Tuesday

Peran Ibu Dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045



Segala hal yang membahas tentang anak pasti akan menggetarkan hati ibu, termasuk saya. Seakan selalu saja ada yang salah dan kurang dalam menjalani peran sebagai ibu bagi anak-anak saya. Setiap hari berusaha memperbaiki, akan ada setiap hari cela yang salah, karena memang seorang ibu atau orangtua dalam hidupnya adalah belajar.


Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2017 yang diadakan oleh Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) di  Aula Kemendikbud mengangkat tema "Perlindungan Anak Dimulai dari Keluarga", hal ini menandakan bahwa rumah lah seharusnya tempat teraman dan ternyaman bagi anak-anak.  Tidak hanya sekedar rumah yang bersih, ramah anak, tetapi juga termasuk isinya di dalamnya ada orangtua yang melindungi dan menjaganya.

Dra. Leny Nurhayati Rosalin Msc
Dra. Leny Nurhayati Rosalin Msc, Deputi Tumbuh Kembang Anak, Kementerian PPA, yang menjadi salah satu narasumber acara ini mengungkapkan kalau keluarga memiliki peran utama dalam membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan terlindungi dengan baik.


Ibu Harus Memahami Nutrisi Yang Dibutuhkan Anak

Drama yang dibawakan oleh anak-anak tentang nutrisi
Orangtua yang memberikan pendidikan dan nutrisi yang terbaik bagi anak-anak, sehingga anak-anak bisa bertumbuh sesuai dengan usianya, berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Namun pada prakteknya banyak rumah yang tidak ramah anak, orangtua yang tidak melindungi anak-anak, hal ini bisa saja secara tidak sadar dilakukan, seperti: memberikan nutrisi yang buruk, membiarkan anak bermain dengan gadget tanpa pengawasan, membiarkan tontonan yang belum waktunya.

Hal-hal ini banyak yang tidak disadari para orangtua, seolah mereka memberikan nutrisi yang baik, ternyata asupan yang diberikan lebih banyak instan atau olahan, ketimbang bahan segar. Memberi kesempatan anak untuk jajan makanan olahan dengan kebiasaan pola hidup makan mewah di luar, menghadiahkan gadget dengan alasan mengikuti perkembangan jaman, dan banyak lagi hal-hal yang merusak anak dilakukan orangtua diluar sadar.

Seiring dengan adanya program pemerintah menuju generasi emas 2045, orangtua wajib waspada dengan hal-hal di atas. Terutama ibu, karena ibu meski seorang ibu memiliki karir di luar rumah, tetap untuk menu keluarga berada di tangan ibu. Apalagi ibu yang pure sebagai ibu rumah tangga di rumah, tanggungjawab terbesarnya untuk nutrisi anak-anak berada di tangannya. Wajib bagi ibu belajar untuk nutrisi yang baik sesuai dengan kebutuhan anak.

Saya jadi ingat beberapa ibu sering membelanjakan makanan yang sebenarnya belum layak untuk anak-anak, seperti makanan olahan yang banyak mengandung perasa, pengawet, pewarna. Belum lagi minimnya hidangan sayur dan buah di meja makan. Para ibu kadang berbelanja sesuai yang anak doyan, bukan yang anak butuhkan. Untuk membuat anak doyan menu di rumah adalah bagian dari PR orangtua.

Dokter Eni Gustina MPH, Direktur kesehatan keluarga Indonesia, Kementerian Kesehatan RI yang juga narasumber acara ini mengatakan, masih banyak anak-anak Indonesia yang memiliki permasalah gizi, dari kurang gizi hingga anak mengalami penghambatan pertumbuhan, yakni kurus, pendek, sampai mengalami obesitas parah.

Nutrisi Yang Baik Dimulai Sejak Dini

Nutrisi yang baik sebenarnya harus dimulai sejak dini, yaitu sejak anak mengenal Mpasi. Ibu mendengarkan apa yang diinfokan ahli medis akan usia anak mengenal  Mpasi, garam, gula, dan lain-lain tanpa bantahan ini itu. Dampak nutrisi yang salah akan riskan, dan memang masalah terbesar di masyarakat kita adalah memasukkan nilai-nilai yang positif tentang nutrisi ke para ibu.

Saya jadi ingat bagaimana sulitnya memberi penjelasan bahwa gula dan garam baru boleh diberikan kepada anak-anak setelah usia satu tahun. Betapa keukeuhnya seorang ibu memberikan sufor bagi bayinya yang baru dilahirkan ketimbang ASI hanya dengan alasan si bayi masih menangis kelaparan. Padahal menangis adalah bahasa utama bayi yang belum tentu karena lapar. Betapa panjanganya perjalanan menjelaskan kalau ASI tidak tergantikan oleh sufor bagi bayi berusia 0 hingga 6 bulan.

Hal-hal seperti ini yang membuat pertumbuhan anak Indonesia masih terhambat, masih dibawah standart, karena para ibu adalah kunci utama nutrisi bagi anak-anaknya. Ibu lagi-lagi harus banyak belajar dan  mau menerima ilmu yang positif. Apalagi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 mengupayakan promotif dan prevetif mencegah masalah malnutrisi pada anak.

Sebagai ibu jangan sampai tanpa sadar kita telah melakukan malnutrisi kepada anak-anak kita, dengan memberikan asupan makanan dan minuman yang salah atau tidak sesuai usia anak. Peringatan juga buat saya agar selalu membaca label pada setiap produk yang saya beli agar tidak asal memberikan ke anak-anak. Terutama produk-produk yang banyak diiklankan di televisi, mereka menggunakan model yang menarik, anak yang sehat dan sebagainya sehingga mengecoh konsumen.

