Tuesday

Memanfaatkan Cangkang Telur Sebagai Pupuk Organik

 


Untuk kedua kalinya kita melewati Ramadhan dalam kondisi pandemi Covid 19. Jika menulis tentang perasaan menghadapi masa-masa pandemi ini mungkin tidak akan selesai, karena hampir dua tahun melewatinya. Melewati hari-hari banyak di rumah, melewati masa-masa perekonomian yang terkena imbas sehingga dari rasa jenuh, down, menjadi bertahan, dan memberdayakan segala hal agar bisa melewati hari dengan lebih baik.

Kondisi seperti ini menuntut untuk bisa berkreativitas agar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat  bagi diri kita, lebih bagus lagi untuk untuk orang lain. Setidaknya untuk mengisi hari-hari di  rumah selama pandemi ini. Saya sendiri sejak pandemi selalu berusaha mencari kegiatan yang positif bersama keluarga sehingga meski di rumah saja tetap bisa memberdayakan diri.

Apalagi sekarang bulan Ramadhan, di mana banyak kegiatan yang semula bisa kita lakukan karena pandemi  jadi agak terbatas, seperti salat teraweh di masjid, buka bersama teman-teman, buka di luar bersama keluarga, ngabuburit. Bisa bikin sedih dan jenuh, kan? Karena itu dibutuhkan kegiatan positif yang bermanfaat di bulan Ramadhan.

Challenge Berintani #PupukPahala Cangkang Telur

Salah satunya yang sedang saya kerjakan saat ini adalah mengikuti challenge berintani #PupukPahala. Jadi tuh dalam rangka mengisi hari di rumah agar bisa memberdayakan diri, dan menghasilkan sesuatu yang positif saya banyak browsing, dan mencari info agar menemukan idenya. Ketemu deh kegiatan challenge berintani di instagram @berintani.id, ada challenge #TanamKebaikan dan #PupukPahala. Saya pilih #PupukPahala karena di rumah sudah banyak tanaman, tapi selama ini pupuknya beli.

Kayaknya ide baik kalau membuat pupuk organik sendiri, selain lebih hemat, lebih aman karena menggunakan bahan dasar di sekitar kita yang tidak mengandung bahan kimia, juga bisa menjadi kegiatan yang menyenang sekali dong. Terlebih bahan yang saya gunakan kali ini limbah pangan yang pasti ada setiap hari, dan biasanya terbuang begitu saja. Ayo, tebak apa?

Tapi, sebelumnya, saya mau kasih tau dulu kalau Berintani Challenge ini punya 7 aktivitas yang bisa kamu ikutin, mulai dari pemanfaatan barang bekas, pemanfaatan limbah sayuran untuk pupuk dan lainnya yang bisa kamu cek langsung di Instagramnya, ya. Kepoin deh :)

Membuat Pupuk Organik dari Cangkang Telur

Hampir semua rumah tangga sering mengolah telur, karena telur rasanya enak, cara mengolahnya praktis, dan dapat diolah apa saja dari mulai lauk utama hingga camilan. Terlebih saat ini Ramadhan banyak yang membuat kue untuk lebaran nanti dengan menggunakan bahan dasar diantaranya telur. Kebayangkan limbah cangkang telur yang akan dibuang?




Padahal banyak yang bisa dimanfaatkan dari limbah cangkang telur, diantaranya pupuk organik. Mengapa cangkang telur bagus diberdayakan sebagai pupuk organik?

Berikut ini kandungan cangkang telur sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik:

1. Cangkang telur  mengandung 94% kalsium karbonat yang merupakan bahan dalam kapur pertanian.

2. Cangkang telur mengandung 1% kalium phospat, fosfor, magnesium karbonat dan natrium.

3. Cangkang telur mengandung bahan organik, terutama protein.

Membaca kandungan cangkang telur bagus sekali ya, dan dari sebuah sumber yang saya baca jika cangkang telur dijadikan pupuk organik dapat memberikan manfaat yang banyak pada tanaman pangan mau pun tanaman hias.

