Akhirnya tiba di penghujung 2020, tidak terasa kita semua sudah melewati masa pandemi selama 9 bulan. Bahkan seorang teman mengatakan, tahun 2020 seperti membeku karena tahu-tahu 2020 akan segera berlalu. Tahun yang tidak terasa terlewati efek dari badai Covid 19, di mana hidup bagai dikelilingi pagar yang membatasi dunia nyata. Apa-apa dikerjakan secara online. Sekolah sampai meeting harus lewat aplikasi virtual meeting.

Jika harus berinteraksi keluar rumah harus melalui protokol kesehatan Covid-19 dari mulai memakai masker, cuci tangan dengan sabun secara benar, berbekal hand sanitizer, dan harus jaga jarak. Lalu pulang ke rumah, harus mandi bersih, baru bisa bersentuhan dengan orang di rumah.

Semua demi menjaga agar tidak terpapar virus Covid-19, karena virus tersebut memberikan efek fatal. Sudah banyak korban pandemi ini yang tidak terselamatkan, sudah banyak yang kehilangan anggota keluarga, maupun yang terpisah sementara karena proses karantina. Tidak padang bulu, masyarakat biasa, penjabat, hingga kalangan medis menjadi korban virus Covid 19.

Bagaimana rasanya?

Bukan hanya saya, tapi begitu banyak yang tertekan oleh kondisi ini. Bahkan awal mengetahui Covid-19 masuk Indonesia, saya sampai menderita psikosomatis yang timbul karena perasaan cemas terpapar virus Covid 19. Selain sulit tidur, tenggorokan terasa sakit, saya selalu merasa seolah mengalami gejala Covid 19. Sungguh, rasanya tersiksa sekali karena obat dari dokter tidak bisa menyembuhkan keluhannya. Baru setelah 14 hari berlalu, apa yang saya rasakan hilang. Rupanya efek perasaan cemas hilang, maka hilang semua sakit yang tadinya benar-benar terasa.

Tetap Eksis Meski Terbatasi Ruang dan Gerak

Bangkit dari sakit psikosomatis, saya bertekad untuk berdamai dengan keadaan. Karena bagaimana pun tidak mungkin lari dari kenyataan kondisi yang sedang terjadi di seluruh dunia ini. Tidak mungkin menyerah dengan kondisi, dan hanya menangisi keadaan. Apalagi anak-anak butuh support menghadapi efek dari pandemi, di mana dua anak saya tiba-tiba harus sekolah di rumah secara online, harus terpisah dari guru dan teman-temannya, harus kehilangan hobinya.

Satu lagi yang pasti roda perekonomian di rumah harus terus bertumbuh, karena efek dari pandemi imbas ke penghasilan yang berkurang, tetapi pengeluaran bertambah karena hari-hari jadi butuh asupan yang lebih bernutrisi, penggunaan listrik dan kuota internet jadi tinggi, serta kebutuhan lainnya. Maka hidup harus bergerak dengan kondisi apapun.

Dan, untuk tetap menjaga kesehatan jiwa saya berusaha terus eksis di dunia maya. Mencoba hal-hal baru yang sebelumnya tidak intens saya lakukan, karena dulu kegiatan lebih banyak di dunia nyata dibanding di media sosial, seperti saat pandemi ini. Hal baru yang saya coba di antaranya  aktif di komunitas online untuk sekadar ngobrol receh dengan teman-teman, saling sharing ilmu dengan webinar, arisan online untuk menyisihkan dana agar bisa ditabung, hingga mencari rejeki dengan berjualan di media sosial, dan lain sebagainya.

Di dunia maya, jika kita bisa mengelolanya dengan baik, akan menjadi kegiatan positif dan menjadi penghiburan tersendiri ketika dunia kita dibatasi karena pandemi Covid-19. Apalagi saat ini kecanggihan teknologi semakin berkembang. Kita masih bisa bersenda gurau, berbagi ilmu dengan ramai-ramai dalam satu layar monitor tanpa harus keluar rumah

Hanya kendalanya memang cukup memakan kuota, dan tidak bisa menampung banyak orang dalam satu layar monitor. Tapi, ternyata kendala ini tidak lagi dialami jika menggunakan aplikasi virtual meeting selain Zoom. Ya, ada Telkomsel CloudX loh.

