Akhir
tahun adalah saatnya menikmati liburan sekolah, tapi liburan sekolah berarti
saya harus bisa membuat anak-anak tidak bosan di rumah selama dua minggu. Salah
satunya mengajak mereka ke destinasi liburan yang menyenangkan, tidak sekedar
menyenangkan sih. Sebisa mungkin harus yang sesuai dengan usia mereka, sehingga
selain menghibur juga memberi manfaat.
Nah,
kebetulan saya mendapat undangan ke World of Imagination NIVEA di Alliaz
Ecopark, Ancol yang diadakan selama dua hari yakni 21-22 Desember 2019. Saya
pilih hari minggu dengan pertimbangan naik commuterline tidak padat, sebab rencana
saya akan membawa Binar (14 bulan) biar ikut berlibur bersama kakak-kakaknya.
World
of Imagination NIVEA ini diadakan oleh NIVEA dalam rangka memperingati Hari Ibu
dengan mengangkat tema #SentuhanIbu , karena memang taman bermain interaktif
World of Imagination ini bertujuan untuk mempererat hubungan ibu dan anak
sebagai komitmen Nivea Crem Tin.
Di
World of Imagination NIVEA terdapat empat wahana yang terinspirasi dari sebuah cerita yang membangkitkan imajinasi serta
dikombinasikan dengan seni digital yang menarik. Untuk menghadirkan taman
bermain interaktif ini, NIVEA
bekerjasama dengan berbagai
ahlinya loh, diantaranya: Ayo Dongeng Indonesia, Waktunya main, dan Sembilan Matahari.
Sampai
saya dan anak-anak penasaran sekali dengan empat wahana itu sampai bolak-balik
stalking instagram NIVEA, dan menonton potongan vidionya yang menggambarkan
suasana di empat wahana tersebut. Tapi tetap saja penasaran, hingga waktu yang
ditunggu-tunggu pun tiba. Tanggal 22 Desember 2019, kami sekeluarga menuju World
of Imagination NIVEA.
Seseruan di Empat Wahana World of
Imagination NIVEA
Sampai
di Alliaz Ecopark, saya langsung antri di loket untuk mendapatkan gelang tanda
masuk ke World of Imagination NIVEA. Untuk tiketnya ada yang Paket
Keluarga seharga 450k mendapatkan: 4 tiket
World of Imagination NIVEA, dan goodiebag berisi 3 NIVEA creme, 2 buku gambar,
2 pensil warna, dan 1 Scraft Maison Elmesa. Sementara untuk Paket Individu
seharga 150k dan mendapatkan goodiebag yang sama seperti Paket Keluarga.
Begitu
masuk World of Imagination NIVEA disambut film yang menceritakan tentang Ibu
Semesta Sang Penjaga Alam, yang terpaksa harus pergi meninggalkan ke empat anaknya untuk mengajarkan mereka
tentang nilai-nilai kesederhanaan,
kepercayaan, keperdulian, dan keberanian.
Kepergian
Sang Ibu Semesta membuat keempat anaknya bagai kehilangan pembimbing yang
kemudian menimbulkan perpecahan karena
masing-masing anak memperebutkan
medali-medali peninggalan Sang Ibu Semesta untuk menyelamatkan diri sendiri.
Perpecahan ini pun membuat dunia mengalami ketidakseimbangan dan kekeringan.
Mencari
4 Medali di 4 Wahana World of Imagination NIVEA
Anak-anak
yang datang ke World of Imagination NIVEA ini diminta untuk mengumpulkan 4
medali yang terpecah-pecah karena diperebutkan anak-anak Sang Ibu Semesta.
Bagaimana caranya? Anak-anak bersama ibu harus bermain atau berpetualangan di
empat wahana yang ada di World of Imagination NIVEA itu. Beneran deh, tadinya
saya mengira anak-anak saja yang ikutan bermain di empat wahana, ternyata saya
juga harus ikut serta mendampingi 3 anak saya, yaitu Mba Lintang, Mas Pijar,
dan Bang Pendar.
Penuh
semangat saya bersama anak-anak menuju empat wahana yakni Dunia Pasir, Dunia
Air, Dunia Angin, dan Dunia Hutan. Sementara Dek Binar ditemani Ayah bermain di
rerumputan, sebab anak di bawah usia 2 tahun belum bisa mengikuti permainan di
empat wahana World of Imagination NIVEA ini. Dan, untuk berpetualang di empat
wahana harus bersabar karena antri, terus jamnya suka buka tutup. Tapi tenang,
buka tutupnya hanya sebentar kok. Jadi bisa kita tinggal makan atau istirahat
dulu.
