Kenali Tanda-Tanda Gangguan Pencernaan Si Kecil
Banyak
Ibu Panik Karena Pencernaan Si Kecil
"Wah, jangan-jangan Lintang gak cocok sama
susunya, Yah. Kok pup'nya keras?"
"Kayaknya Lintang alergi susunya nih, masa
habis minum susu perutnya sakit."
Pernahkah, para ibu
mengalami kecemasan seperti yang saya alami di atas? Bahkan, ketika ganti susu
Lintang mengalami kesulitan BAB (buang air besar) atau sembelit parah. Wah,
makin parno saja saya dan menyalahkan si susu yang menjadi penyebabnya. Proses
gonta-ganti brand susu pun mewarnai
kesibukan saya sebagai ibu baru.
Setiap habis mencoba brand susu selalu tegang, hal utama yang
saya awasi adalah: BAB dan respon Lintang setelah minum susu. Kalau tidak salah
(karena kejadiannya sudah lama, nyaris dua belas tahun lalu) selain pup keras, sakit perut, sembelit parah,
Lintang juga mengalami diare. Bikin panik diarenya bercampur dengan sedikit
darah, tambah parno deh saat itu setiap memilih susu.
Bahkan saya dan suami
sampai mencoba brand susu dengan
harga termurah sampai mahal, sampai kemudian usia satu tahun lebih Lintang
baik-baik saja. Saat itu saya dan suami mengira akhirnya kami menemukan susu
yang cocok buat si kecil. Susu yang tidak menyebabkan pup mengeras, sakit perut, sembelit parah, dan diare.
Nano-nano banget deh
buat anak pertama ini, karena suatu kondisi saya hanya bisa menyusui Lintang
sampai usia 5 bulan. Sejak lepas ASI itu kami hunting susu yang cocok buatnya, bergulat dengan masalah-masalah
pencernaan yang kami pikir pasti karena SUSU. Karena setiap cerita ke teman
atau masyarakat (tetangga), respon mereka sama: Gak cocok sama susunya kali.
Dan, itu jadi masukan yang tertanam di otak saya saat itu.
Tidak hanya saya,
seorang teman dekat, ibu muda dengan tiga anak, sering sharing kalau putri bungsunya mengalami masalah alergi susu yang
parah. Setiap habis minum susu, yakni susu brand
apa saja, pasti mengalami keluhan BAB tidak terlatur dan keras, seperti
sembelit. Akhirnya dia memutuskan untuk tidak memberikan susu pada si kecil.
EnfaClub
: Tidak Semua Masalah Pencernaan Berkaitan Dengan Alergi
Tanggal 17 Juni 2017
kemarin saya mendapat kesempatan dari Blogger Cihuy untuk menghadiri acara
EnfaClub yang membahas tentang masalah pencernaan dan alergi : Tidak Semua Masalah Pencernaan Berkaitan
Dengan Alergi di Cafe Tanamera Cuisine. Meski anak bungsu saya,
Pendar, tidak pernah mengalami masalah pencernaan karena alergi. Topik
ini cukup menarik karena kebetulan blog saya membahas tentang dunia anak-anak
juga.
Pertanyaan seputar
kesehatan, terutama pencernaan dan alergi sering dilayangkan para pembaca yang
rata-rata ibu muda haus pengetahuan. Ibu yang baru memiliki si kecil sehingga
mudah panik dengan masalah-masalah tersebut. Kepanikan yang kadang membuat
justru salah mengambil tindakan.
Jadi datanglah saya
bersama teman-teman blogger lainnya. Serunya tidak hanya moms blogger, tapi
juga hadir paps blogger. Tentu saja para papa ini harus tahu masalah si kecil
karena ikut mendampingi saat si kecil mengalami berbagai hal yang tidak nyaman,
seperti sakit, dan lain sebagainya. Komunikasi sepaham antara suami dan istri
itu penting dalam menghandle buah
hati. Komunikasi bisa sepaham karena keduanya sama-sama tahu apa yang tengah
terjadi dengan si kecil.
Terbukti ketika dalam
sesi tanya jawab narasumber dengan blogger, ada sepasang suami istri yang tidak
sepaham sehingga terjadi debat ketika harus menghandle si kecil. Debat akibat
si ibu mengganggap harus begini, sementara si ayah berpikir harus begitu.
Memang setiap orangtua memiliki anak adalah tahap belajar sepanjang masa,
begitu juga saya yang sudah memiliki 4 orang anak (1 alm).
