Stroke
merupakan penyakit yang mudah sekali ditemui di masyarakat kita, dari
masyarakat golongan mampu hingga kelas menengah ke bawah. Tidak hanya semua
golongan yang bisa terkena stroke, bahkan usia pun tidak mempengaruhi karena
stroke bisa terjadi pada usia muda maupun usia senja. Yang menakutkan efek dari
stroke ini sangat fatal, dari anggota tubuh yang tidak berfungsi salah satu
sampai bisa menyebabkan lumpuh total.
Ada
juga ketakutan dalam diri saya terhadap penyakit stroke ini, karena sepertinya hampir setiap orang mudah
terkena stroke. Apalagi banyak orang yang saya kenal, dari yang jauh hingga
yang dekat banyak yang terkena stroke. Kejadiannya macam-macam,, ada yang
terkena seranga stroke ketika berolahraga terlalu keras, ada yang terbangun
dari tidur, ada yang sehabis jatuh, ada yang setelah makan makanan berlemak,
dan lain sebagainya.
Efeknya
juga beragam, ada yang kesulitan bicara, ada yang kehilangan daya ingat dan
daya fisiknya, ada yang menderita cacat fisik. Aduh, pokoknya saya selalu
berdoa dijauhkan dari penyakit yang membuat kondisi fisik dan psikis menjadi
down seperti serangan stroke ini. Tapi sebenarnya bagaimana mengenali gejala
stroke sedini mungkin dan cara mencegahnya?
Kebetulan
tanggal 28 Oktober kemarin, saya mendapat undangan di Kementerian Kesehatan,
Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam memperingati Hari Stroke Sedunia yang jatuh
pada tanggal 2 Oktober, Kemenkes mengadakan acara yang membahas tentang stroke
ini. Bahasan seputar mengenali stroke dan cara pencegahannya. Juga hadir dua
narasumber yang pernah terkena serangan stroke.
Menghadirkan
pembicara dr. Cut Putri Arianie selaku
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dan
Dr.dr.h.Alrasyid.SP SK), Sekretaris Pokdi Pokok Studi) Stroke Perdossi
(Persatuan Dokter Ahli Saraf Indonesia).
Pengertian
Stroke
Stroke
merupakan bagian dari penyakit Kardioserebrovaskular, yakni penyakit kombinasi
dari kardiovascular penyakit yang menyerang jantung dan cerebrovacular pembuluh
dara di otak. Terutama arteri otang yang memiliki fungsi mengantarkan darah
serta memasok nutrisi dan oksigen penting ke jaringan otak.
Sehingga
stroke menjadi penyakit yang menyebabkan kematian nomor dua di dunia dan
menjadi pencetus disabilitas nomor tiga. Hal ini bisa kita temukan dengan mudah
di masyarakat sekitar, efek dari stroke yang menyebabkan kecacatan baik fisik,
maupun mental. Dan, mengerikannya penderita stroke dari tahun ke tahun selalu
bertambah jumlahnya.
Hal
ini dibuktikan dengan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 dimana
jumlah data penderita stroke di Indonesia sebanyak 12,1 per 1000 penduduk, dan
berdasarkan data dari Survey Kemenkes 2014 21,1 perse penyebab kematian di
Indonesia disebabkan oleh stroke. Karena banyaknya penderita stroke sampai
menjadi hal biasa jika mendengar seseorang yang berusia lanjut meninggal karena
stroke.
Penyebab
Stroke
Jika
stroke bisa menyerang tua dan muda, kaya dan miskin, lantas apa sih penyebab
stroke sehingga banyak sekali menyerang masyarakat? Jika kita mengetahui
penyebabnya mungkin akan lebih mudah mencegah agar tidak terjadi stroke. Dr.h.Alrasyid
menjelaskan tentang dua faktor resiko penyakit stroke.
Faktor
resiko pada stroke terbagi atas dua:
1.
Faktor resiko yang tidak bisa diubah : Faktor resiko yang tidak bisa diubah
karena faktor usia, jenis kelamin, ras dan bawaan genetik atau keturunan yang
memiliki riwayat stroke.
2.
Faktor resiko yang bisa diubah : Ini berkaitan dengan gaya hidup dan pola maka
yang bisa menyebabkan stroke. Dimana faktor ini banyak sekali menjadi penyebab
utama yang ada dimasyarakat.
Dr.Alrasyid
mengatakan gaya hidup masa kini yang dipermudah era digital membuat fisik
masyarakat jarang bergerak. Banyaknya restoran siap saji, juga menyebabkan apa
yang dikonsumsi oleh masyarakat menjadi tidak sehat. Dr. Alrasyid sendiri
menyarankan agar masyarakat banyak melakukan jalan kaki seperti dirinya
ketimbang menikmati kendaraan pribadi.
