Exploring The Content Marketing Strategs Online VS Offline Business |
Mendapat undangan dari MB Communication
– Indoblognet dalam acara Smesco Digipreneur Day dengan tema acara: Exploring
The Content Marketing Strategs Online VS Offline Business, tentu merupakan
kesempatan yang yang baik buat saya. Selain blogger, saya juga pemilik owner OS
Buku, membahas tentang strategi yang tepat dalam berpromosi di media digital
pasti merupakan ilmu yang harus dikuasai oleh para pengusaha kecil maupun
besar. Apalagi sekarang, Digital marketing kini menjadi perhatian besar dunia
usaha
Smesco Digipreneur Day kali ini adalah
yang ke empat kali digelar oleh MB Communication – Indoblognet bekerja sama
dengan LLP KUKM Smesco Rumahku. Bertempat di Galeri Indonesia Wow, Smesco, Jalan
Gatot Subroto kav 94. Talkshow yang menyajikan studi kasus pemasaran offline
dan online ini menghadirkan pengusaha binaan UKM LLP KUKM Lisma D Gumelar yang
memiliki usaha fashion muslimah untuk wanita dewasa, Rumah Ambu; Derry
Darmawan, manajer digital Bursa Sajadah Online yang menjalankan pemasaran
secara offline dan online, serta Bang Edwin Syarif Agustin, konsultan digital
marketing yang akan menganalisis karakteristik chanel-chanel di media digital
serta peluangnya agar memberikan hasil maksimal, terutama untuk mendorong transaksi.
Lisma D Gumelar – Rumah Ambu
Lisma D Gumelar |
Wanita cantik asal Bandung yang
merupakan istri dari pelawak dan anggota DPR: Miing alias Deddy Gumelar ini
sebelum Rumah Ambu sebesar sekarang, memulai usahanya dari nol. Ibu Lisma yang
kini menjabat sebagai ketua ikatan perancang busana muslim dan anggota UKM
mendirikan Rumah Ambu sejak tahun 2006. Berawal dari hobby mendisain bajunya
sendiri hingga banyak teman yang menyukai disainnya. Akhirnya menjadi bisnis
yang serius dalam wadah bisnis yang dinamai Rumah Ambu.
Rancangan Lisma D. Gumelar |
Rumah Ambu memang identik dengan prodak
baju muslim, tetapi tidak hanya menyediakan baju muslim. Terdapat juga
baju-baju yang diperuntukan bagi wanita tidak berhijab, namun tetap terlihat
sopan dengan detail baju yang didisain oleh Ibu Lisma. Sehingga pasar
Rumah Ambu menjangkau lebih luas lagi, apalagi disain yang dibuat Ibu Lisma tidak
secara massal. Tetapi, setiap disain dibuat secara terbatas atau segmented membuat
si pemakai merasa ekslusif. Tingkat membuatnya juga sulit, karena banyak prodak
yang ditangani secara manual, seperti memasang aplikasi payet, manik.
Meski pemasaran dengan media digital saat
ini sangat meruyak, tetapi Ibu Lisma pernah mengalami kekecewaan karena
disainnya yang diupload secara online ditiru dan dijual dengan harga jauh dibawah
standart. Akibat pengalaman ini beliau membatasi mengupload prodak-prodaknya
dan memilih menjual langsung dari rumah produksinya di Bandung. Kemudian merambah
pameran-pameran di Indonesia dan luar negeri sehingga Rumah Ambu tetap bertahan
pemasarannya.
Sebab Rumah Ambu selain sebagai bisnis
pribadi Ibu Lisma yang didukung suami, juga merupakan mata pencarian ibu-ibu di
sekitarnya yang dijadikan pekerja di Rumah Ambu. Total semua pekerja yang
dimiliki Rumah Ambu ada 29 orang,
rata-rata mereka ibu rumah tangga yang dilatih memiliki keahlian seperti:
memasang payet. Tentu saja usaha-usaha seperti ini perlu dukungan karena
membuka lapangan pekerjaan bagi kaum wanita.
