Setiap saya ngobrol dengan teman yang belum memiliki anak mau pun yang sudah memiliki anak, pasti prioritas mereka dalam materi antara memiliki rumah dan pendidikan anak-anak kelak. Skalanya tergantung pilihan masing-masing, namun dua itu memang sangat penting, tapi saya pribadi lebih memikirkan pendidikan anak-anak. Mengapa?
Harta atau Pendidikan?
Karena ketika saya dan suami tidak bisa mewariskan harta seperti rumah, ada ilmu yang sudah saya berikan kepada anak-anak. Ilmu yang kelak bisa mereka jadikan sandaran kehidupan, sementara harta? Jika tidak memiliki ilmu, tidak bisa mengelolanya, akan habis dengan mudah.
Hal ini sudah terbukti dengan nyata saya lihat sendiri, salah seorang teman saya yang dilimpahi harta oleh kedua orangtuanya dan memilih menikah muda tanpa meneruskan pendidikan, karena berpikir harta sudah melimpah. Kini setelah waktu terus berjalan, harta habis, harus mengais hidup dari nol tanpa ilmu yang memadai.
Keadaannya sungguh mengenaskan, jangankan untuk memberikan pendidikan ke anak-anaknya agar kelak bisa menjalani hidup lebih baik, untuk kehidupan sehari-hari saja naik-turun. Karena tanpa ilmu, harta yang dipakai tanpa bisa mengelolanya akan mudah habis oleh waktu yang terbatas.
Berbeda dengan ilmu yang tidak ada batasnya akan terus melekat dalam diri kita selama kita mengamalkan, atau menerapkan ilmu itu dalam kehidupan. Ilmu ini tentu saja didapat dengan bersekolah atau berpendidikan, semakin tinggi pendidikan diraih, akan semakin tinggi ilmu yang dimiliki seseorang.
Begitu Pentingnya Pendidikan Bagi Kehidupan
Jika banyak orang masih berpikiran pendidikan tinggi akan sia-sia bagi seorang wanita, kalau berakhir hanya sebagai ibu rumah tangga alias di rumah saja tidak berkarir di kantor, atau di sebuah instansi lainnya. Tapi saya ingat dulu kata bapak, justru wanita wajib memiliki pendidikan tinggi untuk menolong kehidupannya, meski nanti dia menikah dan jadi ibu rumah tangga.
Dulu sebagai anak perempuan satu-satunya dari empat bersaudara, saya agak kurang paham dengan kata-kata bapak. Tapi saya turuti kata-kata bapak untuk terus sekolah meski bapak tidak mampu membiayai saya kuliah, tapi berbekal kata-kata itu saya berjuang mencari biaya untuk kuliah. Bekerja dari pagi hingga sore, lanjut kuliah malam. Terhitung saya meninggalkan rumah dari pukul tujuh pagi sampai pukul sebelas malam, setiap hari dari Senin hingga Sabtu.
Alhamdullilah, kuliah saya selesai meski penuh dengan jatuh bangun, hingga kemudian saya menikah dan menjadi ibu rumah tangga. Berbekal ilmu yang saya miliki itu saya mendampingi anak-anak di rumah, dan memberdayakan diri sesuai dengan ilmu yang saya punya. Maka ketika keadaan pandemi ini di mana anak-anak banyak yang tidak bisa sekolah dan belajar 100% dari sekolah, peran ibu sangat dibutuhkan.
Juga dimana penghasilan suami terdampak pandemi, karena kemampuan saya memperdayakan diri dari ilmu yang ada, bisa membantu semua kebutuhan yang tidak terpenuh pada saat pandemi ini.
Coba bayangkan, jika dulu saya tidak meneruskan pendidikan? Menyerah oleh stigma masyarakat bahwa ibu rumah tangga tidak perlu pendidikan tinggi. Apakah kondisi pandemi ini bisa terlewati dengan baik-baik? Terbukti bukan, bahwa pendidikan itu perlu dan ilmu itu sangat bermanfaat bagi masa depan kehidupan.
Pentingnya Merencanakan Biaya Pendidikan
Namun berangkat dari perjalanan saya dalam menempuh pendidikan lebih tinggi, saya tidak ingin terjadi pada anak-anak saya. Dulu, bapak tidak merencanakan pendidikan anak-anaknya. Memang cita-citanya mulia dan tinggi agar anak-anak laki-laki mau pun perempuan harus sekolah setinggi-tingginya.
