Siapa
suka gorengan, jajanan junk food, aneka minuman manis-manis yang diracik dengan
nama-nama hits kekinian?
Jika
kalian bagian dari yang suka banget jajanan seperti itu, maka mulai sedikit hati-hati
yuk. Maklum, saya juga termasuk yang suka jajan gorengan, junk food, minuman
manis-manis, meski sudah cukup lama mulai insyaf alias membatasi jajanan yang
memang hanya mengenyangkan sesaat, tapi memberi efek panjang yang negatif. Bisa
baca tulisan saya ini : Cara Mengenali dan Mencegah Stroke, bagaimana pola hidup sehat yang salah satunya menjaga
pola makan itu penting sekali.
Selain
memperhatikan jenis-jenis jajanan yang bisa berefek negatif dalam jangka
panjang, kita juga harus memperhatikan hal lain seperti masa expired, legalitas
produk, kualitas, dan lain-lain. Nah, banyak banget loh jajanan di luar yang
tidak memiliki tanggal expired, ijin BPOM, dan dijual bebas dengan harga sangat
murah mulai Rp2000.
Sebenarnya masyakat sadar gak sih pentingnya setiap produk pangan yang dibeli memiliki masa expired, ijin BPOM?
Saya
sebagai masyarakat awam, terus-terang sering juga tidak berpikir panjang. Ada
jajanan banyak yang beli, rasanya enak, selesai makan tidak ada efek apa-apa
(dalam jangka pendek), ikutan beli. Tapi sekarang saya mulai benar-benar
hati-hati dalam mengkonsumsi pangan, terlebih sebagai seorang ibu menjadi
penentu asupan di rumah sehat atau tidak. Ada 4 anak di rumah saya yang
merupakan anak-anak bangsa, dan keluarga
ehat itu menjadi cikal masyarakat sehat.
Badan POM Kampanye Keamanan Mutu dan Gizi Pangan
Dalam
rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, Badan POM mengampanyekan Keamanan Mutu
dan Gizi Pangan. Di era digital ini semua dimudahkan untuk mendapatkan produk
pangan dan obat yang dijual melalui online, dimana masyarakat dituntut harus
lebih cerdas lagi memastikan produk yang dibelinya.
Karena
penjualan secara online itu lebih bebas, lebih memberi segala kemudahan, sehingga
jika masyarakat tidak cerdas dan Badan POM tidak berupaya mencegah terjadinya
hal-hal tidak diinginkan, seperti dijualnya obat secara bebas yang seharusnya
dengan resep dokter. Atau pangan yang belum mendapat ijin Badan POM.
Ngobrol Asyik
Milenial Bersama BPOM, Makan Sehat Ala Generasi Cerdas
Untuk
mengkampanyekan kemanan mutu dan gizi pangan itu maka Badan POM mengundang para
blogger dan adik-adik SMA di Mitra Terrace, 9 November 2019 kemarin. Acara
dengan narasumber:
Dr.Ir. Penny K.Lukito, MCP - Kepala
Badan POM
Prof.Dr.Purwiyatno Hariyad - Guru
Besar Teknologi Pangan IPB
Acara
berjalan seru sekali, dan memang tepat sasaran kalau adik-adik SMA perlu
disounding tentang pangan yang sehat. Karena mereka sudah melek digital, sudah
bisa melakukan belanja online dan termasuk generasi yang mudah dimasuki hal-hal
baru yang hits seperti minuman dengan
pemanis yang kini banyak bertebaran. Menurut Ibu Penny ini bisa mengandung gula
tinggi dan mengancam diabetes dikemudian hari.
Termasuk
junk food yang harganya terjangkau ini sudah jadi gaya hidup remaja yang harus
diwaspadai. Masa depan bangsa ini ada di tangan anak-anak bangsa, bagaimana
jika ternyata mereka kelak mengindap penyakit degeratif yang diakibatkan pola
makan salah sejak dini. Maka memberi pengetahuan tentang pangan yang sehat itu
penting sekali.
Langkah Badan POM
dalam Keamanan Pangan Masyarakat
1.
Badan POM juga berkerjasama untuk menjawab tantangan industri 4.0
denganAsosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan beberapa marketplace seperti
Bukalapak, Halodoc, Klik Dokter, Grab, dan Gojek. Kerjasama ini dilatar
belakangi hasil pengawasan Badan POM melalui tim Cyber Patrol yang menunjukkan
bahwwa banyak produk Obat dan Makanan yang tidak memenuhi standart keamanan,
manfaat, dan mutu yang diperjualbelikan melalui berbagai platform marketplace.
2.
Badan POM membuat terobosan penerapan 2D barcode untuk menghindari pemalsuan
atau diversi. Dengan melakukan scan barcode melalui aplikasi BPOM Mobile,
konsumen dapat memastikan legalitas produk obat atau makanan.
3.
Badan POM bekerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Dimana
hoak makanan, obat dapat dilaporkan langsung.
4.
Menyebar luaskan atau kampanyekan tentang pentingnya keamanan pangan agar tidak
menimbulkan penyakit dikemudian hari.
5.
Badan POM tak bosan mengimbau masyarakat untuk selalu CEK KLIK sebelum membeli
produk yaitu: Cek Kemasan, Label, Izin Edar, Kadaluwarsa.
Badan POM juga memberikan 5 kunci
membeli pangan yang aman:
1.
Beli pangan yang aman
2.
Simpan pangan secara aman
3.
Siapkan pangan secara seksama
4.
Sajikan pangan secara aman
5.
Bersih selalu
Kalau
membaca 5 kunci membeli pangan yang aman, saya jadi takut membeli makanan dan
minuman sembarangan yang ada di pinggir
jalan atau di warung-warung yang terbuka. Dimana kadang saya melihat lalat
hijau hingga di makanannya, debu lalu pinggir jalan yang bisa dengan mudah
jatuh kemakanan tanpa penutup. Tangan-tangan pembeli yang dengan bebas
mengambil makanan matang yang dijual, tangan-tangan yang pasti tidak cuci
tangan.
Du,
du, du, jangan bayangkan lagi apakah nutrisinya tetap baik karena pasti aneka
bakteri hingga menjadi satu dengan makanan yang siap kita santap. Yuk, mari
kita hidup sehat dengan memperhatikan pangan yang masuk ke dalam tubuh kita.
Jangan asal beli karena enak, apalagi
karena murah. Ingat, sakit itu mahal sekali harganya. Selain materi, kehidupan
kita juga jadi korban.
Jika
menemukan berita-berita terkait produk makanan berbahaya yang belum jelas
kebenarannya, masyarakat dapat langsung menghubungi Badan POM melalui Hallo
BPOM 100533 atau berbagai platform media sosial official Badan POM.
Klo lagi lapar suka khilaf mba, main sikat aja yang nemu di jalan :)
ReplyDelete