Perlukah Menjaga Psikis Anak Sejak Dini?
Kesalahan orangtua
dalam menyayangi anak
Semua orangtua sudah pasti menyayangi anaknya, namun kasih
sayang ini kadang diwujudkan dalam bentuk yang sebenarnya salah. Kasih sayang tidak
jarang justru berisi ego kita sebagai orangtua, bukan tentang bagaimana anak
bahagia dengan kasih sayang itu. Kok bisa? Tentu saja sangat bisa dan jarang
kita sadari.
Sebagai contoh kecil, betapa kita menyayangi anak dan
menginginkan mereka bahagia kini dan kelak. Bahagia dalam konsep pikiran kita
adalah anak hidup sukses dan berkecukupan, maka tindakan yang harus kita lakukan
adalah mendorongnya untuk terus berprestasi sejak dini. Prestasi dalam bidang
akademi dan bidang lainnya, tanpa memikirkan apakah anak menyukai konsep yang
kita miliki.
Hal ini yang membuat
anak tertekan secara psikis, dan saya pribadi sebagai ibu mengakui hal-hal seperti
ini pernah saya lakukan kepada anak-anak. Lalu hanya itu sajakah, perlakuan
kita yang berlandaskan kasih sayang, ternyata justru melukai psikis anak? Ternyata
tidak hanya itu, ada banyak hal lain cara kita menyayangi, mendidik anak dengan
salah.
Disimak yuk, ulasan saya saat menghadiri undangan talkshow dari
Halodoc dengan tema yang penting banget kita ketahui sebagai orangtua, sehubungan
dengan psikis anak. Semoga bermanfaat.
#HalodocHariAnak : Talkshow
'Tips Menjaga Psikis Anak Sejak Dini'
Acara yag diadakan di sebuah kafe yang tidak jauh dari stasiun Gondangdia ini banyak sekali dihadiri oleh para ibu, termasuk saya tentunya. Para ibu ini ada yang blogger, ada yang merupakan pelanggan setia Halodoc. Mereka sebagian membawa anak, dan tetap atusias, luarbiasa ya? Saya sendiri sedang hamil 28 minggu dan tidak kalah atusiasnya karena memang tema yang dihadirkan bisa jadi edukasi yang penting.
Undangan yang hadir dengan buah hati |
Apalagi narasumber yang kompeten di bidangnya, yakni Dr.Tjin Wiguna Sp.KJ, seorang psikiater spesialis anak dan remaja di RSCM. Dokter Tjin hadir dengan senyum familiar yang membuat acara terasa hangat, acara sebelum dimulai pada topik utama dibuka lebih dahulu oleh Nana Nirmala selaku Marketing Manager Halodoc.
Mba Nana menyapa para undangan yang hadir dan menyampaikan
sedikit paparannya bahwa kegiatan yang diadakan oleh Halodoc ini dalam rangka
memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2018 lalu. Hari
anak tentu saja identik dengan segala hal yang ramah dan pro untuk anak, yang
sering kali diluar sadar terabaikan oleh masyarakat, termasuk orangtua.
"Umumnya orangtua mendidik anak sesuai dengan norma dan budaya yang ada di masyarakat saat ini, tapi belum tentu itu hal yang dibenarkan secara medis. Apalagi sekarang zamannya sudah mulai berubah, anak sudah sangat aware dengan tehnologi, jadi sebagai orangtua perlu arahan untuk mendidik anak sesuai dengan perkembangan zaman."
Kalimat yan diucapkan oleh Marketing Manager Halodoc ini
membuat saya teringat akan sabda Rasullah SAW:
Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di jaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.
Jika merenung dari sabda Rasullah SAW, benar juga kalau
selama ini konsep yang kita terapkan ke anak seringkali tidak membuat anak bahagia. Sebelum meluas ke curhatan pribadi, saya langsung sharing ulasan
dari Dr.Tjin Wiguna Sp.KJ saja ya.
Orangtua sebagai
panutan dalam mendidik anak
Orangtua sebagai panutan dalam mendidik anak, ini tidak
dipungkiri. Orangtua, terutama seorang ibu konon adalah madrasah (sekolah) pertama bagi
anak-anaknya. Karena anak-anak biasanya:
1. Anak pada umumnya berusaha mencari panutan untuk membentuk
bahasa, perilaku dan sikap mereka yang merupakan dasar terbentuknya moralitas
anak kelak.
