Bakso Sehat Untuk Si Kecil
Bakso Berbahaya
Boleh dong tanya, usia berapa si kecil dikenalkan bakso?
Bukan bakso buatan sendiri, karena tidak semua orang bisa membuat bakso,
termasuk saya. Sebenarnya bukan tidak bisa, tetapi prosesnya yang agak ribet
bikin malas, hehehe. Padahal lebih bagus membuat snediri ya, bahan-bahan jelas
aman, bakso juga bisa disimpan di freezer dalam waktu lama sehingga bisa jadi
stock makanan.
Namun tetap saya orangnya suka yang praktis dan memang belum
pernah coba bikin bakso sendiri sih, karena itu saya mengenalkan bakso kepada
anak-anak setelah mereka usia 3 tahun. Itu pun bakso beli yang pilih-pilih
juga. Apa sih kekawatiran saya tentang bakso?
- Mengandung pewarna berbahaya
- Mengandung pengawet berbahaya, seperi borax
- Terlalu banyak menggunakan perisa yang tidak aman buat anak-anak
- Kandungan dagingnya sedikit
- Terbuat dari daging yang tidak aman atau tidak halal
Kekawatiran di atas hanya sebagian saja, sebenarnya masih ada
lagi kekawatiran lainnya. Sebab, saya pernah membeli bakso keliling yang
gurihnya sampai membuat mual. Pernah juga membeli bakso di kios pinggir jalan
yang kerasnya minta ampun, saat dibelah teksturnya tidak mengandung serat
daging, mungkin karena kebanyakan sagunya. Jangankan untuk anak-anak, untuk
saya yag dewasa pun rasanya bakso itu sangat tidak sehat.
Sampai waktu semester pertama kemarin saya mendadak gemar
jajan bakso, dimarahin suami. Padahal kalau sudah makan bakso rasa mual hilang, nafsu makan
bertumbuh. Sebagai ibu hamil yang masa-masa susah makan ini sangat membantu,
sayang bakso yang dijajakan itu banyak yang tidak aman, salah satunya terlalu
banyak mengandung perisa yang tidak baik dikonsumsi ibu hamil. Akhiranya saya
tahan untuk tidak jajan bakso.
Maka di rumah saya termasuk ibu yang jarang mengolah makanan
bernama bakso, padahal bakso ini termasuk kuliner legendaris sejak puluhan
tahun lalu. Sejak masih dijual abang-abang dengan model pikulan, gerobak, kios,
hingga warung sedederha hingga restoran spesial bakso. Kalau tidak salah
pertama membeli bakso semangkuk harganya Rp200, hingga kini bakso semangkuk
bisa mencapai Rp50.000
Bakso jaman dulu rasanya jauh lebih lezat dan berasa
dagingnya ketimbang saat ini. Sudah sejak remaja juga setiap kumpul bersama
teman-teman janjian makan bakso, bahkan ketika SMA karena terbatasnya uanng
saku maka saya hanya bisa kumpul makan bakso bersama teman-teman setiap sabtu.
Jadi selama senin-sabtu itu saya mengumpulkan uang saku agar bisa makan bareng
teman di warung bakso dekat sekolah yang rasanya luar biasa lezat.
Tetapi semakin lama baso semakin mengalami penurunan kualitas
karena banyaknya oknum mengolah baso dengan tidak benar dan mengandung zat
berbahaya seperti saya sebutkan di atas. Mungkin karena bakso sangat digemari
di masyarakat kita, sudah seperti tradisi sebagai kuliner kebersamaan, dan
masyarakat mudah tertarik dengan harga murah, tanpa teliti memperhatikan
kualitas atau kandungannya.
Padahal Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) nyata-nyata
sering menemukan bakso yang mengandung borax dan gading celeng (babi hutan).
Masyarakat Indonesia harus semakin cerdas dalam memilih kuliner bakso yang
sehat.
Lalu bagaimana tetap konsumsi bakso yang aman, apa harus membuat bakso sendiri?
Ibu-ibu pernah dengar GGF (Great Giant Foods) yang dibangun
dibawah naungan Gunung Sewu dan bergerak di bidang perkebunan, perternakan, dan
pengolahan buah-buahan dan animal protein. Dengan menerapkan Sustainable Integrated Faring and Production?
