Sisi bagian belakang Pasar Tumpah yang tidak sepadat bagian depan |
Pagi ini saya bersama
Nunu Halimi, teman blogger yang
kebetulan lokasi rumahnya tidak jauh dari lokasi rumah saya, menuju Pasar
Tumpah. Hal yang sudah lama kami rencanakan, tetapi baru terlaksana pagi ini. Padahal
lokasi Pasar Tumpah tidak begitu jauh, yaitu di Grand depok City atau lebih
ngetop disebut GDC. Tetapi, biasalah emak-emak penuh tugas negara, selain juga
jadwal sampingan kami yang agak padat
(tsaaah).
Rencana jalan pukul
enam pagi, jadi molor nyaris pukul tujuh pagi. Alhamdullilah, cuaca masih
terasa sejuk di kulit. Mungkin karena efek agak mendung, sempat kawatir juga
sih kalau tiba-tiba hujan turun tak terduga seperti akhir-akhir ini. Tetapi, masa
mau diundur lagi?Maka cus’lah kami dengan motor menembus pagi dengan semangat. Memang
apa sih, tujuan kami ke GDC? Kok, sampai spesial begini, hehehehe.
Penasaran saja,
katanya Pasar Tumpah ini sudah menjadi trend
center pasar model bazar di Depok, khususnya masyarakat GDC. Di dalam
pikiran saya, pasti sama saja seperti model Pasar Jumad di wilayah
Cilandak-Jakarta Selatan yang menjual aneka fashion, play ground anak, kulineran. Cuma kata temen yang tinggal di GDC,
kalau Pasar Tumpah jauh lebih lengkap dari bazar dadakan lainnya. Karena area
untuk Pasar Tumpah itu memang luas sekali.
Kuda Tunggang |
Sampai di tengah jalan
hujan turun, untung bawa jas hujan. Berdua tetap meluncur meski hujan turun. Alhamdullilah,
hujan reda begitu mendekati GDC. Saat meluncur ke pemukiman GDC...Olalala!
Terlihat dari jauh jajaran motor, mobil yang diparkirkan, tenda warna-warni dan
kuda tunggang serta delman. Beneran ini mah, bener-bener super lengkap banget
bazarnya. Tenda fashion,
berjajar paling menonjol. Berarti gak salah riset yang memberi info bahwa
bisnis fashion itu menduduki peringat pertama paling menjual.
Pasar Tumpah Hiburan Warga
Depok
Pasar Tumpah |
Setelah parkir, kami
berjalan kaki menyusuri tenda demi tenda. Mengamati orang yang berlalu lalang,
banyak satu keluarga yang sengaja piknik. Mereka mengajak anak-anak
naik delman, menikmati, kulineran. Saya dan Nunu yang tentu saja belum sarapan,
jadi tergoda untuk mampir ke tenda pecel yang ramai pengunjung. Untung, masih
ada dua kursi yang tersisa.
Pecel Rp8000 |
Kami memesan dua porsi
pecel, sementara minumnya saya pesan teh manis panas, Nunu teh tawar hangat. Seporsi
pecel berisi aneka sayuran, tempe kering, serundeng, peyek kacang dan kerupuk
legendar...endes banget! Apalagi ditemani teh manis panas, udara agak-agak
mendung. Tidak lupa gorengan, kami memesan gorengan tahu Semarang yang
legendaris itu, tahu baso. Tahu kulit yang dalamnya aci menyerupai baso,
rasanya gurih. Kalau dimakan saat panas, enak betul.
Tahu Baso khas Semarang Rp3000 |
Pecel seporsi lengkap
dibandrol harga Rp8000, teh manis panas segelas Rp2000, tahu baso Semarang
Rp3000. Perut sampai kekenyangan rasanya, sehabis makan kami pun melanjutkan
jalan-jalan lagi. Saya tertarik membeli pashmina yang kalau beli di Thamrin
City seharga Rp25.000, di sini dibandrol Rp30.000, lumayan lah buat eksis
hahahaha.
Baju second banyak peminatnya |
Tidak hanya pakaian
baru loh, pakaian bekas di Pasar Tumpah juga ada, dan dibandrol harga Rp5000
sampai Rp15.000! Yang beli? Buanyak, bahkan yang beli wanita-wanita modis gitu. Karena memang kwalitas dan modelnya
bagus-bagus, apalagi kalau kita bisa memilihnya.Tipsnya datang lebih pagi kalau
mau dapat yang masih oke, karena kalau sudah siang tinggal sisa kali ya.
Sisa-sisa pilihan pembeli lain.
Cuaca ternyata
bertambah cerah, kami pun melangkahkan kaki semakin jauh. Area Pasar Tumpah
benar-benar luas, puas deh jalan-jalan ke sini. Kalau Anda ingin mencarikan si
kecil hewan peliharaan di sini juga ada, dari keong kecil yang cangkangnya
dilukis warna-warni, anak bebek, anak ayam, sampai anak kelinci. Kalau
kulineran gak usah disebutin deh, ya. Banyak sekali, aneka rupa kuliner ada
sepertinya.
Pasar Tumpah Ladang
Bisnis Masyarakat
Selain jalan-jalan cuci
mata, sarapan, kami juga menyempatkan diri untuk tanya-tanya tentang berjualan
di Pasar Tumpah. Ternyata terdapat dua sistem (kami tanya dari dua sumber atau
dua penjual), pertama sistem bayar lokasi senilai Rp1.000.000 dan setiap bazar
atau even Pasar Tumpah dikenakan bayar Rp10.000. Kedua sistem datang langsung
bayar sebesar Rp50.000, semua mungkin tinggal pilihan pedagang maunya yang
mana.
