Pic by Unsplash |
Ketika hamil pernahkah mengalami kontraksi palsu?
Sebenarnya
kontraksi palsu banyak dialami oleh ibu hamil, terutama karena kecapekan, beban
psikis, kondisi kandungan tertentu, efek paska hubungan suami istri, efek mengasup
kuliner tertentu, dan sebagainya. Kontraksi palsu biasa dialami ibu hamil muda
maupun hamil tua.
Menurut dokter sebenarnya tidak apa-apa atau masih wajar jika
pemicunya hal-hal biasa seperti kecapekan, efek hubungan badan, yang
membahayakan jika terjadi pendarahan atau disebabkan oleh kondisi tertentu yang
riskan dan membutuhkan penanganan khusus sampai ibu hamil butuh dirawat atau
ditangani dokter. Terutama jika
kontraksi palsu terjadi pada usia kandungan di bawah 37 minggu.
Karena pada usia kandungan di bawah 37 minggu, organ bayi
belum sempurna, dan bisa membahayakan kondisinya. Lalu bagaimana jika kontraksi
palsu dialami ibu hamil, tindakan apa yang perlu dilakukan?
Untuk kali ini saya akan menceritakan kontraksi palsu biasa
yag terjadi pada saya dan bagaimana saya menghadapinya, semoga bermanfaat ya..
Memasuki semester ke
tiga:
Ini adalah kehamilan saya ke lima, otomatis sudah pengalaman yang sebelumnya, seperti kejadian kontraksi palsu. Namun ternyata tetap saja saya melewati dengan berbagai kecemasan. Kontraksi palsu yang saya alami seingat saya ketika hamil semester pertama anak kedua, tiba-tiba perut saya sakit sampai saya nangis. Lupa apa penyebabnya, tetapi kemudian reda dan tidak terjadi apa-apa, Alhamdullilah.
Kontraksi palsu kedua
ketika hamil anak kedua itu saya sedang jalan-jalan shopping untuk keperluan lebaran, kebetulan juga sudah jelang HPL.
Setiap jelang HPL saya selalu jalan-jalan agar proses lahiran lancar. Maka
ketika lagi memilih-milih mukena buat
Mba Lintang, tahu-tahu perut mules saya langsung duduk, tarik dan buang napas.
Suami pun mengajak saya pulang, tetapi ternyata mulesnya hilang.
Kontraksi palsu berikutnya saat mengandung anak ketiga,
sebenarnya saya pikir kontraksi palsu, dokter saya pun berpikir sama saat saya
WA tengah malam tetiba saya mulas. Kebetulan juga seharian saya habis
mengerjakan urusan rumah tangga dan capek sekali, dokter memberi resep
duvadilan agar kontraksi reda karena kandungan saya baru 8 bulan.
Ternyata itu bukan kontraksi palsu, menyusul ritme yang
sangat beruntun dan anak ketiga (alm) lahir begitu mudah tanpa perlu mengejan
keras, padahal BB 3,3kg. Namun kondisi paru-paru dan jantungnya tidak bagus,
singkat cerita anak nomor 3 hanya bersama kami di dunia ini selama 5 bulan.
Lalu pengalaman kontraksi palsu pada anak ke empat
Terjadi akibat kelelahan berenang di usia kehamilan 8 bulan
kalau tidak salah, saya cukup istirahat dan tidak mengulangi lagi olahraga yang
berlebihan. Beneran kapok saat itu karena rasanya tidak nyaman sekali sepanjang
malam, tapi saya tidak sampai mengasup duvadilan.
Kehamilan ke lima
semester 3
Saya pernah cerita di artikel sebelumnya bagaimana dua kali
mengalami kontraksi palsu (baca: Masalah Ibu Hamil Di Semester Tiga ) ternyata tidak hanya karena kaget dan beban pikiran,
dalam posisi tiduran pun saya mengalami kontraksi palsu, rasanya tetap aja jadi
parno. Biar kata dokter gpp, wajar, minum duvadilan 2x sehari @1/2 butir. Mungkin
dokter saya sampai lelah ya sama kebawelan saya ini, hehehe.
Karena cemasnya akhirnya beli duvadilan, minum setengah sudah
langsung enak besoknya, Alhamdullilah.
Curhat-curhat sama teman memang rata-rata mereka pun
mengalami kontraksi palsu, bahkan ada yang sampai menangis. Duh, cobaan ibu
hamil moga jadi pahala dan berkah agar lahiran dipermudah, aamiin.
Beberapa hari kemudian saya mengalami kontraksi palsu lagi,
padahal hampir dua minggu banyak di rumah, memang sih capek ngurusin rumah
tangga: masak, beberes, cuci piring, momong anak (gak nyuci, gak ngepel
padahal). Begitu terasa kontraksi saya langsung rest tiduran dan minum banyak
air putih, duvadilan.1/2 butir saja. Alhamdullilah,
kopal hilang.