GGF ini memiliki misi untuk dapat memberikan alternative produk terbaik
konsumen dari aspect: food safety, food
traceability dan reliable souce.
Tanggal 9 Mei 2018 kemarin saya hadir di acara launching
produk baru GGF yaitu: BONANZA BEEF BAKSO" yang bertemakan 'Filosofi
Bakso' dalam acara ini dihadiri narasumber:
- Dayu Ariasintawati - Managing Director PT Great Giant Livestock (GGL)
- Emilia E.Achmadi - Ahli Gizi
Filosofi bakso seperti yang sudah saya tulis di awal artikel
bahwa bakso di Indonesia merupakan kuliner yang membuat suasana akrab, hangat,
dan penuh kenangan. Mungkin hampir setiap orang ketika berkumpul memiliki ide
untuk ngobrol sambil menikmati baso, baik bakso yang di kaki lima, warung pinggir
jalan maupun restoran.
Dayu menceritakan bagaimana GGF membuat bakso dari daging
sapi hasil perternakan sendiri, sehingga makannya, perawatan kebersihannya
sudah terjaga dengan baik sesuai dengan misi GGF memberikan produk terbaik bagi
konsumen dengan 3 aspek.
"Kami ingin memberikan konsumen, alternatif bakso makanan yang mudah untuk dimasak sendiri dan disajikan secara segar dari bakso murni daging sapi, tanpa tambahan-tambahan zat pengawet, karena masyarakat Indonesia berhak mendapatkan pilihan makanan yang baik dan berkualitas," papar Dayu. Wanita cantik ini juga memberi sedikit pengetahuan tentang daging sapi yang bagus loh.
Kalau selama ini kita hanya tahu kalau daging sapi yang
bagus, fresh adalah yang benar-benar masih baru dipotong tanpa dibekukan, biasa
dipasarkan di pasar tradisional. Ini sebenarnya agak salah pengertian di
masyarakat, menurut Dayu (saya juga pernah mengikuti workshop tentang pengolahan
daging sehat) daging yang fresh dan aman adalah ketika habis dipotong
didiamkan, lalu dibekukan.
Banyak masyarakat yang beranggapan kalau daging beku tidak
fresh, padahal daging yang bagus atau fresh adalah yang didiamkan setelah
dipotong lalu dibekukan. Sehingga menghindari masuknya kuman-kuman berbahaya ke
dalam daging yang baru dipotong tersebut.
Sementara Dayu membahas tentang daging sapi yang baik,
kandungan baso Bonanza, maka Emilia selaku ahli gizi menginformasikan kalau
masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi daging sapi masih sangat rendah. Sesuai
keterangan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito tahun 2017, konsumsi daging
sapi di Indonesia hanya 2.9 kg/kapita/tahun. Salah satunya karena masyarakat
digempur isu daging sapi tidak halal dan memiliki kandungan pengawet.
Apalagi gaya hidup diet di masyarakat yang menghindari daging
merah, padahal asupan protein itu sangat penting sekali. Terutama pada masa
pertumbuhan anak, ibu hamil, ibu menyusui, kekurangan protein hewani ini bisa
menyebabkan kekurangan zat besi. Efek kekurangan zat besi bermacam-macam, salah
satunya menghambat pertumbuhan anak-anak.
So, buat ibu-ibu yang punya anak nih, jangan lupa asupan
protein hewani buat si kecil ya, bu. Kita bisa mengolahnya dengan bervariasi
yang dipadukan dengan sayur. Tentu saja konsumsi protein hewani yang sehat dan
aman salah satunya Bonanza Beef Bakso
Bakso Bonaza hadir bisa
untuk si kecil
Pada acara launching Bonanza Beef Bakso semua yang hadir dipersilakan mengicipi dan makan bakso sepuasanya. Rasanya?
Menurut saya mirip bakso urat dengan tektur yang berserat,
terasa banget dagingnya, gurihnya juga tidak berlebihan seperti bakso
kebanyakan. Maka ketika sampai rumah langsung saya olah buat anak-anak, termasuk
buat balita kecil saya, Pendar (3.6 tahun). Alhamdullilah,
mereka doyan sekali.
