Pasca Imunisasi |
Kemarin tanggal 15 Januari Binar
jadwal imunisasi DPT-HB-Hib1 (plus Polio 2), setelah sebelumnya pada bulan Desember 2018 imunisasi BCG (plus Polio). Meski imunisasi ini sering membuat ibu-ibu kawatir anak
rewel karena demam, saya santai saja. Karena sudah mengalami 4 anak sebelumnya
paska imunisasi DPT tidak terlalu rewel, paling badannya hangat sehari saja.
Seingat saya Pendar dan Pijar bahkan
tidak pakai acara minum parasetamol paska imunisasi DPT, hanya ASI demam sudah
reda sendiri. Tapi ternyata imunisasi DPT Binar kali ini ada dramanya.
Selesai Imunisasi Tidak Tidur
Kebetulan saat akan imunisasi ada
teman yang mau menengok Binar, maka kami
menjadwalkan pulang dari imunisasi akan menerima kedatangan teman tersebut. Alhamdullilah,hampir usia 3 bulan masih
saja ada yang mengingat Binar untuk menjenguknya. Selesai imunisasi pukul 12
siang lewat kami buru-buru pulang untuk
mempersiapkan kedatangan sang tamu, karena jarak rumah ke lokasi imunisasi
lumayan jauh.
Sampai rumah menyusui Binar, beberes
karena ditinggal imunisasi anak-anak membuat ruang tamu berhamburan mainan
hehehe. Lalu suami menganjurkan untuk memberikan Binar parasetamol buat
jaga-jaga kalau terjadi demam, sebab kita tidak tahu apakah Binar termasuk bayi
yang tahan demam atau tidak. Mengingat pengalaman alm anak ke tiga yang tidak
kuat demam sehingga kejang, saya pun memutuskan untuk memberikan Binar paraseatmol
setelah menyusuinya.
Untuk pertama kalinya Binar kena obat
nih, parasetamol saya campur dengan ASI, lalu dengan menggunakan sendok kecil
diminumkan ke Binar, berjalan lancar jaya. Lima menit kemudian saya
menyusuinya, biasa anak habis paska imunisasi pasti tertidur dan juga kebetulan
jam tidur Binar. Tapi lagi mengASIhi
teman yang akan menengok Binar sudah datang, akhirnya kami menerima
kedatangan tamu dari Bogor ini dengan senang.
Sepanjang menerima tamu ini Binar
bolak-balik dipangku saya sambil diberi
ASI, tertdur sejenak dipindahkan ke kamar bangun lagi, diberi ASI di kamar
teridur, saya tinggal ke depan, bangun lagi.
Lalu gantian digendong ayahnya, begitu terus sampai yang menjenguk pamit
pulang pecahlah tangis Binar sangat kencang diluar kebiasaannya. Namun saya
ingat Binar pernah menangis seperti ini pasca pulang dari rumah sakit karena
sakit perut (nanti akan saya ulas ceritanya). Cemas dong saya!
Pantas diajak foto bersama tangisnya sangat keras |
Apa yang sakit, kenapa?
Setahu saya kakak-kakaknya semua
diimunisasi, termasuk alm pun baik-baik saja. Rewel hanya sekedarnya, bahkan
juga tidak ada demam. Saya raba kening Binar suhunya normal, saya letakkan di
tempat tidur setelah dia heboh menjerit dalam gendongan. Saya periksa tubuhnya
dari atas ke bawah, sampai saya buka diapersnya, dan...Ya Allah!!
Paha Seputar Area Bekas Suntik DPT Bengkak - Merah - Panas
Binar seperti kesakitan |
Saya kaget luarbiasa melihat tahu-tahu paha kiri Binar yang tadi siang disuntik DPT bengkak, warnanya merah, keras seperti ada abses diseputar area suntikan, dan saat disentuh panas sekali. Namun suhu tubuh Binar tidak demam, masih normal. Panik, saya minta Mba Lintang untuk membuat kompres air hangat, lalu saya kompreskan ke area paha yang bengkak. Binar tetap menangis kencang dengan gerakan tubuh yang frontal. Du, du, du, mana si Ayah baru saja keluar rumah.
Apa saya harus ke dokter?
Pikiran saya seketika jadi
kemana-mana, membayangkan
artikel-artikel yang membahas efek imunisasi, mengingat cerita-cerita seramnya.
