Siapa yang suka stock cemilan untuk anak? Bisa dipastikan semua ibu akan menjawab..SAYAAA! Karena anak-anak kebanyakan pasti suka ngemil, makan makanan kecil di antara jeda makan utama, dan tugas ibu menyiapkan cemilan. Terutama saat pandemi ini, dimana anak-anak tidak memiliki kegiatan di luar. Otomatis di rumah harus ada cemilan setiap hari. Betul, kan?

Kalau sampai tidak ada cemilan, biasanya anak-anak saya akan mengeluh lapar. Padahal sudah makan besar, atau jadi agak rewel, ada saja masalah yang mereka lakukan dan membuat saya kesal karena rumah jadi rusuh. Makanya sejak anak-anak selalu di rumah saja, saya tidak pernah absen menyediakan cemilan. Anak-anak tenang, ibu pun senang, hehehe. Setidaknya saya jadi bisa kosentrasi mengerjakan kerjaan lain dan tidak hanya sibuk melerai anak-anak yang rusuh jika tidak ada cemilan, atau pusing dengan suasana rumah yang jadi tidak kondusif.

Memang sih, jeda makan utama seperti makan pagi atau sarapan ke makan siang itu cukup jauh. Selama pandemi ini saya membiasakan anak-anak sarapan pukul delapan pagi, dan makan siang pukul satu siang. Selama lima jam ini, wajar saja kalau anak-anak akan merasa lapar. Untuk anak-anak rasa lapar dapat memicu mood yang buruk sehingga mudah memicu mereka melakukan hal-hal yang rusuh. Makanya snack time wajib ada deh di rumah.

Apalagi anak-anak belajar daring, akan lebih semangat kalau ada cemilan yang menemani. Seperti di sekolah saja, ada jam istirahat untuk snack time melepas lelah setelah otak  bekerja keras menyimak pelajaran atau menyelesaikan soal-soal. Tapi ternyata cemilan itu tidak boleh asal, asal anak doyan, asal anak bisa ngemil. Cemilan anak harus merupakan cemilan sehat yang  bermanfaat bagi kesehatannya.

Pentingnya Memilih Cemilan Baik Untuk Tumbuh Kembang Anak

Seperti Apa Kriteria Cemilan Baik dan Cemilan Sehat untuk Anak?

“Kesadaran tentang pentingnya cemilan yang baik sangat krusial, sebab jika salah pilih cemilan bisa memiliki bebagai akibat jangka panjang, seperti obesitas dann terganggu daya tahan tubuh anak, teruama di masa pandemi sekarang ini.”

Jleb! Saya langsung mengingat-ingat dong, apa saja cemilan yang sudah saya berikan kepada anak-anak selama ini. Serius, kalau cemilan yang saya olah sendiri memang tidak begitu mengawatirkan kandungannya, tapi kalau cemilan yang saya beli. Rasanya cukup banyak yang mengandung gula tinggi, karena memang cemilan manis-manis itu selalu disukai anak-anak. Kadang, saya juga suka beli olahan cemilan yang gurih-gurih dengan kandungan lemak tinggi.

Padahal mengutip apa yang dikatakan dr Attila, justru pada saat pandemi ini anak-anak banyak beraktivitas di rumah, merupakan kesempatan emas bagi orangtua untuk menumbuhkan kebiasan baru, yakni smart snacking atau memilih cemilan yang lebih baik untuk cemilan anak. Karena jika anak-anak beraktivitas di luar seperti sekolah, les, mereka pasti membeli cemilan atau jajanan yang asal doyan, asal enak, tanpa memilikirkan kandungan gizinya.

Tapi memang tidak bisa dipungkiri mencari cemilan anak yang sehat itu cukup sulit. Kebanyakan cemilan mengandung kadar gula dan lemak yang cukup tinggi, kalau ada cemilan sehat biasanya anak-anak kurang menyukainya. Mungkin karena rasanya kurang menarik di lidah anak-anak. Namun bagaimana pun PR buat orangtua, terutama Ibu mengetahui cemilan baik dan cemilan sehat untuk anak, agar anak-anak tetap sehat dan bisa ngemil dengan aman.

Saya senang betul ketika, dr Attila memberikan penjelasan kriteria cemilan yang baik yang bisa diberikan untuk anak. Diantaranya:

1.  Cemilan yang mengandung kadar gula, kalori, dan lemak yang sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) anak-anak. Dimana berdasarkan rekomendasi WHO, baik orang dewasa dan anak-anak membatasi konsumsi harian gula tidak lebih dari 50 gram, lemak tidak lebih dari 10 persen, dan kalori tidak lebih dari 20 persen.

