Pernahkah mendengar
psoriasis atau mengetahui penyakit psoriasis?
Saya sendiri baru
mendengar kemarin setelah menghadiri Press Confrence Novartis di Hotel The Wetsin
Jakarta. Di mana Novartis meluncurkan secukinumab dengan menghadirkan para
narasumber:
- dr.Danang Tri Wahyudi, SpKK
- Dr.Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menulis, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- Milan Paleja, General Manager Pharma, Presiden Director Novartis Group Indonesia
Mau tidak mau sebagai
masyarakat umum pasti akan merasa jijik atau takut melihat seseorang yang
menderita psoriasis, walau ahli medis mengatakan itu bukan penyakit menular.
Karena memang penyakit kulit di masyarakat memiliki stigma sebagai penyakit
menular, belum lagi penampakannya yang cukup menyeramkan, merusak keindahan
kulit. Apalagi jika kemudian menyerang wajah.
Sebelum membayangkan
terlalu jauh penyakit kulit seperti apa psoriasis, saya akan ulas sedikit
tentang penyakit tersebut:
Tentang Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun umum yang tidak
menular, berdasarkan WHO (2013) penyakit ini diderita sekitar 2% dari populasi
dunia dan mempengaruhi 1-3% populasi Indonesia (Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI, 2007).
Ciri-ciri
psoriasis:
- Terdapar ruam merah pada kulit yang timbul atau menebal
- Terdapat sisik keperakan dengan sel kulit mati yang bertumpuk sehingga ruam menjadi tebal
- Psoriasis bisa muncul di telapak tangan, tumit, wajah, tangan, dan kepala
Meski tidak meluar dan
tidak berbahaya, efek dari psoriasis ini yang berbahaya, beberapa efek yang
menyertai adalah:
- Psoriasis menjadi penyakit yang menahun dan kronis karena diobati akan hilang dan muncul kembali.
- Rasa sakit dan gatal yang ditimbulkan.
- Penderita akan mengalami tekanan psikis karena kondisinya, tidak jarang penderita dikucilkan secara tidak langsung. Secara estetika perlahan fisiknya terlihat tidak sedap dipandang mata.
- Psoriasis 30% akan menimbulkan kelainan sendi dan mengakibatkan kecacatan atau kerusakan sendi permanen.
- Bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti obesitas, hipertensi, dan diabetes, sakit jantung, depresi.
Menurut dr Danang,
pasien tidak hanya harus berjuang melawan rasa sakit, tapi juga melawan beban
emosional seperti stres dan kecemasan yang berdampak pada bagaimana pasien dapat
menjalani hari-harinya dan memiliki hidup yang berkualitas.
dr Danang |
"Tidak dipungkiri,
psoriasis memiliki dampak yang besar bagi kesehatan fisik dan mental. Kualitas
hidup pasien sudah pasti akan menurun tentunya mempengaruhi kepercayaan diri
mereka."
Ketidaktahuan
masyarakat tentang penyakit ini, bukan mustahil membuat tidak ada solusi terbaik
hingga putus asa dan penderita tertekan lalu bunuh diri. Atau sebaliknya
masyarakat mengucilkan penderita karena
mengira psoriasis penyakit kulit yang menular
karena melihat penampakannya melalui film dokumenter saya dan
teman-teman yang hadir di acara ini pun merinding.
Dokter Lyli berharap melalui
tulisannya para blogger yang hadir dapat mengulas tentang psoriasis hingga
masyarakat mengetahui dan memahami kalau penyakit ini tidak menular dan
sesungguhnya dapat disembuhkan, serta masyarakat semakin sadar pola hidup
sehat. Bagaimana pun siste imun yang baik melalui asupan dan pola hidup sehat,
ikut berperan dalam memerangi segala penyakit.
Novartis
Indonesia Meluncurkan Pengobatan Baru Untuk Psoriasis: Secukinumab
Setiap
penyakit Insallah akan ada obatnya...
Merujuk kalimat di atas
dan seperti yang diucapkan dokter Lyli bahwa psoriasis ada obatnya, maka ada
berita gembira Novartis Indonesia meluncurkan pengobatan baru secukinumab untuk
penderita psoriasis. Inovasi ini tentu disambut baik Kementerian Kesehatan RI
terutama dalam penanggulangan penyakit tidak menular.
