang yang memang benar-benar tidak dapat divaksin. So, kalian yang masih beranggapan vaksin ini bisa digantikan dengan obat herbal, please…jadilah Umat Tuhan yang bijak.

Masuk Angin Tetap Vaksin

Nah, ketika ada kabar vaksin gratis yang diselenggarakan di tempat-tempat tertentu seperti pusat perbelanjaan, masjid, kelurahan dan lain sebagainya, awal puncaknya pandemic ini saya masih takut sih. Takut ramai, dan malah terpapar Virus Covid 19, hehehe. Pasti banyak nih yang punya kekhawatiran kayak saya, makanya saya menunggu sampai tidak terlalu ramai.

Alhamdullilah, dua remaja saya sudah divaksin Covid 19 melalui sekolahnya masing-masing. Tinggal saya nih sama suami, suami sih menunggu kapan saya mau divaksin. Kalau sebelumnya saya beralasan masih ramai, takut terpapar Virus Covid 19, maka selanjutnya saya masuk angin terus, huhuhu.

Karena divaksin Covid 19 harus benar-benar fit, cukup tidur, makan kenyang. Tapi karena suami sudah mendaftar untuk kami berdua vaksid Covid 19 secara gratis di Transmart Cilandak, tidak ada alasan lagi deh meski saya malamnya tidur agak malam dan masuk angin.

Vaksin Covid 19 GRATIS

Bagaimana sih dapat Vaksin Covid 19 Gratis?

Pertama suami browsing mencari vaksin Covid 19 gratis di sekitar wilayah kita tinggal, ternyata yang terdekat di Transmart Cilandak-Jakarta Selatan. Suami daftar melalui laman detikcom, langsung mendapat balasan email berupa barcode untuk datang vaksin keesokannya, tanggal 7 Agustus 2021,  pukul 13.00 WIB dengan membawa foto copy KTP. Cepet kan, prosesnya daftar online, besok sudah vaksin.

Sampai di Transmart masuk ke barisan yang sesuai, saya dan suami ke barisan Vaksin Covid 19 tahap I, lalu secara bertahap maju ke meja untuk mengisi form pendaftaran  yang berisi tentang screening riwayat penyakit, dan memberikan foto copy KTP, serta mengambil nomor antrian.

Sekitar satu jam berlalu, nama saya dan suami dipanggil ke meja konfirmasi untuk mencocokan data yang saya bawa seperti form yang sudah saya isi tadi, foto copy KTP. Setelah cocok dan panitia simpan di komputer data-datanya, saya  menuju MEJA VAKSIN COVID 19.

Selesai divaksin, diobservsi sekitar 45 menit dengan diberi nomor antrian. Tujuan observasi ini untuk mengetahui apakah ada efek yang tidak diinginkan selama 45 menit pasca divaksin. Selama menunggu saya jajan camilan roti dan minum, Alhamdullilah sampai selesai observasi hanya merasakan pegal di area suntikan dan ini sangat wajar.

Setelah diberikan surat bukti sudah Vaksin Covid 19 tahap satu, untuk sertifikatnya nanti akan dikabari via SMS, saya dan suami pun bisa pulang. Selesai sudah saya dan suami melakukan Vaksin Covid 19 tahap I, karena di transmart Cilandak program Vaksin Covid 19 hanya Juni-Agustus 2021, untuk Vaksin Covid 19 tahap II saya harus mencari tempat lain lagi. Sebab vaskin tahap kedua ini sekitar tanggal 4 September 2021 atau setelah 28 hari dari vaksin pertama. Siap-siap browsing lagi!

Jadi sudah paham ya buat mendapatkan vaksin gratis, kita bisa browsing dan mengunjungi laman-lama yang menyediakan form gratis Vaksin Covid 19 seperti di detikcom. Mari kita menjadi bagian dari masyarakat bijak untuk melaksanakan kewajiban Vaksin Covid 19. Salam sehat! Jangan lupa, baca juga kisah tentang berdirinya blog duniaeni