Wednesday

Resign Kerja dan Bisnis Online


Sumber gambar: kudo.co.id

Saya sudah bekerja di kantor selama 10 tahun, ketika anak kedua saya berusia 2 tahun baru saya berhenti bekerja. Namun tentu saja tidak benar-benar berhenti, sebab saya bekerja sedari belum menikah. Bahkan kuliah pun dari hari kerja sendiri, secara garis besar saya ini penyuka kerja. Tanpa ada yang saya kerjakan di luar kerjaan rumah tangga, rasanya ada yang kosong. Ada sesuatu yang tidak saya miliki.

Tentu saja pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT) itu sangat mulia, dan juga sangat menguras tenaga. Namun buat saya sisi kosong ini tetap harus diisi, yaitu bekerja diluar sebagai IRT. Waktu saya juga tidak selonggar dulu karena memiliki dua orang anak yang masih butuh perhatian, apalagi saya memilih tidak memiliki ART (asisten rumah tangga), kebayang dong kalau harus bekerja yang menguras waktu dan tenaga? Apalagi setelah berhenti bekerja, saya dan suami pisah rumah dengan orangtua biar lebih mandiri.

 Jadi apa kira-kira pekerjaan yang cocok buat saya, karena terus terang secara sosialisasi saya bukan tipe yang bisa maju terdepan di masyarakat sehingga ketika akan membuka peluang bisnis di masyarakat itu mudah. Kalau saya berdagang offline, bagaimana cara menawarkannya-memperkenalkan bisnis saya? Itu merupakan pertanyaan yang membebani langkah saya saat itu.

Buka warung?

Haduwww, meski itu mungkin lebih mudah karena tidak perlu menonjol di masyarakat atau menawarkan yang namanya warung pembeli pasti akan datang sendiri. Tapi itu bukan passion saya, saya butuh eksis bekerja yang memang saya sukai, inilah saya.

Hingga suatu hari suami memiliki ide menjual buku-buku saya, kebetulan saya penulis. Menulis novel di waktu malam, saat jeda anak-anak tidur, proses menulis memang tidak sebentar setelah memiliki anak. Kalau dulu meski ngantor saya bisa nyambi nulis di kantor-setelah resign...waktu nulis rasanya sering ngaret. Nulis ini butuh fokus dan imajinasi yang special menurut saya pribadi. Menulis tidak bisa saya jadikan sambilan kerja tapi menulis adalah bagian dari hobby yang tetap saya punya dari dulu dan kini.

“Kita jual online di facebook,” usul suami, itulah awal saya membuka bisnis online sekitar tahun 2008 dan sekarang bisnis online sudah menjadi sesuatu yang familiar di masyarakat. Apalagi aneka media sosmed meruyak, memudahkan semua orang membuka bisnis online. Tidak hanya ibu rumah tangga, bisnis online sudah dilakukan oleh siapa saja secara serius, tidak lagi sekedar sambilan atau hanya iseng belaka.

Namun meski bisnis online menjanjikan penghasilan yang besar, bahkan bisa melebihi besarnya gaji karyawan di kantor, tetap memiliki kendala. Terutama kendala bagi yang belum memiliki modal, sebab meski bisnis online kita bisa melapak gratis-mempromokan dagangan kita secara free. Tetap kita butuh modal untuk stock barang, untuk membeli barang dagangan yang akan kita jual. Seperti  bisnis buku yang saya geluti bersama suami, ini membutuhkan modal yang lumayan besar buat kulakan atau belanja stock buku.

Tapi, saat ini ada inovasi baru untuk bisnis online dari www.kudo.co.id sebagai informasi kudo singakatan dari kios untuk dagang online. Ini cocok banget deh buat yang pertama baru belajar dagang online loh, dan hanya modal Rp.10.000.- sudah bisa jualan  fashion, electronik, emas, dinar, perhiasan, rumah tangga, produk supermarket, produk otomotif, produk kebutuhan ibu dan anak, sapai pulsa...WOW!

Kok bisa? Iya, kudo menyediakan barang-barang itu, kita tinggal menjualkan dan dapat komisi sesuai dengan harga barang. Masih bingung?


Udah deh, buruan gabung menjadi agen bisnis online bersama kudo. Setelah gabung bisa langsung install aplikasi Kudo ada di playstore, tinggal isi saldo Rp.10.000.- bisa langsung jualan tanpa pusing hunting barang yang akan kita jual di pasar atau suplier, tanpa capek-capek kulakan. Males kerja kantoran, bukan aja usaha online.


No comments:

Post a Comment