Pernah mengalami Si Kecil batuk?
Si Kecil di sini adalah bayi berusia
di bawah 6 bulan hingga 1 tahun.
Ternyata harus diwaspadai, benarkah itu hanya sekedar batuk biasa yang akan
reda atau hilang oleh ASI dan dijemur matahari pagi atau merupakan indikasi
penyakit lain yang perlu ditangani dengan baik dan benar karena dapat
membahayakan bayi. Jadi memang penting banget waspadai batuk pada bayi.
Baru seminggu lalu Binar mengalaminya
dan sungguh ini membuat saya menangis beberapa hari, perasaan cemas, teringat
alm anak ketiga, dan kondisi keuangan yang sedang tidak stabil menjadi satu.
Rasanya tidak hanya sedih, tapi juga menyesal
mengapa saya dan suami tidak waspada sejak awal hingga Binar sampai
harus bolak-balik lima kali ke rumah sakit untuk ceck up dan fisio therapi,
seperti mimpi rasanya.
Binar Tertular Batuk Abang Pendar
Sebenarnya Pendar (4.4 thn) termasuk
anak yang memiliki daya tahan tubuh sangat baik karena selain ASInya
benar-benar ekslusif, dia mudah makan apa saja tanpa memilih-milih. Tetapi
entah kenapa, Kodratullah Pendar batuk
sementara orang serumah tidak ada yang batuk. Akhir-akhir ini memang dia selalu
diajak berpergian dan main oleh kakaknya, mungkin terpapar batuk dari orang-orang di
luar.
Namanya anak balita batuk ada saja
ulahnya, Pendar senang batuk-batuk di depan wajah Binar (4 bulan). Ekspresi
Binar yang kaget dan ketakutan bikin Pendar semakin jadi, meski sudah dilarang
akan diulang terus. Sementara saya sering wara-wiri ke dapur, ke kamar mandi,
keluar, moment itu digunain Pendar buat menggoda adiknya dengan batuk-batuk.
Hasilnya?
Tiga hari kemudian Binar tertular
batuk, saya dan suami menanggapi dengan biasa saja meski kesal juga sampai
tertular batuk. Batuk Binar jenis yang jarang, tetapi kalau batuk suaranya
besar dan terdengar kering. Setiap pagi kami menjemur Binar dan Pendar, hingga
batuk Pendar tidak lama pun sembuh. Tapi batuk Binar?
Tiga hari batuknya belum ada
tanda-tanda reda, saya browsing bahwa batuk pada bayi lebih dari 3 hari harus
diperiksakan ke dokter, tetapi suami tidak setuju dan hanya menganjurkan diberi
ASI lebih banyak, dijemur, dan kamar diberi uap hangat daun sereh serta parutan
bawang merah.
Binar : Setelah Menderita Batuk 6
Hari
Empat
hari, lima hari, belum juga batuk Binar reda. Batuknya tidak sering
bahkan cenderung jarang sekali, tapi sekali batuk terdengar keras. Tidak ada
pilek, tidak ada demam sama sekali, sehingga kami pikir batuknya biasa saja. Apalagi
ritme menyusunya masih bagus, tidurnya juga bagus, tidak terlalu rewel seperti
anak sakit.
Tapi pada hari ke lima Binar tampak
gelisah tidur malamnya, nafasnya terlihat cepat dan ada ceruk dalam di bawah
dadanya, tepat di atas perut. Dia juga mulai tersengal jika menyusu, setiap
menyusu cenderung sebentar dilepas, dihisap lalu dilepas lagi. Saya
kembali ingat kejadian 7 tahun silam
saat alm anak saya mengalami hal seperti ini, menyusu terputus-putus.
Saya baca kalau kecepatan nafasnya
lebih dari 50 kali dalam 1 menit itu tanda-tanda BAHAYA, dan saya sempat
menghitung pada hari ke lima nafas binar lebih dari 50 kali, Ya Allah! Besok
pagi harus saya bawa ke dokter, kayaknya gak perlu diskusi lagi sama suami.
Perasaan saya mulai tidak nyaman.
Hari ke 6 paginya saya memutuskan
untuk membawa ke dokter, tapi suami tidak juga memberi respon dan sorenya meski
hujan, saya siap-siap berangkat ke dokter anak di Mitra Keluarga Depok. Suami
belum juga respon hingga saya pesan taksi online, dia baru siap-siap ikut
mengantar.
Suspect Pneumonia
Di Mitra Keluarga pasien bayi dan
anak-anak tumpah ruah, rata-rata penyakit batuk terdengar memenuhi lorong rumah
sakit. Termasuk para orang dewasa dari customer servis, penjaga toko di pojok
rumah sakit, suster, sampai penjaga counter halodoc batuk. Serem juga nih mana
saya membawa Pendar yang baru sembuh dari batuk, untung anak ini nurut saya
suruh pakai masker dari slayer dari awal datang hingga pulang.
Dokter anak Susi Putri Wihadi
ternyata pasiennya banyak sekali, saya mendapat antrian nomor 27, Masyaallah,
harus berada berjam-jam diantara orang yang menderita batuk agak serem juga.
Hingga akhirnya pukul 9 malam nama Binar dipanggil, kami memasuki ruang periksa
yang khas anak-anak.
Binar pun diperiksa, dibuka baju
bagian perutnya dan...
"Kenapa baru dibawa sekarang, Bu? Ini pernafasan bagian kirinya kena peradangan, suspect pneumonia"
Astagfirullah! Saya langsung bengong,
hati terasa patah banget. Ini akibat tidak waspadai batuk pada bayi. Terbayang apa yang dirasakan Binar, sedih banget,
patah hati rasanya sampai saya menyimpan rasa marah ke suami, kalau saja pada
hari ke tiga itu saya bawa ke dokter tanpa diskusi sama suami? Kalau saja...
dan di pojok rumah sakit saat antri obat saya meneteskan air mata. Terbayang
saldo tabungan, apakah cukup untuk rawat jalan?
Memang sejak awal tahun pengeluaran
banyak sekali dan kondisi usaha kami sedang mengalami penurunan. Lalu
bagaimanakah kelanjutan pengobatan Binar? Bagaimana pengobatannya apakah
mahal? Baca lanjut artikel saya ya Pengobatan Suspect Pneumonia
Ya mba, beberapa waktu lalu dita juga sempat batuk saya pabik, browsing2, jemur, kasih obatbsusah dia ngamuk. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh.
ReplyDeleteJadi ikutan waspada juga Mba. Anak bayi saya usia 3 bulan juga ketularan batuk kakaknya
ReplyDeleteSabar ya bun, semoga dedeknya cepat sembuh. Lain kali bisa ajak pak su ke dokter biar dokter yang menjelaskan tanda-tanda anak sakit yang harus segera diperiksakan ke dokter. Biasanya kalau mendengar dari ahli, seseorang akan lebih yakin. Semoga rezeki bunda juga dilancarkan ya. Amiiin.
ReplyDeleteMoga-moga kondisi Binar membaik yaaa...kasihan Binar... Ditunggu kabar Binar berikutnya tentunya dengan kondisi yang membaik
ReplyDeleteikut sedih mba. semoga adek binar ceept sehat lagi yaaaa.... tau banget rasanya kalo ngeliat bayi sakit. apalagi batuk.aku aja kalo batuk parah, bagian ulu hati sampe skiiiiit. apalagi yg dirasain bayi :(
ReplyDeletedulu pas anak2 bayi, aku tipe yg sakit sedikit, udahlah bawa aja lgs ke dokter. walopun ntr kata dokternya ga kenapa2 dan hanya demam biasa, tp aku jd tenang aja dengernya.