Memiliki
anak adalah impian semua pasangan suami istri, namun tidak semua pasangan mudah
dalam memiliki anak atau keturunan. Bahkan teman saya sampai menikah dua kali
karena dari pernikahan pertama selama 10 tahun tidak memiliki anak, pun
kemudian pada pernikahan ke dua yang sudah berjalan 9 tahun, anak yang
ditunggu-tunggu tak kunjung tiba. Saya bisa merasakan bagaimana sedihnya, dan
ikut mendoakan agar suatu saat nanti mimpi itu terwujud.
Tapi
bagaimana cara mewujudkan impian itu?
Menurut
cerita teman saya, dia sudah melakukan berbagai pemeriksaan dengan pasangannya,
dan dinyatakan tidak ada masalah. Namun tetap anak yang dinanti belum juga
hadir, sampai setiap datang bulan (haid) dia menangis sedih. Telat dua hari
saja langsung gembira dan membeli testpack, tapi selalu haid itu datang setiap
bulan meski kadang datangnya telat. Tidak hanya teman saya, saya juga memiliki
tante yang tidak memiliki anak hingga menua.
Cerita-cerita
tentang penantian harapan dua garis ini banyak sekali di sekitar kita. Berbagai
usaha mulai dari dunia kedokteran hingga secara tradisional dilakukan, namun
lagi-lagi banyak yang belum meraih impiannya. Duh, jika menyadari akan harapan
dua garis dari para pasangan suami istri yang belum memiliki anak, membuat saya
tersadar bersyukur dikaruniai 5 anak (nomor
3 meninggal ketika berusia 5 bulan). Memang masalah infertilitas ini dialami 1
dari 2 negara berkembang, termasuk Indonesia.
Apa
yang Dimaksud Infertilitas?
Infertilitas
merupakan kegagalan untuk hamil setelah berhubungan seksual yang teratur tanpa
pengaman selama 12 bulan atau lebih. Maka ketika pasangan mengalami
infertilitas jangan menunda atau mengabaikan, sebaiknya secepat mungkin melakukan pemeriksaan medis. Karena semakin
cepat ditangani akan semakin besar peluang berhasil memiliki keturunan
terwujud.
Malaysia Year of Healthcare Travel 2020
Namun
jangan putus harapan, karena ilmu kedokteran terus berkembang. Berusaha memang tidak
boleh pantang menyerah, ke negeri seberang pun harus dikejar. Karena ada kabar
gembira dari Malaysia Healthcare Travel Council yang dalam rangka kampanye
Malaysia Year of Healthcare Travel 2020, meluncurkan program Harapan Dua Garis.
Kampanye
Malaysia Year of Healthcare Travel 2020 merupakan kampanye kesehatan yang
pertama dari Malaysia dan bertujuan untuk mendorong wisatawan kesehatan untuk
melakukan wisata kesehatan di Malaysia yang memiliki beberapa keistimewaan:
1.
Kualitas kelas dunia.
2.
Mudah diakses.
3.
Biaya lebih terjangkau.
4.
Menikmati berbagai destinasi wisata dan juga penawaran wellness, dimana Malaysia Healtcare menjamin ketenangan pikiran
para wisata kesehatan.
Mengenai
dunia kesehatan di Malaysia memang tidak asing lagi di Indonesia, karena banyak
yang pernah melakukan pengobatan di sana. Termasuk pengobatan masalah kesuburan
pasangan suami istri yang tingkat keberhasilannya cukup mengagumkan, makanya
peluncuran program Harapan Dua Garis
ini wajib diketahui masyarakat Indonesia, dan bersiaplah mewujudkan impian
kalian memiliki buah hati.
Malaysia Healthcare Travel Council : Luncurkan Harapan Dua Garis
Info
berharga ini saya dapatkan ketika hadir dalam acara peresmian program Harapan Dua Garis di Akmani Hotel, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 1
Januari 2020, dengan menghadirkan narasumber:
1.
Nik Yazmin Nik Azman - Chief Commercial Offer Malaysia Healthcare Travel
Council
2.
Dr Eeson Sinthamoney - Sufert International Fertility Centre
3.
Dr Lam Wei Kian - Alpha Fertility Centre
4.
Jochbeth Selvy Wairata - IVF Survivor
Dimana Malaysia Healthcare Travel Council
meluncurkan program Harapan Dua Garis.
Melalui program ini, Malaysia Healthcare ingin membantu para pasangan untuk
mewujudkan impian mereka menjadi orangtua dengan menyediakan akses perawatan IVF
atau in-vitro fertilization (teknologi bayi tabung) bagi 12 pasangan suami
istri beruntung asal Indonesia yang telah merencanakan kehamilan, namun
memiliki kendala gangguan kesuburan (infertilitas).
