Memanfaatkan Cangkang Telur Sebagai Pupuk Organik
Untuk kedua kalinya kita melewati Ramadhan dalam kondisi pandemi Covid 19. Jika menulis tentang perasaan menghadapi masa-masa pandemi ini mungkin tidak akan selesai, karena hampir dua tahun melewatinya. Melewati hari-hari banyak di rumah, melewati masa-masa perekonomian yang terkena imbas sehingga dari rasa jenuh, down, menjadi bertahan, dan memberdayakan segala hal agar bisa melewati hari dengan lebih baik.
Kondisi seperti ini menuntut untuk bisa berkreativitas agar
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
diri kita, lebih bagus lagi untuk untuk orang lain. Setidaknya untuk mengisi
hari-hari di rumah selama pandemi ini.
Saya sendiri sejak pandemi selalu berusaha mencari kegiatan yang positif
bersama keluarga sehingga meski di rumah saja tetap bisa memberdayakan diri.
Apalagi sekarang bulan Ramadhan, di mana banyak kegiatan
yang semula bisa kita lakukan karena pandemi
jadi agak terbatas, seperti salat teraweh di masjid, buka bersama
teman-teman, buka di luar bersama keluarga, ngabuburit. Bisa bikin sedih dan
jenuh, kan? Karena itu dibutuhkan kegiatan positif yang bermanfaat di bulan
Ramadhan.
Challenge Berintani
#PupukPahala Cangkang Telur
Kayaknya ide baik kalau membuat pupuk organik sendiri,
selain lebih hemat, lebih aman karena menggunakan bahan dasar di sekitar kita
yang tidak mengandung bahan kimia, juga bisa menjadi kegiatan yang menyenang
sekali dong. Terlebih bahan yang saya gunakan kali ini limbah pangan yang pasti
ada setiap hari, dan biasanya terbuang begitu saja. Ayo, tebak apa?
Tapi, sebelumnya, saya mau kasih tau dulu kalau Berintani
Challenge ini punya 7 aktivitas yang bisa kamu ikutin, mulai dari pemanfaatan
barang bekas, pemanfaatan limbah sayuran untuk pupuk dan lainnya yang bisa kamu
cek langsung di Instagramnya, ya. Kepoin deh :)
Membuat Pupuk Organik
dari Cangkang Telur
Hampir semua rumah tangga sering mengolah telur, karena
telur rasanya enak, cara mengolahnya praktis, dan dapat diolah apa saja dari
mulai lauk utama hingga camilan. Terlebih saat ini Ramadhan banyak yang membuat
kue untuk lebaran nanti dengan menggunakan bahan dasar diantaranya telur.
Kebayangkan limbah cangkang telur yang akan dibuang?
Padahal banyak yang bisa dimanfaatkan dari limbah cangkang
telur, diantaranya pupuk organik. Mengapa cangkang telur bagus diberdayakan
sebagai pupuk organik?
Berikut ini kandungan cangkang telur
sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik:
1. Cangkang telur
mengandung 94% kalsium karbonat yang merupakan bahan dalam kapur
pertanian.
2. Cangkang telur mengandung 1% kalium phospat, fosfor,
magnesium karbonat dan natrium.
3. Cangkang telur mengandung bahan organik, terutama
protein.
Membaca kandungan cangkang telur bagus sekali ya, dan dari
sebuah sumber yang saya baca jika cangkang telur dijadikan pupuk organik dapat
memberikan manfaat yang banyak pada tanaman pangan mau pun tanaman hias.
Manfaat Pupuk Organik Cangkang
Telur:
1. Menurunkan atau mengurangi tingkat keasaman tanah
2. Menjadi suplemen organik untuk pupuk mineral
3. Mencegah hama tanaman seperti cacing, siput, yang dapat
merusak tanaman pangan mau pun tanaman hias.
4. Suplemen akar, sehingga akar tanaman menjadi lebih kuat
dan subur
5. Karena cangkang telur mengandung kalsium ekstra bisa
mencegak pembusukan ujung bunga pada tanaman.
