Sumber gambar: futuready.com |
Setiap tahun Indonesia
merayakan hari kemerdekaannnya pada tanggal 17 Agustus, bermacam cara untuk
merayakan hari kemerdekaan tersebut dilakukan masyarakat baik di kota maupun
perdesaaan. Bangsa Indonesia begitu eforia menyambutnya, bahkan seingat saya dari
kecil perayaan 17 Agustus itu sampai dibuat panggung khusus yang menyuguhkan
aneka kreasi pemuda-pemudi. Mulai dari
tari-tarian tradisional sampai modern, pembacaan puisi, teater musikal,
sampai pertunjukan musik band setempat. Panggung dihias sedemikian rupa.
Serunya persiapan untuk
urusan panggung ini dipersiapkan jauh-jauh hari, sebulan sebelum tanggal 17
Agustus, termasuk para pengisi acaranya. Mereka berlatih menari, teater, musik,
hingga ketika hari H acara benar-benar meriah. Panggung hiburan 17 Agustus
biasa diadakan satu lingkup RT, namun penonton yang datang dari berbagai tempat
hingga Lurah setempat ikut diundang menjadi tamu kehormatan, acara mulai pukul
7 malam dan usai pukul 12 malam.
Panggung hiburan 17
Agustus specail diadakan di tanah lapang atau lapangan hingga bisa menampung
banyak penonton. Sayang, seiring waktu kebiasaan merayakan 17 Agustus dengan
panggung hiburan menghilang. Remaja-remaja saat ini sudah tidak sekreatif dulu,
sebab untuk mewujudkan panggung hiburan 17 Agustus tidak mudah. Cukup menguras
waktu dan tenaga, juga ide-ide dan keberanian untuk tampil. Kalau pun masih
ada, mungkin hanya di daerah-daerah tertentu. Setidaknya di Jakarta yang tahun
1990-2000an masih marak panggung hiburan 17 Agustus, kini sudah tidak terdapat lagi.
Saat ini yang masih berlangsung dengan meriah dalam menyambut hari kemerdekaan Indonesia adalah perlombaan. Nyaris di setiap RT atau wilayah-perkomplekan mengadakan perlombaan. Perlombaan melibatkan ibu-ibu, bapak-bapak, remaja sampai anak-anak. Untuk ibu-ibu biasa lomba menghias tumpeng, lomba joget berpasangan sambil membawa balon di kening, lomba menangkap belut. Untuk bapak-bapak sampai remaja lelakinya panjat pinang, sepak bola, dan untuk anak-anak lomba makan kerupuk, balap karung, sepeda hias, memindahkan kelereng, kostum khas perjuangan, memasukkan pensil dalam botol.
Lomba-lomba itu sudah
biasa, dari tahun ke tahun nyaris sama itu-itu saja, bahkan lomba panjat pinang
yang menurut saya luarbiasa mulai jarang diadakan. Padahal rasanya kita perlu sesuatu
yang berbeda ya, "lomba 17an anti mainstream" sehingga masyarakat disuguhkan sesuatu yang tidak biasa dan
menambah semarak perayaan 17 Agustus, seperti yang pernah saya baca di website futuready.com...wiih, seru bangeeet.
Sumber gambar: futuready.com |
Oya, futuready.com
itu adalah broker asuransi online pertama yang memegang lisensi resmi dari OJK
dengan KEP-518/NB.1/2015 tanggal 18 Juni 2015, dan juga merupakan bagian dari
AEGON, salah satu perusahaan Asuransi terbaik di dunia yang berbasis di Denn
Haag, Belanda. Kalian bisa memilih produk-produk Asuransi terbaik dari berbagai
perusahaan Asuransi termuka, karena Futuready menawarkan informasi yang
ringkas, jujur dan tidak memihak. Asyik kan, gak semua agen asuransi jujur loh
saat menawarkan asuransi sehingga kita sebagai nasabah sering gagal paham dan
akhirnya justru merasa dirugikan. Saya sendiri pernah mengalami hal itu, maka adanya futuready.com ini sangat membantu.
Nah, dari membaca artikel lomba 17 Agustus di futuready.com itu seharusnya anak muda
mulai kreatif nih, untuk menciptakan lomba yang berbeda di perayaan
kemerdekaan Indonesia yang ke-71. Setidaknya mungkin dengan memvariasikan lomba
yang sering diadakan sehingga terasa berbeda. Beberapa lomba yang menurut saya lomba "lomba 17an anti mainstream" , beberapa
tentu saja dari ide yang muncul di kepala saya:
1.
Lomba lari sambil pegang belut
Pasti
seru nih, karena tingkat kesulitan memegang belut itu sudah pernah saya
rasakan. Sangat licin, apalagi yang memiliki sense rasa geli tinggi pasti begitu menyentuh belut langsung
merinding. Bisa kebayang gak, bagaimana usaha keras lari sambil pegang belut
agar tidak lepas sampai garis finish?
2. Lomba makan kerupuk dikasih saos sambal
(special buat yang anak ABG)
Mereka
harus memakan habis kerupuk bersaos sambal tanpa minum hingga kerupuk habis.
Sepanjang lomba akan disuguhkan ekpresi wajah-wajah kepedasan yang lucu.
3. Lomba main bola pakai sarung, satu
sarung dua orang (untuk bapak-bapak dan remaja laki-laki)
Heboh
banget, bayangin satu sarung berdua berusaha menggiring bola agar gol. Tanpa
kerjasama dan emosi yang stabil bisa jadi jutsru berdua jatuh tergulung sarung.
Dan, mungkin banyak
lagi ide-ide kreatif yang akan memeriahkan perayaan 17 Agustus tahun ini.
KEbayang yang lomba makan kerupuk pake sambel hahaha...lucu juga y idenya mba :p
ReplyDeleteAq mau deh ikutan lomba makan krupuk pake sambel. Eh ini ABG ya? Duh berasa masih ABG *ambil kaca
ReplyDeleteRahmah: wkwkw kayaknya kalau ibu-ibujuara satu semua ya makan kerupuk pakai sambal
ReplyDeleteAku mau lomba makan kerupuk sambil pakai nasi mba Eni. Hihii
ReplyDeleteSekalian ya sama sayurnya
ReplyDelete