Wednesday

Film My Generation: Orangtua Perlu Tahu


Remaja Jaman Now = Remaja Jaman Doeloe



Pertama mendengar judul film garapan Upi ini yang terlintas dalam pikiran saya adalah sebuah pengukuhan generasi masa kini atau jaman now, pengukuhan bahwa inilah 'Generasi Gue'. Begitu melihat poster filmnya yang menggambarkan empat anak muda, tepatnya remaja dengan atribute, style yang gaul sekali, saya langsung teringat jaman-jamannya saya remaja.

Memang ada sebagian remaja yang memiliki gaya seperti itu, terutama di perkotaan karena memiliki style demikian butuh tempat shopping yang ngehits atau modern, hehehe. Juga modal yang tentu hanya sebagian orangtua dengan kondisi menengah ke atas. Tapi yang namanya remaja baik di kota besar maupun kota-kota kecil sama, hanya beda style dan media untuk mewujudkan gejolak mereka, semua disesuaikan kondisi masing-masing.

Kebetulan saja Upi mengemasnya dari sisi yang tidak jauh dalam kehidupannya, yakni perkotaan. Namun dibalik kehidupan kota besar atau pun kota-kota kecil, apa yang dibidik dalam film ini jika melihat judul dan poster-poster filmnya, harus diakui setiap remaja melewati tahap seperti ini. Hanya bagaimana proses melewati yang pasti berbeda-beda, seperti saya misalnya.

Saya melewati masa remaja di kota besar tahun-tahun 90an, saat itu kiblat style sepatu doc mart, jeans baggy, kemeja dengan lengan digulung di atas siku, kening dihiasi bandana. Tongkrongan ngehits di diskotik kawasan Kuningan dan Blok M dengan musik yang hingar bingar. Namun semua baik-baik saja, tidak ada kenakalan yang berarti karena orangtua saya terbuka, kami bercerita timbal-balik sehingga tidak tersesat.

Tapi apa semua begitu?

Seingat saya ada dua teman sekolah yang ketahuan hamil, yang satu anak orang berada, yang satu dari keluaraga menengah ke bawah. Kalau tidak salah yang anak orang berada ke dua orangtuanya sama-sama bekerja di luar, yang anak menengah ke bawah ibunya seorang IRT biasa. Lalu salah di mana? Orangtua bekerja, orangtua tidak bekerja? Entahlah.

Singkat cerita suatu saat kami bertemu, yang anak orang berada bayinya meninggal karena kondisi kehamilannya di usia begitu muda (waktu itu SMP kelas 3) dan melanjutkan kuliah, yang anak menengah ke bawa menikah resmi di usia 17 tahun dengan kondisi perekonomian kacau balau. Teman saya terlihat jauh lebih tua dari usianya, padahal di sekolah dia termasuk  berangking, ceria dan selalu juara menyanyi.

Itu adalah sedikit potret tentang remaja doeloe, lalu sekarang? Remaja jaman now?

Remaja sekarang dimediasi dengan dunia digital, gejolak lebih mudah terwujud ketimbang masa-masa dulu yang mau baca stensilan pun harus mencuri-curi atau menyisihkan uang jajan. Mau mencari barang haram (narkoba) lagi-lagi dimediasikan teknologi yang tanpa harus keluar rumah bisa sampai di rumah dengan baik. Kalau dulu dilarang pacaran ya backstreet, jalan bareng pura-pura les atau memanfaatkan fasilitas pulang sekolah. Kalau sekarang pacaran 24 jam jika sanggup bisa dilakukan karena adanya vidio call dan lain sebagianya, lalu bagaimana orangtua?

Haruskan memutus semua arus internet, ah gak mungkin banget deh. Haruskah memantau anak 24 jam? Masa kuat dan ada waktu selonggar itu. Haruskah mencambuk mereka? Hah, gini hari orangtua KDRT anak, bisa dipasalkan Kak Seto loh, hehehe. Atau.. atau kekepin anak-anak kita? Hei, mereka bertumbuh menjadi manusia, bukan bayi selamanya. Lalu?

My Generation: Pak-Bu, Coba Deh Tonton!



