Bicara masalah tidur pasti
banyak yang memiliki gangguan tidur, seperti susah tidur nyenyak, sering
terbangun di malam hari dan tidak bisa tidur lagi, atau senang bergadang. Jadi
misalkan mengantuk karena sudah malam, mata dipaksa untuk bertahan karena
hasrat untuk terjaga tinggi atau kebetulan sedang banyak pekerjaan, sehingga
terpaksa tidur larut.
Meski awalnya tidak
memiliki gangguan tidur, kebiasaan-kebiasaan begadang, memaksakan diri untuk
berjaga dan bekerja di saat waktu tidur, bisa menjadi kebiasaan tetap yang
membuat susah tidur. Ini saya alami loh, awalnya saya gemar begadang karena
malam adalah waktu yang paling nyaman untuk mengetik, mengerjakan tugas-tugas
di blog, membaca, dan lain sebagainya.
Tapi karena kebiasaan
itu saya jadi mengalami sulit tidur, belum bisa terpejam kalau belum pukul 12
malam ke atas, yan parah kadang tidur pukul dua belas malam dan terbangun pukul
dua pagi, lalu sulit untuk terpejam lagi hingga subuh. Efeknya? Saat pagi
bangun tidur badan terasa capek, kepala kadang pusing, dan emosi jadi tidak stabil
atau mudah marah pada hal-hal sepele.
Nah, ternyata kurang
tidur atau tidur tidak berkualitas memang memberikan efek negatif sekali bagi
kesehatan dan produktivitas. Sayangnya, masih banyak orang yang meremehkan
masalah begadang, sulit tidur, dan masih kurang memahami akan manfaat tidur
berkualitas bagi kesehatan dan produktivitas.
Untuk itu saya ingin
sharing mengenai tidur berkualitas dan manfaatnya bagi kesehatan dan
produktivitas kepada kalian nih, karena pada hari Jumat, 18 Juni 2021 saya
mengikuti webinar ‘KESEHATAN DAN PRODUKTIVITAS DIMULAI DARI TIDUR BERKUALITAS’,
yang menghadirkan narasumber :
1. apt. Drs.Victor S
Ringoringo, Chief Business Development and R&D Deltomed Laboratories
2. Dr. (Cand) dr.
Inggrid Tania, M.Si, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional
dan Jamu Indonesia
Peran Herbal Dalam Memperbaiki Kuailtas Tidur
Dalam sesi pertama
webinar dibuka oleh dr Inggrid yang menjelaskan tentang peran herbal dalam
membaiki kualitas tidur. Tidur adalah proses mengistirahatkan tubuh untuk
memproses terjadinya detoksifikasi di liver dan otak. Untuk itu orang dewasa
dan anak-anak memiliki kuantitas tidur yang
berbeda, orang dewasa normalnya membutuhkan kuantitas tidur 7-9 jam
tidur di malam hari. Tapi kebutuhan tidur setiap individu bisa saja berbeda,
ada yang 6 jam, ada juga yang membutuhkan 10-11 jam tidur di malam hari.
Lalu seperti apakah
tidur yang berkualitas?
Tidur yang berkualitas
misalnya dapat tertidur dalam waktu 30
menit atau kurang, tidur malam tanpa terbangun di tengah malam atau hanya
terbangun satu kali, dan kembali dapat tidur
dalam waktu 20 menit setelah terbangun.
Fix berarti pola tidur
saya tidak berkualitas, seperti semalam saya baru tidur pukul dua belas malam
lewat, dan terbangun pukul satu dini hari. Namun saya baru bisa tertidur lagi kira-kira
sekitar pukul tiga pagi. Berarti hampir dua jam saya gelisah tidak dapat tidur
lagi, sehingga ketika terbangun mata terasa berat sekali.
1. Kualitas tidur lebih
dominan dalam mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dari pada kuantitas
tidur (US Nation Sleep Foundation)
2. Kualitas tidur
menjadi indikator yang lebih baik dalam menilai mood dan kepuasaan hidup
dibandingkan kuantitas tidur (US Nation
Sleep Foundation)
Pernah kan, kalian
tertidur rasanya sebentar sekali, tapi ketika terbangun tubuh terasa relaks,
rasa kantuk hilang, dan mood jadi lebih baik. Sementara pernah tertidur begitu panjang,
tapi ketika terbangun badan terasa sakit semua, dan kepala pusing. Ini bukti
bahwa kualitas tidur lebih dominan mempengaruhi kesehatan dan mood ketimbang
kuantitas tidur.
