Kalau boleh saya bertanya, siapa yang tidak pernah punya rasa
sesal?
Rasanya hampir semua orang memiliki sesuatu yang disesali ya,
entah gagal kuliah, gagal membeli rumah karena ditipu, atau mungkin
meninggalkan mantan yanng ternyata sekarang menjadi seleb, hahaha. Itulah
hidup, begitu pun dengan saya memiliki beberapa hal yang disesali hingga kini.
Bahkan jika diingat-ingat rasanya masih saja penyesalan itu seperti jarum yang
baru kemarin menusuk. Perihnya terasa terus.
Untuk sekedar sharing, bolehlah saya tulis hal-hal yang saya
sesali hingga kini bila mengingatnya, bila kilas balik, bila merenung panjang.
Ah, pada akhirnya manusia memiliki takdirnya masing-masing, bukan begitu?
1. Gagal meneruskan
kuliah psikologi
Pertama kuliah saya ambil jurusan informatika komputer, ini
karena terpaksa sih. Sebab saya kuliah malam karena sambil bekerja dan tidak
ada jurusan yang saya mau, maka demi kemajuan karir saya tetap ambil kuliah
dengan jurusan tersebut. Hasilnya? Gak bagus-bagus amat alias biasa saja
prestasi saya.
Kemudian selesai informatika komputer yang hanya sampai
diploma, saya ambil kuliah yang saya inginkan yakni jurusan psikologi. Iyesss,
masuklah saya jadi mahasiswi psikologi, tapi apa? Saat itu saya begitu menyukai
kegiatan wallclimbing dan berkhayal menjadi atlet panjat dinding. Fokus saya ke
wallclimbing menyebabkan saya gagal
meneruskan kuliah ini, apalagi saat itu saya sudah bekerja dengan gaji cukup
dan benar-benar ingin menjadi jagoan climbing.
2. Tidak menabung dari
muda (single)
Saya pernah bekerja dengan gaji bagus dan banyak memiliki
kesempatan lebih, karena saya jjuga membuat bisnis galeri bersama dua sahabat
saya. Tetapi masa itu saya tidak berpikir untuk menabung, untuk memiliki
investasi yang berarti. Kalau saja saya sadar menabung sejak dulu, pasti saat
ini apa yang tidak dimiliki akan termiliki.
3. Sering bolos
mengaji
Saya mengaji sejak kecil dari pengajian umum sampai private
yang diajak teman, jadi teman saya ngaji private di rumahnya dan saya diajak.
Tetapi saya sering bolos, tidak mau mengaji, akhirnya dewasa saya tidak pandai
mengaji dengan baik sehingga tidak bisa menjadi guru pertama yang mengenalkan anak-anaksaya akan Al Quran
dengan baik. Kepandaian saya hanya standart sekali, ini penyesalan yang sungguh
paling menyakitkan buat saya.
4. Tidak menjaga
dengan baik amanah ketiga dari Allah
Saat mengandung anak ke tiga, kondisi saya baik fisik dan
psikis, terutama psikis sedang dalam keadaan kacau. Di saat itu tiba-tiba saya
hamil anak ketiga dan akibatnya banyak hal yang saya sesali. Kepergian alm buat
saya seperti kesalahan terbesar dalam hidup saya, hingga kini rasa sesal itu
kadang membuat air mata meleleh.
Namun sesuatu yang sudah terjadi selayaknya untuk tidak
disesali, sebab rasa sesal kadang hanya membuat kita lupa begitu banyak anugerah yang sudah Allah berikan.
Entah sebagai ganti hal-hal yang tidak termiliki, atau sebagai anugerahnya
begitu saja agar kita tidak lupa terus bersyukur. Lalu bagaimana agar melupakan
masa lalu tersebut?
Beberapa hal yang saya lakukan untuk tidak larut dalam
menyesali yang sudah berlalu adalah:
1. Yakin semua yang ditakdirkan Allah SWT ada maksudnya, ada
sesuatu dibalik itu yang mungkin merupakan kebaikan bagi jalan hidup kita.
2. Jadikan masalalu sebagai pelajaran hidup
3. Bersyukur dengan apa yang termiliki saat ini
4. Tidak ada hidup yang tanpa ujian, tidak ada jalan yang
lurus
5. Lebih melihat kelebihan yang kita miliki ketimbang
mengingat apa yang hilang
6. Jangan merasa sendiri, tapi mengingat bahwa semua orang
memiliki tahap yang sama yaitu kehilangan dan rasa sesal
7. Fokus pada masa depan yang sedang dijalani
8. Lebih berserah dan bertakwa kepada Allah SWT
Kita nggak bisa balik ke masa lalu. Cara terbaik adalah memaafkan diri sendiri dan move on. Keep fighting Mba 😃
ReplyDelete