Pertama
masuk, anak-anak memilih ke Dunia Pasir yang memiliki banyak labirin, dan Bang
Pendar langsung ketakutan begitu bertemu moster pasir. Tapi moster akan
langsung mundur begitu kita mengucapkan mantra yang diberitahu oleh kakak
penjaga saat masuk Dunia Pasir. Karena itu harus mengingat mantranya, selain
juga harus fokus pada labirin yang kita lewati agar bisa segera keluar.
Pokoknya diperlukan banget kerjasama ibu dan anak agar bisa melewati labirin dan berhasil membawa medali. Tujuan wahana Dunia Pasir ini katanya, ibu dan anak diharapkan dapat memaknai Dunia nilai kesederhanaan dengan tetpa fokus pada tujuan yaitu mencari medali Dunia Pasir untuk menyelamatkan semesta.
Pokoknya diperlukan banget kerjasama ibu dan anak agar bisa melewati labirin dan berhasil membawa medali. Tujuan wahana Dunia Pasir ini katanya, ibu dan anak diharapkan dapat memaknai Dunia nilai kesederhanaan dengan tetpa fokus pada tujuan yaitu mencari medali Dunia Pasir untuk menyelamatkan semesta.
Nah,
ini yang paling ditunggu-tunggu anak-anak saya dan antriannya cukup panjang
deh. Sampai anak-anak balik lagi ke Dunia Pasir buat berpetualangan kedua
kalinya, hehehe. Alhamdullilah,
akhirnya dapat juga masuk ke Dunia Air. Benar-benar seru memang di Dunia Air
ini, pertama-tama diserang bajak laut dengan tembakan air.
Anak-anak
kemudian ditantang menaiki aneka gelembung plastik besar yang merupakan
rintangan untuk mendapatkan amunisi agar bisa membalas serangan bajak laut.
Selain itu juga menaikin perahu-perahuan sambil berusaha mengalahkan bajak
laut. Dalam Dunia Air ibu dan anak harus bekerjasama agar menang melawan bajak
laut untuk mendapatkan medali dan belajar tentang keberanian.
Dunia
angin cukup seru juga, anak dan ibu saling berpegangan tangan menaiki tangga
dan meluncur di perosotan yang cukup tinggi. Tujuannya agar ibu dan anak saling
memiliki kepercayaan, sebab meluncur di perosotan cukup tinggi buat anak-anak
cukup menegangkan. Namun mereka merasa nyaman dengan berpegangan erat dengan
ibunya. Tiga Medali pun sudah kami kumpulkan, tinggal satu lagi meluncur ke
Dunia Hutan agar genap 4 medali.
Sayangnya
saat masuk Dunia Hutan saya telat, untungnya anak-anak sudah duluan masuk.
Karena sangking asyiknya di tiga wahana sebelumnya, waktu bermain hanya tinggal
dua puluh menit lagi, sementara Dunia Hutan letaknya cukup jauh. Jadilah saya
dan ayah beberes perlengkapan kami, anak-anak saya suruh segera menuju Dunia
Hutan.
Saat
keluar dari Dunia Hutan, anak-anak tampak bahagia sekali. Abang Pendar bahkan sampai
memeluk erat moster pohon, katanya mosternya lembut dan baik. Mereka bercerita keindahan di dalam Dunia
Hutan yang menampakan aneka ragam pohon dalam bentuk digital. Duh, jadi nyesel
gak bisa ikutan berpetualang di Dunia Hutan.
Pada
akhir acara semua anak mendapat medali #SentuhanIbu yang harus dikalungkan ke
leher ibunya, dan saya terharu ketika ada tiga mendali #SentuhanIbu dikalungkan
ke leher saya.
Sungguh, saya merasa bahagia sudah menjadi ibu bagi anak-anak saya, dan saya baru tersadar Hari Ibu, huhuhu. Sampai berair mata saya, terima kasih anak-anakku, terima kasih Nivea sudah membuat acara yang bermanfaat dalam mengisi liburan anak-anak.
Sungguh, saya merasa bahagia sudah menjadi ibu bagi anak-anak saya, dan saya baru tersadar Hari Ibu, huhuhu. Sampai berair mata saya, terima kasih anak-anakku, terima kasih Nivea sudah membuat acara yang bermanfaat dalam mengisi liburan anak-anak.
No comments:
Post a Comment