Pernah
mendengar cerita seseorang yang mengalami sakit berat seperti jantung, kanker,
atau keluarganya yang terkena sakit jantung atau kanker harus menghabiskan waktu
bolak-balik untuk berobat? Menghabiskan biaya yang tidak sedikit, bahkan bisa
membuat harta habis perlahan. Sementara sakit kritis seperti jantung dan kanker
banyak dialami masyarakat karena pola hidup yang semakin modern.
Setiap
orang tentu saja tidak ingin mengalami hal tersebut, tapi kadang penyakit
datang diluar dugaan, dan bisa terjadi kapan saja. Jika dulu penyakit jantung
identik dengan usia tua, maka saat ini akibat pola hidup tidak sehat membuat
siapa saja, segala usia bisa terkena penyakit jantung. Ini terjadi di
masyarakat sekitar, bahkan keluarga sendiri. Sebagai contoh, adik ipar saya
meninggal karena serangan jantung di usia 28 tahun dan belum menikah. Sementara
kakak kelas anak saya yang baru duduk di kelas 3 SMP belum lama meninggal
karena serangan jantung.
Dan,
banyak lagi korban meninggal di usia muda akibat penyakit kritis yang bisa saja
dijumpai di sekitar kita. Menghindari hal-hal seperti ini terjadi, tentu saja
penting sekali. Selain menjalani pola hidup sehat dengan berolahraga rutin,
mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, tidur teratur, selalu bahagia, dan
jangan lupa menyiapkan dana untuk jaga-jaga bila terjadi sesuatu yang tidak
terduga bisa dilewati dengan baik. Salah satunya menyiapkan dana dengan
memiliki asuransi.
Asuransi
seperti apakah yang pas untuk penyakit-penyakit memakan biaya banyak seperti
jantung, kanker?
Rabu,
29 Januari bersama Komunitas BCC saya berkesempatan ikut hadir dalam acara Konferensi Media Peluncuran Produk Asuransi
Penyakit Kritis FWD Critical Armor di Pacific Century Place. Tahu nggak, jawaban apa yang saya berikan ketika
ditanya, kapan sebaiknya memiliki asuransi penyakit kritis? Saya menjawab pada
usia 31 tahun, karena biasanya penyakit tertentu akan ditemukan pada usia di
atas kepala 3, yang merupakan akumulasi perjalanan pola hidup. Dan, jawaban itu
ternyata salah besar!
Karena
selain penyakit kritis bisa datang diluar dugaan, persiapan biaya akan jauh
lebih terasa murah jika jauh-jauh hari. Dr Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM,
Doctor, yang merupakan salah satu narasumber dalam acara FWD ini pun memberi
saran akan pentingnya memiliki asuransi penyakit kritis sejak dini.
"Karena meski memiliki BPJS, tidak semua obat kanker dicover oleh BPJS,
" kata dr. Jeffry. Sebagai seorang dokter, dr Jeffry pun menyarankan
keluarga besarnya memiliki asuransi penyakit kritis.
Memang
penyakit kritis itu apa saja? Penyakit kritis meliput Kanker, Jantung, dan Gagal
Ginjal, karena menurut dr. Jeffry, ketiga penyakit tersebut yang banyak menelan
biaya BPJS dengan nilai paling tinggi dibanding lainnya. Penyakit degeratif
akibat pola hidup yang sudah menjadi budaya di masyarakat. Jadi meski sebuah
keluarga tidak memiliki riwayat penyakit jantung, kanker, kemungkinan kena
tetap ada bila pola hidup tidak baik.
Apalagi
yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kritis, atau memiliki genetika yang
mempunyai penyakit kritis, ini harus lebih waspada. Shahnaz Haque yang datang
sebagai narasumber berbagi pengalaman tentang bagaimana perjuangannya menjadi
survivor Kanker Ovium. Shahnaz terkena kanker ovarium disaat dia belum menikah,
namun suaminya yang seorang musisi yakni Gilang Ramadhan tetap yakin menikahinya. Rupanya baik dari
pihak Shahnaz maupun Gilang sama-sama memiliki keturunan riwayat penyakit
kanker.
