Mengatasi Payudara Bengkak Akibat ASI
Untuk
ibu yang menyusui (Busui), rata-rata pasti mengalami kondisi payudara bengkak
karena ASI. Terutama jika bayi belum
bisa menghisap ASI dengan baik atau belum membutuhkan ASI banyak, tapi bisa
juga terjadi bengkak payudara akibat ASI yang menggumpal meski si kecil sudah
bisa menghisap ASI dengan kwantitas banyak. Rasanya jangan ditanya, cenut-cenut
bisa mengakibatkan seputar lengan hingga punggung belakang sakit.
Apalagi
jika bengkak tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan payudara meradang
dan busui mengalami demam. Bahkan seorang teman sampai mengalami radang yang
parah atau mastittis, sehingga memerlukan penanganan tenaga medis. Dududu
jangan sampai mengalami mastitis deh. Selain demam, rasa sakitnya membuat busui
tidak bisa tidur dan takut untuk menyusui. Sementara semakin tidak menyusui,
semakin para kondisinya karena ASI semakin mengumpul dan bisa menjadi gumpalan
yang menyakitkan.
Sebagai
busui tentu saja saya pernah mengalami penyumbatan payudara, awal mengalaminya
sampai timbul benjolan yang saya kira tumor sehingga dengan menangis-nangis
datang ke dokter bedah. Setelah diperiksa, dokter bedah mengatakan itu akibat
ASI yang mengumpal karena mengalami penyumbatan. Diresepkan obat dan langsung
hilang benjolannya, rasanya lega luarbiasa ketika mengetahui itu hanya sumbatan
ASI bukan tumor.
Nah,
baru-baru ini saya kembali mengalami payudara bengkak akibat ASI menggumpal,
padahal Binar sudah berusia 1 tahun. Dimana kwantitas minum ASI cukup banyak
dan ritmenya sering meski sudah MPasi, mungkin karena mengalami penyumbatan
sebab lain. Pokoknya payudara yang mengalami pembengkakan terdapat benjolan
keras, dan rasanya sakit sampai punggung belakang. Saat tidur rasa sakit
mengganggu sekali, payudara seperti sangat berat, huhuhu.
Lalu
bagaimana mengatasinya? Banyak loh beredar mitos cara mengatasi payudara di
masyarakat yang menurut saya komikal dan agak gak masuk akal deh, hahaha. Ada
yang menyarankan untuk dipopol celana dalam suami (hahaha, sumpah nggak ngerti
dimana hubungannya), tapi saya punya pengalaman mengatasi payudara bengkak yang
cukup manjur loh. Mungkin bisa membantu busui yang mengalami seperti saya
alami.
Caranya
cukup sederhana, hanya butuh ketelatenan dan kesabaran. Tapi dengan syarat
kondisi pembengkakannya belum meradang ya, kalau sudah meradang sebaiknya langsung
saja konsultasi ke tenaga medis agar mendapat penanganan yang tepat. Mungkin
sudah butuh obat antibiotik agar tidak terjadi infeksi, dan juga obat pereda
nyeri.
Sebenarnya
pembengkakan payudara akibat penyumbatan ASI ini asal ditangani dengan cepat
dan benar tidak membuat perandangan sih, karena saya sudah mengalami
berkali-kali. Bayangkan saja, anak saya 5
(no 3 alm), dan setiap menyusui saya mengalami pembengkakan payudara akibat
penyumbatan ASI ini. Alhamdullilah, belum pernah mengalami peradangan meski
dulu saya belum paham, bagaimana mengatasi payudara bengkak akibat penyumbatan
ASI.
Berikut cara saya mengatasi
payudara bengkak akibat penyumbatan ASI, semoga membantu:
1.
Siapkan botol tahan panas, lebih bagus jika menggunakan botol beling atau botol
kaca yang agak tebal, bisa menggunakan botol ASIP. Terpenting tutupnya rapat
sehingga air panas tidak bocor keluar dan membahayakan busui. Botol kaca lebih
awet panasnya dan jadi penghatar panas yang baik.
2.
Rebus air panas hingga mendidih, masukkan ke dalam botol kaca.
3.
Jika dipegang masih terlalu panas, bisa dilapisi kain tipis pada botol kaca.
4.
Gulirkan botol kaca yang sudah berisi air panas ke bagian dada yang bengkak,
tahan berapa saat sambil memijat lembut benjolan-benjolan atau gumpalan ASI.
Mungkin terasa agak sakit, tapi rasaya akan nyaman setelahnya.
Lakukan
ritual ini sehari dua kali atau lebih, Insaallah dalam 2-3 hari payudara yang
bengkak dan sakit akan sembuh. Tidak ada benjolan ASI menggumpal lagi, dan ada
rasa sakit lagi tentunya. Jangan lupa untuk terus menyusui si kecil dengan
teratur menggunakan payudara kiri dan kanan, jika ASI berlimpah dan si kecil
belum bisa menghisap ASI banyak ata busui bekerja, semangat untuk memerah ASI
ya.
0 komentar