Milda: Blogger&Ibu Sibuk Yang Tetap Mendukung ASI Bagi Anak-Anaknya
Mildaini |
Kali ini saya akan mengulas pemenang arisan link, Mildaini atau dikenal dengan Mba Milda. Mba Milda ini seorang ibu 4 anak yang masih kecil-kecil, tetapi punya banyak hal yang dikerjakan, salah satunya menjadi blogger. Sehingga saya menyebutnya 'Ibu Sibuk'. Jaman semakin berkembang, peran wanita semakin melaju tidak hanya di rumah yang meliputi dapur, kamar mandi dan kamar tidur. Nah, tentu saja jika wanita sibuk itu seorang ibu, kita perlu tahu bagaimana sih bisa demikian. Bisa melakukan segalanya, ya rumah, ya anak, dan ya...kesibukan di luar rumah.
Yuk kita simak cerita Mba Milda:
Terjun Ke Dunia Blogger
"Saya kenal blog sudah lama sejak ikut pelatihan blog yang diadakan oleh forum taman bacaan masyarakat (FTBM) di Medan. Tetapi, waktu itu blog yang saya buat belum dioptimalkan. Karena saya pulang dari medan hamil dan bersiap untuk resign kerja. Pada usia kahamilan 4 bulan, saya berhenti kerja, lalu fokus dengan toko pakaian saya. " Mba Milda mengawali ceritanya. Wah, ternyata punya toko juga.
"Kalo selama ini diurusi oleh karyawan dan saya kontrol sambil kerja. Otomatis blog saya gak terlalu saya urus, apalagi dulu blognya belim saya pakein TLD. Otomatis belum menghasilkan atau istilah Orang sekarang dimonitize. Tapi, blog saya yang bernama duniakecikmildaini.blogspot, tetap saya isi meski gak selalu update dan terjadwal nulisnya."
Hehehe, sama dong, Mba Milda. Dulu blog saya juga belum TLD dan tidak terlalu update artikel. Baru setahun ini benar-benar aktif, dan memang ya... blog itu kalau aktif, bagus menghasilkan materi. Oya, terus mulai kapan benar-benar fokus terjun menjadi blogger?
"Tahun 2015 waktu hamil anak ke 4, saya bergabung di grup WA blogger FLP (Forum Lingkar Pena). Di sana saya mendapatkan pencerahan dan termotivasi untuk men TLD blog saya, dan saya pilih dot com." ujar Mba Milda, tentu saja obrolan kami ini hanya berupa aksara via sosmed. Karena Mba Milda merupakan blogger Bengkulu, dan saya Depok.
"Sama seperti sebelumnya, blog bagi saya sebagai wadah untuk melatih dan mengasah kemampuan menulis. Karena kalo tidak dibiasakan menulis bisa menjadi suatu aktivitas yang berat, apalagi untuk memulai pasti lebih susah. "
Bener banget itu, Mba. Memulai itu lebih sulit meski sangat kecil, ketimbang melanjutkan hal yang sudah kontinyunitas.
Bener banget itu, Mba. Memulai itu lebih sulit meski sangat kecil, ketimbang melanjutkan hal yang sudah kontinyunitas.
"Selain itu blog juga sebagai sarana buat dakwah bill qalam kepada orang lain. Buat menyebarkan kebaikan kepada orang lain. Sebagai tambahan amal jariah, kalo soal menghasilkan uang bagi saya itu adalah buah dari apa yang kita buat. Semua hal jika diseriusi dengan ikhlas dan baik maka pasti akan menghasilkan dan sukses"
Tujuan ngeblognya bagus banget,Mba. Blog tidak sekedar untuk mencari rejeki, tetapi juga berbagi hal-hal kebaikan. Terus menulis yang bermanfaat ya, Mba Milda. Lalu prestasi apa saja nih, Mba, yang sudah diraih dalam dunia ngeblog?