Acara ini menghadirkan
narasumber:
- dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A : Kenali permasalahan si kecil
- M.Nuh Nasution Team Ahli EnfaA+ : Kenali alergi si kecil lewat tes alergi susu sapi
- Parjono Sudiono : Cara membuat artikel SEO friendly oleh Group Head Digital Zenit Optimedia
dr.
Ariani Dewi Widodo, Sp.A : Kenali permasalahan si kecil
Tahukah, bahwa masalah
pencernaan tidak selalu karena alergi seperti apa yang selama ini dipikirkan
masyarakat? Gejala sistem pencernaan seperti kembung, sering buang gas, sakit
perut, mual atau muntah, BAB tidak
lancar, rewel tanpa sebab jelas. Ini tidak melulu karena alergi, terutama jika
terjadi pada usia si kecil di bawah satu tahun. Kenapa?
Karena selain saluran
pencernaan si kecil belum matang, masih terus berkembang dan dalam proses
adaptasi. Penyebab masalah pencernaan itu ada bermacam-macam yang harus ibu
ketahui:
1. Functional GI
Discomfort - tersering pada usia <1 tahun
2. Ketidaknyaman
pencernaan akibat:
Nutrisi:
Gas dalam usus berlebihan, gangguan penyerapan kaborhidrat, cara pemberian
minum, alergi protein susu sapi/intoleransi
Non
Nutrisi: Motilitas, GER, hormon usus, ganguann flora usus.
50% bayi mengalami
gejala ketidaknyaman (Discomfort) selama tahun pertama. Kalau ibu sampai sampai
salah mengartikan penyebab gangguan pencernaan si kecil, berbagai efek bisa
saja terjadi:
- Kekurangan nutrisi, karena merasa si kecil alergi susu lantas tidak memberinya susu sama sekali. Padahal kondisinya membutuhkan untuk tumbuh kembangnya.
- Alergi
- Gangguan tidur
- dan lain-lain
- Kulit 60-70%
- Pernafasan 20-30%
- Saluran Pencernaan 50-60%
Wah, jadi terbuka deh
pengetahuan tentang hal-hal yang sebenarnya merupakan kejadian sehari-hari yang
bisa saja terjadi pada si kecil, tapi masih terasa asing buat si ibu. Sehingga
seringnya salah vonis, mengakibatkan kerugian juga bagi si kecil. Untuk si
kecil tidak boleh main-main, sebab masa tumbuh kembang tidak akan terjadi dua
kali. Terutama masa golden age, yakni 1000 hari pertumbuhannya sejak dalam
kandungan hingga terlahir ke dunia.
Jadi jika anak
menampakan gejala masalah pencernaan apa yang harus dilakukan dong?
- Eksplorasi penyebab masalah pencernaan pada si anak
- Catat makanan yang dikonsumsi dalam 3x24 jam terakhir
- Diskusi dengan dokter anak
- Mandikan si kecil dengan air hangat agar tubuhnya menjadi lebih nyaman serta rileks
- Pijat si kecil dengan menggunakan baby oil atau minyak penghangat di perut dengan gerakan love dan di area punggung secara lembut.
- Berdirikan si kecil setiap habis menyusu sampai bayi bercendawa
- Kompres perut si kecil dengan air hangat
- Angkat kedua kakinya bergantian dengan gerakan baju mundur ke arah perutnya.
- Memberikan Asafetida, yaitu rempah-rempah dari akar teripang tanaman ferula yang bisa membantu mengurangi kentut atau buang gas.
Nah, ini cocok sekali
buat para ibu yang selalu berpikir atau mencemaskan: Apakah si kecil alergi
susu? Apakah segala gejalan pencernaan yang terlihat mengganggu karena si susu?
Seperti cerita yang saya ulas di atas, kisah putri pertama saya.
doc foto: Nury |
Hati-hati loh, sesuai
penjelasan dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A bahwa tidak semua masalah pencernaan
karena alergi, banyak penyebab masalah pencernaan yang harus diketahui melalui
diskusi dan pemeriksaan dokter. Tetapi jika ibu ingin mengetahui apakah si
kecil alergi susu sapi atau tidak, bisa
mengunjungi web enfaclub.com. untuk mengetahui ciri-ciri bayi alergi susu sapi.