Tetapi bapak tidak bisa mengelolah keuangannya di masa jaya, bapak tidak memiliki pemikiran pentingnya menyiapkan biaya pendidikan sejak dini, di saat kami kecil. Sehingga ketika usahanya bangkrut di saat anak-anak belum ke jenjang kuliah, masing-masing anaknya seperti ayam kehilangan induknya untuk mencari biaya kuliah. Akibatnya kakak saya tidak bisa kuliah, berutung saya dan adik bisa bangkit dan memaksakan diri untuk bisa ke pendidikan lebih tinggi.
Kini anak-anak saya ada empat orang, pertama masih SMK, kedua SMP, ketiga SD, dan bungsu usia dua tahun. Untuk mereka saya dan suami berusaha merencanakan biaya pendidikan agak ke empatnya bisa maksimal meraih pendidikan lebih dahulu, karena selain kita tidak tahu kapan akan terjatuh, kapan akan berjaya, dan kapan akan dipanggil. Pendidikan anak-anak kadang berubah tidak sesuai target atau harapan.
Seperti kejadian anak pertama saya kemarin, target atau tujuannya masuk SMK Negeri yang otomatis biaya pendidikan lebih hemat. Tapi pada kenyataannya anak saya masuk swasta dengan biaya pendidikan yang cukup tinggi, karena sekolah swasta yang berkualitas memiliki biaya yang tidak murah. Bisa dibayangkan jika kami tidak memiliki perencanaan biaya pendidikan jauh-jauh hari?
PRUCerah Menjadi Jawaban Bekal Dana Pendidikan Tinggi
Bicara tentang perencanaan biaya pendidikan, pasti banyak pertanyaan untuk perencanaan pendidikan anak sejak dini itu seperti apa, bagaimana mengelola dana pendidikan agar tidak terpakai di tengah jalan, berapa besarannya?
Nah, belum lama ini tanggal 8 Juli 2021, saya mengikuti peluncuran Asuransi Jiwa Syariah PRUCerah: Bekal Dana Pendidikan Tinggi Sekaligus Perlindungan untuk Cerahnya Masa Depan Buah Hati, yang diluncurkan oleh Prudential Indonesia. Apa itu PRUCerah?
PRUCerah merupakan asuransi jiwa tradisional berbasis Syariah pertama di industri asuransi jiwa Indonesia yang menawarkan manfaat dana pendidikan bulanan dan tambahan dana pendidikan.
Karena pendidikan yang memadai menjadi penentu bagi lahirnya sumber daya manusia berkualitas dan merupakan tanggungjawab setiap orangtua. Sayangnya, meski sebuah studi mengungkapkan sebanyak 74,7% masyarakat menempatkan pendidikan sebagai prioritas pengeluaran utama di saat pandemi ini, hanya sedikit yang memiliki perencanaan financial.
Untuk itu diluncurkan PRUCerah memiliki tujuan seperti yang dijelaskan oleh Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia, “Inovasi PRUCerah yang kami luncurkan hari ini merupakan produk asuransi jiwa yang diharapkan dapat membantu memastikan bahwa perjalanan panjang orang tua untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi anak-anak terus terlindungi secara optimal dari berbagai risiko. Inovasi ini juga merupakan wujud keseriusan kami dalam mendukung kemajuan sektor edukasi yang telah menjadi prioritas perusahaan sejak lama, dan bahkan menjadi salah satu pilar utama inisiatif Community Investment Prudential Indonesia.”
Ditujukan bagi siapakah PRUCerah?
PRUCerah ditujukan bagi orang tua berusia 19-55 tahun yang sedang mempersiapkan pendidikan anak mereka (usia 1-18 tahun) dengan pilihan masa pembayaran kontribusi yang fleksibel yaitu selama 5 tahun atau hingga anak mencapai jenjang pendidikan tinggi. PRUCerah tidak hanya menawarkan manfaat dana pendidikan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk pendidikan tinggi, namun juga memberikan manfaat bebas kontribusi ketika orang tua meninggal dunia, menderita cacat total dan tetap atau kondisi kritis.