Coba
bayangkan, konsumsi makanan tidak sehat menjadikan lemak jahat bertumpuk,
ditambah tubuh jarang bergerak. Belum lagi jika memiliki kebiasaan tidur tidak
teratur, berada di dalam lingkungan berpolusi seperti asap rokok, dan lain
sebagainya. Semua ini yang harus diubah agar hidup sehat tanpa bayangan stroke.
Benarkah
stroke merupakan serangan mendadak?
Masyarakat
yang terkena stroke terlihat seolah-oleh merupakan serangan mendadak, seperti
tahu-tahu jatuh dan terkena serangan stroke atau terbangun dari tidur dan
mendapat serangan stroke. Sebenarnya kata dr. Alrasyid serangan stroke ini
merupakan akumulasi dari berbagai penyakit yang sudah dimiliki seseorang
penderita stroke, diantaranya darah tinggi, obesitas, jantung, dan kolesterol
tinggi.
Dan,
stroke ini memiliki genjala-gejala yang kadang tidak dirasakan atau
diperhatikan, karena mungkin gejalanya tidak frontal. Diantara gejala-gejala
tersebut adalah:
Kenali Gelaja SeGeRaKers
1.
Se-nyum tidak sementris, sulit menelan air secara tiba-tiba.
2.
Ge-rak separuh anggota tubuh melemah.
3.
Ra-Bicara menjadi pelo, terbata-bata, atau tidak nyambung
4.
K-Kebas, baal, dan kesemutan
5.
R-Rabun pandangan kabur dan memudar
6.
S-Jalan sempoyongan, kaki tidak kuat lagi menopang badan
Jika
merasakan tanda-tanda di atas meski kemungkinan bisa saja bukan gejala stroke,
tapi menurut dr.Alrasyid sebaiknya segera ke dokter. Sehingga apabila itu
gejalan stroke akan lekas ditangani, namun jika bukan juga tidak apa-apa.
Karena stroke ini kesembuhan atau efeknya tergantung kecepatan dalam
menanganinya. Sedini mungkin mengetahui akan semakin baik.
Penanganan Stroke
Namun
bila tenyata sudah terjadi stroke atau mendapati seseorang terkena stroke,
jangan sampai salah menangani dan melakukan pengobatan sendiri berdasarkan
mitos, seperti menusuk jari-jari dengan jarum. Kata dr.Alrasyid ini adalah cara
yang salah besar, lalu cara yang benar seperti apa agar penderita stroke dapat
ditangani dengan baik?
Berikut
ini adalah hal yang bisa dilakukan pada
seseorang yang terkena stroke agar meminimalkan kerusakan otak permanen dan
komplikasi lainnya:
1.
Penderita harus mendapat penanganan medis secepatnya atau dibawa ke rumah
sakit, kurang dari 2 jam waktu terjadi serangan stroke.
2.
Penderita harus mendapat penanganan dalam masa emas stroke yakni 4.5 jam untuk
mengurangi cacat permanen.
3.
Lakukan pemeriksaan CT Scan untuk memeriksa kondisi kepala dengan teliti.
Mencegah Stroke
Rasanya
sulit bernafas ya, membaca tentang stroke di atas, dan mari kita berdoa
dijauhkan dari penyakit yang berbahaya, termasuk stroke. Namun tidak hanya
berdoa, harus ada tindakan agar terhindar dari stroke. Mulai menata hidup sehat
sejak detik ini juga, setuju? Dan, jangan lupa CERDIK cek kesehatan secara
berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet sehat dengan asupan
yang bernutrisi, istirahat cukup, serta kelola stres dengan baik.
Bismillah,
semoga kita semua selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT, aamiin
Mencegah memang lebih baik ya Mbak daripada mengobati, kesehatan memang sangat penting.
ReplyDeleteWah, terimakasih banyak sudah berbagi informasi yang sangat bermanfaat ini Mbak.
ReplyDeletePenyakit stroke memang sangat membutuhkan perhatian khusus ya Mbak, selain itu mencegah juga sangat penting.
ReplyDeleteTernyata banyak banget ya Mbak gejala dari penyakit stroke ini.
ReplyDeleteSemoga kita semua terhindar dari penyakit satu ini yang sangat mengkhawatirkan.
ReplyDeletePenyakit satu ini memang sangat mengkhawatirkan, kita memang perlu melakukan pencegahan.
ReplyDelete