Padahal saya paham kalau imunisasi tidak berbahaya dan wajib buat anak, jika
terjadi sesuatu itu efek lain yang didukung kondisi tubuh tengah berdamai
dengan imunisasi. Tapi namanya orang cemas, bingung, ya yang aneh-aneh yang ada
di kepalanya, ditambah pengalaman alm anak saya pernah kejang saat demam karena
sakit bapil, makin jadi rasanya. Fiuuuh.
Jangan lupa baca artike saya: Imunisasi Itu Hak Mutlak Bagi Anak
Jangan lupa baca artike saya: Imunisasi Itu Hak Mutlak Bagi Anak
Alhamdullilah,
otak saya masih bisa bekerja. Saat melihat Binar masih menangis kencang, saya
mencoba kompres air es. Di lemari es tidak ada air dingin dan batu es, yang ada
hanya teh kantung yang beku untuk mengompres wajah Mba Lintang kalau mau tidur,
akhirnya saya pakai itu. Kantung teh yang beku saya masukkan ke dalam kain
kecil untuk mengompres paha Binar, Alhamdullilah
perlahan dia menjadi tenang. Kondisi ini saya manfaatkan untuk menyusuinya,
sebab sepanjang dia kejer itu sulit untuk disusui.
Apakah Perlu Ke Dokter Pasca Imunisasi DPT Dengan Kondisi Bengkak?
Sambil menyusui saya amati paha Binar
yang terbungkus kain dingin, saya pun meminta Mba Lintang WA dokter yang
membantu kelahiran Binar. Dokter Deddy ini selalu baik hati kalau ditanya-tanya
via WA, hati saya pun lega ketika dokter Deddy bilang dikompres saja dulu. Saat
kondisi hati lega ini, baru pikiran saya normal kembali: Iya, ya... pasca
imunisasi DPT memang wajar jika area seputar suntikan bengkak, bahkan bisa
beberapa hari. Hal ini bisa sakit, bisa juga tidak terasa sakit.
Selain bengkak anak bisa mengalami
demam ringan atau pun tinggi karena sistem imun sedang terbentuk, makanya perlu
diberi parasetamol sehabis dimunisasi DPT. Jangan menunggu demam, bahaya jika
bayi tidak kuat panas, dan kasian jika menunggu demam akan membuat anak rewel
karena tidak nyaman. Binar tidak demam mungkin karena saya prepare minum parasetamol
tadi siang.
Saya browsing-browsing di situs yang terpercaya seperti halodoc, ya
memang kondisi seperti Binar ini wajar. Perlu
dibawa ke dokter dengan catatatan jika bengkak tidak reda dalam beberapa hari
dan demam tetap tinggi, anak terus kesakitan. Kompres pun bolak-balik saya
ganti, karena tidak ada air es dan es batu, maka kain kecil saya masukkan
freezer, hahaha. Buat ganti kompresan dari kantung teh beku.
Bengkak&Panas Hilang Dengan Kompres Air Es
Bengkak berkurang, panas reda, dan permukaan kulit tidak merah lagi |
Binar terbangun lagi pukul 8 malam, kami
memutuskan untuk memberinya parasetamol kembali untuk jaga-jaga. Karena Binar
masih agak rewel, hanya mau digendong oleh saya, saya pun terus menyusuinya.
ASI itu bagian dari obat bagi si kecil,
ASI seperti cairan ajaib dari ibu untuk anaknya dan saya percaya banget itu sejak awal menyusui.
Pukul 11 malam baru drama berakhir,
Binar benar-benar tidur nyenyak. Saya hempaskan tubuh ke tempat tidur, Ya Allah
capeknya. Badan terasa pegal-pegal, terutama dibagian lengan dan bahu, tapi
semua itu tidak ada apa-apanya dibanding perasaan saya yang tadi sempat dibuat
kacau balau, hehehe. Saya tatap wajah Binar dan mengecupnya lembut, asli saya
paling cengeng kalau anak kesakitan. Mungkin saya ibu yang galak dan tegas,
tapi hati saya cengeng, hehehe.
Pelajaran yang saya dapat dari peristiwa ini:
- Jangan menggampangkan segala sesuatu meski sudah pengalaman. Mentang-mentang sudah 4 kali mengimunisasikan anak, saya berpikir pasti juga kayak sebelumnya: demam dikit, rewel dikit atau malah tidak demam sama sekali. Ternyata sikon itu bisa saja bicara lain.
- Jangan berpikir yang bukan-bukan saat sikon membutuhkan solusi karena bisa jadi solusi yang diambil salah. Alhamdullilah, saya masih bisa berpikir normal.