Manfaat Pupuk Organik Cangkang Telur:

1. Menurunkan atau mengurangi tingkat keasaman tanah

2. Menjadi suplemen organik untuk pupuk mineral

3. Mencegah hama tanaman seperti cacing, siput, yang dapat merusak tanaman pangan mau pun tanaman hias.

4. Suplemen akar, sehingga akar tanaman menjadi lebih kuat dan subur

5. Karena cangkang telur mengandung kalsium ekstra bisa mencegak pembusukan ujung bunga pada tanaman.

6. Mencegah hewan seperti ayam, kucing membuang kotorannya di sekitar tanaman.

Begitu mengetahui manfaat pupuk organik cangkang telur ini, fix saya memang membutuhkannya. Karena tanaman hias dan pangan di rumah mengalami masalah yang cukup rumit menurut saya. Tanahnya retak, akarnya mudah berjamur, sering saya temukan cacing dan siput yang menempel di batang tanaman, dan beberapa tanaman mati karena tiba-tiba akar atau batangnya membusuk, hiks.



Selain itu menjadi masalah besar adalah kucing-kucing liar yang bisa masuk dengan mudah ke halaman depan tempat saya menanam tanaman hias, dan tanaman pangan. Menyedihkanya kucing-kucing liar ini sering membuang kotoran di sekitar tanaman, yang bisa merusak karena kotorannya mengandung parasit dan patogen.

Maka begitu mengetahui  challenge berintani #PupukPahala menggunakan cangkang telur, saya langsung niatkan selama Ramadhan ini mengumpulkan cangkang telur. Tidak butuh waktu lama karena hampir setiap hari mengolah telur, dan memasak dengan menggunakan telur. Maklum di rumah ada enam orang, sekali mengolah telur paling sedikit 4-6 telur.

Cangkang-cangkang telur ini saya cuci dengan air kran, lalu jemur di panas matahari. Setelah kering saya hancurkan, karena cangkang telur karakternya mudah retak atau pecah, jadi mudah sekali cara menghancurkannya. Bisa ditumbuk dengan tenaga ringan menggunakan ulekan, atau cukup diremas dengan tangan. Pecahan telur ini yang dapat menjadi pupuk organik tanaman hias mau pun tanaman pangan. Tinggal kita tabur saja di atas permukaan tanah yang terdapat tanaman, untuk hasil maksimal saat ini saya taburkan dua minggu sekali.




Jadi semangat bercocok tanam kalau tanaman yang kita tanam subur tanpa gangguan, apalagi untuk tanaman pangan. Saat panen tiba, meski hanya menanam dengan memanfaatkan lahan kecil di depan rumah hati terasa puas. Saya pernah panen daun cincau, sebagian saya olah untuk camilan anak-anak, dan bisa membaginya ke tetangga. Duh, hati rasanya senang  betul.

Selain menanam tanaman hias, saya juga menanam daun bawang, daun katuk, cabe, daun pandan, dan daun-daunan yang bisa dilalap seperti daun gingseng, daun pepaya jepang. Sering tetangga yang butuh, saya persilakan untuk memetik sendiri.

Yuk, Menjadi Bagian dari Urban Farming!




Nah, bagaimana tertarik kah untuk menjadi bagian dari urban farming? Ikutan challenge berintani yuk! Selain bermanfaat untuk mengisi Ramadhan dengan kebaikan, mengurangi limbah, memanfaatkan lahan di sekitar rumah, juga bisa menghasilkan pangan sendiri. Sekarang tidak hanya saya yang menggunakan pupuk organik dari cangkang telur, tapi juga mengenalkan tetangga sekitar. Benar-benar jadi #PupukPahala di bulan Ramadhan ya, hehehe.

Untuk informasi lebih jelas mengenai Ikutan challenge berintani bisa melalui akun instagram @beritani.id, atau langsung ke portalnya di beritani.id. Selain info challenge berintani, kalian juga bisa mencari info seputar bercocok tanam, pupuk, agrikultur, dan info lainnya yang sangat bermanfaat.


22 comments:

  1. Ternyata bnyk ya mba..manfaat dr cangkang telur. Biasanya aku cuma tak buang gitu aja e..makasih infonya ya mba

    ReplyDelete
  2. Biasanya anakku memanfaatkan cangkang telur untuk bahan kolase. Hihii...dan gak nyangka bisa jadi pupuk.
    Sungguh tidak ada bahan yang terbuang, sebenarnya yaa..kalau cerdas mengolah dan memanfaatkannya.