"Saya jarang ikut lomba, Mba Eni. Karena merasa belum banyak ilmu blog, tapi saya termotivasi ikut lomba malah karena ingin belajar sesuatu. Saya paham soal backlink pas ikut lomba, bisa pasang Google Analytic pas ikutan lomba Tempra. Untuk lomba Tempra ini, Alhamdulillah masuk nominasi. Jadi bagi saya ikut lomba sebagai sarana mempercepat buat belajar blog."
Tentang BOBE (Blogger Bengkulu)
Meski belum berkesempatan untuk memenangkan lomba-lomba blog, tetapi Mba Milda yang katanya Untuk memakai ilmu pohon bambu. Ilmu pohon bambu? Apa itu, Mba Milda?
"Iya, filosofi tumbuh bumbu itu kan begini, pada awal dia tumbuh lebih ke dalam penguatan pada akar, tinggi bambunya satu atau dua cm, sedikit demi sedikit. Ini dilakukan untuk memperkuat diri bambu. Setelah lima tahun, tumbuh bambu tidak lagi cm tapi meter. Oleh karena itu, bambu harus punya akar yang kuat untuk menopang tubuhnya yang tumbuh cepat."
Wisss, bisa saja Mba Milda ini. Tetapi, oke juga loh filosofinya tentang pohon bambu. Lanjut ke topik, bahwa Mba Milda ini meski masih unyu dalam lomba-lomba blog tapi sudah memiliki prestasi lain. Terpilih sebagai Mombassador SGM lewat penjaringan sebagai penulis, dan Blogger Bengkulu ini ternyata juga merupakan Ketua Komunitas&Penggiat BOBE (Blogger Bengkulu). Plus seorang penulis yang sering diundang sebagai pembicara kegiatan menulis dan sering juga diundang untuk mewakili Bengkulu mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan menulis dan literasi.
Kegiatan BOBE apa saja sih, Mba Milda?
"Bersama dengan teman yang lain kami membuat kegiatan rutin setiap bulan, mengajak #nulisserempak dengan tema yang berbeda setiap bulannya tentang Bengkulu di blog. Alhamdulillah, respon dari teman-teman baik, sponsor juga ada. Jadi Bobe bisa ngasih hadiah bagi pemenang. Sejak dilaunching juni 2016, saat ini sudah lima kali kami melakukan kegiatan yang membahas hal yang berbeda - beda."
Bagus, Mba. Saya suka sekali dengan orang yang mau menggerakan sebuah komunitas positif. Terlebih di daerah-daerah, semoga semakin maju, bisa membawa banyak blogger-blogger baru di Bengkulu.
Bagaimana Membagi Waktu Sebagai Blogger dan Ibu Rumah Tangga
Mba Milda&keluarga |
Sekarang waktunya mengulik Mba Milda, bagaimana caranya ibu satu ini membagi waktu dalam menulis, ngeblog, dan mengurus negara (rumah tangga).
"Dulu saya ada ART (asisten rumah tangga), tapi sekarang tidak lagi. Semua urusan rumah saya kerjakan dan dilakukan di rumah. Saya dibantu oleh anggota keluarga yang lain, kecuali setrika karena menggunakan jasa londry antar jemput." Cerita Mba Milda.
"Sebagai ibu yang juga ingin memberikan sesuatu kepada orang lain, membuat saya harus bisa membagi waktu untuk anak dan suami. Alhamdullilah, mereka mendukung. Kegiatan blog dan menulis biasa saya agendakan sabtu ahad, karena suami dan anak libur. Tapi hanya paling lama setengah hari, karena sisa waktu buat keluarga..."
"Kecuali memang sudah dikonsep sejak awal. Misalnya saya sering diminta waktu mengisi pelatihan 3 hari. Saya juga pernah menolak undangan acara saat memang gak bisa meninggalkan keluarga, dan itu harus dipilih supaya keluarga tetap jadi prioritas."
