Anak Bebas Bereksplorasi dalam Rumah Bebas Kuman
Tahap Anak-Anak Mencoret Dinding Rumah
Siapa yang memiliki anak kecil dan dinding rumahnya penuh dengan lukisan (coretan) si Kecil, bahkan meski sudah dicat berulang kali akan terulang lagi dilukis oleh si Kecil?
Jangan
jauh-jauh mencari contoh nyata, saya sendiri yang mengalaminya, hehehe. Tiga
generasi dimulai dari anak pertama yang kini sudah SMP kelas 2, lalu anak ke
dua yang duduk di bangku SD kelas 5, dan si balita Pendar, ketiganya melewati
masa mencoret dinding dengan lukisan mahakarya mereka masing-masing. Tidak
hanya dinding kamar tidur, tapi juga dinding ruang tamu, semua dicoret.
Biasanya
anak-anak mulai mencoret saat usia 1 tahun hingga usia 3 tahun akan hilang
sendiri. Saat tahap mencoret dinding ini meski sudah disounding bahwa dinding
rumah bukan papan tulis, bukan buku gambar, buka buku tulis, bukan untuk
dicoret, tetap saja mereka melakukannya. Bahkan meski sudah saya sediakan white board dan buku untuk bermain
coretan.
Apakah
saya marah?
Sejujurnya
tidak, karena suami sangat mendukung anak-anaknya mencoret dinding. Saya sebut
mendukung karena ketika anak pertama mencoret dinding kamar, suami ikutan
menggambar di dinding, hahaha. Kami membiarkan dinding kamar dan ruang tamu
penuh coretan, hanya menjelang hari Raya Idul Fitri baru dicat meski akan
dicoret lagi. Ketika anak-anak berusia 3 tahun semua berlalu, seperti saat ini
Pendar sudah usia 4.7th kebiasaan mencoret dinding sudah hilang sendiri.
Tapi
saya dan suami belum bebas dari situasi dinding penuh coretan, karena putri
bungsu kami yang kini usia 8 bulan pasti akan melewati masa mencoret dinding.
Sejujurnya kesal tidak dengan kondisi ini? Sejujurnya sih, mata sepet juga
alias tidak nyaman melihat rumah seperti gudang penuh coretan. Dinding auranya
dekil, tapi semua pasti akan terlewati pada masanya.
Dan,
ternyata masa mencoret dinding ini adalah tahap anak bereksplorasi,
berkreativitas, yang mana jika kita melarang dengan keras, apalagi
membentak-bentak membuat anak tidak berkembang dan tertekan psikisnya. Nah,
siapa yang suka marah dan mengeluarkan suara keras ketika anak mencoret dinding? Mudah-mudahan tidak sampai
sesadis ini ya, kan bisa dicat lagi.
Apalagi sekarang ada solusinya yakni Nippom Spot-Less Plus.
Apa
itu Nippon Spot-Less Plus? Mengapa orangtua wajib mendukung kreativitas
anak-anak meski kadang membuat emosi, dan tahukah ternyata di dalam rumah itu
belum tentu aman dari kuman. Semua pertanyaan dan kenyataan ini terjawab dalam
acara parenting talkshow yang
diselenggarakan oleh Nippon Paint bersama Indonesia Montessori.Com tanggal 14
Juli 2019 di Kota Kasablanca, Jakarta.
Nippon Paint : Kampanye Rumah Sehat
Acara
dibuka oleh Linda Kam yang mewakili pihak Nippon Paint, membuka mata saya bahwa
rumah merupakan media awal datangnya kuman ke anak-anak, terutama dari dinding.
Padahal dinding merupakan media untuk anak-anak bereksplorasi mulai saat
belajar berjalan seperti yang dilakukan Binar, bayi berusia 8 bulan ini sudah
mulai berdiri dengan berpegangan dinding, merambat dengan tumpuan dinding.
Belum lagi nanti jika dia sudah mulai beraktivitas dengan mencoret dinding.
Coba deh renungkan fakta-fakta di
bawah ini:
1.
Anak-anak belajar berjalan dengan menyentuh setiap permukaan dinding rumah
untuk menopang diri.
2.
Ketika anak mulai belajar mengekspresikan kreativitas, kanvas terbesar untuk
mereka corat-coret adalah dinding rumah.