Salah satu prodak yang perlu ibu perhatikan adalam Susu Kental Manis (SKM) susu ini sangat sarat kandungan gulanya ketimbang susu, sehingga jika berlebihan berbahaya atau bila diberikan pada batita akan membuat ginjal si kecil bekerja lebih keras. Memang rasanya sangat lezat, hal ini lah yang membuat kita sebagai orangtua tetap memberikan ke anak.

Coba ibu perhatikan, SKM mengandung 50% gula, 7.5 protein, 8.5 lemak dan 34% air. Satu gelas saji atau sekitar 150ml air ditambah 4 sendok makan SKM, dan 4 sendok SKM itu setara dengan 2 sendok makan gula. Bayangkan bila anak Anda mengasupnya sehari 3 gelas SKM? 

SKM ini memang bukan susu melihat komposisinya, tetapi buat pemanis puding, es campur, kue, yang penggunaanya terbatas dan tidak rutin seperti minum susu. Menjadi tugas KPI juga untuk mengawasi iklan-iklan produk makanan atau minuman yang tidak sesuai dengan manfaatnya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

DR.dr.TB.Rachmat Sentik, S.pA,. MARS
DR.dr.TB.Rachmat Sentik, S.pA,. MARS yang merupakan Anggota Satgas Perlindungan Anak dan UKK Tumbuh Kembang IDAI juga menegaskan agar asupan nutrisi anak-anak benar-benar diperhatikan. Masyarakat harus saling  mengedukasi, terutama sekali lagi mengedukasi kaum ibu hingga terwujud Indonesia Emas 2045. Masih merupakan PR yang panjang memang...



16 comments:

  1. Kalau Amel sendiri masih dalam tahapnpemenuhan Hak anak nih memberi asupan nutrisi yang tepat hehe.

    ReplyDelete
  2. Omong-omong pemenuhan nutrisi anak....paling miris sama ortu yang nggak nyediain makanan bergizi dengan alasan nggak ada dana, tapi si ortu ngerokok 1-2 bungkus sehari.

    ReplyDelete
  3. Nama dokternya sama dengan pemiik blog ini ya? Hhehe. Mnuurtku memang penting ya untuk pemenuhan gizi tapi juga butuh peran si bapak agar menjadi lebih maksimal. Makasih sudah berbagi, mba

    ReplyDelete
  4. Makanya hampir ga pernah ngijinin anakku minum susu kental manis. Itu bukan minum susu tp minum gula. Sehat ga malah jd giras hehehhe...

    ReplyDelete
  5. iya memang nutrisi ini menentukan masa depan anak, akupun mungkin belum bs spt apa yg disarankan,tapis elalu berusaha yg terbaik utk anak

    ReplyDelete
  6. Terima kasih infonya ya, Mbak. Aku belum punya anak sih, tapi insya Allah nanti kalau Allah memberikan rejeki anak buat aku mau aku terapkan.
    Ngomongin susu kental manis ya, aku sendiri dari kecil memang enggak terbiasa dengan skm, tahunya cuma buat olesan roti atau tambahan di jus alpukat. Tapi pas di rawat di rumah sakit, aku dikasih minum susu dan suka rasa susunya, kata teman yang diranjang sebelah itu skm. Pulang dari rumah sakit aku coba beli skm, minum jadi susu, eh kok iya rasanya sama. Hmmm tapi masa di rumah sakit justru di kasihnya skm ya?

    ReplyDelete
  7. Pemahaman soal gizi itu penting banget..dan tidak harus mahal. Seperti sayur ikan , tahu tempe juga bergizi..

    Jadi makanan sehat untuk anak itu tidak harus mahal..asal pengolahannya bersih..

    ReplyDelete
  8. Ternyata kita sendiri bisa buat anak kekurangan nutrisi. Harus banyakin pengetahuan dan cek kode produksi jk ingin memberi makanan/minuman kemasan pd anak

    ReplyDelete
  9. Sebagai ibu mempunyai tanggung jawab yg sangat penting untuk tumbuh kembang anak2 kita, jgn sampai kekurangan gizi ya....

    ReplyDelete
  10. soal anak = soal nutrisi ya mba. karena tumbang anak memerlukan nutrisi yang tepat. menjadi ibu emang musti banyak belajarr ni

    ReplyDelete
  11. Semoga ada penghargaan lain buat para ibu, selain peringatan hati ibu...

    ReplyDelete
  12. Iya euy. Suka heran sama yang ngasih minum anaknya SKM. Padahal terbilang mampu untuk beli susu segar. Katanya sih karena anaknya suka. Ya padahal kan SKM itu kandungan gulanya banyak bnget :(

    ReplyDelete
  13. Nitrisi buat anak me!any tngung jwb kita sbg orangtua bngt bngt mau cerdas dn sehat trus tumbuh kmbang dgn baik do mulai dg Nitrisi yg terjaga

    ReplyDelete
  14. Aku jg gk pernah kasi SKM dicairin ke anak, biasanya aku campur roti atau es krimnya.

    ReplyDelete
  15. waduh aku hindari SKM aja deh daripada anakku minta. Lebih baik stok buah-buahan segar untuk dikonsumsi tiap hari

    ReplyDelete
  16. Aku siapin juga SKM tapi biasanya untuk bikin jajanan. Ini aja beli udah 2 bulan belum habis, mbak

    ReplyDelete