"Bumil aktif terus nih, salut."
"Wah, bumil energik dan keliling terus."
"Mba Eni, hamil di usia berapa sih, kok kayak gak hamil. Masih kuat kemana-mana?"
Berbagai pertanyaan di atas masih banyak lagi, padahal banyak
ibu hamil bekerja yang aktif dan cuti setelah kehamilannya berusia 8 bulan.
Mereka bekerja setiap hari kecuali weekends,
dibanding saya yang hanya freelancer.
Bekerja tidak full dalam seminggu,
sesekali saja berturut-turut ketika jarak tempuh dan waktunya tidak lama.
Sebagai freelancer
saya bekerja hanya setengah hari, itu pun naik-turun taksi online, commuter
line, kadang diantar suami. Jadi saya gak sesetrong yang kalian lihat hehehe,
namun Alhamdullilah sekali kehamilan
ke lima di usia 40 tahun ini diberi kesehatan oleh Allah SWT. Meski ada
gangguan wasir masih bisa menjalani kewajiban bekerja dan juga mengurus anak
(kerjasama dengan suami sih).
Kilas balik Trisemester Pertama
Awal kehamilan atau trisemester pertama sama sepeti ibu hamil
kebanyakan, mual meski tidak sampai mutah. Bawaan malas, mager, pengen tidur
terus, makanya saya sempat vacum atau jarang ambil job saat semester pertama.
Sampai gak enak sama yang nawarin kerjaan, apalagi kondisi hamil ini kan butuh
budget lebih ya, eh malah gak bisa kerja. Tapi semua disyukuri, rejeki sudah
pada porsinya yang Allah SWT beri.
Selain jarang menerima job, media sosial saya juga sempat
kosong, habis kalau foto wajah pucat, gak fresh.
Mau didempul, dilipen ngejreng, dipakaiin baju berwarna, tetap saja dilihatnya
gak enak, hehehe. Pas ada endors dari rumah, terpaksa deh foto...ya hasilnya
begini ini. Bagai tak ada aura berbinar-binar (tsaaah)
Aslinya ga seglowing ini, berkah lensa fix ini hahaha. |
Jelang trisemester kedua mulai nerima pekerjaan, padahal rasanya
masih gak nyaman deh mulut. Sampai harus bawa minyak-minyakan gosok gitu,
hahaha. Air mineral, permen, buat mencuci mulut saat di kereta karena bawaan
kalau mulut gak dibuat gerak-gerak maunya meludah. Padahal hamil sebelumnya gak
pernah ngalami gini.
Habis bosen juga biasa kerja, terus di rumah aja merasakan
mualnya. Anehnya, kalau dibuat kerja dan kosentrasi tuh gak terasa apa-apa.
Terus biar hamil muda juga saya gila makan, maunya daging dan daging, pokoknya
makan enak, hehehe. Kalau buat makan gini rasanya segar, mual melayang,
setrong, sampai seorang teman heran. Katanya; "Hamil muda kok malah doyan
banget makan ya?"
Memasuki trisemester dua perlahan masa paling enak buat bumil
terasa. Memang kehamilan itu paling nyaman adalah semester kedua, lewatnya masa
mual dan aneh-aneh ala orang nyidam. Perut juga masih standart, belum berat
banget, masih bisa buat tidur terlentang. Wajah mulai fresh, bahkan terlihat lebih cantik karena hormon-hormon bekerja
dengan baik. Fisik juga gemuk tidak, kurus tidak, berisi sesuai porsinya
(ahai).
Ahaiii... Sudah lewat masa mual |
Setelah enak merasakan kehamilan di trisemester dua, tidak ada
keluhan lagi soal mual, pusing, kebiasaan meludah yang menyiksa, nafas yang
agak pendek. Entah kenapa justru awal kehamilan saya memiliki napas pendek,
ngos-ngos. Jalan dikit ngos-ngos, capeek banget dan ini saya alami sejak hamil
pertama. Ketika masa nyidam atau trisemester pertama berlalu, baru deh ini napas
ploooooong. Jalan pun kuat, apa bawaan bayi ya? Saya lupa dari dulu mau tanya
dokter.
Maka kini memasuki semester tiga rasa enak pun berlalu, enak
tidur, enak bergerak lincah tanpa kontrol. Fisik mulai mengeluh saat tidur,
berbagai posisi serba salah, terutama ketika saya sedang capek sekali. Miring
kanan-kini punggung pegal, telentang dengan posisi tinggi sekalipun perut
berasa tertindih batu, hahaha.
1. Masalah wasir:
Wasir juga mulai jahil menggoda karena tekanan bayi yang
semakin berat, kalau sedang menggoda rasanya sedih banget. Karena tidak bisa
berjalan terlalu jauh, tidak bisa terlalu aktif, kalau nekat ya ujung-ujungnya
sakit. Jadi harus bersabar banyak istirahat dan melakukan kegiatan yang tidak
menggunakan fisik dalam kondisi lama berdiri.