3.
Bayi menghabiskan hampir seluruh waktunya di dalam ruangan dan sangat sensitif
terhadap zat berbahaya serta penyebab alergi udara.
Jleb!
Pantas ya, anak-anak tidak kemana-mana tahu-tahu pilek, batuk, bahkan pernah
Binar terkena ruam merah-merah. Awalnya saya bingung ini tertular siapa, karena
selama sebulan belum keluar rumah atau berpergian jauh, kok Pendar bisa batuk,
kok Binar bisa pilek? Tidak terpikir oleh saya akan kuman yang ada dalam media
di rumah seperti di dinding.
Konon
dinding 88% dihuni oleh kuman sehingga anak-anak mudah terkena demam, pilek,
sakit tenggorokan, ruam, meski tidak keluar rumah. Karena itu Nippon Paint
dengan kampanye rumah sehat mengeluarkan produk Nippon Spot-Less Plus sebagai
cat anti-noda dan anti-kuman dengan berapa keunggulan yakni:
1.
Formula Silver Ion dalam Nippon Spot-Less Plus yang telah teruji anti-mikroba
dari SETSCO (lembaga akreditasi dari
Singapura) dan diakui oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) yang efektif membasmi
bakteri berbahay di dinding.
2.
Dilengkapi Stain Guard yang memberikan kemudahan bagi orangtua membersihkan
noda dinding.
3.
Fungsi Clean Air yang menjadikan udara dalam rumah menjadi aman karen Nippon
Spot-Less Plus tidak mengandung Volatile Organic Compound (VOC)-zat berbahaya
yang dapat menyebabkan kanker. Hal ini terbukti dengan diperolehnya sertifikat
Green Label Singapore.
Jadi
Nippon Spot-Less Plus merupakan cat terbaik untuk anak-anak, hal ini langsung
membuat saya terbayang dinding di ruang tamu yang sering dibuat pegangan Binar,
dan dinding kamar anak yang nyaris setiap hari disentuh anak-anak. Apalagi 75%
bayi dan balita menyandarkan diri ketika belajar berjalan, tidak bisa
membayangkan kalau mereka setiap hari terpapar kuman dan zat berbahaya, huhuhu.
Maka
solusi untuk menghindari bahaya kuman dan zat berbahaya gunakan cat dinding
dengan Nippon Spot-Less Plus deh. Silver-Ion yang terkandung dalam Nippon
Spot-Less Plus itu merupakan satu satu anti-mikrobial alami yang tertua di
dunia loh, dan mampu membasmi perkembangan mikro-organisme seperti bakteri,
jamur, dan lumut. teknologi ini sangat aman bagi manusia dan binatang. Pantas
ya, diakuin oleh IDAI.
How to Sparks Your Child's Passion
Setelah
membahas tentang Nippon Spot-Less Plus yang membuka mata saya akan bahaya kuman
dan zat berbahaya di dinding, kesadaran kalau anak-anak memang banyak sekali
bersintuhan dengan dinding. Maka acara selanjutnya diisi oleh Elvina Lim Kusumo, pendiri Indonesia
Montenssori.Com (IMC) dan penulis seri buku Montenssor di rumah. Nah, inilah
mengapa kita tidak boleh membentak sadis ketika anak melewati tahap mencoret
dinding.
"Banyak kegiatan kreatif yang dapat dilakukan anak bersama orangtua ketika di rumah, Anak perlu diberikan kesempatan untuk bereksplorasi agar minat, bakat , dan kreativitasnya terasa dengan baik dan membantu tumbuh kembang optimal di masa depan," ujar Elvina.
Jika
orangtua membatasi anak saat bereksplorasi, bagaimana orangtua akan tahu
passion anak kelak? Dengan mengetahui passion anak, akan lebih
memudahkan kelak anak-anak dibimbing bakatnya ketimbang orangtua hanya
menebak-nebak. Sebab passion akan ditemukan setelah anak-anak benar-benar
mengeskplorasi semua hal yang disukainya, seperti mencoret dinding. Ingat loh,
dinding adalah kanvas terbesar bagi si Kecil.