2. Mayoritas dari anak juga menganggap bahwa orangtua adalah
panutan yang paling penting, contoh pertama yang mereka lihat dalam
kehidupannya.
Oleh karena itu sebagai orangtua penting untuk memastikan
bahwa bahasa, sikap dan perilaku mereka dapat menjadi panutan yang POSITIF.
Tapi apa yang sering terjadi? Tanpa orangtua sadari sudah memberi contoh yang
negatif.
Dr. Tjin (Doc: MBC) |
"Seperti ketika kita enggan menerima telepon dari seseorang, lalu meminta anak yang mengangkat dan mengatakan kalau kita sedang di kamar mandi atau tidur. Tanpa kita sadari sudah mencontohkan kepada anak perbuatan berbohong,' kata dokter Tjin.
Yes, that's right and
we as parent don't realize it. Siapapun kita, pasti
pernah mencontohkan hal-hal negatif kepada anak diluar sadar. Tidak hanya dari
cara berbohong, sampai bahasa, sikap dan perilaku yang mungkin dianggap oleh
kita atau masyarakat lucu, hal biasa, sebenarnya bisa saja ternyata itu tidak
tepat atau ditangkap anak sebagai hal yang
menyakitkan, tidak menyenangkan.
Ibu pernah memarahi anak ketika jatuh? Atau meluapkan emosi
kepada oranglain di depan anak-anak, seperti membanting telepon, menggebrak
meja, bersuara keras. Meski tidak ditujukan untuk anak, tetapi ini bisa menjadi
contoh negatif yang akan mereka tangkap ke dalam otak, dan terekam dengan
sempurna.
Menemukan bahwa dua per tiga dari orang dewasa percaya bahwa nilai moral dari anak telah menurun cukup banyak sejak mereka masih muda. Harian The Times di Amerika Serikat melaporkan bahwa peningkatan budaya selebriti dan melemahnya hubungan dalam keluarga menyebabkan menurunnya nilai moral dalam anak.
Ini nyata menurut saya pribadi, dimana anak-anak mulai bersosialisasi, menemukan tokoh idola
dalam masa perkembanganya. Sementara tokoh panutan di rumah (orangtua) adalah
sosok yang tidak memberi panutan positif, maka ketika mereka menemukan tokoh
idola dengan sikap atau karakter yang negatif, dengan mudah mereka terbawa atau
meniru.
Dan, sebagai orangtua kita justru menyalahkan budaya dan norma di masyarakat yang mulai pudar, padahal semua dimulai dari di
rumah. Dari diri kita sendiri sebagai orangtua, karena itu pentingnya menjaga
psikis anak sejak dini agar anak-anak memiliki karakter dan pribadi yang kuat
kelak ketika bersosialisasi dalam masyarakat luas.
Tips menjaga psikis
anak sejak dini
Maka ketika kita masih bertanya: Perlukah menjaga psikis anak sejak dini?
Jawabannya adalah sangat perlu, setelah membaca ulasan di
atas yang dipaparkan oleh dokter Tjin, sebagai orangtua kita pasti langsung
menyadari dan memahami pentingnya menjaga psikis anak sejak dini. Lalu
bagaimana agar kita sebagai orangtua bisa mejaga psikis anak sejak dini?
Berikut tips yang diberikan oleh dokter
Tjin :
sebagai orangtua jadi hal yang paling
penting adalah fokus menjadi panutan yang baik dan positif bagi anak, yaitu:
1. Tunjukkan kepada anak bahwa
orangtua terus menunjukkan sikap dan perilaku yang positif
2. Tunjukkan kepada anak bahwa
orangtua selalu berorientasi pada tujuan dan perencanaan yang baik.
3. Bantu anak untuk menemukan panutan
dalam bidang yang disukai, misal anak menyukai aktivitas sepak bola. Sebagai
orangtua kita memberikan contoh atau gambaran tokoh pemain sepak bola yang
sukses dan berprilaku positif.
4. Bicara dengan anak tentang
orang-orang yang telah bekerja untuk membuat perubahan positif dalam kehidupan
atau di sekitar mereka.
5. Orangtua berusaha melingkupi rumah
tangga dengan suasana yang menghidupkan lentera keagamaan di dalam rumah.
6. Mengisahkan serta memberikan
contoh menjalankan tata krama dalam
kehidupan sehari-hari, seperti bersyukur, berterima kasih, memaafkan dan
meminta maaf, bertanggungjawab,
menolong, memberi salam, dan sebagainya.
