Hampir Setiap Anak Mengalami Tahap GTM
Setiap ibu pasti
akan uring-uringan atau bahkan stres bila si kecil mengalami susah makan atau
ngetrend disebut GTM (Gerakan Tutup Mulut). Stres yang tidak main-main loh,
sampai jadi emosi dan kadang si kecil bisa jadi sasaran. Hal ini nyata saya
lihat sendiri, dulu saya memiliki tetangga yang mencubit pipi si kecil karena
mengalami GTM parah. Mencubit hingga
meninggalkan jejak kebiruan.
Mungkin kita
akan melihat sebagai tindakan kejam, tetapi ketika kita terlibat langsung
sebagai ibu yang mengalami anak GTM, tidak dipungkiri memang jadi emosional dan
mudah stres. Terutama kalau ibu dalam
kondisi sibuk, tekanan dalam keadaan hamil lagi, mendengar omongan orang si
kecil kurus, dan sebagainya.
Saya sendiri
saat mengalami anak GTM, terutama si Pijar, anak kedua saya. Pijar mengalami masa GTM yang panjang dan parah
sampai bobot tubuhnya turun dratis. Anak saya lainnya usia 1-2 tahun masih
gembul, tapi Pijar kurus, lebih besar kepala dari pada badan, padahal ketika
dia belum 1 tahun tubuhnya gembul dan lucu sekali. Asli, saat itu saya sedih
bercampur stres.
Pernah saat
menyuapi dengan menggendongnya agar mau makan, sudah habis setengah mangkuk
kecil dimuntahkan. Saat itu saya menggendongnya sambil nangis, sedih banget.
Apalagi melihat badannya tidak sebagus kakaknya, sehingga efek dari GTM ini
mudah sekali kena batuk. Pernah sampai diduga flek, Alhamdullilah ternyata bukan.
Sebagai ibu yang
baru memiliki dua anak, jaman tidak semaju sekarang bisa sharing di group-group
medsos atau browsing dengan informasi lengkap dari blog-blog ibu rumah tangga atau ahlinya. Dulu hanya bisa
diskusi dengan tetangga yang rata-rata justru memojokkan dengan kata-kata
"Pijar kurus banget sih, kepala aja yang gede' dan sebagainya.
Diskusi dengan
ibu juga kadang tidak banyak membantu, karena mengajurkan makanan-makanan gurih
siap saji yang memang pasti bakal disukai anak, anak kenyang tetapi kandungan
nustrisinya buruk. Asal gemuk sesunguhnya ada bagian tubuh yang terancam tidak
sehat. Sebab, perasa, pengawet dalam makanan tersebut untuk anak-anak
batita-balita masih sangat riskan sekali.
Anak ke empat,
Pendar, juga mengalami tahap GTM tetapi Alhamdullilah
tidak lama. Karena lahirnya Pendar dunia gital sudah semakin ngehits. Kalau
dulu hanya mengandalkan diskusi dunia nyata, majalah, kini medsos, dan
sejenisnya banyak membantu, juga pengalaman dari usia dan pernikahan tentunya,
hehehe.
Mengapa Anak GTM?
Begitu Pendar
mengalami GTM pada tahap masih MPASI, saya langsung mencari sumber
penyebabkanya, mengapa si kecil ini sampai menolak MPASI padahal aslinya begitu
lahap sekali. Kalau dulu saya stres sampai nangis-nangis, maksa sampai
menjejali anak dengan makanannya, uring-uringan. Maka ketika menghadapi Pendar
saya selain mencari tahu penyebab dia GTM, saya mengikuti ritme makannya dengan
jeda waktu dan tetap bervariasi dalam MPASI.
Ternyata ada
beberapa penyebab anak GTM:
- Dalam masa tumbuh gigi sehingga kondisi gerahamnya tidak nyaman
- Ada sariawan atau jamur di lidah, selain sakit, rasa makanan jadi tidak seenak rasa aslinya
- Trauma rasa yang tidak disukai, untuk itu ibu harus perhatikan kapan si kecil menjadi GTM
- Trauma efek dari kegiatana makan, seperti terkesak sendoknya sehingga bagian mulutnya luka, tersendak, atau hal lain yang menyebabkan kegiatan makannya terjadi insiden.
- Bosan dengan rasa MPASI, untuk itu ibu harus jago bervariasi. Gunakan bahan-bahan alami agar MPASI terasa manis dan gurih. Untuk itu bisa lihar resep MPASI Pendar berikut ini: MPASI 4 BINTANG
- Kegiatan makan yang terasa membosannkan
- Tidak enak badan atau ada sesuatu dengan pencernaannya sehingga perutnya tidak nyaman
Setelah
mengetahui penyebab GTM, lakukan solusinya ya, Bu. Saat anak GTM tetap
semangat, Anda tidak sendirian, banyak ibu yang
mengalami. Juga perlu dicatat, jangan tergoda makanan tidak sehat untuk
si kecil. Tetap semangat MPASI HOME MADE meski si kecil GTM.
Cerita saya
tentang si kecil GTM dan cara mengatasinya bisa di baca di: Bayi GTM Bukan Alasan Untuk Menyerah MPASI Homemade
GTM itu bikin orantua stres juga
ReplyDeletebeneran dah pendar sama bi ini plek ketiplek banget ya, apalagi pas lita foto kecilnya begini
ReplyDelete