6. Mencegah hewan seperti ayam, kucing membuang kotorannya
di sekitar tanaman.
Begitu mengetahui manfaat pupuk organik cangkang telur ini,
fix saya memang membutuhkannya. Karena tanaman hias dan pangan di rumah
mengalami masalah yang cukup rumit menurut saya. Tanahnya retak, akarnya mudah
berjamur, sering saya temukan cacing dan siput yang menempel di batang tanaman,
dan beberapa tanaman mati karena tiba-tiba akar atau batangnya membusuk, hiks.
Selain itu menjadi masalah besar adalah kucing-kucing liar
yang bisa masuk dengan mudah ke halaman depan tempat saya menanam tanaman hias,
dan tanaman pangan. Menyedihkanya kucing-kucing liar ini sering membuang
kotoran di sekitar tanaman, yang bisa merusak karena kotorannya mengandung
parasit dan patogen.
Maka begitu mengetahui
challenge berintani #PupukPahala menggunakan cangkang telur, saya
langsung niatkan selama Ramadhan ini mengumpulkan cangkang telur. Tidak butuh
waktu lama karena hampir setiap hari mengolah telur, dan memasak dengan
menggunakan telur. Maklum di rumah ada enam orang, sekali mengolah telur paling
sedikit 4-6 telur.
Cangkang-cangkang telur ini saya cuci dengan air kran, lalu
jemur di panas matahari. Setelah kering saya hancurkan, karena cangkang telur
karakternya mudah retak atau pecah, jadi mudah sekali cara menghancurkannya.
Bisa ditumbuk dengan tenaga ringan menggunakan ulekan, atau cukup diremas
dengan tangan. Pecahan telur ini yang dapat menjadi pupuk organik tanaman hias
mau pun tanaman pangan. Tinggal kita tabur saja di atas permukaan tanah yang
terdapat tanaman, untuk hasil maksimal saat ini saya taburkan dua minggu
sekali.
Jadi semangat bercocok tanam kalau tanaman yang kita tanam
subur tanpa gangguan, apalagi untuk tanaman pangan. Saat panen tiba, meski
hanya menanam dengan memanfaatkan lahan kecil di depan rumah hati terasa puas.
Saya pernah panen daun cincau, sebagian saya olah untuk camilan anak-anak, dan
bisa membaginya ke tetangga. Duh, hati rasanya senang betul.
Selain menanam tanaman hias, saya juga menanam daun bawang,
daun katuk, cabe, daun pandan, dan daun-daunan yang bisa dilalap seperti daun
gingseng, daun pepaya jepang. Sering tetangga yang butuh, saya persilakan untuk
memetik sendiri.
Yuk, Menjadi Bagian
dari Urban Farming!
Nah, bagaimana tertarik kah
untuk menjadi bagian dari urban farming? Ikutan challenge berintani yuk! Selain
bermanfaat untuk mengisi Ramadhan dengan kebaikan, mengurangi limbah,
memanfaatkan lahan di sekitar rumah, juga bisa menghasilkan pangan sendiri.
Sekarang tidak hanya saya yang menggunakan pupuk organik dari cangkang telur,
tapi juga mengenalkan tetangga sekitar. Benar-benar jadi #PupukPahala di bulan
Ramadhan ya, hehehe.
Untuk informasi lebih jelas mengenai Ikutan challenge
berintani bisa melalui akun instagram @beritani.id, atau langsung ke portalnya
di beritani.id. Selain info challenge berintani, kalian juga bisa mencari info
seputar bercocok tanam, pupuk, agrikultur, dan info lainnya yang sangat
bermanfaat.
22 komentar
Ternyata bnyk ya mba..manfaat dr cangkang telur. Biasanya aku cuma tak buang gitu aja e..makasih infonya ya mba
ReplyDeleteBiasanya anakku memanfaatkan cangkang telur untuk bahan kolase. Hihii...dan gak nyangka bisa jadi pupuk.
