Payudara
adalah sumber kehidupan manusia, tapi payudara bisa jadi sumber kematian bagi
para wanita dan ini nyata. Bahkan di depan mata, bagaimana seorang ibu dengan 3
anak kecil-kecil harus menyerah menghadapi kanker payudara, meninggalkan 3 anak
dan seorang suami dengan begitu cepat. Seakan kanker payudara bagai malaikat sang
pencabut nyawa, dan saya melihatnya dua orang ibu pergi, menyerah pada kanker
payudara. Dua-duanya adalah tetangga saya.
Saya
juga masih ingat cerita seorang ibu di sebuah rumah sakit besar di Jakarta
Selatan, sekitar 8 tahun lalu yang menderita kanker payudara, "Sakitnya
jika datang seperti dicapit kepiting, sakit luarbiasa..."
Belum
lagi efek pengobatannya, tekanan psikis ketika menerima vonis kanker payudara,
ketika melihat bagian tubuh tersensitif hancur terenggut kanker payudara.
Rasanya tidak terbayangkan bagi kita yang tidak mengalaminya. Sungguh,
kesehatan itu anugerah luarbiasa dari Allah SWT yang wajib disyukuri setiap
helaan nafas.
Mengapa
tetiba saya membahas kanker payudara?
Kenyataan Kanker Payudara
di Indonesia
Jakarta,
28 Agustus 2019 di Hotel Raffles Jakarta, PT Roche Indonesia mengumumkan transtuzumab emtansine, pengobatan inovatif
terbaru kanker payudara HER2 positif hadir di Indonesia. PT Roche Indonesia merupakan
afiliasi dari Grup Roche, yang didirikan pada tahun 1972 dan merupakan pelopor
dalam bidang farmasi dan diagnostik yang fokus dalam memajukan ilmu pengetahuan
untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan berkantor pusat di Basel, Swiss.
Tentu
saja ini menjadi berita gembira dan harapan baru bagi penderita kanker payudara yang menjadi
momok menakutkan masyarakat, dimana korbannya ada di sekeliling kita seperti
yang dialami dua tetangga saya. Karena kanker payudara merupakan kanker yang menyebabkan kematian
pada wanita no 2 akibat kanker di Indonesia.
Sebuah
data menyebutkan pada tahun 2018, 58.256 perempuan Indonesia didiagosa kanker
payudara dan di tahun yang sama, 22.692 perempuan di Indonesia meninggal karena
kanker payudara. Kanker payudara HER2 positif memang merupakan jenis kanker
yang agresif dan banyak dialami oleh wanita di usia produktif 25-55 tahun. dua
tetangga saya yang meninggal itu berusia di bawah 45 tahun, dan 60-70% pasien
kanker payudara di Indonesia berada pada stadium lanjut (stadium III-!V).
Dr.dr.Andika
Rachman., SpPD-KHOM yang menjadi salah satu narasumber mengatakan kalau kanker payudara
HER2 positif merupakan jenis kanker
payudara yang paling ganas. Banyak wanita yang masih memiliki anak kecil serta memiliki
tanggung jawab rumah tangga, dan pekerjaan terkena kanker ini. Sehingga kanker payudara menjadi beban di
masyarakat, karena tidak hanya mempengaruhi pasien, tetapi juga keluarganya,
masa depan anak-anaknya dan masyarakat secara umum.
Jleb!
Saya yang hadir pada acara ini seperti
diingatkan kembali kondisi keluarga dua wanita tetangga saya yang meninggal
karena kanker payudara. Satunya seorang ibu yang memiliki usaha, begitu terkena
kanker, mengalami kelumpuhan dan meninggal. Usahanya tidak lagi berjalan dan
tiga anaknya mengalami tekanan psikis hingga menarik diri dari kehidupan sosial
sampai dewasa. Satunya lagi ibu rumah tangga biasa, meninggalkan tiga anak dan
suami yang mengalami tekanan psikis karena anak-anaknya masih kecil.
"Dampak masalah psikologi muncul setelah pasien mengetahui dirinya terkena kanker payudara, diantaranya depresi dan merasa kematian begitu dekat," kata dokter Andhika.