Caranya dijabarkan oleh M.Nuh Nasution Team Ahli EnfaA+ sangat sederhana sekali, setiap ibu pasti bisa mencoba:
Caranya dijabarkan oleh M.Nuh Nasution Team Ahli EnfaA+ sangat sederhana sekali, setiap ibu pasti bisa mencoba:
Makanan si kecil
mengandung molekul-molekul besar sehingga harus dipecah-pecah agar bisa diserap
oleh pencernaannya. Meski makanan utamanya adalah ASI, tetapi untuk sebagian
kondisi ada yang tidak bisa mendapatkan ASI dengan sempurna (seperti anak
pertama saya) sampai usia dua tahun. Maka solusinya adalah memberikan asupan
susu yang tepat dan aman untuk pencernaannya.
Mead Johnson
mengeluarkan Enfagrow A+ Formula dengan Gentle Care 3 untuk usia 1-3 tahun
dengan protein terhidrolisa sebagian sehingga mudah dicerna si kecil. Enfagrow
A+ Formula dengan Gentle Care 3 juga mudah dicerna karena mengandung molekul
protein yang lebih kecil. Dilengkapi pula dengan zat gizi makro dan mikro untuk
pertumbuhan si kecil yang diantaranya: Zat besi, vitamin A&C, kalsium asam
folat, zinc, protein, iodium, fosfor, tinggi vitamin B, dan vitamin D.
Parjono
Sudiono : Cara membuat artikel SEO friendly oleh Group Head Digital Zenit
Optimedia
Pada penutup acara ini,
blogger yang datang mendapat ilmu tentang SEO dari Parjono Sudiono yang
menjabarkan dengan gamblang sehingga mudah dipahami. Menurut pria yang aktif di Group Head Digital Zenit
Optimedia ini:
Blogger
Goal:
Sebagai media sharing
dan edukasi
Promo produk atau
keperluan bisnis
Hobby dan pengisi waktu
senggang
Kebutuhan penulisan
profesional dan lainnya
Blogger
Challenge:
Website tidak terindex
dengan mesin pencari
Traffiknya sangat
rendah
Tidak memiliki kata
kunci utama yang diprioritaskan
Blog tidak
teroptimisasi dengan baik
SEO (Search Engine
Optimization) sendiri merupakan optimasasi yang dilakukan sehingga dapat
menampilkan website kita dalam peringkat teratas dalam pencarian organic (bukan
iklan).
4 pilar yang harus
diperhatikan dalam SEO:
1. Index : Membantu
memberikan informasi yang tepat kepada mesin pencari.
2. Content : Membuat
konsumen mendapakan konten yang menarik dan relevan
3. Authority : Menjadi
blog yang terpercaya
4. Experience :
Interaksi dan engagement yang tinggi
Optimimasi pada konten
dengan menuliskan artikel yang organik, unik, informatif. Beri judul yang unik,
disarankan 50-60 karakter dan masukkan kata kunci utama. Masukkan juga kata
kunci utama di dalam 100 kata terakhir, paragraf tengah, dan akhir. Untuk artikel meski masih bisa ditolerir
minimum 350 karakter, tapi sebaiknya setiap artikel 1000 karakter karena
bagaimana pun juga Content Still Is King.
Selain itu gunakan
bold, italics atau underline. Gunakan multimedia, foto, vidio, infografis yang
ringan agar blog kita mudah diakses, tidak lamban, tidak boleh lebih dari 200
kb. Internal Link harus digunakan, external link dari website-website besar
seperti news website, dan lain-lain.
Perlu diperhatikan juga saat memberi foto gunakan penamaan yang jelas karena
Google tidak bisa membaca foto atau gambar secara langsung. Masukkan kata kunci
pada image ALT.
Sayang, pertemuan
sangat singkat karena sudah waktunya berbuka puasa. Namun tetap banyak ilmu
yang didapat para blogger yang hadir, tidak hanya tentang pencernaan dan alergi
si kecil. Tetapi juga tentang ilmu SEO yang memang harus jadi bekal blogger
agar blog yang diasuhnya benar-benar tersampaikan ke publik secara baik.