Derry Darmawan, Manajer digital Bursa
Sajadah Online
Bapak Derry |
Bapak Derry yang merupakan Manager Digital
Bursa Sajadah Online sharing tentang bagaimana Bursa Sajadah merambah pasar
online. Bursa Sajadah semula hanya toko offline yang didirikan tahun 1998 untuk
memenuhi perlengkapan muslim dan oleh-oleh haji berserta umroh, masuk ke pasar
online baru tahun 2015. Ketika memasuki pasar online, Bursa Sajadah
menyambungkan antara offline dan online. Sehingga calon customer memiliki
kepercayaan penuh dan customer tidak berpaling, menjadi pelanggan tetap.
Jadi meski memiliki toko offline, online
sangat penting. Online mencangkup web, blog, sosmed dan affiliansi, sehingga
promo prodak yang kita pasarkan maksimal mencapai target pasar jauh lebih luas
dari offline. Selain itu, siapa peminat prodak, jenis usia, dan lain-lain akan
mudah diketahui sehingga mudah untuk memonitoring pasar butuh apa. Namun
demikian, dalam online harus diperhatikan hal-hal seperti: fast respon, melayani chat calon
customer atau customer, foto prodak yang maksimal. Sebisa mungkin foto jangan
memanifulasi customer, karena ini akan menghilangkan kepercayaan mereka untuk
bertransaksi lagi atau custmer akan memberi komen negatif terhadap produk yang dibelinya.
Edwin Syarif
Agustin, Konsultan Digital Marketing
Bapak Edwin SA |
Bapak
Edwin SA adalah principal and head of
consulting Bangwin Consulting, beliau sharing bahwa banyak orang sudah bosan
dengan melihat tayangan iklan. Maka cerita atau konten yang apik saat ini
menjadi utama dalam hal mempromokan prodak. Untuk itu diperlukan konten editor
di dalam web bisnis online, menjalin koneksi dengan calon customer. Karena bisnis
online tanpa konten dan koneksi ke calon customer seperti toko yang kosong.
Ada pun koneksi tersebut, seperti melayani komplain customer dengan cepat, merespon setiap calon customer yang akan membeli atau sekedar bertanya. Apabila sudah terjadi transaksi, menanyakan pihak customer; Apakah paket atau prodak yang diterima dalam keadaan baik-baik? Apakah customer puas, dan lain sebagainya. Komunikasi seperti ini akan menjadi koneksi yang sangat kuat sehingga toko online kita juga bisa bersaing di pasar.
Ada pun koneksi tersebut, seperti melayani komplain customer dengan cepat, merespon setiap calon customer yang akan membeli atau sekedar bertanya. Apabila sudah terjadi transaksi, menanyakan pihak customer; Apakah paket atau prodak yang diterima dalam keadaan baik-baik? Apakah customer puas, dan lain sebagainya. Komunikasi seperti ini akan menjadi koneksi yang sangat kuat sehingga toko online kita juga bisa bersaing di pasar.
Bagus Rachman - Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran LLP KUKM
Sebelum ke acara akhir foto coaching, Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran LLP KUKM, Bapak Bagus Rachman mengulas tentang strategi LLP KUKM Smesco Rumahku, Rumahnya UKM dalam mempromosikan dan memasarkan ribuan produk UKM yang telah menjadi mitra binaan. Saat ini, SMESCO Rumahku memiliki lebih dari 100 ribu jenis produk UKM yang dipasarkan secara retail di galeri Indonesia Wow, paviliun daerah dan secara online di Smescotrade.com yang baru dua tahun dikembangkan.
Sebelum ke acara akhir foto coaching, Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran LLP KUKM, Bapak Bagus Rachman mengulas tentang strategi LLP KUKM Smesco Rumahku, Rumahnya UKM dalam mempromosikan dan memasarkan ribuan produk UKM yang telah menjadi mitra binaan. Saat ini, SMESCO Rumahku memiliki lebih dari 100 ribu jenis produk UKM yang dipasarkan secara retail di galeri Indonesia Wow, paviliun daerah dan secara online di Smescotrade.com yang baru dua tahun dikembangkan.
Bagus Rachman |
“Kami selalu memperhatikan kualitas.
Semua produk yang tampil baik di Galeri Indonesia Wow maupun Smescotrade telah
melalui proses kurasi. Produk-produk kami pun unik, handmade, dan 100 persen
hasil karya perajin Indonesia,” ungkap Bagus Rachman.