- Lain kali tanya lebih lengkap efek dari imunisasi ketika mengimunisasikan anak.
Bagaimana besoknya, apakah Binar
masih rewel? Apakah bekas suntikannya masih keras dan bengkak? Baca artikel
selanjutnya ya, semoga bermanfaat.
Tiap anak emang reaksinya beda2 ya Mbak.
ReplyDeleteAntibodinya juga gak semua sama ya jadi tetap harus berjaga dan waspada yah.
Alhamdulillah Adek Binar bisa tidur lelap lagi setelah dikompres dan terus dapat ASI :)
Dikompres pakai air dingin tho mbk? Aku baru tau soal ini mbk. Kirain dikompres pakai air hangat. Mudah2an efek dr imunisasi dpt bisa segera menjauh dr binar. Aamiin
ReplyDeleteKalau setau saya dr bbrp literatur. Dikompres air dingin itu jika terjadi pembengkakan.. dan dikompres air hangat jika terjadi demam, untuk membuka pori2 agar keluar panas dr suhuhkan tubuh.
DeleteBersikap tenang dan tidak panik itu sangat membantu ya mba..sehingga bisa mengambil langkah2 yang benar.. Salam sayang utk Dek Binar..
ReplyDeleteBerarti seharusnya kompres dingin ya Mbak? Btw, idem Mbak. Anakku juga suka jarang aku kasih paracetamol abis imunisasi. Karena tipenya kayak anak yang nggak seberapa ngefek kalo abis imunisasi. Tapi kalo sekalinya dia ngerasa nggak nyaman, langsung cepet ambil paracetamol. Kalau sudah nyaman, ya nggak dikasih lagi.
ReplyDeleteSejak suami kena serangan jantung dulu, aku selalu nyari info tentang kesehatan di Halodoc. Terutama soal makanan dan diet yang harus dijalankan. Oh sama pantangan makan juga aku nyari di sana, komplit memang.
ReplyDeleteWah aku baru tau nih mbak kalo DPT bisa membawa efek bengkak juga. Anak pertamaku alhamdulillah baik2 saja, anak keduaku nih kapan hari lancar juga. Tapi masih 3 bulab dianya haha. Semoga keluarga kita sehat selalu ya mbaa :)
ReplyDeleteAnak saya kemaren bengkak saat DPT 2 mba, dan kayaknya pengaruh yang suntik juga.
ReplyDeleteAnak saya gak bisa diam soalnya pas disuntik, jadinya ya entah gimana2 jadinya bengkak dan nangis jerit2 gak karuan.
Alhamdulillah sih gak demam kayak kakaknya dulu.
Anak pertama saya gak kuat DPT biasa, dia demam gak karuan sampai 10 hari baru sembuh,akhirnya DPT berikutnya pakai DSA dan bebas drama demam apalagi bengkak.
Kayaknya juga keahlian dsa menyuntik lebih baik ketimbang bidan ya.
Anak pertama saya suntik semua imunisasi si dsa, gak pernah nangis tuh, atau mungkin dia kuat nahan sakit ya.
Semoga dedek Binar selalu sehat yaaa :)
Wah memang beda ada beda respon ya mba..kedua anak Saya juga termasuk kebal abis di dpt
ReplyDeleteAku Alhamdulillaaaah semua anak-anak free drama saat imunisasi mba.. tapi bagus untuk tau pengalaman yang lain yaa
ReplyDeleteYa ampyunnn, kenapa ada foto nampang di situ sih mba?. aku ingat ponakanku waktu imunisasi dulu, aku ikut nggak tidur semalaman, ahahah.
ReplyDeleteAku lupa imunisasi apa, kayanya sih DPT
Wah iya ya dampak ketiap anak beda2 dulu si sulung demam habis DPT kalau anak yg selanjutnya sy.malah ga sempat DPT.
ReplyDeleteOh malah pakai air es ya. Aku dulu lupa kayaknya kok pake air anget, eh apa pake air alkohol ya? Hmm lupa
ReplyDeleteMak ..aku bacanya kebayang gimana paniknya dan akupun ikutan panik, tapi jadi masukan banget nih mak buatku seandainya punya anak nggak boleh panik seandainya area bekas imunisasi bengkak, segera di kompres.
ReplyDeleteAlhamdulillah qonita kemarin gak begitu bengkak pasca DPT tapi memang saya kompres terus
ReplyDeleteTiap anak punya reaksi yang berbeda ya setiap habis suntik imunisasi, kedua anakku juga gak pernah minum paracetamol kl selesai imunisasi.
