Judul
Buku : Meningkatkan 9 Kecerdasan Anak
Penulis:
Claira Gordon|Lynn Huggins-Cooper
Pengalih
Bahasa: Cynthia Rozyandra
Penerbit:
BIP
Hal:
156
Cara
Baru Memandang Kecerdasan
Belajar
tidak hanya pada ruang dan kelas,
tidak juga terbatas pada kegiatan
membaca dan menulis. Seorang anak selalu belajar setiap saat, ke mana pun ia
pergi. Ia seumpama spons: menyerap setiap pengalaman baru berdasarkan apa yang
ia lihat, bunyi-bunyian yang ia dengar, harum yang ia cium, emosi yang ia
rasakan, dan aneka rasa yang terkecap lidah.
(hal:
6)
Siapa
yang setuju dengan pendapat di atas? Moga kita semua setuju ya, karena dengan
setuju berarti kita menyadari semua anak cerdas. Kecerdasan tidak boleh
berbatas, sehingga beberapa orang merasa minder dirinya tidak bisa matematika
atau bahasa inggris berarti dirinya tidak pandai. Dirinya tidak mendapat
rangking di kelas, berarti dirinya bodoh. Mari kita hapus paradigma itu,
seperti yang ditulis dalam buku ini masih dalam halaman yang sama, yakni hal 6:
Awalnya,
manusia diyakini memiliki satu macam kecerdasan yang merupakan bawaan sejak
lahir dan tidak akan berubah seumur hidup, yaitu intelligence quptient atau IQ.
pandangan tersebut bertahan hingga pada 1983,Howard Gardner, profesor
pendidikan dari Universitas Harvand menerbitkan buku fenomenal 'Frames of mind:
the theory of multiple intelligence'. Melalui bukunya, Gardner memperkenalkan
definisi baru tentang kecerdasan, mendobrak paradigma lama yang mengerucutkan
kepintaran dalam sebuah skor IQ.
Dalam
penelitiannya Gardner menyatakan bahwa manusia bukan memiliki satu kecerdasan,
melainkan 7 jenis kecerdasan yang semuanya dapat berubah dan dikembangkan.
Gardner juga menemukan kecerdasan baru di luar yang dia temukan sebelumnya,
misalnya natural intelligence atau kecerdasan natural.
Teori
multiple intelligence adalah sebuah model kecerdasan yang positif dan inklusif,
mencakup semua bakat yang ada dalam diri kita , bukan hanya bakat 'akademis'
semata. Kebenaran teori ini juga semakin dikuatkan dengan banyaknya orang
sukses yang memiliki kecerdasan di luar 'definisi tradisional'.
Secara
singkatnya, teori multiple intelligence menyatakan bahwa setiap orang terlahir
cerdas dengan cara yang berbeda (beberapa orang memang 'lebih genius' dari pada
yang lain). Kecerdasan dapat ditingkatkan dengan pola pembelajaran dan
pengembangan diri sesuai kelebihan setiap individu.
Membaca
buku ini seperti semakin membuka wawasan saya akan kecerdasan anak-anak saya,
ke tiga anak saya tumbuh meski dalam lingkungan dan didikan yang sama. Tetapi
bukan berarti mereka memiliki kecerdasan
yang sama, sebagai contoh Lintang dari batita sudah pandai menggunakan komputer
hanya dengan melihat apa yang dilakukan orangtuanya. Dia sudah bisa membuat
vidio, menggambar bangun-bangun rumah sesuai imajinasinya, membuat game
sederhana.
Namun
Pijar meski setiap hari sama seperti Lintang, melihat aktivitas orangtuanya di
depan komputer, dia tidak bisa menggunakan komputer selihai kakaknya. Tetapi
Pijar memiliki kepandaian dalam bidang mengolah kata atau menuliskan
perasaannya ke dalam kata-kata. Sedari kecil dia sering menghadiahkan saya
puisi yang dikarangnya sendiri, dalam Multi Intelligence disebut sebagai
kecerdasan linguistik atau kecerdasan kata.
Hal-hal
yang nampaknya sederhana ini jika tidak kita cermati dan pahami, akan terlewat
dan dengan mudah kita melabeli anak-anak dengan kata-kata: Dia tidak secerdas
kakaknya atau dia tidak secerdas adiknya. Sehingga anak akan merasa dirinya
tidak pandai hanya karena tidak bisa menggunakan komputer.