Saya merasa beruntung
bisa hadir di acara Enfaclub ini, sangat bermanfaat. Buat yang masih penasaran
dengan pencernaan si kecil dan akan mengetes apakan si kecil alergi susu sapi
atau tidak, bisa langsung ke webnya ya. Bisa juga dengan gabung ke sosmed Enfaclub berikut ini untuk mengetahui
info-info penting lainnya:
Facebook: Enfa Smart
Center
Instagram: @enfaclub
Twitter : @enfasmart
32 komentar
Acara yang seperti ini bagus untuk pengetahuan, mba. Keponakanku pernah alergi, mba. Tapi baru ketahuan sekarang. Padahal lebih bagus ya untuk ekplorasi sejak dini
ReplyDeleteIya,biar ga jadi keterusan juga, mb.selain efek jangka panjangnya berbahaya
DeleteWuih bisa cek alergi juga mantap jadi lebih mudah mengenali bila ada gejala alergi
ReplyDeleteIya,Babam ada alergi ga?
DeleteNggak kebayang kalo bayi kolik itu gmn rasanya? Lha org dewasa aja rasanya sakiit bgt apalagi bayi..emang kudu dijaga bgt ya mbak soal pencernaan anak ini
ReplyDeleteMakanya jadi nangis,rewel berjam-jam ya
DeleteBerarti ini bukan susu untuk bayi/anak alergi ya mba? Karena bukan termasuk susu formula yang terhidrolisa.. Btw SEO nya sebentat banget hhiikksss.. We want more!! Hehehe
ReplyDeleteIni susu untuk anak yg pencernaanya sensitif,mb
Deletebagus ni acaranya ...........
ReplyDeleteBetul, bapak-bapak pun jadi atusias
DeleteAcaranya bermanfaat banget ya. Padat informasi dari parenting sampai blogger.
ReplyDeleteIya,jarang banget ada satu acara beda tema.jadi kaya ilmu
DeleteKerreenn ya Mbak acaranya.
ReplyDeleteIlmu parentingnya dapat. Ilmu bloggingnya juga dapat. Mantap banget yah.
Dua ilmu yang berbeda satu acara...asyik
DeleteWah keren ada papa2 yg peduli anaknya jg ya? saya pikir mama2 aja.
ReplyDeleteMemang urusan pencernaan jangan dianggp remeh. Harus jeli kita sebagai orangtua kalau mau anak kita sehat.
Iya,riskan pencernaan itu bisa jadi sumber segala penyakit klo error
DeleteSetiap ibu baru kayaknya akan mengalami hal yang sama ya, panik-panik gimana gitu kalau pencernaan anak mulai merisaukan. Untungnya sekarang sudah dimudahkan untuk tes alergi terlebih dahulu. Jadi gak buru-buru menuduh susunya yang gak cocok. Thanks for sharing, mak.
ReplyDeleteApalagi anak pertama ya, serba bungung
Deletepaling bingung kalau anak masih kecil, belum bisa ngomong, cuma bisa rewel dan nangis.. hehehe.. aku dulu sempet gitu mbak, anak aku yg pertama rupanya alergi susu sapi..
ReplyDeleteIya,jadi stres ya kita
DeleteDicoba susu ini aja, mb
Kemarin sempat mau nuduh susu ketika anak saya demam,keluar bentol dan ruam merah. Ternyata diceck doklter alergi dari demamnya.
ReplyDeleteDUh, kasian si susu jadi kambing hitam hehehe
Deleteiya memang susu sapi selalujadi kambing item heheh, kasihan , kalo sdh dgr dari ahlinya jadi makin pintar deh
ReplyDeleteMakanya seneng ikut-ikut acara yang ada ilmunya gini, ya mak
DeleteWow, artikelnya lengkap banget Mbaa.
ReplyDeleteAnak saya juga pernah keras BAB-nya, dia mengejan sampe nangis, walhasil pup-nya berdarah, hiks :(
Berdarah karena dinding anusnya terluka, mba. BAB keras jadi penyebab dinding anus luka, moga-moga gak mengalami lagi karena bisa efeknya dewasa jadi wasir kalau sering sembelit
DeleteOla dulu masi kecil sering abis minum susu formula muntah2. Duh.. ternyata. Kurang cocok ya.
ReplyDeleteYa ampun, itu kurang cocok gimana mba? kasian, kalau sampai muntah ya
DeleteAnak aku kemarin sempat mengalami sembelit, jadi pengen cobain susu Enfagrow A+ ... makasih infonya mba
ReplyDeleteMOga cocok ya, mba
Deletebenerrrr ... aku pas ola termasuk ibu panikan.
ReplyDeleteMaklum ya, anak pertama serba penuh tanda tanya
Delete