2. Masalah kontraksi palsu
Nah ini, saya tidak boleh dalam kondisi kaget secara psikis
karena kondisi kaget ini bisa bikin yang semula kondisi ok, tetiba seperti ada
godaan mules yang samar. Kata dokter sih biasa untuk ibu hamil semester akhir
mengalami kontraksi palsu, terutama kalau kecapekan. Tetapi karena saya bisa
mengukur kadar diri saat harus aktif atau tidak, kontraksi palsu ini bukan
berasal dari capek.
Tapi berasal rasa kaget secara psikis, sudah dua kali ini
saya mengalaminya yaitu saat hampir
terpleset di kamar mandi rumah..huwa kagetnya gak ketulungan ini! Alhamdullilah, saya segera memegang kran kuat-kuat. Tapi efek
kagetnya membuat malamnya perut saya mulas samar sampai nangis sedih karena
takut. Kepleset ini bisa fatal buat ibu hamil, makanya hati-hati sekali kalau
ke toilet dan selalu berdoa agar dilindungin Allah SWT.
Kedua karena kaget dengar kabar yang ternyata tidak benar
soal anak saya, gara-gara babang ojek online
salah info. Sampai shock dan efeknya perut mules, meski tidak separah waktu
kejadian hampir terpleset.
3. Masalah fisik
Saat memasuki trisemester ketiga ini tentu saja perut semakin
membuncit banyak gerakan yang mulai sulit saya lakukan, seperti membungkuk
dengan frontal dalam posisi duduk, memakai sepatu yang ribet (wkwkwk), kan
susah kalau harus diikat atau apalah model sepatunya. Paling enak sepatu slip
on atau sandal gitu deh.
Bahkan sholat kini dengan posisi duduk, karena kadang
mau bangun dari sholat agak susah terbentur perut yang membuncit. Kalau lagi
fit banget sih, bisa saja tetapi kalau lagi letih...agak payah. Untuk keamanan
saya sering memilih untuk duduk.
4. Masalah galau
Tahukah berapakali pun seorang ibu melahirkan, tetap memiliki
perasaan yang sama ketika memasuki trisemester ketiga yakni bayangan sakit saat
melahirkan, kondisi rumah dan anak-anak saat akan pergi ke lokasi bersalin,
kondisi waktu ketika mules tiba, dan sebagainya yang berhubungan dengan
detik-detik itu.
Akan selamatkah, akan sempurnakah kondisi bayi, akan
sehatkah, dan banyak lagi pertanyaan yang menuju titik hadirnya 'galau'. Meski
kegalauan ini hadirnya timbul tenggelam, kadang muncul, kadang tidak. Tetapi
cukup mempengaruhi perasaan atau mood
ibu hamil seperti saya. Terutama ketika malam dan ketika hati tidak happy.
Insaallah, nanti akan saya tulis bagaimana saya melewati masalah di kehamilan semester akhir ini. Mohon doanya teman-teman, agar saya dan calon bayi
diberi kesehatan melewati masa-masa kehamilan ini, Aamiin.
Salut buat bumil yg tetap aktif. Aku dulu hamil bedrest terus. Makanya udah dapat 3, stop dulu ah.
ReplyDeleteSaat lagi hamil kita harus aktif ya, saya juga lagi hamil anak ketiga ini. Kadang juga muncul rasa males untuk melakukan aktivitas:)) huhuh
ReplyDeleteSemangat terus buat bumil :))
ReplyDeleteAku skrg udah stop dulu Mamah Eni, aku males ngojeknya hehe kalau ada event di Jakarta. Dan udah ada konpal dikit2. Ya alloh semoga janin kita sehat dan selamat yaaa, amiinnn.
ReplyDeleteTernyata ada beberapa masalah ya mbak yg dihadapi ibu hamil. Yg pastinya bumil harus positif thinking deh
ReplyDeleteKontraksi palsu ini yang dulu suka kurasakan, skait sampai ke pinggang2, rasanya dipukulin huhuhu. Sehat2 ya bumiill :D
ReplyDeleteHarap perhatikan nih bagi para ibu
ReplyDeleteHuhu kegalauan ketika hamil ternyata bukan menghinggapi yang baru pertama ya. Yang kesekian juga. hehe. Barakallah mba
ReplyDeleteHai BuMil... sehat sehat aja kan. Dub jadi takut takut baca nih, gimn klo seorang bumil lgi kontraksi. Rasax tiap lihat bumil pengen nyuruh diam di tempat tidur saja. Kasihaaaann... hehehee
ReplyDeleteKeluhannya tiap trimester selalu berbeda ya .semoga sehat selalu ga ada keluhan berarti.
ReplyDeleteYang pentjng shilat posisibya gimanapun juva ya nyaman buat bumil
Duuhh aku ngalamin yang masalah galau dan wasir deh kemarin itu. Untungnya si wasir muncul gak begitu lama.
