Hansaplast : Fakta dan Mitos Perawatan Luka
Siapa yang pernah mengalami kejadian, ketika terluka karena
jatuh langsung mengoleskan luka tersebut dengan ludah?
Entah, kepercayaan dari mana mengoleskan ludah ke luka
terbuka konon bisa menyembuhkan luka. Saya pun dulu pernah loh terpengaruh
kebiasaan mengoleskan ludah ke luka, kalau ingat jadi merasa bodoh sendiri.
Karena ludah mengandung sekitar 600 bakteri yang dapat menyebabkan infeksi,
jadi bisa dibayangkan efek dari mengoleskan ludah ke luka yang terbuka.
Makanya anak-anak dulu sering banget mengalami korengan atau
luka yang bernanah, padahal semula hanya luka kecil akibat jatuh dari sepeda,
atau jatuh saat bermain lari-larian. Selain bernanah, luka jadi melebar dan
sulit sembuh. Setelah luka sembuh pun meninggalkan bekas yang dalam hingga
dewasa. Hal ini sepertinya karena salah dalam menangani luka ya, luka ringan
jadi luka serius.
Waktu kecil adik bungsu saya pernah mengalami kecelakaan
ringan, jarinya terkena jeruji jari atau spokes di ban sepeda, langsung jarinya
berdarah. Mungkin karena orangtua saya
salah dalam menangani luka tersebut, sehingga jari adik mengalami luka yang
bernanah, dan masa penyembuhannya lama sekali.
Bicara tentang luka dan penanganannya memang perlu sekali
kita ketahui, apalagi yang masih punya anak kecil seperti saya. Berurusan
dengan luka itu hampir setiap hari, ada saja kejadian yang menyebabkan
anak-anak terluka ringan. Entah, karena terjatuh saat naik sepeda, terjatuh
ketika main lari-larian, bahkan terluka tanpa kita ketahui penyebabnya. Mungkin
si Kecil pun tidak menyadari kalau bagian tubuhnya terluka, tahu-tahu tergores
atau luka sudah berair.
Kalau salah penanganan dalam mengobati luka tersebut, bukan
mustahil terjadi seperti yang saya ceritakan di atas, luka ringan jadi luka
bernanah. Makanya beruntung sekali ketika tanggal 11 Maret 2020 saya mendapat
undangan dari Halodoc ke acara Hansaplast Indonesia 'Wound Care Talk' #GakPakePerih yang membahas
Bagaimana Cara Merawat Luka yang Benar, dengan narasumber dokter Adisaputra -
Spesialis Luka, ditemani Tyna Kanna Mirdad, di Eighty Nine Kemang, Jakarta
Selatan.
Wound Care Talk: Mitos
atau Fakta Perawatan Luka
Acara yang dihadiri mayoritas oleh mama muda, dan banyak
juga yang membawa si kecil. Sehingga suasana cukup riuh dan memberi aroma
kegembiraan, tapi saya hadir tidak membawa si Kecil. Meski lokasi acara
jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah, sebab saya ingin fokus mengetahui apa
saja mitos dan fakta dalam perawatan luka yang akan dijabarkan oleh dokter Adi.
Rupanya memang 100% mitos jika ludah dipercaya bisa
mengobati luka ringan, jangan lagi-lagi deh mengoleskan ludah ke luka saat kita
jatuh atau terkena benda tajam. Salah-salah luka kita bisa jadi terinfeksi
karena terpapar bakteri. Selain mengoleskan luka dengan ludah, ada banyak lagi
loh mitos yang dipercaya oleh masyarakat. Nah, supaya nggak terkena mitos dan
salah dalam merawat luka, berikut ini mitos dan fakta dalam merawat luka yang
dijabarkan oleh dokter Adi.
Mitos Perawatan Luka:
1. Luka sebaiknya
dibiarkan terbuka, dikatakan mitos karena prioritas dalam merawat luka
adalah kebersihan dan pelindungan yang selalu terjaga. Itulah sebabnya setelah
dibersihkan plester harus selalu ditempelkan di daerah yang terluka. Sehingga
kotoran dan bakteri tidak dapat menimbulkan infeksi dan tetap membuat kulit
dapat bernapas.
2. Plester adalah
tempat berkembangnya bakteri, dikatakan mitos karena menempelkan plester
dapat menutup dan melindungi luka. Agar membantu mencegah luka terkontaminasi
kuman dan bakteri, dan mengurangi risiko infeksi. Terutama plester yang
melindungi luka dari bakteri dan kotoran untuk membantu proses penyembuhan luka
secara optimal.
3.Alkohol solusi
tepat untuk membersihkan luka, ini mitos karena ketika diaplikasikan pada
luka, alkohol memberikan sensasi terbakar, yang mengakibatkan penggunaan ini
tidak cocok pada anak-anak dan kulit sensitif.