CloudX Membuat Aktivitas di Rumah Semakin Produktif

Teman-teman di komunitas sering bercanda, kalau saja kita semua dapat satu frame penuh tampil di layar monitor untuk ngobrol, pasti seru banget. Bahkan komunitas alumni teman-teman SD yang biasanya setiap tahun ada pertemuan sekadar silaturahmi mengenang masa kanak dulu, juga memimpikan bisa reuni bareng dalam satu frame di media online. Di mana bisa saling tatap muka dan ngobrol secara online.

Tidak hanya teman-teman, tapi keluarga besar saya dan suami juga rindu silaturahmi bertatap muka dan ngobrol meski hanya di media online. Selama ini sih, bisa tapi tentu saja jumlahnya terbatas, tidak bisa banyak. Nah, ada aplikasi selain Zoom, yakni #CloudXbyTelkomsel yang bisa mewujudkan semua impian itu, karena bisa diikuti sampai 100 peserta.

Mengenal CloudX Lebih Dekat

Biar tidak bertanya-tanya, untuk yang belum mengenal CloudX, berikut ini akan saya ulas agar lebih mengenal lagi. Karena konon, tidak kenal maka tidak sayang, hehehe.

CloudX adalah platform video conference yang dikeluarkan oleh Telkomsel sebagai solusi untuk pelanggan enterprise yang membutuhkan layanan office communication dengan layanan utama Virtual PABX Contact Center, Unified Communication, dan Call Me Now. Telkomsel Cloudx bisa diakses di https://www.telkomsel.com/hostcloudx

1. Virtual PABX: Layanan komunikasi internal perusahaan yang menggabungkan feature PABX dan juga instant messaging yang dapat diakses secara mobile melalui smartphone Anda.

2. Unified Communication : Mass video conference hingga 100 partisipan serta didukung dengan fitur screen sharing, chatting dan whiteboard yang membuat meeting lebih efisien kapan pun dan dimanapun.

3. Contact Center Platform: Khusus untuk perusahaan yang sudah mempunyai license contact center, bisa mempunyai platform contact center inbound dan outbound dengan fitur login-logout untuk agen dan supervisor, monitoring agent, realtime analytic dengan harga yang kompetitif per seat.

Jadi, Telkomsel CloudX ini yang memungkinkan kita untuk terhubung dengan rekan bisnis, keluarga, teman, atau komunitas melalui video conference meeting  atau virtual classroom mirip Zoom gitu. Tapi CloudX selain lebih aman dibanding Zoom, bisa diikuti maksimal 100 orang dengan menyewa virtual meeting room sekaligus menjadi host meeting.

CloudX juga memiliki keunggulan yang membuat saya tertarik untuk mencoba sih. Di antaranya aplikasi CloudX ini sangat fleksibel karena bisa diunduh menggunakan sistem operasi Android, iOS, Windows, dan MacOS. Jadi pengguna bisa menggunakan smartphone, laptop ataupun tablet computer. CloudX juga mudah digunakannya, setelah membeli paketnya, bisa langsung mengaktifkannya.

Aplikasi CloudX ini memiliki paket spesial di luar paket data internet yang biasa kita gunakan. Paket CloudX khusus aplikasi CloudX ini berisi kuota 30GB dengan masa aktif 30 hari. Kuotanya ini ada di semua jaringan, baik 2G, 3G, maupun 4G dan bisa diakses selama 24 jam. Harganya terjangkau banget untuk semua layanan yang bisa kita akses di aplikasi CloudX.