Terlebih masa pandemi
ini banyak masyarakat yang mengalami gangguan tidur, berdasarkan survey
sebanyak 22% orang menyatakan bahwa kualitas tidurnya memburuk karena adanya Covid 19 yang
disebabkan karena stres, ketakutan dan kecemasan terhadap Covid 19. Padahal di
masa pandemi ini sangat dibutuhkan kesehatan, sistem imun yang baik untuk
mencegah Virus Covid 19 jadi mematikan ketika terpapar ke tubuh.
Cara Meningkatkan Kualitas Tidur
Sebenarnya banyak cara
meningkatkan kualitas tidur yang disarankan oleh ahli kesehatan, seperti
olahraga, meditasi, mandi dengan air hangat sebelum tidur, mendengarkanm musik
santai, minum susu atau banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
magnesium, dan zic (zat besi).
Namun di webinar ini
dr.Inggrid mengenalkan bahwa herbal dapat membantu kualitas tidur, diantara
bahan herbal tersebut adalah passion flower, akar valerien, dan jahe. Passion
flower dapat menekan aktivitas Sistem Saraf Pusat dengan cara meningkatkan
kadar GABA (gamma-aminobutyric) dalam otak, memiliki sifat menenangkan
(shooting) dan sedatif serta anti nyeri (analgetik), yang dapat membantu
mengatasi ketegangan saraf, spasme otot, sakit kepala, neuralgia, gangguan
cemas/ansietas dan insomnia.
Kombinasi passion
flower, akar valerien, dan jahe ini dapat memberikan efek yang sinergistik dalam menginduksi tidur,
meningkatkan total sleep time, memperbaiki kualitas tidur serta membantu
mencegah dan mengatasi efek buruk akibat kurang tidur seperti masuk angin dan
penurunan imunitas. Surprisenya ketiga elemen itu terdapat dalam produk baru
Antangi, yaitu ANTANGIN GOOD NIGHT.
Tidur Berkualitas Meningkatkan Imun Tubuh Saat Pandemi Covid 19
Sesi kedua yang
dibawakan oleh Bapak Victor cukup
memberi info lengkap tentang produk herbal yang membuat kualitas tidur baik.
Yang sangat dibutuhkan sekali dalam masa pademi ini, karena sekarang dengan
kondisi virus yang berbahaya tersebut dibutuhkan sistem imun tubuh yang kuat.
Bagaimana kalau kurang tidur atau tidur tidak berkualitas? Pasti akan mudah terpapar.
Diluncurkannya produk
Antangin Good Night oleh PT Deltomed Laboratorie
diharapkan bisa membantu masyarakat dalam mengatasi masalah tidur, karena
mengandung passion flower, akar valerien, dan jahe yang bisa mengatasi gangguan
tidur dan masuk angin. Sudah mendapat ijin Badan POM dan sertifikasi Halal MUI.
Khasiat Antangin Good
Night:
1. Membantu meringankan
gangguan sulit tidur
2. Membantu meredakan
gejala masuk angin
Untuk dosis konsumsi
Antangin Good Night 2-4 tablet sebelum tidur, tapi menurut Bapak Victor bisa
disesuaikan kebutuhan, misal gangguan tidur ringan bisa mengkonsumsi 2 tablet
sebelum tidur, tapi bila mengalami gangguan tidur berat bisa mengkonsumsi 4
tablet sebelum tidur. Namun sebaiknya jangan dikonsumsi terus-menerus lebih
dari dua minggu, sebaiknya diberi jeda.
Di mana mendapatkan Antangin
Good Night?
Antangin Good Nigth
sangat mudah didapatkan karena sudah dijual bebas di Tokopedia, Shopee, Lazada,
dan apotek terdekat di tempat kalian tinggal. Harganya juga sangat terjangkau
sekali, yakni Rp 5000 untuk 4 tablet.
No comments:
Post a Comment