Apalagi
berdasarkan penelitian diketahui 20% anak akan mengalami stres dan kegelisahan
karena dilarang bermain. Yuk ah, biarkan dinding rumah menjadi kanvas bagi si
Kecil, karena hal ini sebagai proses pembelajaran, kreativitas juga mampu
mempercepat perkembangan kognitif anak. Karena ketika anak didorong untuk
mengekspresikan diri mereka dan mencoba berbagai macam cara untuk berkarya,
mereka akan mengembangkan pemikiran kritis dn inovatif yang sangat diperlukan
ketika dewasa nanti.
Nippon
Spot-Less Plus selain aman dan membuat lingkungan rumah sehat, mudah
dibersihkan loh. Noda alat tulis dan rumah tangga seperti krayon, tinta warna,
jus, saus, sambal dan lain-lain sangat mudah dihilangkan dengan lap basah, tisu
basah, dan lain-lain. Juga tahan disikat hingga 10.000 kali disikat tidak akan
rusak catnya. Yesss, si Kecil mencoret dinding rumah, tidak pusing lagi dong, tinggal
hapus, bersih deh.
26 komentar
Aduh kenapa baru ada ini sekarang... Saat anak2 sudah besar dan tidak corat coret dinding lagi. Hahaha...
ReplyDeleteAku pun baru coba sekarang, andai dari dulu tahu, haha
Deletemakasih sharingnya, anakku sdh besar semua
ReplyDeleteAlhamdullilah ya mba
DeleteHihi, I feel you mba. Intinya enjoy it yah hehe. Untung ada Nippon Paint yg siap jadi cat anti noda dan anti kuman di rumah.
ReplyDeleteIyes, tinggal dilap juga ya klo kotor. Sungguh nippon keren
Deletetak pernah sadar kalau tembok itu juga harus diperhatikan ya kebersihannya mbak..
ReplyDeleteIyess, tapi aku memang gelisah klo lihat tembok kotor
DeleteIya bener bener.. kadang memang kita suka emosi kalau lihat tembok dicoret2 bocah. Padahal mereka sedang bereksplorasi ya. Alhamdulillah skrg ada nippon ya. Jadi bisa segera dihapus.
ReplyDeleteWkwkw apalagi Pendar nih dari ujung ke ujung tembok dicat
DeleteCocok nih buat yang punya anak balita supaya temboknya cepat bersih. Ga perlu ngecat ulang ya.
ReplyDeleteBener sih, Corat- coret adalah salah satu cara anak mengeksplor diri ya mba.
ReplyDeleteUdah nggak gelisah lagi kan, karena ada Nippon Paint, baay noda di tembok.
Iyo, mba. Jangan dilarang ya, cari aja solusi catnya pakai nippon
DeleteWih senengnya playdate sementara ibuknya menyimak materi narsum. Iyo anak2 kudu dibiarin bebas bereksplorasi yaaa :D
ReplyDeleteIyo bener, eh enak memang kalau acara anak bisa playdate ya
DeleteAnak kreatif ya senangnya menggambar di dinding. Aku dan suami juga gak marah sih kalau anak mencoret dinding, namun perlu juga nih kalau ada cara bikin tembok bersih. Bisa makin rapi deh.
ReplyDeleteSana mb, aku pun ga marah kok meski mata sepet hehehe. Alhamdullilah sekarang ada nippon
DeleteWah, solusi banget nih pakai nippon spotless, ortu tenang nggak mikirin tembok belepotan anak-anak bebas bereksplorasi
ReplyDeleteIya nih, Nu. Apalagi pendar seneng banget nyoret, belum lagi nanti Binar wkwkkw. Untung ada nippon
DeleteEksplorasi anak bisa bebas nih karena nggak perlu takut dinding kotor karena ada cat khusus :)
ReplyDeleteIya, umi masa perkembangan yang ga boelh dilarang-larang ya
DeleteWajib nih kalau nanti udah ada rumah baru mo siap-siap dulu kira-kira butuh berapa banyak yah
ReplyDeleteIyess, btw babam masih coret tembok ga, Mi?
DeleteNice info yah.kebetulan anak saya usia 2 tahun lagi senang senangnya gambar yang boleh kita bilang coretan.hehe..tmksih
ReplyDeleteIya nih ammar pasti akan suka coret coret kayak pakdenya kan
DeleteWah asik banget ya anak tetep bisa eksplorasi dan dinding tetep kinclong, idaman semua ibu banget itu 💕
ReplyDelete