Padahal biasaya karena saya di rumah mengolah makanan tanpa
penyedap tambahan, anak-anak jika memakan sesuatu yang perisanya berlebihan
agak kurang doyan. Bakso termasuk makanan yang tidak begitu diminati, serius.
Tapi kemarin sup bakso yang saya buat langsung lahap, sampai mereka requets
selama tiga hari berturut-turut. Bahkan si Ayah yang biasanya tidak mau
menyantap sup buat anak-anak, jadi ikutan makan loh.
Resep sup bakso ala saya buat anak-anak simpel banget baik
bumbu maupun cara mengolahnya:
Sayuran:
Wortel besar 2 pcs
Kentang sedang 2 buah
Buncis 10 pcs
Kol Putih secukupnya
1 batang daun bawang,
biarkan utuh
1 batang daun seledri, biarkan utuh
Potong semua bahan, kecuali daun bawang dan selederi, dan
cuci bersih
10 butir Bonanza Beef Bakso potong sesuai selera
1 buah tomat potong dadu
Bumbu:
2 siung bawang putih
lada bubuk secukupnya
haluskan bawang putih, campur lada bubuk
1 buah bawang bombay iris halus
Tumis semua bumbu
Cara memasak:
Rebus air secukupnya, begitu mendidih masukkan irisan tomat
Masukkan kentang, wortel
Masukkan bumbu yang
sudah ditumis
Masukkan potongan Bonanza Bee Baso
Menyusul sayuran
sesuai dengan tahap matanganya
Terakhir masukkan daun bawang dan selederi
Gula garam secukupnya
Angkat dan sajikan
Mudahkah? Rasanya dijamin mak nyusss...
Oya, Bonaza Beef Bakso tersedia dalam kantung ukurang 500 gram, berisi 30 butir bakso dan dijual dengan harga ritel Rp85.000/bungkus. Kalau mau beli Bonanza Beef Bakso bisa di sejumlah ritel
modern yang ada di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, khususnya di Superindo,
Rach Market, Farmers Market, Papaya, Lulu Market, Market City, dan menyusul
akan ada di Hero.
11 komentar
Bakso memang sangat cocok ya buat menu si kecil Soalnya lebih mudah dikunyah ketimbangbdaging. Tapi bener tuh kata mbak, kita harus pintar memilih bakso yang kandungan gizinya terjaga tanpa campuran yg tdk bermanfaat. Bakso bonanza emang enak banget �� anak aku juga sukaa bgt
ReplyDeleteBakso salah satu makanan favorit, tapi ya itu emang takut berpengawet. Makasih banget sharingnya ya mbk. Resepnya bisa nih dicoba dirumah hehe
ReplyDeleteWaktu ada issue bakso mengandung borax dan formalin smpet takut sih mau beli bakso, tp skrg gak khawatir lagi krna sdh tau ada bonanza bakso, aman y mba baksonya.
ReplyDeletejadi gak perlu khawatir lagi deh ya kalau mau makan bakso.. soalnya bakso bonanza ini selain enak karena berasa banget daging sapinya, bakso ini masuk kategori sehat karena tanpa pengawet ❤️
ReplyDeleteLooks so nyummy apalagi di bulan puasa gini, hehe. Bakso homade pastinya sehat dan bergizi. Ga pernah nemu bakso pinggir jalan pakek sayuran bgtu mba. Thanks for sharing resepnya
ReplyDeleteBakso... ya bonanza beef bakso, enak, halal dan aman ya mbak
ReplyDeleteBaksonya ga bikin eneg & khawatir.. Berasa pula dagingnya.. Baru kali ini sy brani nyetok byk.. 😁
ReplyDeleteBaksonya ga bikin eneg & khawatir.. Berasa pula dagingnya.. Baru kali ini sy brani nyetok byk.. 😁
ReplyDeleteIya nih kadang bakso jadi menu buat tambahan di sop. Enaak.
ReplyDeleteMakan indomie pakai bakso sudah nikmat. Bakso familiar tapi mba eny lebih familiar
ReplyDelete"daging yang fresh dan aman adalah ketika habis dipotong didiamkan, lalu dibekukan" >> pantes aku lihat di pasar2 sekarang jualan daging beku
ReplyDelete