    ReplyDelete
  3. Bisa banget ini ya buat pupuk organik dari cangkang telur untuk keluarga yang hobinya makan telur. Waah makasih Mbak En.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Eni ... kalau cangkangnya dikumpulin sampai banyakm gitu, selama beberapa hari, gimana tuh?

      Delete
  4. Mamaku udh lama bikin pupuk pake cangkang telur ini mbak, kadang sisa ampas kopi juga suka dikumpulin buat pupuk.

    ReplyDelete
  5. wah bener juga ya, cangkang telur banayk senyawa yg bagus buat tanaman dan aku sama sekali belum menggunakannya. Makasih infonya

    ReplyDelete
  6. Aku juga mbaaaaak, dlu pernah praktikin tips ini. Betulan bisa untuk mengurangi hama juga lo mbak, kalau banyak bekicot atau siput....

    ReplyDelete
  7. ternyata cangkang telur itu banyak gunanya juga ya.. aku pernah memanfaatkan cangkang telur buat tugas sekolah anak membuat kreasi gambar buah buahan dengan cangkang telur lho.. nah sekarang jadi tau deh ternyata bisa buat pupuk organik juga

    ReplyDelete
  8. menarik banget nih cara memanfaatkan cangkang telur jadi pupuk organik ya mba. Mari kita cobaaa

    ReplyDelete
  9. Jaman dahulu cangkang telur bikin kerajinan tangan nih. Cakep tapi proses lama

    ReplyDelete
  10. maasyaaallah mba, bisa juga ya bikin pupuk organik dengan memanfaatkan cangkang telur

    ReplyDelete
  11. Aku juga pakai ini buat pupuk organik, Mbak. Plus ampas kopi dan kulit daun bawang yang kon bisa jadi pengusir hama alami.

    ReplyDelete
  12. Wiwin | pratiwanggini.netMay 10, 2021 at 4:17 PM

    Wahhh... ternyata cangkang telur bisa dijadikan pupuk. Selama ini langsung masuk ke bak sampah. Jadi pengin praktek bikin pupuk organik dari cangkang telur nih..

    ReplyDelete
  13. Cangkang telur banyak yang mungkin mengabaikannya mba. Padahal teryata bisa buat pupuk. Senangnya ada kontribusi buat tanaman ya mba

    ReplyDelete
  14. Mamaku pernah praktekin ini waktu rajin berkebun. Ternyata cukup efektif untuk tanaman. Gak perlu keluar duit pula untuk mendapatkannya ^^

    ReplyDelete
  15. Pengetahuan baru nih, selama ini tahunya cangkang buat bahan kerajinan. Bukan untuk kompos. Besok-besok bisa ditiru ilmunya biar tanaman tambah subur dan sampah tidak ditabur sembarangan.

    ReplyDelete
  16. Terima kasih, Mbak Eni... Jadi dapat ilmu baru ini. Apalagi aku lagi senang berkebun sejak pandemi ini.

    ReplyDelete
  17. Wah boeh juga idenya bu Eni, supaya cangkang telurnya gak terbuang sia2. Kebetulan sejak pandemi aku juga lagi sok2an rajin berkebun sayuran di rumah nih :D

    ReplyDelete
  18. Sama banget mba dirumah juga aku suka huat pupuk dari cangkang telur...

    Selain itu kulit bawang juga suka aku pakai juga buat pupuk, lumayan bisa mengurangi limbah rumah tangga

    ReplyDelete
  19. terima kasih infonya mba, selama ini saya menggunakan cangkang telur untuk pupuk tanpa dicuci dan dijemur terlebih dahulu sehingga sering membuat banyak semut menghampiri. akan saya coba cara mba eni menggunakan cangkang telur sebagai pupuk

    ReplyDelete
  20. Aku pupuknya pakai sisa makanan aja. Kalo buang cangkang telur ke kebun, alamat diomelin suami deh karena kebunnya jadi kayak tempat sampah wkwkw

    ReplyDelete
  21. Nah iya ini bagus banget karena tanaman juga butuh sumber kalsium. Dan kita juga bisa recycle bahan pangan yang tidak termakan seperti cangkang telur ini. Less waste!

    ReplyDelete