Dari trailer yang saya lihat, My Generation menceritakan 4 orang remaja SMU yang dibawakan oleh 4 pemain baru di dunia akting layar lebar, yakni Lutesha, Alexandra Kosasie, Arya Vasco, Bryan Langelo. Mereka berempat bersahabatan yang berawal dari kejadian dan petualangan yang memberi pelajaran sangat berarti dalam kehidupan mereka masing-masing. Kejadian itu adalah viralnya vidio mereka tentang memprotes guru, sekolah, dan orangtua, karena itu mereka dihukum.

Dalam My Generation tokoh-tokoh remaja menjadi bernama Zeke yang memiliki karakter easy going, loyal kepada teman-temannya, dan memiliki luka hati yang terpendam. Konji sangat polos dan naif, sementara Orly gadis remaja yang cerdas dan kritis, dia sangat tertarik dengan kesetaraan gender yang membuatnya terlihat berani dan tegas, dan Suki remaja berkesan cool yang memiliki kekurangan kurang percaya diri atau krisis percaya diri.


Saat melihat trailer My Generation yang diproduksi oleh IFI Sinema sekilas saya bisa melihat bagaimana remaja sesungguhnya banyak memprotes sikap orangtua yang sering memojokkan, memberi tuduhan, banyak pertanyaan, membatasi dengan tidak jelas, dan sebagianya.

Aseli saya langsung membuang napas panjang dan mengingat masa saya remaja. Iyesss, betapa menyenangkannya memiliki orangtua yang terbuka dan kini saya justru lepas kendali melakukan banyak hal karena cemas dengan jaman now, seperti banyak bertanya, membatasi dengan tidak jelas, karena apa? Sayang!

Serius karena sayang, tapi sayang itu bisa membuat hal yang berbeda ketika diterima anak yang sedang bertumbuh  remaja, hal ini digambarkan di film My Generation. Makanya, Pak-Bu coba deh tonton. Akan tayang di bisokop tanggal 9 November 2017, selain para pemain anyar, diisi juga oleh para bintang layar lebar yang sudah cukup dikenal namanya malang melintang, seperti Ira Wibowo, Indah Kalalo, Tyo Pakusadewo, Karina Suwandhi, Surya Saputra, Joko Anwar, dan Aida Nurmala.


Namun meski film ini disebut-sebut sebagai film remaja, sebaiknya ditonton remaja usia 17 tahun ke atas atau nonton bareng orangtuanya, siapa tahu bisa mempererat hubungan orangtua dan anak. Saling memahami apa yang dimau, saling menyadari hati masing-masing, karena orangtua perlu tahu. Saya pun sebagai orangtua ingin menonton film ini, setidaknya pasti ada banyak hal yang tidak saya alami akan dialami anak saya dan bagaimana kelak saya menghadapi, tentu butuh tahu.


9 comments:

  1. Kalau remaja nonton film ini kayaknya harus dtemani orangtua ya mba biar saling membahas

    ReplyDelete
  2. Penasaran sama filmnya. :) Siapa tahu film ini bisa memecahkan solusi tentang anak zaman now yang lagi booming itu. :'D

    ReplyDelete
  3. Pasti nonton deh. :D Apalagi banyak pemain baru. Bikin penasaran.

    ReplyDelete
  4. Cocok banget ditonton para Mama yang punya anak remaja. :)

    ReplyDelete
  5. masa remaja saya biasa-biasa saja..kota kecil yang langka hiburan ...tapi jadi orang tua zaman sekarang kudu pandai membaca situasi dan berlaku layaknya teman...kudu up to date lah

    ReplyDelete
  6. Sepatu dockmart saya dulu mupeng banget. Tapi gak dibeliin..hiks :(

    ReplyDelete
  7. Jauh banget perbedaan generasi jaman dulu & sekarang ya mb:)

    ReplyDelete
  8. Iya, film ini baiknya ditonton remaja bersama orang tuanya. Agar setelah nonton mereka bisa berdiskusi dan saling bicara dari hati ke hati antara orang tua dan anak. Sehingga timbul rasa nyaman dan kuat di dalam keluarga.

    ReplyDelete
  9. Udah nonton belum En ?
    kalau udah kita lanjut ngeteh yaa... lanjut obrolin film ini sesuai ulasanku dengan give awaynya

    ReplyDelete