Berkarir Sebagai Blogger
Jika dihitung tepat setahun setengah saya memutuskan untuk fokus ngeblog atau berkarir sebagai blogger. Bukan ngeblog sekedar cerita pribadi atau pun perjalanan seperti sebelumnya. Tetapi ngeblog dengan membuka ruang untuk kerjasama dengan brand atau pihak luar. Dalam berkegiatan sebagai blogger tidak sekedar menulis pesanan artikel, mereview sebuah prodak dengan menulisnya di blog, namun juga datang ke beberapa even brand.
Karir
baru sebagai blogger sebenarnya sangat mengasyikan buat saya, terlebih basic saya sebelumnya adalah penulis,
dalam hal ini penulis novel dan beberapa tulisan nonfiksi tentang perjalanan
atau traveling. Setidaknya saya tetap
berkutat ke dalam dunia kepenulisan yang sama padatnya, yang sama menuntut
harus layak, bermanfaat, dan enak dibaca.
Dunia
yang sama-sama bisa dikerjakan bersamaan status saya sebagai IRT atau ibu rumah
tangga dengan anak-anak yang masih menuntut banyak kehadiran saya. Meski
blogger juga menerima undangan even brand,
namun tidak setiap hari. Kita bisa memilih dan menentukan mana yang akan kita
hadiri, sehingga bisa mengatur waktu dengan anak-anak.
Pekerjaan yang bisa disesuaikan dengan status saya sebagai ibu rumah tangga itu penting banget. Terutama karena saya masih memiliki batita yang kini berusia 2.5 tahun, Pendar. Batita yang masih membutuhkan banyak kehadiran seorang ibu dalam melewati tahap golden age. Tahap golden age itu tidak lama, dari dalam kandungan hingga si kecil berusia 3 tahun.
Selain
itu anak pertama saya akan beranjak ABG, di mana pada masa ini akan banyak
mengalami tahap perubahan. Sebagai gadis kecil dia akan mengalami masa
menstruasi, dan pertumbuhan lainnya. Hal ini memerlukan peran ibu yang banyak
berada di sampingnya, entah untuk bertanya atau bercerita. Makanya beberapa
kali saya menolak tawaran pekerja kantoran yang padat jadwalnya, dan tidak bisa
disesuaikan dengan kondisi saya sebagai ibu rumah tangga.
Tantangan Sebagai Blogger
Menjadi
blogger atau berkarir di dunia blogger, tidak sama dengan penulis novel atau
penulis buku menurut saya. Ketika menulis novel atau buku saya cukup tergantung
dengan laptop sebagai alat untuk mengetik, dan smartphone untuk browsing
dan berhubungan dengan editor atau penerbit. Tugas benar-benar berhubungan
dengan aksara, sementara seorang blogger smartphone
menjadi andalan utama tidak sekedar untuk browsing
dan berhubungan dengan orang banyak.
Mengapa
saya katakan smartphone menjadi andalan
utama seorang blogger?
Jika
buku adalah jendela dunia buat semua orang, maka smartphone dapat dikatakan sebagai jendela dunia bagi bloger,
mungkin ini subyektifitas saya. Tetapi memang saya sangat ketergantungan dengan
smartphone, seperti ketika harus menyimpan data artikel yang siap dishare di blog, aktif di berbagai sosial
media saat harus mempromokan sebuah brand,
terutama ketika dalam menghadiri sebuah even.
Blogger
yang datang ke sebuah even memiliki
kewajiban untuk mengeshare acara ke berbagai sosial media, seperti instagram,
twitter saat itu juga atau disebut live
instagram, live twitter, dan membuat
blog post even tersebut. Untuk memenuhi semua kewajiban ini diperlukan hasil
foto-foto yang berkwalitas. Juga ketika
harus mereview prodak dituntut untuk
menghasilkan foto-foto prodak yang bagus, setidaknya enak dilihat, sehingga
sampai pesan kita ke pembaca blog. Termasuk juga membuat Vlog.
iPhone 6
(sumber foto: Mataharimall) |
Selama
ini untuk menunjang pekerjaan sebagai blogger,
saya juga memakai smartphone iPhone 4s.
Saya suka iPhone karena hasil fotonya bagus, bahkan bisa diatur jika
kita menginginkan hasil foto dengan background bokeh atau brur. Tahan banting dalam arti awet banget, ini penting
karena saya punya batita, dan satu lagi keamananya tiada duanya.
Soal
keamanan utama dong, smartphone itu
isinya sudah seperti harta karung buat saya. Tersimpan semua data klien,
draft-draft artikel, dokumen foto-foto, dan segala macam senjata buat ngeblog.
iPhone memiliki sistem keamanan canggih, yang apabila hilang bisa terkunci, si
penemu atau pencurinya tidak bisa memakai lagi. Data kita tersimpan dengan
aman.
Namun
yang namanya smartphone pasti akan terus berinovasi lebih canggih lagi, saat
ini saya sangat ingin memiliki iPhone
6
dengan beberapa kelebihan yang saya baca, seperti:
iPhone6 ini merupakan seri iPhone tertipis, teringan dan tercepat. Prosesor canggih
dengan kamera yang menakjubkan karena didukung resolusi sebesar 750 x 1334p dan
tingkat kerapatan layar berukuran 326 pada layar sebesar 4.7 inchi.
Juga
terdapat fitur Time-lapse yang dapat
memberi efek rekaman vidio dengan gerakan yang bisa dipercepat, serta
fitur Slo-mo yang dapat memberikan efek vidio dengan gerakan diperlambat. Fitur-fitur
iPhone 6 ini keren untuk membuat vidio-vidio gerakan cepat dan gerakan lambat.
Penjelasan
sekilas tentang iPhone 6 ini jelas bikin saya tambah pengen punya. Kebayangan
iPhone lama cukup tebal dengan layar yang masih terbatas. iPhone 6 yang sangat
slim pasti lebih mudah dimasukkan ke dalam tas kecil atau saku baju saat
kondisi krodit di even. Selain bisa mengambil foto-foto yang lebih bagus,
iPhone 6 bersahabat nih buat bikin Vlog yang saat ini lagi ngetrend untuk
anjang promo prodak. Rasanya ngeblog jadi semakin asyik.
pengen juga punya henpon begitu
ReplyDeletePaten, mb, brand aple nih hehe
Deletekeren banget hapenya mba, jadi mau juga
ReplyDeleteSama,pengen ganti yang lama nih
Delete