2.Sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, kalau balita dan anak usia sekolah mengkonsumsi cemilan 2-3 porsi setiap hari, dengan jumlah ideal kalori 330 kkal dibagi menjadi 2-3 kali  konsumsi.

3. Cemilan sebaiknya mengandung susu, buah, dan kaya akan serat.

Saya biasa memberikan cemilan untuk anak-anak pukul 10 pagi saat daring, pukul 3 sore, dan kadang pukul 8 malam saat santai bersama sambil ngobrol atau menonton film. Menentukan waktu ngemil ini ternyata memang harus kita terapkan agar anak-anak tidak memiliki kebiasaan ngemil yang buruk yakni ngemil kapan saja. Sehingga bisa terjadi obesitas, maupun kehilangan selera makan utama yang membuat anak kekurangan nutrisi.

Dokter Attila juga menjelaskan, cemilan  yang mengandung susu dan buah sangat baik untuk anak. Susu memiliki beragam manfaat bagi anak-anak, karena memiliki kandungan protein dan kalsium yang menunjang pertumbuhan tulang anak secara optimal. Buah juga mengandung berbagai jenis vitamin yang dapat membantu tumbuh kembang anak.  Buah khas Indonesia itu murah-murah dan bagus kandungan vitaminnya loh, seperti salak, pepaya, jeruk, nanas, semangka, apel malang.

Paddle Pop Luncurkan Logo ‘Cemilan Baik Untukmu’

Berhubungan dengan cemilan baik dan sehat untuk anak, maka dalam rangka perayaan Hari Gizi Nasional 2021 Paddle Pop  mewujudkan komitmen dalam menerapkan standart cemilan yang baik sesuai kebutuhan gizi seimbang untuk anak dan mengedukasi orangtua serta caretaker akan pentingnya memilih cemilan yang baik, maka diluncurkan logo’Cemilan Baik Untukmu’ yang akan tertera dalam setiap kemasan es krim Paddle Pop. So, hadirnya logo ini  memberikan ketenangan kepada orang tua dan caretaker dalam memilih cemilan untuk anak-anak dong.

Cemilan merupakan elemen makanan yang tidak bisa dipisahkan dari asupan harian anak. Berdasarkan studi, hampir semua anak Indonesia (97.7%) mengkonsumsi lebih banyak cemilan dan minuman kemasan dibandingkan sayuran dan buah-buahan. Hal ini dipicu juga ketidaktahuan orangtua mengetahui cemilan yang lebih baik, dengan rasa yang disukai anak-anak. Semoga komitmen Paddle Pop untuk membantu masyarakat mengubah pola makan yang lebih sehat dan ramah lingkungan terwujud.

Es krim Paddle Pop memiliki logo ’Cemilan Baik Untukmu’ karena memiliki kelebihan:

1. Semua es krim Paddle Pop dibuat khusus untuk anak dengan standar nutrisi tinggi yang membatasi kandungan tidak lebih dari 110 kkal, 12 gram gula dan 3 gram lemak jenuh, serta terbuat dari susu dan buah, untuk meningkatkan asupan nutrisi anak.

2. Standar komposisi dalam produk Paddle Pop telah mengikuti standar internasional dari WHO dan Kementerian Kesehatan RI. Es krim Paddle Pop sebagai cemilan yang baik juga telah mendapatkan nomor ijin edar dari BPOM & halal sertifikat dari MUI.

3. Es krim Paddle Pop sebagai cemilan yang baik juga telah mendapatkan nomor izin edar dari BPOM & halal sertifikat dari MUI.

4. Es Krim Paddle Pop dibuat secara bertanggungjawab untuk anak.

Nah, ibu-ibu sekarang sudah tidak bingung lagi dong kalau mau memberikan tambahan cemilan untuk anak. Ada es krim Paddle Pop yang sudah memiliki logo #CemilanBaikUntukmu. Sophie Navita, parent and conten creator yang juga hadir sebagai narasumber di acara webinar menyetujui sekali agar orangtua smart snacking dalam memilihkan cemilan untuk anak.

Tapi takut ah, es krim bikin batuk dan pilek! Hayo, siapa yang masih memiliki pemikiran seperti ini? Ibu-ibu, es krim paddle pop aman kok dikonsumsi anak asal anak tidak sedang radang atau demam. Saya sendiri sudah mencobanya, saat anak saya sedang pilek tapi tetap makan es krim varian Rainbow Paddle Pop yang kayak akan rasa susu. Yuk, mulai menerapkan pola makan dan ngemil yang lebih baik, namun tentu saja jangan berlebihan dan harus sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) anak-anak.