7. Mengembangkan empati pada
anak, misalnya menjenguk orang sakit,
merasakan penderitaan oranglain, dan lain sebagainya.
Ketika psikis anak terjaga dengan
baik, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang positif dan berkarakter kuat kelak.
Tidak mudah terpapar hal-hal negatif di masyarakat, ini merupakan PR yang
besar bagi orangtua. Mengutip kalimat yang dibacakan dokter Tjin, tentu membuat kita sebagia
orangtua tidak boleh menyerah:
"It takes a village to raise a
child" - An Old African Proverb
Bagaimana pun anak-anak tidak cukup
dibesarkan dengan asupan dan memperhatikan kebutuhan nutrisinya saja. Ada
kebutuhan jiwa yang kelak akan membangun psikisnya menjadi manusia dewasa yang
positif. Setuju?
Dari awal menyebut Halodoc selaku
pihak yang mengundang saya dalam acara parenting ini, buat kalian yang belum
mengenal Halodoc, saya coba perkenalkan sedikit ya.
Halodoc merupakan aplikasi kesehatan
terpadu berbasis online yang memberikan solusi kesehatan lengkap dan terpercaya
dalam memenuhi kebutuhan kesehatan bagi pengguna. Kalian bisa lansung download
aplikasinya di playstore, terus daftar untuk bergabung.
Bisa apa saja sih di Halodoc?
Aplikasi Halodoc dilengkapi dengan tiga fitur utama, yaitu:
1. Apotik Antar: Fitur layanan apotik 24 jam yang dapat membantu para
pengguna dalam membeli suplemen, vitamin dan obat dengan resep dokter dengan
cepat dan aman. Beli berapa saja dilayani loh, bahkan teman cerita beli minyak
kayu putih seharga Rp6000 pun dilayani dan
harganya sedikit lebih murah. Halodoc bekerjasama dengan ojek online dan
buat pembeli di area Jakarta gratis ongkir.
2. Hubungi Dokter : Layanan online
24 jam yang memfasilitasi para pengguna untuk berinteraksi secara langsung
dengan ribuan dokter melalui voice call, vidio call, atau chat. Halodoc
memiliki tim medis mulai dokter umum, spesialis anak, internis, hingga
spesialis mata.
Saya sendiri beberapa kali konsultasi
dengan dokter umumnya melalui layanan via chat. Langsung dan cepat, hanya kalau
dokter spesialis kandungan agak sedikit lebih lama dibanding dengan dokter
umum. Jadi kita harus menunggu hingga ada info dokternya ready. Konsultasi apa saja tidak dikenakan biaya loh.
Salah satu chat saya dengan dokter di Halodoc |
3. Lab Service : Halodoc bekerjasama dengan Prodia dalam memberi
kemudahan bagi pengguna untuk melakukan pengecekan kesehatan di rumah maupun di
kantor. Jadi benar-benar membantu banget jika kondisi pasien tidak memungkinkan
untuk keluar rumah atau kantor. Ditambah Prodia merupakan lab yang terpercaya.
Namun saat ini Lab Service masih terbatas hanya melayani Jakarta Pusat dan
Jakarta Selatan.
#PakeHaloDoc memang sangat membantu
sekali, apalagi buat saya yang sedang hamil 28 minggu, masuk semester tiga ini
banyak drama galaunya. Jadi konsultasi atau curhat dengan dokter sewaktu-waktu
itu jadi support tersediri. di Halodoc membuat saya konsultasi tanpa
mengeluarkan biaya dan tanpa harus antri, bisa langsung dari tempat tidur.
Menyenangkan sekali bukan? Terima kasih juga MBC yang sudah mengundang saya ke
acara #HalodocxMBC , moga sharing ini menjadi manfaat yang besar bagi
pembacanya.'
#HalodocxMBC |
Buat kalian yang mau kepoin Halodoc
bisa ke:
Website Halodoc : www.halodoc.id
Instagram Halodoc : @halodoc
26 komentar
Suka baca ini, semacam pembelajaran bagi saya untuk mendidik anak-anak.
ReplyDeleteTerutama anak sulung saya yang sebentar lagi masuk 8 tahun.
Lumayan bingung atur kesabaran menghadapinya.
Btw saya belum pernah nyobain halodoc nih, sekarang free ya konsultasi?
makasih sharingnya
ReplyDeleteWah temanya bagus. Iya anak itu peniru ulung banget. Kudu ati2 kalau ngomong ke mereka, juga mesti tunjukin sikap2 positif ya.