4. Air laut membantu
proses penyembuhan, mitos karena kulit yang lembab akibat terkena air dapat
mengakibatkan pembengkakan disekitar luka dan menghambat proses penyembuhan
luka, dikatakan mitos karena hal ini memungkinkan bakteri masuk ke dalam luka,
sehingga mampu meningkatkan risiko infeksi.
Fakta Perawatan Luka :
1. Tidak boleh
menggaruk luka, ini fakta karena ketika menggaruk di atas luka akan membuka
luka itu kembali dan memasukkan bakteri ke dalamnya, yang dapat menyebabkan
infeksi dan luka membekas.
2. Luka yang proses
penyembuhannya lambat menunjukkan permasalahan kesehatan serius lainnya,
fakta sebab proses penyembuhan yang lambat bisa menjadi efek samping dari
gangguan sistem kekebalan tubuh atau penyakit yang diderita seperti diabetes.
Ketika Anda melakukan perawatan luka dan
tidak kunjung sembuh segera ke dokter.
Setelah tahu fakta dan mitos tentang perawatan luka, saya
baru sadar sudah terkena semua mitos di atas. Sampai takut kalau terluka
diplester, karena khawatir akan menjadi sarang bakteri plesternya. Saya juga
pernah terkena mitos tentang alkohol, ketika anak-anak terluka karena jatuh
saya guyur alkohol biar kering lukanya, huhuhu. Jadi ibu itu memang harus
banyak belajar ya.
Selain fakta dan mitos perawatan luka, ada juga fakta
tentang luka yang harus diperhatikan nih. Saya pun tidak ingin terulang seperti
dulu, terkena mitos-mitos yang menyesatkan.
Fakta tentang luka:
1. Obat merah tidak menyembuhkan luka
2. Rasa perih atau menyengat tidak berhubungan dengan efektifitas penyembuhan
luka
3. Iodine dan alkohol membuat kulit kering, memperlambat
proses epitelisasi
4. Obat merah dapat mencegah bakteri, tapi bukan pembersih
luka
Terus bagaimana proses penyembuhan luka yang benar?
Perawatan Luka
#GakPakePerih dengan Hansaplast
Nah, pada acara Wound Care Talk ini dokter Adi menegaskan
bahwa perawatan luka agar tidak terjadi infeksi harus dilakukan proses yang
benar, yaitu:
1. Bersihkan luka dengan antiseptik
2. Tutup luka dengan plester
3. Bersihkan luka setiap mengganti plester
Paket Perawatan Luka
Hansaplast
Tapi nih, kalau anak yang terluka pasti ribet banget
jadinya. Terutama saat luka akan dibersihkan, otomatis mereka menangis dan
menjerit takut sakit alias terasa perih.
Tidak perlu jauh-jauh mencari contoh, anak-anak saya dari mulai kakaknya sampai
adiknya, kalau terluka pasti ketakutan sekali ketika akan dibersihkan dan diobati.
Ternyata hal yang sama dialami juga oleh Tyna Kanna Mirdad,
menantu dari artis cantik Lidya Kandou dan ibu dari dua orang putri. Tyna
berbagi cerita kalau anak-anaknya terluka, pasti ketakutan merasa perih ketika
akan dibersihkan dan diobati. Tapi kini tidak lagi setelah memakai Hansaplast Spray
Antiseptik untuk membersihkan luka, dan ditutup dengan Plester Hansaplast.
Apalagi selain Hansaplast Spray Antiseptik, Plester
Hansaplast, ada Wound Care Ointment sebagai
perawatan luka agar semakin cepat dan tidak meninggalkan bekas. Wah,
saya sendiri belum tahu Wound Care Ointment dari Hansaplast. Selama ini saya
hanya stock Hansaplast Spray Antiseptik dan Plester Hansaplast di rumah,
tepatnya sudah setahun saya setia memakai Hansaplast Spray Antiseptik. Biar
anak-anak nggak takut perih kalau terluka.
Produk perawatan luka Hansaplast ini direkomendasikan oleh
dokter Adi spesialis luka loh, jadi kalau saya langsung yakin bakal stock juga
Hansaplast Wound Care Ointment.
Manfaat dan keunggulan
paket perawatan luka Hansaplast:
Hansaplast Spray Antiseptik memiliki manfaat sebagai cairan
pembersih luka, dengan bahan aktif PolyHexanide/PolyhexaMethylene Biguanide
(PHMB). PHMB adalah bahan yang direkomendasikan oleh para profesional / dokter
untuk membersihkan luka karena mengandung antiseptik untuk membantu mencegah
dan mengatasi infeksi. Ada konsensus pada tahun 2018 tentang PHMB sebagai opsi
nomor satu dari pembersih luka. Tidak menyebabkan alergi, mengandung
anti-mikroba, gak pake perih, gak berwarna, dan gak berbau.