"Kami senantiasa berupaya membantu setiap
pasangan untuk menyadari potensi mereka sepenuhnya menjadi orangtua. Didukung
oleh pusat fertilitas termuka di Malaysia, kami menawarkan solusi optimal bagi
pasangan untuk kebutuhan fertilitas mereka dan menjadi mitra yang berdedikasi
dalam memastikan perjalanan fertilitas para pasangan yang bebas hambatan dan
mencapai keberhasilan," jelas Nik Yazmin Nik Azman yang disambut tepuk
tangan undangan yang hadir pada acara peluncuran program Harapan Dua Garis.
Memang Malaysia merupakan salah satu negara yang
telah dikenal reputasinya untuk fasilitas kesehatan dunia, termasuk pusat
kesuburan. Saat ini terdapat 20 pusat perawatan kesuburan yang tersebar di
Malaysia dengan diantaranya memiliki setifikasi Repoductive Technologi
Accreditation Committee (RTAC). Langkah Malaysia untuk menjadi Pusat
Perawatan Kesuburan di Asia turut didukung keunggulan medis negara Malaysia dalam
spesialisasi khusus ini.
Data WHO menyatakan satu dari dua pasangan di negara
berkembang mengalami masalah infertilitas, termasuk di Indonesia. Karena itu
Malaysia menerima banyak permintaan perawatan kesuburan, terutama dari negera
Indonesia, Tiongkok, Vietnam, dan Myanmar.
Program Bayi Tabung
Gratis Bagi 12 Pasangan Suami Istri di Indonesia
Dengan diluncurkannya program Harapan Dua Garis yang memberikan kesempatan 12 pasangan suami
istri beruntung di Indonesia untuk mengikuti program bayi tabung secara gratis, ini menjadi kesempatan
yang sangat berharga. Program Harapan
Dua Garis akan berjalan selama 12 bulan 2020 ini mendapat dukungan penuh
dari pusat perawatan kesuburan termuka
yaitu:
1. Mahkota Medical Centre in Melaka
2. Genesis IVF and Island Hospital in Penang
3. Sunfert International Fertility Centre
4. TMC Fertility Centre
5. Alpha IVF in Kuala Lumpur
Syarat
dan Ketentuan Program Harapan Dua Garis:
1. Periode pendaftaran dimulai dari 15 Januari 2020
hingga 15 Maret 2020.
2. Hanya pasangan yang beruntung atau terpilih yang
akan diinformasikan saat seleksi konfirmasi.
3. Pemberian program ini hanya mencakup program Bayi
Tabung (IVF) di salah satu dari 6 rumah
sakit yang ikut berpartisipasi.
4. Program Harapan Dua Garis tidak termasuk
akomodasi selama proses perawatan, seperti biaya penginapan dan transportasi.
5. Pasangan yang terpilih wajib mengikuti prosedur
dokumentasi selama proses program Bayi Tabung (IVF).
6. Program Bayi Tabung (IVF) hanya berlaku satu kali
untuk satu pasangan suami istri.
7. Usia istri maksimal 35 tahun pada 2020.
8. Pasangan suami istri minimal sudah menikah selama
1 tahun dan belum dikaruniai anak.
9. Pasangan yang terpilih harus menjalani
pemeriksaan pra-IVF terlebih dahulu di Indonesia, sebelum mengkorfirmasi
keikutsertaan mereka dalam kampanye ini, tentu saja pemeriksaan pra-IVF dengan
biaya sendiri.
10. Hasil pemeriksaan pra-IVF hasilnya baik
atau bagus.
11. Tidak ada pilihan PGD atau PGS dalam program IVF
ini.
12. Tidak memiliki kondisi Polycystics Ovary
Syndrome (PCD).
13. Tidak memiliki penyakit genetik tunggal.
14. Program Harapan Dua Garis tidak mencakup biaya
komplikasi pasien atau pasangan, maka rumah sakit akan menagih jika ada
komplikasi.
15. Pasangan yang dipilih adalah yang memiliki
masalah kesuburan dan belum memiliki anak.
16. Tidak memerlukan program donor sperma maupun donor
telur.
17. Anggota Komite Malaysia Healthcare akan menentukan
lokasi dan rumah sakit mana yang akan mensponsori program Bayi Tabung/IVF untuk
pasangan terpilih.
18. Malaysia Healthcare berhak untuk mengubah atau
menghentikan sponsor atau mengubah syarat dan ketentuan tanpa pemberitahuan
sebelumnya di sepanjang kampanye ini.
19. Untuk
pasangan yang memiliki penghasilan kelas menengah.
Yuk, wujudkan impian Anda jika telah memenuhi syarat
pendafartaran di atas. Siapa tahu, dengan jalan ini Allah SWT memberikan buah
hati yang sudah ditunggu-tunggu. Silakan langsung daftar melalui link ini
http://medicaltourismmalaysia.id/ivf
Wah ada Nik Yazmin dan Dr. Eeson Shintamoney berkunjung ke Jakarta ya. Aku share ke temenku, semoga terpilih program ini
ReplyDeletewah asyik ya kalau ada yg terpilih dan lagi mau punya bayi, krn biaya yang mahal ya
ReplyDelete