Tetapi tentu saja Pasar
Tumpah yang diadakan setiap minggu ini sudah menjadi ladang bisnis warga, entah
warga Depok atau pun luar Depok. Beberapa pedagang ada yang datang dari Bogor.
Minat masyarakat akan Pasar Tumpah yang
menjadi obat rindu piknik, rindu hiburan, menjadi gayung bersambut bagi
para pedagang kaki lima di sana. Sehingga Pasar Tumpah menjadi lokasi hiburan
dan bisnis yang saling mendukung.
Meski sedikit
disayangkan (menurut subyektifitas saya) kondisi yang masih rancu alias jumlah
pedagang yang tumpah ruah (mungkin karena itu dinamankan Pasar Tumpah) membuat
area atau jalan di sekitarnya kurang nyaman buat jalan kaki, apalagi jika bawa
anak-anak. Dan, mungkin juga agak mengganggu warga seputar GDC ya, sebab untuk
keluar rumah melewati area Pasar Tumpah itu macet habis.
Halo mba Eni. Aku pernah lewat aja. Kayaknya asyik buat jalan2 dan belanja ya. Harganya terjangkau pula :)
ReplyDeleteAsyik banget ya Mbak, ada macam-macam di sana. Aneka suku juga komplit. Jualannya juga unik-unik. Mau cari benda khusus, semua ada. Mungkin kecuali buku bekaz ya
ReplyDeleteaku paling seneng datang ke pasar begini :D.. di jakarta timur deket rumahku jg ada, tiap minggu mbak.. deket pulomas... itu aku sesekali dtg... kemarin aku kesana, ada dong yg jual winter coat, bener2 winter coat buatan Luar, yg masih sangat bgs, cuma ada noda dikiiiiiit di tangannya, dan itu jg ga jelas2 amat.. hrgnya cuma 150rb ajaaah! hahahaha, aku lgs borong 3 biji, beda model dan warna :D.. kebetulan mw ke jepang, lumayan bgtttt kan dpt jaket musim dingin keren begitu :D.. makanya aku paling suka dtg ke pasar gini.. kita suka dapet barang2 keren dngan harga super duper miring :D
ReplyDeleteTernyata di mana-mana ada pasar tumpah :D
ReplyDeleteKalau di tempatku, di depan perusahaan setelah hari gajian, pasti trotoar jalan di beberapa perusahaan, dijadikan pasar, hihihihihi, dan memang harganya murah-murah :D
halo mbak Eni, saya blogwalk lagi hehehe.
ReplyDeletemampir lagi dong ke gariswarnafoto[dot]com, cuma sayang belum ada konten baru.
yuk arii, salam blogger
Di tiap daerah kyknya ada ya pasar semacam ini, cuma beda penamaanya. Kalau di Malang namanya pasar minggu jrn memang cuma tiap minggu
ReplyDeleteKaya car free day ya :)
ReplyDeleteSeneng deh main-main nengokin pasar tumpah begini. Biasanya suka nemu barang-barang unik yang murce :D.
ReplyDeleteKomplittt bener, ada kuda tunggangnyaaaa
ReplyDeleteAku malah baru tahu pasar tumpah, boyolali belum ada
Mbaaa, pecel sama tahu baksonya menggoda bangettt *langsung laper
ReplyDeleteKapan-kapan ajak aku doong..
ReplyDeleteWah terimakasih atas infonya gan..
ReplyDeleteTips memilih perguruan tinggi
Seneng juga kalo ada pasar tumpah ginii...kesempatan para emakers berburu barang murmer.
ReplyDeleteTapi sedihnya,
Abis ada pasar, selain bikin macet juga jadi banyak sampah.
T.T
Pasar tumpah ini tiap wiken kah? Sama dgn waktu CFD kah? AKu selama ini blm pernah ke CFD DEpok soalnya hehe TFS
ReplyDeletesalah fokus sama si kelinci, hihi kalau di tempat saya pasar seperti ini namanya pasar sengol mba :)
ReplyDeleteAKu baru denger ada pasar tumpah, namanya lucu hihi. Yang kutau biasanya pasar malam.
ReplyDeleteSeneng ya, jualannya aneka macam, komplit.
Aku pernah lewat sini Mbak, mungkin Aku lewatnya udah agak siang kali yahh jadi udah sepi.
ReplyDeletekalo ke pasar tumpah suka laper mata... bnyk barang2 murmer n makanan enakk
ReplyDeleteTemanku jualan di pasar tumpah seperti ini. Hasilnya lumayan lho bisa buat biaya dia kuliah S2.
ReplyDeleteSelalu suka pasar tumpah ruah begini soalnya selain banyak kuliner enak yang dijajakan, juga banyak barang-barang lucu-lucu yang harganya murah. Sayangnya aku di Ciledug belum pernah nemu pasar tumpah begini.
ReplyDeleteGini nih yang bikin seneng tapi juga jebol dompet
ReplyDeletesecara murah-murah banget ya bun, di Mangkang, Semarang juga ada. Suka banget murah2 gitu
yg tau jualan disitu ada biaya atau engga cht aku ya karna aku mau jualan disitu wa:081617576754
ReplyDeleteAq tinggal dkt situh srkalipun blm pernah dtng hahaha...malah seringnya ke pasar tumpah minggu di dkt pemda bogor yg skrng pindah ke pakansari
ReplyDeleteAkhirnya aku baca secara lebih lengkap. Padahal GDC ini selalu dilewati kalau mau ke stasiun Depok, dekaaaaaattt banget sama rumah. Tapi mampir pun belum pernah.
ReplyDelete