ReplyDeleteWaktu2 awal aku juga panik mba bukan hanya benhkak tapi demam juga lsg d bawa k dokter lg ternyata katany reaksi dr imunisasi
ReplyDeleteAdek Binas semoga sehat ya, makin cerdas sudah imunisasi. Jadi ingat Aisyah bayi dulu suka demam abis suntik imunisasi
ReplyDeleteMungkin Mbak Eni bisa beli ice gel kecil2 itu mbak Eni. Sedia selalu di kulkas, jd saat dibutuhkan bisa dipakai langsung buat kompres. Gak hanya buat bekas suntik sih, kali ada anak yg terjatuh. terbentur jd bisa dikompres pakai ice gel yg dimasukkan ke kain.
ReplyDeleteAlhamdulillah bengkak Binar dah ilang ya? Sehat2 selalu yaaa
Reaksi setiap anak setelah imunisasi emang beda ya mba. Adik sepupu aku sih langsung ketawa2 aja hehe.
ReplyDeleteBengkaknya itu apa bisa karena sering bergesekan dengan baju yang dipakai ya, Mbak? Ah, semoga di tulisan Mbak Eni berikutnya keadaan Binar sudah membaik ya. Terima kaish ya, Mbak, sudah sharing tulisan ini. Pasti banyak yang akan membutuhkan.
ReplyDeletedulu, setiap kali habis imunisasi, kami selalu sedia paracetamol untuk jaga-jaga kalo anak demam pasca imunisasi.
ReplyDeleteSehat terus yaa, Binar sayang :*
Alhamdulillah adek binar lebih membaik sekarang semoga ya Bund. Gemes sama adek binar, ak jadi membayangkan kelak kalo abis anak imunisasi harus gimana. Makasih sharingnya bund
ReplyDeleteRespon tubuh anak memang beda-beda, ya, Mbak saat imunisasi. Meskipun panik sebaiknya kita juga tetap rasional. Semoga Adek Binar lekas membaik bengkaknya, ya... :)
ReplyDeletesemua itu merupakan pelajaran berharga buat kita sebagai orang tua dan kita tidak boleh meremehkan hal-hal kecil. Terimakasih ya mbak sharingnya semoga adiknya cepat sembuh
ReplyDeleteMaaf baru respon, sekarang keadaannya gimana, mba? Si kecil rewel ga? Klo masih bengkak, rajin kompres dengan air hangat. Memang ada yang lama sampai 2 minggu, tapi klo sudah lebih dari 2 minggu bawa ke dokter atau sekarang klo masih bengkak, selain kompres air hangat, kasih trombopop
ReplyDeleteDari pengalaman saya diluar negri bengkak karena suntikan atau apa itu dikompres Ama air dingin atau es batu dikasih handuk alhamdulilah ceper tuh kompesnya.tpi kalou diindo kok Ama bidan disuruh kompres air anget.gak sama
ReplyDeleteIya, banyak yang saranin pakai air hangat tapi ini saya pakai air dingin langsung anteng anaknya, dan kempes
DeleteAnak saya kemaren imunisasi DPT terhitung udah 10 hari..awalnya nggak tapi kemaren baru sadar kalo ternyata paha nya bengkak .gimana ya bund solusinya.masalahnya pas abis di suntik sampe sekarang blom pernah sy kompres bund.apa sekarang aja saya kompres ya bund ???
ReplyDeleteAnaknya rewel gak mba? Bengkaknya teraba hangat atau panas gak? Saran saya karena ini bengkang sudah 10 hari coba dikompres dan pijat lembut saya di bagian area yang gak kena suntik. Kalau dalam waktu 14 hari masih bengkak, coba ceck ke bidan atau dokter. Semoga bengkak dedek lekas kempes ya
DeleteEfek imunisasi ini memang beda2 sih. Anakku juga ga selalunya anteng2 aja. Pas si Kaka adaaa aja drama demamnya, tapi giliran si Adek ga. Padahal dokternya sama :D. Makanya udah lebih santai juga kalo skr vaksin anak2.
ReplyDeleteSyukurlah bengkaknya berkurang ya mba. Aku kemarin vaksin COVID dosis 1 aja, bekas suntikan biru lebam dan bengkak. Ngeri liatnya. Padahal suamibdan asisten ga ngalamin. Itu aja udah bukti kalo efek imunisasi/vaksin apapun memang beda2 di setiap orang.