Secukinumab merupakan
obat biologis-protein dengan rekayasa genitis yang didapatkan dari gen manusia
yang dirancang untuk menghambat komponen spesifik di sistem kekebalan tubuh
yang menyebabkan inflamasi. Secara sederhana, secukinumab beraksi menghambat
siklus respon daya tahan tubuh terhadap penyakit psoriasis.
"Demi membantu
pasien Indonesia yang memiliki kondisi psoriasis menengah hingga berat
mendapatkan kulit yang bersih lebih lama, Novartis Indonesia meluncurkan pengobatan
baru secukinumab di Indonesia. Pengobatan baru ini diharapkan dapat memberikan
kulit yang bersih hingga 90%," kata Milan Paleja.
Milan Paleja |
"Komitmen kami
tetap teguh di semua negara di mana kami beroperasi. Kami selalu siap
untuk mendukung Pemerintah Indonesia dan
bekerjasama dengaan semua pemangku kepentingan melalui JKN maupun pasar
komersial demi meringankan beban sosial maupun ekonomi yang diakibatkan
penyakit ini. Adalah sebuah kebanggaan untuk dapat bekerja sama dengan
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) untuk
memberikan harapan baru bagi pasien psoriasis."
Langkah
Pencegahan Dan Pengendalian Psoriasis Di Indonesia
Selain bekerjasama
dengan Novartis, Kementerian Kesehatan RI membuat kebijakan dan strategi dalam
pencegahan dan pengendalian psoriasis:
- Penyusunan buku pedoman penanggulangan psoriasis di fasilitan kesehatan tingkat pertama. Penyusunan kurikulum dan modul pelatihan penanggulangan psoriasis dan lupus eritematosa sitemik bagi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, guna meningkatkan dan memperkuat managemen deteksi dini dan tatalaksana faktor risiko pada psoriasis yang didukung dengan peningkatan dan pengembakan kompentensi dan kapasitas tenaga kesehatan.
- Promosi kesehatan melalui kegiatan advokasi, sosialisasi, pemberdayaan masyarakatan dan informasi melalui media.
- Kemitraan dilaksanakan dengan prinsip kesamaan kepentingan, kejelasan tujuan, kesetaraan, dan transparansi di bidang kesehatan.
Semoga dengan peran
pemerintah dan hadirnya secukinumab di Indonesia dapat membantu para penderita psoriasis
dan mencegah penyakit itu meluas. Sebagia info produk Novartis dijual sekitar
155 negara di sleuruh dunia. Untuk informasi lebih lanjut bisa kunjungi
http://www.novartis.com atau di twitter @Novartis
Temanku ada yang kena psoriasis, mba. Tapi syukurlah tak menganggu aktivitasnya.
ReplyDeleteAstagfirullah. Ngeri ya mbak. Saya baru tahu ada penyakit jenis ini
ReplyDeleteAgak ngeri juga ya lihat penyakit kulit ini. Semoga pengobatan baru ini bjsa jadi solusi terbaik bagi pasiennya.
ReplyDeleteDirektur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menulis, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
ReplyDeleteTidak menulis: tidak menular.
Yuk kita tingkatkan kepedulian kita dan cegah dengan CERDIK :)
ReplyDeleteSereem kalau liat penyakit jaman sekarang :(
Aku terus terang msh blm ngeh psoriosis ini kyk gmn, gambarnya kurang jelas mbak. Tapi ikut bersyukur krn penyakit ini bisa disembuhkan TFS
ReplyDeletesama nih.. masih belum begitu ngerti, pokok yang terpenting jangan sampai terkena ya
DeleteMakin cangih pengobatan dan makin modern alat nya bisa membuat harapan penderita bisa kembali semangat
ReplyDeletebaru tau aku mak dengan psoriasis ini, senang rasanya kalau kemenkes sering-sering ngadain acara begini biar semakin banyak yang tahu dengan penyakit-penyakit yang nggak umum kayak psoriasis.
ReplyDelete