Shahnaz
yang tambah selalu ceria, rendah hati, dan keibuan ini cerita, penyakit kanker
tidak dapat disembuhkan, hanya dapat diperpanjang waktu hidupnya. Dr. Jeffry
membenarkan apa yang dikatakan Shahnaz, karena itu hal tersedih bagi penderita
kanker adalah jika melihat keluarga mereka ikut terbawa menderita akibat anggota
keluarganya ada yang terkena kanker. Sebab, selain melihat penderitaan saat
sakit, biaya penyakit kanker tidak murah.
"Untuk
itu perlu dipersiapkan dana agar saat penderita menjalani pengobatan, dan saat
penderita pergi meninggalkan keluarganya, yang ditinggalkan tidak susah,' kata
Shahnaz, dan tentu saja persiapan dana tersebut salah satunya yang terbaik
adalah memiliki asuransi penyakit kritis.
Seperti
yang dikatakan Wakil Direktur Utama FWD Live, Adit Trivedi "Didiagnosis dengan penyakit kritis
adalah hal tidak terduga yang tidak diharapkan oleh semua orang. Saat menerima
diagnosis, bukan hanya fisik dan mental
diri sendiri yang terpengaruh, tetapi juga orang terdekat. Stabilitas keuangan
pun turut terganggu. Walaupun kami tidak dapat membantu menyembuhkan penyakit, tapi
melalui FWD Critical Armor, kami ingin membantu nasabah beserta keluarga agar
tetap optimis dan dalam menjalani pengobatan hingga sembuh."
Apa itu FWD Critical Armor?
FWD
Critical Armor adalah produk asuransi unggulan FWD Life tahun ini yang
memberikan berbagai manfaat klaim.
Worry-Free-Benefits
1.
Melindungi dari 50 jenis penyakit major yang
dapat diklaim hingga 3 kali dan
15 jenis penyakit minor yang dapat diklaim satu kali.
2.
Perlindungan hingga usia 80 tahun.
3.
Premi tidak berubah sepanjang periode pembayaran premi.
4.
Masa dan metode pembayaran premi dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan
nasabah.
5.
Manfaat meninggal dunia.
6.
Setiap manfaat yang dibayarkan tidak akan mengurangi nilai dari manfaat
lainnya.
Waste-Free-Benefits:
1.
Pengembalian premi jika tidak ada klaim penyakit kritis major hingga akhir masa
perlindungan.
2.
Dibebaskan dari pembayaran premi
lanjutan.
Kelebihan
asuransi FWD Critical Armor diatas memiliki total manfaat 420% dari uang
pertanggunngan sangat menguntungkan nasabah. Membaca tentang penyakit kritis di
atas, dan manfaat FWD Critical Armor seharusnya membuat masyarakat terbuka akan
pentingnya memiliki asuransi penyakit kritis seperti FWD Critical Armor ini.
Meski tentu saja kita semua menginginkan sehat dan tidak terkena penyakit kritis
yang berbahaya. Toh, FWD Critical Armor memiliki kelebihan Setiap manfaat yang
dibayarkan tidak akan mengurangi nilai dari manfaat lainnya. Sehingga Dana
asuransi tersebut bisa menjadi tabungan di hari tua, jadi tidak ada lagi yang
terbuang percuma seperti yang diucapkan
Direktur, Chief of Proposition
Syariah FWD Life, Ade Bungsu:
"Kami memahami kebutuhan nasabah untuk memiliki perlindungan komprehensif karena adanya risiko komplikasi bahkan setelah mereka pulih. FWD Critical Armor melindungi nasabah tidak hanya satu kali, tapi berulang kali. Dengan produk ini, nasabah tidak perlu khawatir selama pemulihan dan dapat fokus untuk sehat kembali. Tidak hanya itu, jika nasabah tidak pernah klaim penyakit major hingga akhir masa perlindungan, premi akan dikembalikan. Jadi, tidak ada lagi yang terbuang percuma."
Untuk
informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.fwd.co.id.
1 komentar
seiring dengan beragamnya lifestyle kita, bnayak muncul penyakit juga, jadi butuh perlindungan lebih juga
ReplyDelete