ReplyDeleteGalau itu yang agak susah dihilangkan, udah baca2 segala macam, banyakin bercanda dan obrolan santai. Teteep aja 😂
Insya Allah sehat selalu hingga masa melahirkan ya mba..
ReplyDeleteBumil masalah galau memang terasa agak berat ya. Tapi bumil harus tetap tenang, jangan stres ya dan percayalah Allah akan mudahkan langkah untuk lahiran sehat dan selamat :*
ReplyDeleteSalut mba, tetep aktif nggak malesan. Aku 2x hamil kena hyperemesis terus, sampe bolak balik opname. Jadi kayanya 2 anak saja cukup :))
ReplyDelete2x hamil ga pernah merasakan kontraksi palsu huhu. Singkat kata si antara lewat HPL n ketuban rembes jdlah SC lg. Tp soal tantangan lain kumerasakan pegel2nya di pinggang belakang n kangen tidur terlentang n tengkurep hihi. Sehat2 terus ya Mbaa
ReplyDeleteAamiin.. Sehat2 ya bumil dan janinnya
ReplyDeleteAamiin, semoga sehat ibu dan debaynya yah mba. Yang penting harus selalu berpikir positif. Btw aku dulu juga minum anmum hehehe
ReplyDeleteUdah masuk trimester ketiga, ya. Semoga sehat selalu untuk semuanya. Dilancarkan proses melahirkannya. Aamiin.
ReplyDeleteMalah sebenarnya masuk ditrimester ke-3 harus aktifkan mba... saya termasuk 2kali SC hikss tapi termasuk aktif selama hamil karena asumsinya supaya debaynya cepat turun dan bisa normal, tapi ternyata pengalaman anak pertama sampai nunggu 10 bulan masih jauh dari jalan lahir jadi SC hiksss.. barakallah mba sehat-sehat terus yahh..
ReplyDeletesemoga sehat-sehat yaaa bumil. Senang deh lihat Mbak Eny selalu aktif datang event sana-sini padahal itu perut makin gedeeee
ReplyDeleteBumil selalu cantik dan beda auranya. Aku belum ngalamin fase ini. Penasaran rasanya, semogaak bisa cepet nyusul hamil juga aamiin
ReplyDeletetetap ada beda juga ya mbak meski kehamilan kesekian hehe, semoga sehat selalu mbak bumil
ReplyDeleteAku donk mba, pas hamil dilarang mengkonsumsi susu, eh pas mau DL nya, 2 minggu sebelumnya di gempur suruh susu sama dokter nya
ReplyDeleteSetrong dan sehat terus mba. Tp trimester ke3 harus waspada dan kurangi aktivitas berat.
ReplyDeletesaya paling senang melihat ibu hamil yang aktif dan selalu positif menjalani kehamilannya. Saya jadi merasa terinspirasi banget, dan bahkan bisa bikin iri, ibu yang sedang hamil saja bersemangat masa saya ndak. sehat sehat selalu mbak eni
ReplyDeleteBumil memang harus semangat dan terlihat cerah ceria, hahaaa. Karena energi positif yang kita munculkan bakal berpengaruh pada calon baby. Aku pun dulu tiap hamil, cutinya ya saat udah melahirkan. Jadi H-1 masih asik kerja di kantor. Teman-teman ku sampai heboh sendiri gitu denger kabar aku sedang proses melahirkan di ruang bersalin. Yang anak kedua malah udah memberikan ASI, hahaa
ReplyDeleteHaah. Masalah wasir saat hamil itu aku mengalami. Kesiksa bangeett. Setroong lah bumiil .sehat2 terus yaaa
ReplyDeleteSelama hamil Karla, aku juga aktif teruus kemana-mana. Alhamdulillah selalu dikasih sehat sama Allah. Dirimu juga ya mbaa
ReplyDeleteSeneeeng deh kalau liat bumil tetap aktif dan sehat.. Alhamdulillaaaah aku juga hamil selau happy dan aktif 😊
ReplyDeleteEh iya, semester ke3 memang badan rasanya udah ga karu-karuan ya mba. Bobok udah susah kudu posisi kemana, motong kuku jari kaki juga udah ga bisa hehehee...
ReplyDeleteIya banget trimester ketiga itu paling bikin deg2an huuhuhu. Aku juga nulis di blog nih pas trimestr ketiga.
ReplyDeleteBarakallahu fiikum, mba Eni.
ReplyDeleteIn syaa Allah lancar sgalanya....sehat terus Ibu dan bayinya.
Aamiin.
Semoga lancar ya mak persalinannya. Semua persiapan beres tambahin dengan doa yang kenceng
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletePerjuangan seorang ibu, segala rintangan dan masalah pasti kuat dihadapi. Sgala kesulitan hilang ketika melihat si bayi lahir. Semangat terus kak, sehat ya dan lancar semuanya yaa.. aamiin.
ReplyDelete