Hansaplast Spray Antiseptik memiliki
keunggulan sebagai berikut:
1. Pain Free : Cegah
infeksi gak pake perih
2. Tidak berwarna dan tidak berbau : Nyaman digunakan untuk gaya hidup yang modern
dan aktif.
3. Aman Digunakan : Tolerabilitas lebih tinggi, efek samping
lebih sedikit dibandingkan dengan zat antiseptik lain.
Hansaplast Aqua Protect Plester
Kedap Air, untuk
plester produk Hansaplast ini terbuat dari bahan yang breathable untuk membantu proses penyembuhan luka, dan memiliki
bantalan luka dengan kualitas tinggi. Selain itu Hansaplast Aqua Protect
merupakan plester yang kedap air, cocok untuk melindungi luka ketika mandi,
berenang, mencuci, dll.
Manfaat Hansaplast Aqua Protect :
1. Plester
Hansaplast melindungi luka dari kotoran dan bakteri
2.
Mendukung kelembaban
3.
Mencegah kontaminasi dari lingkungan
4.
Menyerap kotoran luka dan darah
5.
Mendukung penyembuhan luka
Wound Care Ointment, memiliki manfaat mengurangi risiko terjadinya bekas
luka, 2x lebih cepat menyembuhkan luka, dapat digunakan pada luka bakar minor
dan sunburn, aman digunakan untuk bayi, anak-anak, dan kulit sensitif sekali
pun.
Keunggulan Wound Care Ointment:
1. Pain
Free : Membantu menyembuhkan luka gak pake perih
2. Tidak berwarna dan tidak berbau:: Tidak menggunakan
pewangi, pewarna, pengawet, dan
substansi yang berasal dari hewan (vegan)
3. Nyaman
digunakan untuk gaya hidup modern dan aktif
4. Aman
digunakan : Tolerabilitas lebih tinggi dalam mendukung penyembuhan luka.
Cara Penggunaan:
1. Gunakan
secara teratur hingga luka Anda sembuh total. Salep ini dapat dipergunakan pada
luka terbuka berukuran kecil di tahap penyembuhan manapun.
2.
Lindungi luka dengan plester Hansaplast.
3.
Pastikan ujung tube salep tidak
bersentuhan dengan luka.
Jadi banyak banget pengetahuan tentang luka dan perawatan
luka dari dokter Adi, yang membuat mata terbuka. Anak saya ada empat dan sering
banget ada yang terluka kecil karena keaktifan mereka, jadi ilmu ini bermanfaat
banget deh. Tidak lupa, ada sesi tanya jawab juga antara peserta yang datang
dan dokter Adi. Banyak banget ibu-ibu yang mengajukan pertanyaan, sampai saya
tidak kebagian karena terbatasnya waktu, hehehe.
Selain itu, di akhir acara ditutup dengan workshop melukis
bebas di pouch yang diberikan oleh Hansaplast dengan media cat air. Ramai
banget ibu-ibu berlomba-lomba melukis di atas pouch, saya pun menyambut senang
banget karena hobby melukis, hehehe. Meski tidak jago melukis, tapi rasanya
senang bisa melihat karya sendiri dan dipakai sendiri. Duh, kapan-kapan undang
saya lagi ya, jika ada acara kesehatan seperti ini.
Pengalaman pakai
Hansaplast Spray Antiseptik #GakPakePerih
Percaya atau tidak, sepulang dari acara Hansaplast saya baru
mengetahui kalau jari kelingking kaki Binar (16 bulan) terluka kecil dan
berair. Ya ampun, sedih banget saya karena kok bisa kecolongan sampai nggak
tahu si Kecil terluka. Jadi berair mungkin sudah terkena bakteri karena tidak
ditangani dari awal.
Langsung saya semprot
dengan Hansaplast Spray Antiseptik, karena #GakPakePerih Binar santai
saja dibersikan dengan Hansaplast Spray Antiseptik sehari tiga kali.
Alhamdullilah, hari kedua lukanya membaik dan saya pakaikan Wound Care Ointment
supaya lukanya lekas sembuh.
Dan, musibah kembali terjadi kemarin ketika Mba Lintang,
putri sulung saya (14 tahun) jari kelingking tangannya terkena tutup kaleng
sarden. Lukanya lumayan dalam meski tidak panjang goresannya. Darah keluar
cukup banyak, langsung saya semprotkan Hansaplast Spray Antiseptik sampai
darahnya tidak keluar lagi, dan katanya sama sekali #GakPakePerih meski lukanya
disemprot langsung. Setelah kering saya oleskan Wound Care Ointment, dan tutup
dengan plester Hansaplast. Plester harus diganti setiap hari setelah mandi,
tadi baru hari kedua lukanya sudah jauh membaik. Moga lekas sembuh total
dan tidak meninggalkan bekas.