Ya
Allah, sepanjang acara saya merasa perasaan ini beragam jadi satu, teringat
anak-anak tetangga saya yang menarik diri dari kehidupan sosial, perubahan
kehidupan ekonomi yang dasyat. Juga suami tetangga saya satunya lagi yang
ketika saya melayat saat istrinya meninggal, menceritakan semua derita istrinya
dalam berjuang melawan kanker payudara dengan menangis.
Transtuzumab Emtansine
: Harapan Baru Bagi Penderita Kanker Payudara HER2 positif di Indonesia
Transtuzumab
emtansine yang merupakan pengobatan inovatif terbaru menjadi harapan bagi
penderita kanker payudara HER2 positif karena fungsinya hanya membunuh sel
kanker, tanpa merusak sel yang sehat.
"Bagi pasien kanker payudara HER2 Positif stadium lanjut, tujuan pengobatannya adalah untuk mengendalikan penyakitnya sehingga pasien dapat memiliki harapan dan kualitas hidup yang lebih baik. Transtuzumab emtansine adalah antibody-drug conjugate yang bekerja sebagai obat tunggal yang mensinergikan kemoterapi dan terapi target di dalam satu obat. Obat ini dirancang menargetkan protein HER2 secara spesifik dan juga menghancurkan sel kanker dari dalam sel kanker itu sendiri. Hal ini akan mengurangi kerusakan pada jaringan sel normal lainnya sehingga menguraangi efek samping akibat komponen kemoterapinya," kata dokter Andhika.
Memang
kanker payudara tidak dapat disembuhkan total, tapi bisa diberi pengobatan yang membuat hidup
penderita kanker payudara lebih optimal lagi. Karena itu selalu dibutuhkan
inovasi baru dalam pengobatan agar dapat memberikan harapan hidup dan kualitas hidup yang lebih bagi pasien. Dan, transtuzumab
emtansine memberikan rata-rata survival hingga 30,9 bulan dan menunda pemburukan
penyakit hingga 9,6 bulan dengan efek samping lebih sedikit dibanding
pengobatan standar lapatinib dan capecitabine.
Tidak
sekedar memberi harapan hidup yang lebih berkualitas bagi pasien kanker
payudara, tapi juga memberi kabar gembira lainnya yakni BPOM sudah menyetujui
pengunaan transtuzumab emtansine, dan dalam penggunaannya bisa menggunakan BPJS seperti yang dikatakan Dr.dr.
Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM yang juga
menjadi narasumber, transtuzumab emtansine telah masuk skema pembiaayaan Jaminan Kesehatan Nasional di 41
negara sejak 6 tahun yang lalu.
Hal ini meringankan beban ekonomi, psikologi,
dan psikososial yang ditanggung oleh masyarakat. Meski pun tidak seluruhnya
menggunakan BPJS. Misalnya pasien kanker payudara memerlukan pengobatan
sebanyak 7x, maka tidak semuanya dicover BPJS. Harapan saya sebagai wanita,
semoga dengan hadirnya transtuzumab emtansine lebih memberi ruang bagi pada
pasien kanker payudara agar bisa mewujudkan mimpi indahnya bersama keluarga lebih lama lagi, aamiin.
Semoga kita semuanya selalu sehat nih ya Mbak dan terhindar dari penyakit aamiin
ReplyDeleteSemoga nih ya Mbak kalau ada yang mengalami kanker payudara ini cepat sembuh aamiin
ReplyDeleteWah iya nih ya Mbak dengan memberikan harapan yang baik bisa membuat penderita pasien bahagia juga
ReplyDeleteHarapan baru untuk penderita kanker payudara ini semoga bisa diakses semua penderita dari semua kalangan.
ReplyDeleteSalah satu masalah kesehatan yang saya juga khawatiri ini mba. Karena ada riwayat tumor di keluarga. Senang sekali rasanya kalau ternyata oengobatan untuk kanker payudara ini sudah dibantu oleh BPJS. Setidaknya jadi penyemangat untuk para pasien agar punya gairah hidup yang lebih baik, walaupun dalam masa pengobatan.
ReplyDeleteDuh, serem ya kanker itu, semoga makin banyak pengobatan yg bagus2 seperti ini
ReplyDelete