Paket CloudX ini  bisa dipesan atau dibeli melalui nomor Telkomsel prabayar (Simpati, KARTU AS, dan Loop) di aplikasi My Telkomsel atau klik https://www.telkomsel.com/hostcloudx. Jauh lebih hemat juga kalau virtual meeting pakai aplikasi #CloudXbyTelkomsel,

Untuk paket CloudX yang bisa dipesan saat ini berlaku dari tanggal 7 Oktober 2020 sampai dengan 31 Desember 2021, harga Rp250.000 (sudah termasuk pajak), mendapat kuota CloudX 30GB dengan masa aktif 30 hari (batas pembelian 1 kali dalam 1 periode), kita akan mendapatkan akses untuk menjadi host meeting di aplikasi CloudX dengan ketentuan:

1. Dapat digunakan 24 jam/7 hari selama masa aktif berlaku

2. Dapat mengakomodir hingga 100 partisipasi meeting

Aplikasi CloudX Menjadi Media Silaturahmi Akbar dan Membuka Jalan Rejeki

Rasa kangen dan impian untuk bertatap muka sekaligus ngobrol secara bersamaan dengan keluarga besar dan teman-teman di komunitas, arisan online dengan teman-teman, sampai pengajian online saat ini menjadi  begitu mudah terwujud. Bisa dilakukan kapan saja tanpa was-was kuota juga, hehehe. Dengan membeli paket Cloudx kita menjadi host meeting di aplikasi CloudX dan dapat mengundang atau mengajak teman-teman bergabung dalam video conference meeting atau virtual meeting room, di mana teman-teman yang kita undang bebas menggunakan provider apa saja. Mereka tinggal klik link yang kita berikan.

Pengguna CloudX ini sudah banyak, loh. Belum lama saya diundang webinar yang diadakan oleh salah teman secara gratis untuk bagi-bagi ilmu tentang pengalamannya ngeblog. Seru banget, diikuti hampir 100 peserta dari berbagai kalangan, ada mahasiswa, pekerja, dan ibu rumah tangga. Kita menyimak sharing ilmu ngeblog, saling tanya jawab selama hampir dua setengah jam.

Sosialisasi memang penting banget sih, karena fitrahnya manusia itu bersosialisasi meski saat pandemi ini harus melalui online. Ngobrol bersama, tertawa bersama, melihat keluarga besar, teman-teman, membuat perasaan bahagia dan tekanan-tekanan menghadapi pandemi ini terasa berkurang. Serius deh, coba kalian sering-sering ngobrol, melihat wajah orang-orang dekat baik keluarga atau teman, pasti akan membuat hati  lebih bahagia.

Selain itu melalui silaturahmi atau bersosialisasi juga pintu rejeki terbuka. Dimulai dari sekedar ngobrol, sampai akhirnya info job maupun terjalin kerjasama dalam bisnis, seperti yang saya alami. Ketika teman lama yang bekerja sebagai guru belajar online membutuhkan buku-buku aktivitas untuk muridnya, dan kebetulan saya memang sedang aktif mengelola toko buku online. Rasanya senang sekali akhirnya bisa tetap bekerja dari rumah dan terus produktif di rumah dengan menggunakan CloudX secara optimal.

Kalau boleh saya bertanya, apakah kalian juga mengalami hal yang sama seperti saya dalam melewati masa pandemi ini? Hal yang saya ceritakan di atas, dan bagaimana kalian melewatinya hingga tetap menjadi waras dan bahagia?

Setuju gak, kalau kalian merasakan hal yang sama dengan saya, dan mengobati dengan tetap aktif di media sosial, tetap kreatif di dunia maya, dan tetap menjalin silaturahmi melalui aplikasi online seperti CloudX agar tetap bisa terus produktif meski di rumah saja.

Kalau setuju, Insaallah saya berencana untuk mengadakan silaturahmi melalui CloudX dan mengundang kalian, dimana kita bisa saling berbagi pengalaman selama menghadapi pandemi. Bagaimana melewati masa sulit, dan menciptakan rasa bahagia sehingga bisa terus  berkreatifitas atau produktif  dalam keterbatasan di dunia nyata.