Salah satu prodak UKM di Galeri Indonesia WOW |
Saat ini juga terus melakukan berbagai terobosan
dan membangun jaringan pemasaran ke pasar ekspor. “Kami membuka akses pasar dan
memfasilitasi bertemu dengan buyer potensial,”ujar Bagus Rachman. Makanya, UKM
yang menjadi mitra binaan LLP KUKM senantiasa didorong meningkatkan kualitas
produk yang berdaya saing di manca negara. Jika UKM sudah melek digital dan
bisa mengoptimalkan content marketing dalam pemanfaatan saluran digitalnya,
tentu akan lebih mempermudah dalam mendapatkan potensi buyer sekaligus
menangkap selera dan tren konsumen.
Prodak UKM di Galeri Indonesia Wow |
“Kami terus melakukan kerja sama dengan
berbagai pihak terkait bidang promosi seperti kalangan digitalpreneur ini
sehingga produk-produk UKM kita bisa lebih dikenal, digemari dan dicintai oleh
berbagai lapisan masyarakat,” tambahnya. Bahkan, tergambar sebuah gagasan besar
suatu saat kelak Smesco akan menjadi mall prodak UKM dalam negeri yang sangat
lengkap, dan menjadi tujuan utama masyarakat lokal maupun asing.
Sefa Firdaus |
Acara pun ditutup dengan workshop foto
prodak yang dibimbing langsung oleh fotografer profesional Sefa Firdaus.
Bersama komunitas fotografer 52 wfpp, UKM Smesco, netizen dan blogger akan
dibekali teknik memotret foto produk yang menarik untuk bisnis dan bisa juga
dioptimalkan untuk kegiatan buzzering
(influencer) di media sosial sehingga
prodak yang disampaikan bisa menjadi fokus.
Aku 0ernah ke Galery Indonesia Wow. Produknya keren kereennn.
ReplyDeleteGagal fokus sama kursinya, bagus banget
ReplyDeleteMenilik cerita narasumber jadi pengen juga memulai usaha.. Berawal dari usaha kecil2an kalo ditekuni bisa besar dan sukses.
ReplyDeleteBagus nih acaranya, nambah ilmu marketing ya mbak :)
ReplyDeleteSemakin kreatif ya pengrajin Indonesia. Salut banget dengan beliau2.
ReplyDeletesemoga selalu menginspirasi.
Wah, ada guru saya (eh guru kita kali) Mbak Sefa Firdaus :)
ReplyDeletesaya member yang jarang setor (tapi tetep belajar) nih guru fotoku :)
Ternyata istrinya Miing, seorang pengusaha fashion ya..? Saya baru tau..hihihi
ReplyDeleteWah kreatif sekali..keren. Bangga deh sama karya anak bangsa.
ReplyDeleteAcaranya bagusss sayangnya ga bisa ikut padahal butuh belajar buat pengembangan UKM dan bisnis online. Thank you for sharing mbak
ReplyDeleteKayanya asik ya main-main ke SMESCO cuci mata sambil belanja-belanja.. Produk-produk UKM kita keren-keren ya Maaaak
ReplyDeleteOoo baru tau kalau beliau ini istrinya Miing
ReplyDeleteBTW skrng UKM2 di Indonesia makin keren2 krn banyak adahnya ya mbk? TFS :)
Produk UKM nya bagus2 yaa mba.. narasumbernya juga hebat-hebat yaa
ReplyDeleteSalfok ke istrinya Miing, cantik banget. Baru tau sekarang, hehe.
ReplyDeleteRumah Ambu bagus ya bisa memberdayakan 29 ibu ibu. Harus didukung :)
ReplyDeleteKapan ya blogger daerah kayak saya bisa datang ke even penting spt ini,,😉
ReplyDeleteselamat datang di dunia digital marketing ya... penting untuk tahu strategi2 ini.. thx untuk sharingnya, Mbak :)
ReplyDeleteBener jg ya. Meski pny toko offline. Tetep penting jg yg online
ReplyDeleteAcaranya bagus.... Semoga ke depannya di Jawa Timur ada acara seperti ini
ReplyDelete