5 Barang Koleksi Pribadi Di Rumah
Kira-kira semua orang punya barang koleksi pribadi gak ya?
Setahu saya sih, cukup banyak orang yang memiliki barang koleksi pribadi yang
ada di rumah. Misalnya Bapak saya, beliau memiliki barang koleksi pribadi mulai
dari aneka pusaka (keris, tombak) sampai hewan peliharaan (ayam, burung).
Begitu juga dengan kakak saya yang punya barang koleksi berupa barang-barang
antik.
Seisi rumah kakak saya dari depan hingga belakang, penuh
barang koleksinya, karena antik gitu jadi berkesan mistik. Tetapi namanya hobby jadi buat dia itu keindahan dan
bukan hal yang menakutkan. Meski sesungguhnya diantara koleksinya memang ada
yang benar-benar menyeramkan dan beraura mistik, seperti sebuah pedang dari jaman
VOC yang dikoleksi kakak. Konon, pedang itu sudah memakan korban, hiiiiiih.
Alhamdullilah, barang koleksi pribadi saya di
rumah tidak berbau mistik, hehehe. Mau tahu, barang apa saja yang saya koleksi
di rumah dan mengapa saya mengoleksinya? Saya ceritain satu-satu ya:
1. Buku
Bukan rahasia lagi dunia saya dekat dengan buku dari mulai penulis buku, jualan buku
hingga mengoleksi buku. Buku-buku yang saya koleksi adalah buku-buku yang tidak
banyak dimiliki orang seperti novel lawas dan buku-buku dongeng anak. Karena
saya suka buku-buku yang sudah jarang, susah dicari atau tidak diterbitkan lagi
dan sejak kecil saya sudah jatuh cinta dengan dongeng-dongeng HC Andersen.
2. Pernak-Pernik
Anak-anak sejak lahir
Saya memiliki entah pakaian, sepatu, sampai bekas tali pusat
anak-anak saya, karena sesungguhnya saya seorang ibu yang romansa. Senang
mengenang atau mengingat hal-hal yang spesial, buat saya setiap kelahiran
anak-anak sesuatu yang kelak akan jadi kenangan indah. Pernak-pernik mereka
sejak lahir seperti jejak yang tidak dusta, bahwa semua anak-anak saya melewati
tahap-tahap dari seorang bayi bersama ibunya.
3. Aksesoris Etnik
Wuhaa, kalau tidak dicegah, ditahan, mungkin saya susah
berhenti beli aksesoris etnik, dan ini sejak saya gadis. Dulu saya sering
lama-lama di Pasa Raya Blok M cuma buat mantengin perak-perak dan membelinya
kalau uang sudah cukup, maklum dulu mahal bener. Ke Yogya pasti saya akan ke
Kota Gede, keluar masuk pengerajin perak.
Perhiasan perak dari gelang, kalung, liontin, anting, dan
lain-lain saya punya dan sebagian hilang karena menikah berpindah-pindah
tinggal, hiks.Selain perak, aksesoris dari kayu, kulit penyu, batu, dan
lain-lain. Saat ada satu lemari saya berisi aksesoris etnik.
Kenapa saya koleksi aksesoris etnik? Karena saya suka sekali
dengan keindahan aksesoris etnik di Indonesia, setiap daerah punya keunikan
sendiri. Selain itu aura saya sangat cocok memakai aksesoris etnik, meski
setelah berhijab cukup terbatasi memakainya. Paling hanya kalung dan gelang.
4. Produk Perawatan tubuh
Sebenarnya saya kurang rajin merawat tubuh, tapi sejak gadis saya
senang sekali beli lotion, lulur, scrub,
massage oil. Mencium baunya, melihat
barangnya, rasanya jadi kesenangan tersendiri, sampai ada yang expired dan
terbuang, huhuhu. Tapi memang saya mudah tertarik kalau ada prodak perawatan
tubuh.
5. Tas&Sepatu
Duh, ini kayak sepaket gitu, tapi Alhamdullilah sekarang sudah gak. Hanya bekasnya masih berbaris di
rumah, banyak yang sudah tidak terpakai tapi saya suka melihatnya. Ditanya kenapa suka koleksi
tas&sepatu/? Ya, suka aja, hehehe.
0 komentar