Setuju, Mba Milda. Meski karir itu harus fokus dan konsisten, tetapi sebagai seorang ibu selayaknya memang memprioritaskan keluarga." Lalu apakah kalau nulis di blog atau nulis untuk hal lain hanya dilakukan di hari weekend, Mba?"
"Saya biasa menulis di hari senin sampai jumat, di saat suami kerja dan anak sekolah. Yang paling efektif jam 10 sampi 12 siang. Kalo malam biasa jam 21-22wib, atau dini hari jika sudah tidur sebelumnya. Kalo malam sabtu dan minggu saya bisa bergadang, biasanya sih ditemani suami, paling sampai jam 12 malam. Ditemani ini, maksudnya suami main game dan saya menulis. Kadang kalo lapar, kami keluar nyari makanan atau masak. Biasanya anak sudah tidur."
Weisss, itu romantis, Mba. Saya juga sering seperti itu, karena memang kita dituntut untuk pandai membagi waktu, ya. Selain me time itu memang perlu sekali, me time sambil kerja asyik juga hehehehe.
Ibu Yang Mendukung ASI
Mba Milda yang memiliki 4 orang anak, yaitu Nawra 9 thn, Athilah (alm), Athifah (3,6thn), Annasya (8bulan). Ternyata juga mendukung ASI, walau kegiatannya banyak. Gak mudah loh seorang ibu menyusui dengan segambreng kesibukan, karena bayi ASI itu mesti menyusu pada ibunya. Maka jika bepergian pun harus memerah ASI, jika bekerja di rumah harus sambil menyusui. Saya sendiri soalnyajuga ibu menyusui.
Yuk, kita kepoin apa saja sih kegiatan Mba Milda sebagai Ibu, bagaimana dia mendukung ASI buat anak-anaknya.
"Semua anak saya Asi eksklusif meski dulu saya bekerja. Bagi saya itulah salah satu hikmah diciptakan payudara bagi wanita, sebagai sarana memberikan nutrisi pada anak. Saya tidak sepakat dengan istilah gak ada airnya, airnya sedikit, soal puting atau masalah apa saja yang membuat anak tidak bisa dapat Asi." Kata Mba Milda tegas.
"Menurut saya jika hal tersebut terjadi, pasti ada penyebab sebelumnya dan sang ibu pasti tahu karena apa. Sebab saat hamil, payudara sudah memberikan alarm kok buat dirawat. Dan saya pastikan itu banyak yang tidak menyadarinya, kecuali dengan indikasi patologi atau penyakit, saya setuju gak memberikan Asi. Semisal ada penyakit di payudara ya."
Setuju, Mba. Selain itu kita sebagai sesama wanita harus saling mendukung ya, karena banyak banget wanita yang baper saat menyusui, terutama yang awal menjadi busui. Dari puting yang perih, puting yang masuk ke dalam sehingga bayi kesulitan menghisap, sampai yang sama sekali tidak keluar ASI. Tidak keluar ASI ini pernah saya alami sampai 3 hari, intinya si ibu harus percaya diri, tenang, dan konsultasi dengan dokter. Alhamdullilah, bayi saya tidak apa-apa 3 hari hanya mengisap puting saya tanpa ASI.
Pokoknya yang penting jangan saling membully ya, Mba buat sesama ibu busui. Saya pribadi mendukung 100% ibu yang memberi ASI bagi anak-anaknya. So, untuk yang ingin lebih tahu sosok Mba Mildaini, silakan meluncur ke blog beliau di www.mildaini.com
2 komentar
Aku salut banget ama mba Milda, masih punya baby, masih ngurus yg lainnya. Kalo aku nyebutnya ibu super sibuk. Moga sehat selalu yo mba Milda, sukses dunia akhirat :)
ReplyDeletePertama kali kenal Umi Milda, waktu beliau ngisi seminar kepenulisan di kampus. Itu waktu aku baru bener jadi mahasiswa. Eh sekarang sama-sama jadi blogger. Hihi. Mba Milda ini memang produktif. Jossh lah! :D
ReplyDelete