20 komentar
ga bikin perih ya? wah aku mau juga buat simpen di rumah. bocah2 suka ujug2 ada aja luka akibat bermain :)
ReplyDeleteDi rumah juga selalu sedia Hansaplast spray ini mbak. Kalau dipakai buat membersihkan luka anak2 gak perih, beda sama alkohol, jd lebih nyaman gtu buat anak2
ReplyDeleteAkooo, ngacung dan terak kenceng. Soale dulu diajarin mamaku gtu mak Eniiii hahhaaaa.
ReplyDeleteDan ku praktekan sama anak (duluuuu), sekarang engga donk, kuinfokan malahan sama adekku yang punya anak balita, suruh pake hansaplat sprai yg praktiiis .
Baru tau ada yang spray dan salep. Makin inovatif dan yang penting tidak perih.
ReplyDeleteaku sering lho ngobatin luka pakai ludah mba hahahah pas SD kalo jatuh akibat olahraga di sekolah... trus musuhan juga sama obat merah, perih tau mba apalagi kalo luka jatuh di dengkul
ReplyDeleteproduk pembersih luka ini begitu inovatif, packing nya praktis dan modern dan yang terpenting ga perih ketika di aplikasikan di tempat yang luka
ReplyDeleteWah aku ngalamin banget nih, kalau luka, aku langsung kasih ludah yang berasal dari langit langit mulut. Tapi beneran sembuh lho haha amazing emang.
ReplyDeleteHuhu berarti selama ini mainsetku masih salah ya mbak. Aku masih menganggap luka yg dibiarkan terbuka itu malah akan bikin lebih cepet sembuh. Kayaknya aku harus sedia ini ah buat jaga-jaga. Karna di rumahku sama sekali belum ada pertolongan pertama utk luka ringan macam ini.
ReplyDeleteHansaplast ini sudah ada sejak zaman aku kecil, kalau luka mesti ditutup pakai hansaplast.
ReplyDeleteBahkan sekarang anak-anakku juga kalau luka mesti pakai plesternya hansaplast, jadi di rumah kudu ada.
Aku selama ini masih sering membiarkan luka terbuka dong huhu.. karena masih inget ibu aku bilang, luka dibiarkan terbuka agar cepat kering huhu padahal bahaya ya jika luka terbuka, maka bakteri bisa masuk
ReplyDeleteHarus sedia selalu nih di rumah ya Mbak Eni trio penyembuh luka biar aman nih kita di rumah, apa kabarmu, Miss yuuuu
ReplyDeleteNaa itu mba...
ReplyDeleteTernyata ada bbrp mitos soal penyembuhan luka yg aku yakini selama ini...
Wkwkwkwk...
Ternyata ih ternyata..
Thanks insight nya mbaa..
Jd tahu deh *sambiltepokjidat
Wah ternyata penggunaan alkohol utk memnersihkan luka ternyata malah tdk direkomendasikan ya. bahkan sampe sekarang klo terjadi luka lecet atau habis jatuh, masih srg menggunakan alkohol, rasa perihnya memang bikin meringis.
ReplyDeleteHarus punya nih set perawatan luka dari hansaplast, sekarang baru punya plesternya aja...
ReplyDeletePerawatan luka gini penting untuk disebar luaskan nih, krn gak semua org paham betul bagaimana cara merawat luka. Bahkan suka ada yg anggap enteng. Salah2 malah bs jadi infeksi ya.
ReplyDeleteEh btw Hansaplast ini favorit aku di rumah niy, di rumah juga stock ginian :))
Sama mbak aku pakai Hansaplast ini untuk perawatan nya dirumah mbak aku suka soalnya ini bagus dan aman untuk anak
ReplyDeleteAduh saya jadi senyum-senyum sendiri baca kalimat di awal paragraf. Dulu saya juga sempat dikasih tau kalau luka dikasih ludah itu bisa sembuh. Padahal malah sebaliknya ya hihihi
ReplyDeleteJadibtau y mba Lakukan perawatan luka dengan membersihkan, lindungi dan sembuhkan luka. Gunakan produk Hansaplast untuk cegah infeksi serta sembuhkan luka
ReplyDeleteiya banget Bubi dulu mah yah luka tuh sampe nanahan gitu iww banget karena minim info dan kebanyakan kemakan mitos jadilah seputar fakta tentang luka terabaikan
ReplyDeleteAku pikir, semakin perih luka karena diobati, semakin cepet nutup lukanya.
ReplyDeleteTernyata salah yaa..
Kalau ada yang enak, pakai Hansaplast...kenapa pilih yang menyakitkan?
Sip..sip.