ReplyDeleteAnak2 seperti.kertas kosong, harus hati2 kita menulis segala sesuatunya. Jangan sampai mereka meniru yang gak baik.
ReplyDeleteWah lengkap banget nih artikelnya..
ReplyDeleteKeren deh pokoknya..
Mantap.
Bukan hanya orang dewasa saja yang psikisnya bisa terganggu, anak-anak pun rentan terganggu, apalagi mereka yang belum bisa mengerti. Ini jadi bahan perenungan banget👌
ReplyDeleteHarus lebih wasapada ya mbak, kalau perilaku orang tua ditiru anak2, kitanya yang harus lebih baik n positif perilakunya.
ReplyDeleteTidak hanya fisik, psikis anak juga harus dijaga..sehingga tumbuh kembang anak seimbang :)
ReplyDeleteBener banget mba, pentingnya menjaga Psikis Anak Sejak Dini. Saya ikutan acara tsb, jadi nambah kebuka matanya bahwa jadi ortu itu harus bnget slalu berperilaku positif depan anak karena kita kan rolemodel utama bagi mereka.
ReplyDeleteAsik ada fotoku meski tampak belakang :))
ReplyDeleteiya ya terkadang orang tua menitipkan mimpi-mimpinya ke anak, eh ga cuma nitip tapi maksa terwujud.
Orangtua sebagai panutan anak-anak, memang harus hati-hati dalam menerapkan pola asuh yah. Agar tidak salah asuhan anak-anaknya di kemudian hari
ReplyDeletePenting banget menjaga psikis anak ya agar bs tumbuh dan berkembang dgn optimal
ReplyDeleteMakasih banyak mba Enni tipsnya ini masih jadi PR aku banget sebagai orang tua gimana jaga psikis anak.
ReplyDeletengomong-ngomong untuk layanan hubungi dokter, misal konsultasi, semua free kah?
ReplyDeleteevent berfaedahhh banget ngebantu banget ibu2 jaman now
ReplyDeleteaku langsung mau download ah aplikasinya
Orang tua itu cermin bagi anak-anaknya ya Mba, dan setuju sama tipsnya untuk menjaga psikis anak di atas, semoga kita semua bisa terus menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak kita.
ReplyDeleteHalodoc ini yang salah satu app yang jadi rujukan dimana-mana. Semoga info2nya juga benar adanya yaaa dan membantu masyarakat Indonesia secara profesional. Aamiin...
ReplyDeleteMenjadi orang tua itu susah - susah gampang ya, banyak banget yang harus dipelajari meski tidak ada sekolah orang tua, makasih banget mbak Eni informasinya.
ReplyDeleteTengkyu bumil dah berbagi tips dr. Tjin. Mulai ceklis apa aja yg kurang di aku huhuhuhu. Jd ortu kudu kasi contoh positif ke anak yaaa
ReplyDeleteMakasih tipsnya mba Eni, berguna banget sebagai panduan ortu dalam menjaga psikis anas, apss-nya kece bermanfaat banget
ReplyDeleteANak anak zaman now gampang sekali mencontek apa yang dilakukan orang orang disekitarnya. orang tua harus benar benar memberikan contoh terbaik. untung juga ada halodoc untuk mencari tau informasi kesehatan plus konsultasi online. mantep nih
ReplyDeleteBerasa jleb banget itu kata-kata "Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di jaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian".
ReplyDeleteYang harus selalu belajar emang orangtuanya, belajar untuk memahami dunia anak, dan bekajar untuk masuk ke zaman anak kita. Biar cara didiknya juga disesuaikan.
Karna anak yang lahir tahun 90'an gak bisa disamakan pola didiknya dengan 20'an..
Walaupun belum berkeluarga. Ini bekal bacaan yang seru buat berkeluarga dan punya anak nantinya. Makasih mba.
ReplyDeleteInformasi yang bagus dan patut dipraktekkan nih...Emang susah-susah gampang mejaga psikis anak-anak ya mba, tapi sebisa mungkin aku akan terus belajar untuk menghadapinya.
ReplyDeleteEnak banget ya dengan menggunakan Halodoc, obat yang kita beli bisa diantarkan. Jadi kita tidak perlu datang ke apotek lagi ya Mba.
ReplyDeleteAplikasi halodoc memang membantu ibu ibu lebih paham soal parenting ya mba. Jadi ga kemakan mitos deh
ReplyDelete