Sesuai banget kan ya, PRUCerah ini dengan apa yang saya paparkan di awal cerita ini. Orantua harus merencanakan biaya pendidikan anak-anaknya kelak, sehingga ketika ada kejadian yang tidak diinginkan anak masih tetap bisa menempuh pendidikan tinggi untuk beka kehidupannya nanti. Apalagi PRUCerah berbasis Syariah dari Prudential Indoensia yang memiliki komitmen ‘Syariah Untuk Semua’
Untuk informasi lebih lanjut tentang PRUCerah bisa langsung menghubungi:
Kamelia Mohamad
Head of Corporate Communications
PT Prudential Life Assurance
Prudential Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910
Phone / Fax : 021 2995 8888 / 021 2995 8855
Saat tidak punya harta benda yang diwariskan memang pendidikan yang hanya bisa diberikan untuk anak, tetapi pada dasarnya yang penting untuk kehidupan masa depan memanglah pendidikan, meski tidak mudah untuk memberikannya.
ReplyDeleteSepakat Mbak, saya juga lebih mempersiapkan pendidikan untuk anak-anak karena warisan harta tidak bisa menjamin masa depan mereka kelak. Berbekal ilmu, anak-anak akan mampu bertahan hidup.
ReplyDeleteSaya juga punya seorang teman yang harta warisannya habis karena tidak berilmu
Pendidikan memang penting banget ya mba, untuk itu sebaiknya. Mindset sekolah jgn untuk kerja tp ntuk menambah wawasan
ReplyDeletependidikan jelas penting sekali dong, makanya aku juga udah prepare sih untuk proteksi dana pendidikan anakku juga mba pake prudential
ReplyDeletebisa dibilang pendidikan itu ya investasi terbaik deh mba.. soalnya yang diisi tuh pikiran, yang kalau dirawat terus akan menjadi pilar dan motor buat kehidupan sehari2 sampai kapanpun.
ReplyDeleteIya setuju banget bekal pendidikan yang utama, itu juga yg sering ayah saya sampaikan waktu aku masih kecil hingga terpatri mendalam hingga dewasa. Banyak cotoh harta warisan yang habis karena tidak pandai mengelolanya.
ReplyDeleteiya bener banget bubi, pendidikan itu sangat berharga banget. dibandingkan harta yang dipake juga pasti hilang, pendidikan itu gak bakalan hilang meski si pemilik sudah mati. orang yang berpendidikan juga diangkat derajatnya sama Allah.
ReplyDeleteGak ada pendidikan yang sia-sia ya mbak padahal, meskipun kita jadi ibu rumah tangga Insya Allah tetap berguna.
ReplyDeleteUntuk meraih pendidikan pastinya harus merencanakan sejak dini karena biaya pendidikan gak sedikit. Ps banget ta PRUCerah ini buat ortu yang lagi menyiapkan pendidikan anak
Keduanya memang penting banget, sebisa mungkin balance ya Mak. Tapi aku suka salut sama mereka dalam keadaaan tidak mampu,anak2nya bener2 pinter di dunia pendidikan melalui beasiswa.
ReplyDeleteSemoga kita yang mampu bisa belajar dari mereka dan memberikan yg layak dan semampu kita memberikan pendidikan kepada anak, mempersiapkan diri sedini mungkin akan lebih baik, salah satunya PRUCerah bisa menjadi pilihan. Satu2nya warisan yang kelak anak nikmati dan membanggakan.
Ya Allah semoga nantinya aku dimampukan dalam memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak ku aamiin. Makasih bund sudah diingatkan
ReplyDeleteNama asuransinya sudah membuat kita berpikir positive thinking, yakni PRUCerah.
ReplyDeleteHarapannya semoga ke depannya dengan perencanaan yang matang dari segi keuangan, maka biaya pendidikan masing-masing anak akan lebih mudah terpenuhi.
Sebuah hadist mengatakan jika diberikan hadiah maka mintalah pendidikan. Begitu penting pendidikan
ReplyDeleteMasyaAllah, salut buat Mbak Eni yang bisa bagi waktu dengan baik kuliah sambil bekerja.
ReplyDeleteHarta benda memang penting tapi dengan Pendidikan yang tinggi kita bisa dengan mudah meraih harta benda yang kita impikan ya Mbak.
Dengan PRUCerah bisa jadi jalan orangtua untuk bisa memberikan harapan cerah buat anak-anak kelak ya Mbak :)
mulai dari sekarang kita juga udah mikirin banget dana pendidikan untuk anakku, karena aku sepakat kalo pendidikan memang harus dipersiapkan dengan matang
ReplyDelete