Dalam buku ini kecerdasan Multi Intelligence meliputi:
Dalam buku ini kecerdasan Multi Intelligence meliputi:
- Kecerdasan angka
- Kecerdasa berpikir
- Linguistik atau kecerdasan kata
- Spasial atau kecerdasan gambar
- Kinestetik atau kecerdasan tubuh
- Musikal atau kecerdasan musik
- Naturalis atau kecerdasan natura
- Kecerdasan personal
- Kecerdasan sosial
Baca Juga :
* Bagaimana mewujudkan Impian Anak-Anak
* Dukung Dunia Eksplorasi Anak Untuk Tumbuh Kembangnya
* Bagaimana Mewujudkan Impian Anak-Anak
Buku yang dikemas dalam kertas glossi, fullcolour dengan gambar berupa foto-foto dan ilustrasi yang menarik sekali, membuat kita memahami 9 kecerdasan anak, dan tentu saja yang paling utama dalam buku ini adalah sesuai judulnya Meningkatkan 9 Kecerdasan Anak. Di mana di dalam buku ini dikupas bagaimana cara kita mengembangkan kecerdasan yang dimiliki anak-anak kita. Selain itu, kita akan dibuat mengetahui anak-anak kita memiliki kecerdasan yang mana. Seperti yang tertulis di hal 9:
* Bagaimana mewujudkan Impian Anak-Anak
* Dukung Dunia Eksplorasi Anak Untuk Tumbuh Kembangnya
* Bagaimana Mewujudkan Impian Anak-Anak
Buku yang dikemas dalam kertas glossi, fullcolour dengan gambar berupa foto-foto dan ilustrasi yang menarik sekali, membuat kita memahami 9 kecerdasan anak, dan tentu saja yang paling utama dalam buku ini adalah sesuai judulnya Meningkatkan 9 Kecerdasan Anak. Di mana di dalam buku ini dikupas bagaimana cara kita mengembangkan kecerdasan yang dimiliki anak-anak kita. Selain itu, kita akan dibuat mengetahui anak-anak kita memiliki kecerdasan yang mana. Seperti yang tertulis di hal 9:
Buku
ini terdiri dari kumpulan tes dan aktivitas belajar yang dilengkapi dengan
instruksi. Kumpulan tes akan membantu mengembangkan berbagai macam kemampuan
anak, sedangkan aneka aktivitas akan membantu mengembangkan berbagai kecerdasan
anak. Anda bisa mengikuti seluruh tes dan aktivitas atau biarkan anak Anda
memilih yang ia sukai sehingg ia akan merasa antusias dan menjalankan aktivitas dengan lebih
natural. Anda pun mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan akuran tentang
kelebihn anak Anda.
Yesss,
buat saya pribadi buku tulisan Claire
Gordon, penulis yang bekerja di sebuah lembaga yang memublikasikan tes
psikomentri. Ia banyak melakukan penelitian dan pengembangan tes kecerdasan
anak untuk digunakan para orangtua dan praktisi, buku ini sangat recomend.
Claire Gordon menulisnya bersama Lynn Huggins-Cooper yang merupakan seorang
guru sekolah dasar berpengalaman sekaligus pengajar untuk Postgraduate
Certificate in Education.
Saya
tidak bisa banyak mengulas karena buku ini isinya sangat banyak dan padat,
tetapi intinya orangtua dan si kecil akan sangat dengan mudah mengikuti panduan
buku ini. Baik bahasa dan tatacara
beberapa tes yang dibuat mudah, banyak ada di lingkungan kita. Sebagai contoh
halaman 68-71:
Di
halaman ini kita diajak mengetahui apakah si kecil memiliki kecerdasan natural,
kita dituntun untuk melatih kecerdasan tersebut dengan melakukan pengamatan
cuaca melihat pola-pola awan, mengkoleksi dedaunan, serangga kecil yang merayap
atau berterbangan.
Ah,
saya jadi teringat Lintang dan si bungsu Pendar sangat suka dengan kegiatan
mengamati alam, dedaunan, aneka serangga, ke duanya cenderung betah melakukan
observasi alam seperti itu ketimbang kegiatan indoor. Dulu, saya sempat
terganggu Lintang hobby mengumpulkan aneka daun dan dibawa pulang (jadi sampah
hahaha), begitu juga ketika dia menangkap aneka serangga dan menyimpannya ke
dalam toples. Tanpa memahami itu merupakan bagian dari mengembangkan kecerdasan naturalnya.
Sebagai
penutup resensi ini saya ingin mengutip halaman 6: Dengan mengenali
kelemahannya, Anda pun membantu mengembangkan dirinya.
6 komentar
dulu pun mamahku terbengong2 liat adik laki2ku hobinya ngumpulin semut trus dimasukkin toples yg dilubangin + dikasih daun... ternyata itu kecerdasan natural yak
ReplyDeleteHobbynya sama kayak anak-anakku ituh
DeleteWah,bagus nih bukunya tapi aku harus sabar baca buku2 parenting begini.
ReplyDeleteWkwkwk..tapi bagus nih mb, mengalihkan gadget dari anak-anak
DeleteCocok nih buat hadiah suvenir ultah anak, biar bunda rajin baca.
ReplyDeleteSok atuh dipesen, lagi sake dari 105rb jadi 75rb
Delete