Aroma
Ramadan sudah tercium, karena sebentar lagi umat Muslim akan menyambut
datangnya bulan Ramadan. Meski kondisi sedang prihatin di tengah pandemi virus
Corona atau Covid 19, tidak hanya di Indonesia. Tapi di seluruh dunia tengah
berperang melawan virus Corona dengan tetap di rumah saja, kecuali memang
benar-benar terpaksa harus keluar rumah. Sebab, peran kita dengan di rumah saja
merupakan pencegahan penyebaran virus Corona.
Dan,
walaupun Ramadan di rumah saja, banyak hal yang
bisa kita lakukan loh. Misalnya berbuka di rumah bersama keluarga,
sholat terawih berjamaah bersama keluarga, dan mengisi kegiatan selama Ramadan
dengan masak atau membuat kuliner bareng anak-anak. Kuliner yang simpel-simpel,
dan menggugah selera untuk dinikmati saat berbuka seperti membuat es campur
atau es buah, membuat donat dan menghiasnya.
Semua
memang dibutuhkan kreativitas, dan semangat agar bisa berperan aktif dalam
mencegah penyebaran virus Corona. Karena sekecil apapun yang kita lakukan
selama mengikuti imbauan dari pemerintah maupun tenaga medis, akan memberikan
dampak yang positif. Setuju dong, ya? Saya dan anak-anak sudah hampir sebulan
ini tetap di rumah saja, dan mulai merencanakan untuk membuat agenda Ramadan
agar puasa tetap berjalan lancar dan syadu. Bagaimana pun Ramadan adalah bulan
suci yang paling ditunggu-tunggu umat Muslim sedunia.
Idul
Fitri di Tengah Pandemi Virus Corona
Lalu
bagaimana menghadapi Hari Raya Idul Fitri nanti?
Dimana
sholat Idul Fitri untuk sementara akibat adanya wabah Corona ditiadakan, mudik
atau berkunjung ke rumah orangtua pun sementara ini ditiadakan, acara
salam-salaman atau kunjungan Idul Fitri juga tidak boleh dilakukan dulu. Padahal itu semua sudah menjadi tradisi paling
indah yang dinantikan setiap tahun.
Kebanyang
Idul Fitri sebelumnya saya dan keluarga besar saling diskusi untuk busana
lebaran kami, maklum kami kadang sering mengenakan gamis kembaran atau senada,
yakni saya, ibu dan istri adik-adik saya. Meski ibu lebih senang mengenakan
kebaya modern, karena mengingatkan akan masa ketika nenek buyut masih ada.
Nenek buyut yang asli Yogya sangat suka mengenakan kebaya ketika Idul Fitri,
dan anak-anaknya, termasuk ibu saya memilih untuk mengenakan kebaya modern.
Sebenarnya
saya senang juga mengenakan kebaya modern, karena kebaya modern tidak harus
dikenakan dengan kain jarik. Tapi juga cantik dikenakan dengan rok, kulot,
bahkan celana jeans dan dikenakan pada acara yang lebih santai. Makanya saya
koleksi beberapa kebaya modern, beberapa
ada yang warnanya samaan dengan ibu dan istri adik-adik saya.
Duh,
jadi kangen dan sedih mengingat setiap Idul Fitri kami kumpul bersama di rumah
ibu, sungkeman, foto bersama dan makan
bersama juga. Masakan ibu selalu menjadi favorit anak-anaknya. Lebaran tanpa
masakan dari ibu rasanya kurang spesial,
meski saya di rumah juga masak besar seperti rendang daging sapi,
ketupat, semur daging sapi, perkedel, dan lain sebagainya. Tapi Idul Fitri
tahun ini semua hal di atas untuk sementara tidak bisa kami lakukan, demi
menjaga agar penyebaran virus Corona tidak meluas. Terlebih ibu dan bapak sudah
sepuh, usia rawan terkena virus Corona.
Walau
sedih dan perih, memilih untuk tidak mudik atau mengunjungi orangtua di hari
Idul Fiitri nanti adalah pilihan terbaik. Insaallah, saat pandemi virus Corona
berlalu dari Indonesia bisa beraktivitas
normal kembali, dan bisa mengunjungi orangtua sepuas hati. Menahan diri
sesaat untuk kebaikan yang nilainya lebih panjang. Apalagi saya sudah punya
rencana merayakan Idul Fitri di rumah saja yang tetap menyenangkan, mungkin
bisa jadi inspirasi kalian.
Mari
Merayakan Idul Fitri di Rumah Saja
Untuk
Idul Fitri besok saya sudah merencanakan tetap merayakan meski di rumah saja.
Saya tetap membeli pakaian baru karena ini semacam hadiah untuk diri
sendiri. Setelah menjalani masa di rumah saja, tidak ke tempat-tempat hiburan,
tidak bersosialisasi seperti biasa. Saya ingin menyenangkan diri membeli
pakaian baru untuk merayakan Idul Fitri
bersama keluarga di rumah, dan keluarga besar di sana meski nanti hanya jumpa
di vidio call saja.
Saya,
ibu, dan istri adik-adik saya sepakat untuk mengenakan gamis warna senada yakni
pastel. Kebetulan gamis Hijabenka modelnya sangat cocok buat kami, tidak hanya
cocok dikenakan saat Idul Fitri tapi juga cocok sekali digunakan untuk ke
pesta. Mana belinya tinggal klik by smartphone, karena sudah ada di Tokopedia.
Dijamin aman kalau di ecommerce macam Tokopedia, karena rekeningnya merupakan rekening
bersama milik Tokopedia. Sehingga jika ada komplain mengenai barang pesanan,
uang kita tetap aman. Tapi Hijabenka, Insallah
kualitas produk cukup rekomend.
Ibu
ketika saya kirimkan screenshoot gambar gamisnya langsung tertarik dan mau.
Begitu juga istri adik-adik saya, cukup saya share link Hijabenka dan mereka
tidak hanya membeli gamis ternyata, tapi juga outer dan celana panjang untuk
dipadukan tunik, hehehe. Memang shopping menjadi salah satu hiburan para wanita
disaat boring. Bagaimana pun berhari-hari di rumah saja, mengurus anak-anak dan
pekerjaan rumah menyebabkan rasa bosan tersendiri. Tapi wajib semangat.
Dan,
terbayang sudah Idul Fitri besok kami saling kirim foto dengan gamis pilihan
masing-masing tapi warnanya senada. Apalagi sekarang foto-foto cantik bisa
dishare di media sosial seperti instagram, meski hanya OOTD di rumah saja pasti
terlihat menarik dan meriah menyambut Idul Fitri. Yuk, yuk, belanja buat Idul Fitri selagi harganya masih ramah.
Wah, sudah kebayang nih Idul Fitri bakal di rumah aja, makna Idul Fitri tapi enggak akan berubah, tetap kudu memperbaiki diri lagi. Songsong Ramadhan dengan rasa bahagia. Bismillah kita bisa! Btw, gamisnya cakep bangets.
ReplyDelete