Eh, ternyata seharian tidur saja bisa loh terjadi kopal.
Kuncinya jangan panik gitu, seharusnya saya tidak perlu panik lagi ya. Tetapi
peristiwa lahiran alm Gibran membuat trauma panjang, saya takut sekali kalau
sampai lahiran usia kandungan 8 bulan. Pada kondisi itu paru-paru masih belum
matang, dan ini riskan sekali.
\Dan, sepertinya seingat saya pada kehamilan ke lima ini saya
cukup sering ngalamin kopal dibanding hamil sebelumnya. Dulu hamil 8 bulan saya
masih kuat keliling Kebun Binatang Ragunan, senang banget jalan jauh, sekarang
hamil 8 bulan bagian perut bawah terasa sakit seperti mentok, wajar kata
dokter. Tetapi rasanya gerakan saya jadi terbatas deh, hehehe.
Mungkin inilah saatnya saya mengakui faktor usia tidak bisa
dibohongi, pada akhirnya semester ketiga saya harus banyak ikhlas untuk tidak
wara-wiri. Suami juga selalu memberi nasehat untuk ikhlas di rumah saja, rejeki
bisa dijemput dari mana saja selama kita mau bekerja keras dan berdoa, betul?
Oya, setelah melewati tahap-tahap kopal di semester akhir ini
saya mau kasih tipsnya ya, biar ibu-ibu tidak cemas. Setidaknya kecemasan saya
ini hanya karena trauma kehilangan anak 6 tahun lalu, kalau ibu-ibu yang tidak
mengalami pengalaman psikis yang berat, Insallah lancar-lancar saja melewati
kopal:
Pic by Unsplash |
1. Jika kopal terjadi dikehamilan belum waktunya, yakni
dibawah 37 minggu dimana bayi belum siap dilahirkan. Bumil sebaiknya langsung
istirahat dengan posisi punggung bersandar di bantal, kaki diselonjorkan lurus,
rileks, tarik nafas dari hidung dan buang dari mulut.
2. Jika posisi pada point 1 belum membantu, tiduran dengan
posisi miring ke samping, perut dan paha diganjal bantal atau guling. Usahakan
kepala posisinya lebih tinggi, rileks.
3. Banyak minum air putih karena dehidrasi pada ibu hamil
bisa menyebabkan kopal.
4. Ajak bicara debay sambil membelainya lembut atau bacakan
doa-doa, seperti surah Maryam, surah Yusuf hingga perut tidak terasa tegang
lagi. Biasa kopal diiringin kondisi perut yang kencang sekali.
5. Jika kopal masih terus terjadi maka segera konsultasi
dokter atau bidan, bisa juga mengasup Duvadilan 2x sehari @1/2 butir (saya
minum 1/2 butir sekali saja sudah hilang kopalnya). Namun bila ada masalah
dengan kandungan sebaiknya periksa ke dokter atau bidan sebelum mengasup
Duvadilan.
6. Usia berapa pun kehamilan jika sering terjadi kopal,
sebaiknya ibu hamil membatasi aktfitas yang memacu rasa letih dan stres.
7. Saat kopal perhatikan apakah ada flek atau lendir yang mencurigakan,
jika ada langsung hubungi dokter atau bidan untuk diperiksa lebih l anjut
8. Jika kopal terjadi di atas usia kehamilan 37 minggu,
perhatikan apakah itu merupakan tanda-tanda mulas yang sesungguhnya dan ibu
hamil siap untuk proses melahirkan. Biasa mulas tanda-tanda lahiran ritmenya
semakin lama semakin kuat dan tida tertahankan.
Semoga ini bermanfaat dan buat ibu hamil diberi kesehatan, kelancaran saat
melahirkan, Aamiin.
wah gitu ya, aku ahmil anak dua gak pernah ngalami
ReplyDeleteSaya dulu hamil juga sering kopal, jadinya kegeeran udah girang mau lahiran eh tahunya masih lama.
ReplyDeleteSekarang saya lagi hamil anak ketiga, dan pernah juga mengalami kontraksi palsu :)
ReplyDeleteBener tuh, ibu hamil gak boleh stress dan kecapean :))
ReplyDeleteWalau udah kehamilan yang kelima, tetap aja bikin deg-deg an ya mbak.
ReplyDeleteSaya lupa apa pernah ngalamin kontraksi palsu seperti ini.
Sehat-sehat terus kehamilannya ya Mbak Eni. Semoga lancaarrr sampai kelahiran (",)
Dulu kalau konpal aku tiduran aja miring ke kiri.
ReplyDeleteSoalnya sakit banget sampai pinggang rasanya patah2
Emang perjuangan bumil luar biasa yaaaaaaaaaa
dulu saya sering kopal pas hamil pertama..duh rasanya..