ReplyDeleteSungguh tidak ada bahan yang terbuang, sebenarnya yaa..kalau cerdas mengolah dan memanfaatkannya.
Bisa banget ini ya buat pupuk organik dari cangkang telur untuk keluarga yang hobinya makan telur. Waah makasih Mbak En.
ReplyDeleteMbak Eni ... kalau cangkangnya dikumpulin sampai banyakm gitu, selama beberapa hari, gimana tuh?
DeleteMamaku udh lama bikin pupuk pake cangkang telur ini mbak, kadang sisa ampas kopi juga suka dikumpulin buat pupuk.
ReplyDeletewah bener juga ya, cangkang telur banayk senyawa yg bagus buat tanaman dan aku sama sekali belum menggunakannya. Makasih infonya
ReplyDeleteAku juga mbaaaaak, dlu pernah praktikin tips ini. Betulan bisa untuk mengurangi hama juga lo mbak, kalau banyak bekicot atau siput....
ReplyDeleteternyata cangkang telur itu banyak gunanya juga ya.. aku pernah memanfaatkan cangkang telur buat tugas sekolah anak membuat kreasi gambar buah buahan dengan cangkang telur lho.. nah sekarang jadi tau deh ternyata bisa buat pupuk organik juga
ReplyDeletemenarik banget nih cara memanfaatkan cangkang telur jadi pupuk organik ya mba. Mari kita cobaaa
ReplyDeleteJaman dahulu cangkang telur bikin kerajinan tangan nih. Cakep tapi proses lama
ReplyDeletemaasyaaallah mba, bisa juga ya bikin pupuk organik dengan memanfaatkan cangkang telur
ReplyDeleteAku juga pakai ini buat pupuk organik, Mbak. Plus ampas kopi dan kulit daun bawang yang kon bisa jadi pengusir hama alami.
ReplyDeleteWahhh... ternyata cangkang telur bisa dijadikan pupuk. Selama ini langsung masuk ke bak sampah. Jadi pengin praktek bikin pupuk organik dari cangkang telur nih..
ReplyDeleteCangkang telur banyak yang mungkin mengabaikannya mba. Padahal teryata bisa buat pupuk. Senangnya ada kontribusi buat tanaman ya mba
ReplyDeleteMamaku pernah praktekin ini waktu rajin berkebun. Ternyata cukup efektif untuk tanaman. Gak perlu keluar duit pula untuk mendapatkannya ^^
ReplyDeletePengetahuan baru nih, selama ini tahunya cangkang buat bahan kerajinan. Bukan untuk kompos. Besok-besok bisa ditiru ilmunya biar tanaman tambah subur dan sampah tidak ditabur sembarangan.
ReplyDeleteTerima kasih, Mbak Eni... Jadi dapat ilmu baru ini. Apalagi aku lagi senang berkebun sejak pandemi ini.
ReplyDeleteWah boeh juga idenya bu Eni, supaya cangkang telurnya gak terbuang sia2. Kebetulan sejak pandemi aku juga lagi sok2an rajin berkebun sayuran di rumah nih :D
ReplyDeleteSama banget mba dirumah juga aku suka huat pupuk dari cangkang telur...
ReplyDeleteSelain itu kulit bawang juga suka aku pakai juga buat pupuk, lumayan bisa mengurangi limbah rumah tangga
terima kasih infonya mba, selama ini saya menggunakan cangkang telur untuk pupuk tanpa dicuci dan dijemur terlebih dahulu sehingga sering membuat banyak semut menghampiri. akan saya coba cara mba eni menggunakan cangkang telur sebagai pupuk
ReplyDeleteAku pupuknya pakai sisa makanan aja. Kalo buang cangkang telur ke kebun, alamat diomelin suami deh karena kebunnya jadi kayak tempat sampah wkwkw
ReplyDeleteNah iya ini bagus banget karena tanaman juga butuh sumber kalsium. Dan kita juga bisa recycle bahan pangan yang tidak termakan seperti cangkang telur ini. Less waste!
ReplyDelete