ReplyDeleteTetap semangat ya Mbak Eni, semoga lancar sampai saat lahiran nanti. Ibu dan debay sehat wal afiat
Aku dulu jg pernah ngalamin kontraksi palsu, 2x hamil semua ngalami. Duh, bikin deg2 ser rasanya
ReplyDeleteAku pernaj bun ngalamin kontraksi palsu wktu usia kehamilanku 7 bulan. Ya ampunnn itu sakit bgt
ReplyDeleteAku dulu yang anak pertama beberapa kali kontraksi palsu dalam bentuk mules. Persis kayak mbak Eni, lagi asyik aktivitas aja gitu terua tiba-tiba mules aduhai gak nahan sakitnya. Yang kedua ini gak terlalu sering konpal tapi sekalinya konpal tandanya persis kayak mau lahiran. Sempet ketipu kirain beneran udah mau lahiran :D
ReplyDeleteMpo beluman mengalami kontraksi palsu. Tapi suka lihat di film, bahkan sampai ada yang di antarin ke dokter ternyata tidak apa apa.
ReplyDeleteTulisab ini bermanfaat bagi mpo yang belum menikah
Wah ini penting banget nih buat bumil tentang kontraksi palsu.. bermanfaat bgt sharingnya, semoga dibaca sama orang yang membutuhkan. Bukan karena saya pernah ngalamin, enggak. Tapi tetangga saya yg hamil anak pertama, keliru ttg kontraksi palsu dan salah penanganan bidan malah disuntik mulas padahal belum waktunya. Alhasil lahir prematur dan gak berumur panjang.. tapi aku bersyukur di zaman seperti ini lebih banyak informasi yg bisa juga jadi masukan.. kaya sharingnya mbak Eni ini.. semoga lancar ya persalinannya amiin
ReplyDeleteBelum pernah ngalahin mbak, dan karena memang belum nikah juga 😂😂
ReplyDeleteTernyata ibu hamil itu mengalami kontraksi palsu yah, Hmm, dapat wawasan baru saya
Semoga sehat2 dan lancar smp lahiran mba Eni...kontraksi palsu bikin2 deg2an
ReplyDeletembakkk aku mesti ahhh kalo baca soal kontraksi hamil ikutan jadi mules ini hehheheh
ReplyDeleteSaya dulu kopal kalau malem. Jadi lgsg di tidurin alhamdulillah ilang sendiri.
ReplyDeletePas kontraksi asli, diajak tidur pun gak mempan..
Pengalaman anak pertama dulu sy sm sekali blm pernah merasakan kopal kyk yg org2 bilang. Pas lahiran pembukaan pun tak ada, malah ketuban pecah duluan akhirnya hra SC, hiks. Makasih sharingnya bunda eny, jd sy jd tau buat jaga2 pas hamil anak kedua ini
ReplyDeleteKontraksi palsu ini emang bikin deg-degan walau aku belum pernah ngalamin tapi beberapa teman dan termasuk adikku juga pernah ngalamin. Malah dulu waktu lahiran anak pertama penjadwalan operasi SC dijadwalkan hari Rabu, Senin baru cuti dari kantor karena tau mau SC. Senin siang meni pedi dulu niatan biar bersihlah karena mau operasi, eh taunya Selasa dini hari aku mulai merasakan kontraksi. Alhasil jadwal SC maju ke hari Selasa kalau pun normal aku masih awal bulan depanlah. Taunya ini kontraksi karena meni pedi, hahahahaaa
ReplyDeletekontraksi palsu bikin panik ya. kirain udah mau lahiran. Eh ternyata belum. Sehat2 aja bumil.
ReplyDeleteAku pernah ngalamin kontraksi palsu waktu mau melahirkan yang kedua. Sempet bingung harus ngapain waktu itu hehehe alhamdulillah ada temen yg support
ReplyDeleteAku sering dulu kontraksi palsu dan bikin niku sebadan badan. Caranya aku prektekan yoga ibu hamil dan rutin jalan pagi.
ReplyDeleteTernyata ada kontraksi palsu ya mbak Eni, saya belum paham kalau soal kontraksi. Note nih buat saya jika hamil, harus banyak hal yg mesti saya pelajari agar gak shock lagi saat mengalami moment itu
ReplyDeletesudah dua anak saya baru tahu kalau ada kontraksi palsu
ReplyDeleteSehat-sehat ya Mbak Eni aku hamil 1 2 dan 3 sering juga mengalami kontraksi palsu tapi dengan ilmu aku paham drh untuk menyiasatinya
ReplyDeletesehat dan lancar persalinannya ya mba eni...
ReplyDeleteHai mba Eni. Aku belum pernah ngalamin kontraksi palsu. Baru tahu jiga nih kalau bisa muncul tiba tiba tapi sakit dan hilang begitu saja. Sehat sehat ya bumil
ReplyDelete